OLEH :
Nama : Zainudin M. Halid
Kelas : Ners B
A. Judul Penelitian
“The Preschool classroom linguistic environment: Children’s first-person experiences”.
“Lingkungan kelas Linguistik Pra-sekolah : Pengalaman pertama anak-anak”.
B. Peneliti
Leydi Johana Chaparro-Moreno, Laura M. Justice, Jessica A. R. Logan. Kelly M. Purtell,
Tzu-Jung Lin.
C. Ringkasan Jurnal
Lingkungan kebahasaan di kelas berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak usia
dini. Sampai saat ini, bagaimanapun, literatur tentang lingkungan linguistik pusat penitipan
anak sebagian besar telah memeriksa praktik guru atau lingkungan agregat anak-anak,
mengabaikan pengalaman orang pertama anak dan pengalaman yang berbeda di dalam kelas.
Dalam studi ini kami menggunakan metode baru dalam lingkungan pendidikan yang
menangkap perspektif pelajar: kamera yang dipasang di kepala. Tiga belas anak di satu
ruang kelas prasekolah mengenakan kamera yang dipasang di kepala untuk menangkap
pengalaman orang pertama mereka dalam satu sesi pagi, termasuk interaksi dengan orang
lain dan fitur pidato yang diarahkan pada anak (CDS) yang ditujukan kepada mereka.
Hasil mengungkapkan bahwa, dari pandangan pribadi anak-anak, lingkungan linguistik
kelas lebih dinamis dari apa yang dilaporkan studi sebelumnya. Anak-anak berinteraksi lebih
lama dengan guru mereka daripada teman sebayanya dan mendengar lebih banyak CDS dari
mereka, tetapi untuk beberapa anak, teman sebaya berfungsi sebagai sumber bahasa
tambahan.
Selanjutnya, analisis kami menyoroti variabilitas dalam kelas dalam pengalaman bahasa
dalam hal sifat CDS yang ditujukan kepada anak-anak target dan bagaimana mereka
terpapar masukan ini dari waktu ke waktu. Hasil dibahas sehubungan dengan pengaruh
teman sebaya pada pembelajaran anak-anak, heterogenitas dalam kesempatan belajar di
kelas, dan variabilitas lingkungan linguistik dari waktu ke waktu.
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perkembangan bahasa anak usia dini pada pengalaman pertama anak
berada di lingkungan pra sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Intervention
Dalam studi ini peneliti menggunakan metode baru dalam lingkungan pendidikan yang
menangkap perspektif pelajar: kamera yang dipasang di kepala. Tiga belas anak di satu
ruang kelas prasekolah mengenakan kamera yang dipasang di kepala untuk menangkap
pengalaman orang pertama mereka dalam satu sesi pagi, termasuk interaksi dengan orang
lain dan fitur pidato yang diarahkan pada anak (CDS) yang ditujukan kepada mereka.
Setiap anak yang telah disetujui (anak fokus) ditugaskan untuk memakai kamera nirkabel
yang dipasang di kepala pada hari yang ditentukan secara acak selama periode empat hari
selama satu jam di pagi hari dan satu jam di sore hari setelah tidur siang. Empat anak secara
bersamaan memakai kamera setiap hari, dan guru utama memakai kamera pada waktu yang
sama. Perhatikan bahwa guru kelas master dan berbagai staf peneliti mengenakan kamera
pada minggu sebelum digunakan untuk membantu anak-anak menjadi akrab dengan
teknologi, untuk menguji durasi baterai, dan untuk menilai kenyamanan.
Dalam penelitian ini, anak-anak memakai kamera yang dipasang di kepala terutama
selama waktu lingkaran, ketika seluruh kelas berkumpul di sekitar lingkaran untuk mengatur
panggung untuk hari itu, dan waktu tengah, di mana anak-anak secara mandiri bergerak di
berbagai kegiatan yang diselenggarakan di sekitar kelas. Lingkungan linguistik kelas dari
sudut pandang orang pertama anak Rekaman yang tersedia untuk 13 anak rata-rata 51,11
menit (kisaran 35,60 hingga 59 menit) pada pagi hari.
Rekam jejak pada 13 anak memiliki waktu rata-rata 51,11 menit selama sesi pagi. Hasil
video yang direkam menggunakan kamera, di kategorikan menggunakan kode. Diantaranya
(a) untuk tipe aktivtias, (b) untuk tipe permainan, (c) Status kelompok, (d) interaksi teman
sebaya, dan (e) interaksi Orang dewasa. Untuk transkripsi semua tahap verbatim, digunakan
metode SALT atau Systematic analysis of language transcripts software. Dengan
melibatkan teman sebaya dan guru ketika anak berbicara.
C. Comparasion
1. Jurnal Modified child-directed speech (mcds) dan Penggunaan tugas penamaan untuk
membandingkan Kecepatan pemerolehan bahasa dan Pengembangan kosakata
pembelajar bahasa pertama dan Kedua usia 2-6 tahun.
Oleh : Rayven Panes Aledo
LITERA, Volume 17, Nomor 2, Juli 2018
Studi ini merupakan hasil modifikasi dari hasil pertama dengan melibatkan Ibu atau peran
orang tua dalam penerapan CDS. Metode ini lebih efektif dalam pengembangan linguistic
anak.
D. Outcome
Hasil penelitian ini menemukan, anak-anak lebih sering berinteraksi dengan teman
sebayanya sehingga meningkatkan penemuan kosa kata atau perkembangan bahasanya,
namun tetap memperhatikan tiap karakteristik individu.