Anda di halaman 1dari 4

Review Jurnal Keperawatan Anak

Konsep Anak Sehat : Tumbuh Kembang menggunakan metode PICO

“The Preschool classroom linguistic environment: Children’s first-person experiences”


“Lingkungan kelas Linguistik Pra-sekolah : Pengalaman pertama anak-anak”

OLEH :
Nama : Zainudin M. Halid
Kelas : Ners B

PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES MANADO
T.A 2021-2022
BAB I
ANALISIS JURNAL

A. Judul Penelitian
“The Preschool classroom linguistic environment: Children’s first-person experiences”.
“Lingkungan kelas Linguistik Pra-sekolah : Pengalaman pertama anak-anak”.

B. Peneliti
Leydi Johana Chaparro-Moreno, Laura M. Justice, Jessica A. R. Logan. Kelly M. Purtell,
Tzu-Jung Lin.

C. Ringkasan Jurnal
Lingkungan kebahasaan di kelas berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak usia
dini. Sampai saat ini, bagaimanapun, literatur tentang lingkungan linguistik pusat penitipan
anak sebagian besar telah memeriksa praktik guru atau lingkungan agregat anak-anak,
mengabaikan pengalaman orang pertama anak dan pengalaman yang berbeda di dalam kelas.
Dalam studi ini kami menggunakan metode baru dalam lingkungan pendidikan yang
menangkap perspektif pelajar: kamera yang dipasang di kepala. Tiga belas anak di satu
ruang kelas prasekolah mengenakan kamera yang dipasang di kepala untuk menangkap
pengalaman orang pertama mereka dalam satu sesi pagi, termasuk interaksi dengan orang
lain dan fitur pidato yang diarahkan pada anak (CDS) yang ditujukan kepada mereka.
Hasil mengungkapkan bahwa, dari pandangan pribadi anak-anak, lingkungan linguistik
kelas lebih dinamis dari apa yang dilaporkan studi sebelumnya. Anak-anak berinteraksi lebih
lama dengan guru mereka daripada teman sebayanya dan mendengar lebih banyak CDS dari
mereka, tetapi untuk beberapa anak, teman sebaya berfungsi sebagai sumber bahasa
tambahan.
Selanjutnya, analisis kami menyoroti variabilitas dalam kelas dalam pengalaman bahasa
dalam hal sifat CDS yang ditujukan kepada anak-anak target dan bagaimana mereka
terpapar masukan ini dari waktu ke waktu. Hasil dibahas sehubungan dengan pengaruh
teman sebaya pada pembelajaran anak-anak, heterogenitas dalam kesempatan belajar di
kelas, dan variabilitas lingkungan linguistik dari waktu ke waktu.

D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perkembangan bahasa anak usia dini pada pengalaman pertama anak
berada di lingkungan pra sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Patient, Population, Problem


Penelitian ini menggunakan metode survey. Penelitian ini melibatkan anak-anak dalam
satu kelas pra sekolah yang terdiri atas 20 anak pada rentang umur antara 35 sampai 60
bulan. Anak-anak yang dilibatkan berbeda ras dan etnik.
Pertumbuhan selalu diikuti dengan perkembangan. Banyak perkembangan dari anak-anak
yang dapat kita temukan, salah satunya perkembangan linguistic oleh bahasa. Selain peran
orang tua dalam pemberian nutrisi pada anak, terutama selama golden time atau 1000 hari
pertama kehidupan, aktivitas berbicara bersama anak juga sangat berpengaruh pada
perkembangan bahasa dan bicaranya. Hal ini disebut dengan CDS atau Child Directed
Speech. CDS memiliki ciri khas dalam hal nada, intonasi, kata, dan konstruksi sintaksis yang
menekankan informasi linguistic yang relevan dan membangkitkan perhatian anak.
Perdebatan yang sedang berlangsung tentang perbandingan terhadap CDS dengan Non-
CDS studi di naturalistic menunjukkan bahwa hanya pengalaman linguistik yang secara
langsung melibatkan anak-anak adalah prediktor yang kuat untuk hasil perkembangan
bahasa mereka di masa depan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk lebih
memahami sejauh mana usia prasekolah anak-anak dalam satu kelas mengalami lingkungan
belajar bahasa yang beragam di hal interaksi mereka dengan guru dan teman sebaya dan
paparan CDS.

B. Intervention
Dalam studi ini peneliti menggunakan metode baru dalam lingkungan pendidikan yang
menangkap perspektif pelajar: kamera yang dipasang di kepala. Tiga belas anak di satu
ruang kelas prasekolah mengenakan kamera yang dipasang di kepala untuk menangkap
pengalaman orang pertama mereka dalam satu sesi pagi, termasuk interaksi dengan orang
lain dan fitur pidato yang diarahkan pada anak (CDS) yang ditujukan kepada mereka.
Setiap anak yang telah disetujui (anak fokus) ditugaskan untuk memakai kamera nirkabel
yang dipasang di kepala pada hari yang ditentukan secara acak selama periode empat hari
selama satu jam di pagi hari dan satu jam di sore hari setelah tidur siang. Empat anak secara
bersamaan memakai kamera setiap hari, dan guru utama memakai kamera pada waktu yang
sama. Perhatikan bahwa guru kelas master dan berbagai staf peneliti mengenakan kamera
pada minggu sebelum digunakan untuk membantu anak-anak menjadi akrab dengan
teknologi, untuk menguji durasi baterai, dan untuk menilai kenyamanan.
Dalam penelitian ini, anak-anak memakai kamera yang dipasang di kepala terutama
selama waktu lingkaran, ketika seluruh kelas berkumpul di sekitar lingkaran untuk mengatur
panggung untuk hari itu, dan waktu tengah, di mana anak-anak secara mandiri bergerak di
berbagai kegiatan yang diselenggarakan di sekitar kelas. Lingkungan linguistik kelas dari
sudut pandang orang pertama anak Rekaman yang tersedia untuk 13 anak rata-rata 51,11
menit (kisaran 35,60 hingga 59 menit) pada pagi hari.
Rekam jejak pada 13 anak memiliki waktu rata-rata 51,11 menit selama sesi pagi. Hasil
video yang direkam menggunakan kamera, di kategorikan menggunakan kode. Diantaranya
(a) untuk tipe aktivtias, (b) untuk tipe permainan, (c) Status kelompok, (d) interaksi teman
sebaya, dan (e) interaksi Orang dewasa. Untuk transkripsi semua tahap verbatim, digunakan
metode SALT atau Systematic analysis of language transcripts software. Dengan
melibatkan teman sebaya dan guru ketika anak berbicara.

C. Comparasion
1. Jurnal Modified child-directed speech (mcds) dan Penggunaan tugas penamaan untuk
membandingkan Kecepatan pemerolehan bahasa dan Pengembangan kosakata
pembelajar bahasa pertama dan Kedua usia 2-6 tahun.
Oleh : Rayven Panes Aledo
LITERA, Volume 17, Nomor 2, Juli 2018

Studi ini merupakan hasil modifikasi dari hasil pertama dengan melibatkan Ibu atau peran
orang tua dalam penerapan CDS. Metode ini lebih efektif dalam pengembangan linguistic
anak.

D. Outcome
Hasil penelitian ini menemukan, anak-anak lebih sering berinteraksi dengan teman
sebayanya sehingga meningkatkan penemuan kosa kata atau perkembangan bahasanya,
namun tetap memperhatikan tiap karakteristik individu.

Anda mungkin juga menyukai