Anda di halaman 1dari 4

Tugas psikologi sosial dan kebudayaan dalam

keperawatan

Nama : Muhamad Sulaiman Ismail


Kelas : 1B
Prodi : S1 Keperawatan
Nim : 1911102411022
Rangkuman :
Aplikasi teori Transcultural Nursing dalam proses Keperawatan
Salah satu teori yang diungkapkan pada midle range theory adalah Transcultural Nursing
Theory ( leininger,1978)
Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks
keperawatan yang menjabarkan tentang konsep keperawatan yang didasari dengan perbedaan
nilai-nilai kultural masyarakat.
Leininger beranggapan bahwa penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-
nilai dalam penerapan asuhan keperawatan.
Cultural shock dialami klien pada kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan
perbedaan nilai budaya dan kepercayaan, yang akan memberikan perasaan tidak nyaman,
tidak berdaya dan mengalami diorientasi.
Pengertian
Transcultural Nursing
Adalah area atau wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang
fokus pada perbedaan dan kesamaan antar budaya dengan menghargai sasuhan, sehat dan
sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia (Leininger,2002)
Caring adalah tindakan memberi dukungan kepada individu secara utuh.
Konsep dalam transcultural
Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari
pemberian asuhan keperawatan, pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk
memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan
tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu
Caring adalah tindakan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan individu, keluarga
atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan
kondisi kehidupan manusia.
Cultural care adalah kemampuan untuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresiyang
digunakan untuk mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau
kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup
dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
Culturtal imposition afalah tenaga kesehatan yang memaksakan kepercayaan, praktik dan
nilai diatas budaya orang lain.
Paradigma Transcultural Nursing
Menurut leininger 1985, paradigma keperawatan transcultural sebagai cara pandang,
keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai
dengan latar belakang budaya.
4 konsep sentral keperawatan menurut Andrew and Boyle 1995
1. Manusia adalah individu, keluarga, atau kelompok yang memiliki nilai dan norma yg
diyakini dan berguna untuk menentukan dan melakukan pilihan
2. Sehat adalah keseluruhan aktifitas klien dalam mengisi kehidupannya terletak pada
rentang sehat dan sakit. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama
yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif
3. Lingkungan adalah seluruh fenomena yang mempengaruhi perkembangan,
kepercayaan dan perilaku klien.
Lingkungan dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Lingkungan fisik
2) Lingkungan sosial
3) Lingkunga simbolik
4. Keperawatan adalah Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klg sesuai dengan latar belakang
budayanya.
Proses keperawatan transcultural nursing
Pengkajian Transkultural dalam Keluarga mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai
dengan latar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995).
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada sunrise model yaitu :
 Faktor Teknologi
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau mendapat
penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan.
 Faktor Agama dan falsafah hidup
Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yang amat realistis bagi
para pemeluknya.
 Faktor Sosial dan Keterikatan Keluarga
Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor : nama lengkap, nama panggilan,
umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan
keputusan dalam keluarga, dan hubungan klien dengan kepala keluarga
 Faktor Nilai-Nilai Budaya dan Gaya Hidup
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut
budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya adalah suatu kaidah
yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait.
 Faktor Kebijakan dan Peraturan yang Berlaku
Kebijakan dan peraturan yang berlaku adalah segala sesuatu yang mempengaruhi
kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya
 Faktor Ekonomi
Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumber-sumber material yang
dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh.
 Faktor Pendidikan
Latar belakang pendidikan klien dalam keluarga adalah pengalaman klien dalam
menempuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan klien
maka keyakinan klien biasanya didukung oleh bukti bukti ilmiah yang rasional dan
individu tersebut dapat belajar beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan
kondisi kesehatannya.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon keluarga sesuai latar belakang budayanya yang dapat
dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan.
Perencanaan dan penatalaksanaan
Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam
keperawatan transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu :
1. Mempertahankan budaya yang dimiliki keluarga bila budaya keluarga tidak bertentangan
dengan kesehatan,
2. mengakomodasi budaya klg bila budaya klg kurang menguntungkan kesehatan dan,
3. merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klg bertentangan dengan kesehatan
Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klg tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak
sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat
bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.

Soal
Gali budaya di tempat saudara berdasarkan teori transcultural, kaitkan dengan perencanaan
menurut model ini!!
Sesuai dengan wilayah saudra tinggal!
Jawaban
Mayoritas kebudayaan di lingkungan sekitar saya adalah suku banjar, dimana apa bila sakit
masyarakat sekitar lebih memilih menggunakan pengobatan dari turun temurun, seperti
menggunakan air yang telah diberi doa dengan cara diminum maupun di mandikan.
Masyarakat sekitar juga lebih memilih menggunakan bahan bahan herbal tanpa tau khasiat
sebenarnya dari herbal tsb.
Pengkajian
Pengkajian menggunakan 7 komponen pada (Sunrise Model)
 Faktor teknologi
Masyarakat lebih memilih pengobatan tradisional karena di anggap lebih mudah,
tanpa efek sampong dan murah. Masyarakat juga kurang memanfaatkan teknologi
untuk mempelajari tentang masalah kesehatan
 Faktor agama dan falsafah hidup
Mayoritas masyarakat sekitar memiliki agama islam, katena doa-doa yang di gunakan
di tujukan untuk meminta kesembuhan kepada allah SWT ,jadi masyarakat percaya
akan kemanjuran pengobatan tersebut
 Faktor sosial dan keterikaran keluarga
Hubungan antara masyarakat sekitar baik, sering saling bertamu dan berbicara
bersama. Dalam keluarga biasanya lebih mempercayakan pengobatan kepada orang
tua atau orang sekitar yang sudah biasa memberikan pengobatan tradisional
 Faktor nilai-nilai budaya gaya hidup
Bahasa yang digunakan masyarakat sekitar lebih banyak berbahasa indonesia dari
pada berbahasa daerah. Apabila sakit tiba2 muncul seperti demam, warga sekitar
sering beranggapan bahwa sakit tersebut disebabkan karena hal2 mistis
 Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Masyarakat mayoritas menggunakan kartu kesehatan
 Faktor ekonomi
Pekerjaan masyarakat sekitar cukup beragam,tetapi kebanyakan memiliki pekerjaan di
pertambangan,dimna perusahaan biasanya memberikan asuransi dan juga membayar
biaya kartu kesehatan
 Faktor pendidikan
Dikarenakan kurangnya pendidikan dan sedikitnya pengetahuan tentang pengobatan-
pengobatan modern yang menyebabkan masyarakat lebih memilih pengobatan
tradisional yang lebih dikenal.
Perencanaan dan penatalaksanaan
Pengobatan2 yang dilakukan masyarakat tidaklah bertentangan dengan kesehatan jadi tidak
perlu adanya perubahan atau pencegahan pada pengobatan2 tersebut akan tetapi kita sebagai
perawat harus lebih memperhatikan masyarakat dengan lebih seksama. Membantu
masyarakat dalam hal memberi pengetahuan tentang herbal2 yang sering digunakan untuk
pengobatan tradisional,memberikan pendidikan tentang cara memanfaatkan teknologi dalam
memelihara kesehatan, meminta masyarakat untuk lebih aktif dalam pengecekan kesehatan
ke fasilitas2 kesehatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai