Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PREMATURITAS

1. E V I A P R I Y A N T I A R F A D H I L A H

2. L E N N Y I R I A N N Y

3. R I N I H A N D A Y A N I

4. N O VA T I T I S

5. O M A Y A T I
PENGERTIAN

• Kata prematur juga sering digunakan untuk menunjukkan imaturitas


atau berat badan lahir rendah (BBLR). Umumnya kehamilan disebut
cukup bulan bila berlangsung antara 37-41 minggu dihitung dari
hari pertama siklus haid terakhir pada siklus 28 hari. Sedangkan
persalinan yang terjadi sebelum usia kandungan mencapai 37
minggu disebut dengan persalinan premature
ETIOLOGI

• FAKTOR IBU : Toksemia gravidarum (preeklampsia dan eklampsia), Riwayat kelahiran


prematur sebelumnya, Kelainan bentuk uterus (misal: uterus bikurnis, inkompeten serviks),
Tumor (misal: mioma uteri, eistoma), Ibu yang menderita penyakit seperti penyakit akut dll
• FAKTOR JANIN :kehamilan ganda, Hidramnion,ketuban pecah dini.
• FAKTOR LAINNYA : Faktor plasenta (plasenta previsa, solusio plasenta) dan
lingkungan(radiasi, zat-zat beracun)
TANDA DAN GEJALA
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 mengkilap, telapak kaki halus.
minggu. 9. Genetalia belum sempurna, labia minora belum
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 tertutup Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif
gram. dan pergerakannya lemah.

3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm. 10. Fungsi saraf yang belum atau tidak efektif dan

4. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm. tangisnya lemah.

5. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm. 11. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat
pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.
6. Rambut lanugo masih banyak.
12. Vernix caseosa tidak ada atau sedikit bila ada.
7. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.

8. Tulang rawan daun telinga belum sempuna Tumit


PATOFISIOLOGI

• Penyebab terjadinya kelahiran prematur belum diketahui secara jelas. Data statistik menunjukkan
bahwa bayi lahir prematur terjadi pada ibu yang memiliki sosial ekonomi rendah. Kejadian ini
kurangnya perawatan pada ibu hamil karena tidak melakukan antenatal care selama kehamilan. Asupan
nutrisi yang tidak adekuat selama kehamilan, infeksi pada uterus, dan komplikasi obstetrik yang lain
merupakan pencetus kelahiran bayi prematur. Ibu hamil dengan usia yang masih muda, mempunyai
kebiasaan merokok dan mengkomsumsi alhohol juga dapat menyebabkan terjadinya bayi prematur.
Faktor tersebut juga dapat mengakibatkan terganggunya fungsi plasenta menurun dan memaksa bayi
untuk keluar sebelum waktunya
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan lab :
- Hemoglobin (HB)
- Leukosit
- Hematokrit
- Bilirubin total
- Elektrolit
- Pemeriksaan Analisa gas darah
ASUHAN KEPERAWATAN

• Kasus :
Bayi R lahir pada tanggal 28 Mei 2012 pukul 02.17 dengan normal. Bayi R merupakan gemeli kedua dari ibu
P1A0. Usia kehamilan 32 minggu dengan kontraksi sering dan berat badan lahir 1700 gram, panjang badan 39
cm, anus (+), tidak ada cacat pada bayi. Riwayat persalinan ketuban putih keruh, plasenta lahir lengkap,
APGAR score menit pertama 6 dan pada menit kelima 7. Diagnosa medis: Gemeli II, Premature dan Berat
Badan Lahir Rendah. Keadaan umum gerak aktif, kesadaran menangis kuat. Nadi klien 132 x/menit, Rr: 52
x/menit, suhu tubuh klien 36°C, kelenjar getah bening tidak membesar. Pemeriksaan GDS pertanggal 28 Mei
2012 145 mg/dl. Masalah keperawatan yang muncul adalah kurangnya kebutuhan nutrisi dan resiko hipotermi
di berikan terapi cairan parental D10% sebanyak 100cc/24 jam, rawat di inkubator dan pemberian nutrisi per
NGT.
DATA FOKUS
Data subjektif Data objektif
- klien mengatakan khawatir dan cemas terhadap - Orangtua klien tampak cemas dan gelisah
kondisi anaknya saat ini. - orangtua klien tampak bingung Ketika ditanya
- Orangtua klien mengatakan tidak mengetahui perawat mengenai berat badan lahir rendah
tentang pengertian berat badan lahir rendah - BB lahir 1700 gram dan saat ini 1600 gram
- orangtua klien mengatakan tidak mengetahui - refleks hisap bayi lemah.
tentang ciri - ciri berat badan lahir rendah. - Balance cairan -7
- refleks menghisap lemah.
- suhu tubuh klien 36°C,
- klien lahir pada usia kehamilan 32 minggu

 
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS:- prematuritas Risiko gangguan perlekatan
DO:
- BB lahir 1700 gram dan saat ini 1600 gram
- refleks hisap bayi lemah.
 
 
DS: Kurang terpapar Defisit Pengetahuan
- klien mengatakan khawatir dan cemas terhadap kondisi anaknya saat ini. informasi
- Orangtua klien mengatakan tidak mengetahui tentang pengertian berat badan
lahir rendah
- orangtua klien mengatakan tidak mengetahui tentang ciri - ciri berat badan
lahir rendah.

DO:

- Orangtua klien tampak cemas dan gelisah


- orangtua klien tampak bingung Ketika ditanya perawat mengenai berat badan
lahir rendah
 
DS:- prematuritas Risiko hipotermia

DO:

- Suhu tubuh klien 36°C,


- klien lahir pada usia
kehamilan 32 minggu
- Balance cairan -7
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi


• Risiko gangguan perlekatan d.d prematuritas
• Risiko hipotermia d.d prematuritas
INTERVENSI
NO Dx SLKI SIKI

Dx 1 Dengan dilakukan Tindakan Edukasi Kesehatan


keperawatan 3 x 24 jam Observasi :
diharapkan tingkat pengetahuan • identifikasi kesiapan dan
meningkat dengan kriteria hasil : kemampuan menerima
• kemampuan menjelaskan infotrmasi
pengetahuan tentang suatu terapeutik :
topik meningkat • sediakan materi dan media
• pertanyaan tentang masalah pendidiakan Kesehatan
menurun • jadwalakn Pendidikan
• perilaku sesuai dengan Kesehatan sesuai kesepakatan
pengetahuan meningkat • berikan kesempatan untuk
bertanya
edukasi :
• jelaskan factor risiko yang
dapat mempengaruhi
Kesehatan
• ajarkan perilaku hidup bersih
Dx 2 Dengan dilakukan Tindakan Promosi perlekatan
keperawatan 3 x 24 jam diharapkan Observasi :
status menyusui membaik dengan • Monitor kegiatan menyusui
kriteria hasil : • Identifikasi kemampuan bayi menghisap dan
• perlekatan bayi pada payudara menelan asi
ibu meningkat • Monitor perlekatan saat menyusui
• berat badan bayi meningkat Terapeutik:
• suplai asi adekuat meningkat • Hindari memegang kepala bayi
• intake bayi meningkat • Diskusikan dengan ibu masalah selama proses
• hisapan bayi meningkat menyusui
Edukasi :
• Ajarkan Ibu menopang seluruh tubuh bayi
• Anjurkan ibu melepas pakaian bagian atas agar bayi
bisa menyenyuh payudara
• Anjurkan ibu memegang payudara dengan jarinya
seperti huruf “C” saat mengarahkan ke mulut bayi
• Anjurkan ibu untuk menyusui menunggu mulut
bayi terbuka lebar agar aerola bagian bawah dapat
masuk sempurna
• Ajarkan ibu mengenali tanda bayi siap menyusui
Dx 3 Dengan dilakukan Tindakan keperawatan Manajemen hipotermia
3 x 24 jam diharapkan termoregulasi Observasi :
membaik dengan kriteria hasil : • Monitor suhu tubuh
• Suhu tubuh membaik • Identifikasi penyebab hipotermia
• Suhu kulit membaik Terapeutik :
• Sediakan lingkungan yang hangat (mis. Incubator,
atur suhu ruang)
• Lakukan penghangatan pasif (mis. Selimut,
menutup kepala, pakaian tebal)
• Lakukan penghangat aktif (mis. Kompres hangat,
selimut hangat, perawatan metode kanggguru)
Edukasi :
• Anjurkan makan/minum hangat

Anda mungkin juga menyukai