BAYI PREMATUR
TUGAS MATA KULIAH
KEPERAWATAN ANAK
OLEH KELOMPOK 2 :
1. ALFIANNOORNIM. 11194562011053
2. JAMILAH.A NIM. 11194562011066
PENGERTIAN
• Menurut definisi WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum
usia kehamilan minggu ke 37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir).
Bayi prematur atau bayi preterm adalah bayi yang berumur kehamilan 37
minggu tanpa memperhatikan berat badan, sebagian besar bayi prematur
lahir dengan berat badan kurang 2500 gram (Surasmi, dkk)
• Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah prematur dengan bayi
berat lahir rendah (BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang
berat badannya kurang dari 2500 gram pada waktu lahir adalah bayi
prematur (Rukiyah dan Yulianti, 2012).
• Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya
saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram)
ETIOLOGI
2. Faktor Janin
3. Faktor Lainnya
TANDA DAN GEJALA
• 1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang • 9. Tumit mengkilap, telapak kaki halus.
dari 37 minggu.
• 10. Genetalia belum sempurna, labia minora
• 2. Berat badan sama dengan atau kurang dari belum tertutup oleh labia mayora dan
2500 gram. klitoris menonjol (pada bayi perempuan).
Testis belum turun ke dalam skrotum,
• 3. Panjang badan sama dengan atau kurang pigmentasi dan rugue pada skrotum kurang
dari 46 cm. (pada bayi laki-laki).
• 4. Lingkar kepala sama dengan atau kurang • 11. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang
dari 33 cm. aktif dan pergerakannya lemah.
• 5. Lingkar dada sama dengan atau kurang • 12. Fungsi saraf yang belum atau tidak
dari 30 cm. efektif dan tangisnya lemah.
• 6. Rambut lanugo masih banyak • 13. Jaringan kelenjar mamae masih kurang
• 7. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang. akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak
masih kurang.
• 8. Tulang rawan daun telinga belum
• 14. Vernix caseosa tidak ada atau sedikit bila
sempuna pertumbuhannya.
ada.
PATOFISIOLOGI
MASALAH YANG SERING TERJADI
PADA BAYI PREMATUR
1. Gangguan Metabolik :
Hipotermi
Hipoglikemi
Hiperglikemi
Masalah Pemberian ASI
2. Gangguan Imunitas
Gangguan Imunologik
Kejang saat dilahirkan
Kadar bilirubin yang tinggi
3. Gangguan pernafasan
Sindroma gangguan pernapasan
Asfiksia
Apneu periodik (henti napas)
Paru-paru belum berkembang
Retrolental fibroplasia
4. Gangguan sistem peredaran darah
Masalah perdarahan
Anemia
Gangguan jantung
Kejang
Hipoglikemia
Distensi abdomen
Gangguan pencernaan
Gangguan elektrolit
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
• Nama Pasien : By. Ny. A
• Umur : 1 hari
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Diagnosa Medis : By. BBLR (2100gr)
2. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang :
• Keluhan utama : By. Lahir premature (35 mnggu), BBLR 2100gr, T:36 ͦC ,
Lahir dengan SC.
• Faktor yang memperberat : tidak ada.
Riwayat kesehatan sebelumnya
Prenatal : Ibu eklamsia
Natal : lahir melalui SC
Postnatal : apgar score 7-9, BB 2100gr, PB 47cm, LK 32cm.
Ibu dirawat diruang nifas, sedangkan bayinya dirawat
diruang perinatology, Ibu belum menyusui bayinya setelah operasi
SC.
2 Menyusui tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan tindakan Pendampingan proses menyusui :
dengan hambatan pada neonatus keperawatan selama 1x 24 jam 1. Monitor kemampuan ibu untuk menyusui
karena premature ekspetasi menyusui membaik 2. Monitor kemampuan bayi menyusu
DS: dengan kriteria hasil : 3. Dampingi ibu selama kegiatan menyusui berlangsung
Klien mengatakan setelah 1. Perlekatan bayi pada 4. Dampingi ibu posisikan bayi dengan benar untuk menyusu
operasi SC, bayi dirawat payudara ibu (4) pertam kali
diruangan perinatology karena Keterangan hasil : 5. Diskusikan masalah selama menyusui (mis: neri, bengkak
BBLR 4 : Cukup meningkat pada payudara, lecet pada putting dan mencari solusinya)
DO: 6. Ajarkan ibu mengenali tanda-tanda bayi siap menyusu
Ibu dirawat diruangan nifas, 2. Kemampuan ibu 7. Ajarkan ibu mengarahkan mulut bayi dari arah bawah ke
sedangkan bayi dirawat memposisikan bayi dengan arah putting ibu
diruangan perinatology benar (4)
ibu belum dapat menyusui klien Keterangan Hasil:
BB bayi 2100 gr. 4 : Cukup meningkat
TERIMA KASIH