Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS DENGAN BERAT

BADAN LAHIR RENDAH


(BBLR)

 
DISUSUN OLEH KELOMPOK V :
1. AHMAD SYARKAWI, A.Md.Kep
2. AKHMADI, A.Md.Kep
3. IBNU RUSLAN, A.Md.Kep
4. MOHRI MITRA AFIRIN, A.Md.Kep
5. NINING ISWANDARI, A.Md.Kep
6. RIZA FEBRINA RAHMAYANTI, AMd.Kep
 

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES HAMZAR


LOMBOK TIMUR
TAHUN AJARAN
2022/2023
PENGERTIAN BBLR
O BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi (Setyo & Paramita, 2015).
O BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari
2500 gram dibandingkan dengan berat badan seharusnya untuk masa
gestasi bayi < 37 minggu (Marmi dan Rahardjo, 2014).
O Menurut Utama, (2018) Dalam Putri DKK (2019) bayi berat lahir
rendah/ BBLR merupakan keadaan dimana bayi yang baru lahir
dengan berat badan < 2500 gram.
O Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan kondisi bayi lahir
dengan berat kurang dari < 2500 gram tanpa memandang gestasi.
Berat bayi sendiri yaitu berat bayi yang ditimbang dalam satu jam
setelah bayi lahir (Maternity, Artum & Nita 2018).
KLASIFIKASI BBLR
O Prematuritas murni O Dismatur
bayi yang lahir
dengan masa berat badan kurang
kehamilan kurang dari seharusnya untuk
dari 37 minggu dan masa gestasi /
berat badan bayi kehamilan akibat bayi
sesuai dengan gestasi. mengalami retardasi
intauteri.
ETIOLOGI
BEBERAPA
ETIOLOGI DARI
BBLR YAITU:
FAKTOR IBU MELIPUTI :
A. FAKTOR IBU
1. PENYAKIT
2. USIA IBU B. FAKTOR JANIN
3. SOSIAL EKONOMI C. FAKTOR
PLASENTA
D. FAKTOR
LINGKUNGAN
Manifestasi Klinis

Sebelum bayi lahir Gejala klinis setelah bayi


lahir
O Pada anemnesa sering dijumpai
O Berat badan kurang dari 2.500 gram
adanya riwayat abortus partus O Panjang badan kuranga atau sama dengan
prematur dan lahir mati. 45 cm
O Pergerakan janin pertama lebih O Lingkar dada kurang atau sama dengan 30
cm
lambat, O Lingkar kepala kuarang dari 33 cm
O Pembesaran uterus tidak sesuai O Menangis lemah
dengan usia kehamilan O Masalah dalam pemberian makanan (reflek

O Pertambahan berat badan ibu menelan dan menghisap berkurang)


O Anemia
lambat O Hiperbilirubinemia
O Sering dijumpai kehamilan O Suhu tidak stabil
dengan oligohidramnion
gravidarum.
PENATALAKSANAAN BBLR

1
2 3
Pemeriksaan Penunjang
PENATALKSAN
 Pemerikasaan Sebaiknya setiap jam
AAN LAINNYA
pertumbuhan dan dihitung frekuensi DENGAN:
perkembangan janin pernafasan dan bila a. Mempertahank
intra uterina frekuensi lebih dari 60 kali an suhu tubuh.
 Memeriksa kadar permenit dilakukan foto b. Pengawasan
gula darah thorax. nutrisi (ASI).
c. Penimbangan
berat badan
komplikasi pada neonatus dengan bayi berat lahir
rendah antara lain:
a. Hipotermia
b. Asfiksia
LR c. Infeksi
BB d. Hipoglikemi
si
li ka
m p
Ko
Selain itu juga menimbulkan masalah jangka
panjang yaitu:
a.Gangguan pertumbuhan
b.Gangguan perkembangan
Asuhan Keperawatan
Pada Bayi Dengan Berat 1. Identitas
Badan Lahir Rendah Meliputi: nama, umur, tanggal dan jam
lahir, jenis kelamin, berat badan, panjang
badan, dan identitas orang tua.
2. Riwayat Kehamilan
a. HPHT
b. HPL
c. ANC
Pengkajian d. Imunisai TT
3. Riwayat Persalinan
Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui
apakah proses persalinan mengalami
kelainan atau tidak.
4. Riwayat Penyakit ibu
salah satunya meliputi riwayat penyakit
saat hamil.
1. Pemeriksaan khusus

pemeriksaan AFGAR Score pada


menit ke-1, ke-5, dan ke-10.

Pengkajian
2. Pemeriksaan umum
Meliputi: tingkat kesadaran fisik
pernafasan, warna kulit, denyut
jantung, suhu aksila, postur, Gerakan
dan ketegangan otot

3. TTV (Tanda-tanda vital)


4. Pemeriksaan fisik sistematis
5. Pemeriksaan reflek
6. Pemeriksaan atopometri
7. Eliminasi
Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif (D.0005) berhubungan dengan


maturitas pusat pernafasan, keterbatasan perkembangan
otot, penurunan energi/ kelelahan, ketidak seimbangan
metabolik.
2. Hipotermi (D.0131) berhubungan dengan kontrol suhu
yang imatur dan penurunan lemak tubuh subkutan.
3. Resiko defisit nutrisi (D.0032) berhubungan dengan
ketidak mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas.
4. Resiko infeksi (D.0142) berhubungan dengan pertahanan
imunologis yang kurang.
 
O Intervensi

DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI

Pola nafas tidak Pola nafas (L.01004) Pemantauan Respirasi


efektif (D.0005) 1. Ventilasi semenit (I.01014)
Penyebab 2. Tekanan ekspirasi dalam Observasi
1. Depresi pusat rentang normal 1. Monitor frekuensi,
pernafasan 3. Tekanan inspirasi dalam irama, kedalaman
2. Hambatan rentang normal dan upaya napas
upaya nafas 4. Frekuensi napas normal 2. Monitor pola napas
(nyeri saat 5. Kedalaman napas normal 3. Palpasi
bernafas, kesimetrisan
kelemahan otot ekspansi paru
pernafasan) 4. Auskultasi bunyi
3. Imaturitas napas
neurologis 5. Monitor saturasi
oksigen
IMPLEMENTASI

“ Aplikasi yang
           dilakukan pada klien
Implementasi merupakan akan berbeda,
tahapan keempat dari disesuaikan dengan
proses keperawatan. Tahap kondisi klien saat ini
ini muncul jika dan kebutuhan yang
perencanaan yang dibuat paling dirasakan oleh
diaplikasikan pada klien klien. Implementasi
keperawatan
membutuhkan
fleksibelitas dan
kreativitas perawat”
EVALUASI
Evaluasi adalah tahapan kelima dari proses
keperawatan.
.

Pada tahap ini perawat membandingkan hasil


tindakan yang telah dilakukan dengan
kriteria hasil yang sudah ditetapkan serta
menilai apakah masalah yang terjadi sudah
teratasi seluruhnya, hanya sebagian, atau
bahkan belum teratasi semuanya
SEKIAN

TERIMAKASI SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai