Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR


RENDAH (BBLR) DI BANGSAL PERINATAL RSUD PANEMBAHAN SENOPATI

Dosen Pembimbing: Aini Hidayati S.Kep., Ns

DISUSUN OLEH :

Rani Septriana (1119077)

PROGRAM STUDI STARTA 1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-ISLAM

YOGYAKARTA

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan yang berjudul:

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR


RENDAH (BBLR) DI BANGSAL PERINATAL RSUD PANEMBAHAN SENOPATI”

Hari/ Tanggal:

Mengesahkan:

Mahasiswa CI/PRESEPTOR

(Rani Septriana) (Wahyu Dani Rahmayanti S.Kep)

Pembimbing Akadermik

(Aini Hidayati S.Kep., Ns)


A. Definisi
Berat bayi lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada
waktu lahir (sofian amru, 2012). Berat yang lahir dengan berat lahir < 2500 gram
tanpa memandang masa kehamilan . berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir (Ratna Dewi Pudiastuti, 2015).

B. Etiologi

Menurut sudarti dan afroh fauziah 2013 Etiologi pada BBLR yaitu :

a. Factor ibu : riwayat kehamilan tidak baik, paritas, anemia , pendarahan


anterpertum , anemia , preeklamsi berat , kebiasaan tidak baik seperti merokok
dan minum alcohol

b. Factor plasenta : plansenta previa , solusio plasenta , ketuban pecah dini ,


kehamilan ganda .

c. Factor janin : gawat janin , infeksi janin kronik , kelainan kromosom

(Sudarti & Fauziah, 2013).

C. Manifestasiklinis

Menurut tim adaptasi 2009 dalam (Nurarif & Hardhi Kusuma, 2016)

a) Sebelum bayi lahir

1. Pada anamesa sering dijumpai adanya riyawat abortus , partus


premature dan lahirmati

2. Pergerakan janin yangpertama terjadi lebih lambat , gerakan


janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut

3. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut


yang seharusnya sering dijumpai kehamilan oligradmnion gravidarum
atau pendarahanantrepretum

4. Pembesaran uterus tidak sesuai tuannyakehamilan

b) Setelah bayi lahir

1. Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin.

2. Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu.


3. Bayi small for date san dengan bayi dengan retardasi
pertumbuhanintrauterine.

4. Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam


tubunhya .

D. Patofisiologi

Menurut (bobak dan irene, 2005) bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan
berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. Secara umum penyebab dari
bayi berat badan lahir rendah dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain gizi saat
hamil yang kurang dengan umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak
hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat, faktor lingkungan,
faktor janin,faktor plasenta, serta penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung,
gangguan pembuluh darah, perokok.

BBLR biasanya disebabkan juga oleh hamil dengan hidramnion, hamil ganda,
perdarahan, cacat bawaan, infeksi dalam rahim. Hal ini akan menyebabkan bayi lahir
dengan berat 2500 gram dengan panjang kurang dari 45 cm, lingkar dada kurang dari
30 cm kepala lebih besar, kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang,
otot hipotonik lemah, pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea biasanya terjadi pada
umur kehamilan kurang dari 37 minggu.

E. Pathway

F. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat di lakukan radiologi , thorak foto,baby gram ,


USG , gula darah , analisa gas darah , elektrolit darah dan darah rutin (Sudarti &
Fauziah, 2013).

G. Komplikasi

a. Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara
lain:

1. Hipotermi

2. Hipoglikemi

3. Gangguan cairan dan elektrolit

4. Hiperbilirubinemia

5. Sindroma gawat nafas

6. Paten duktus arteriosus


7. Infeksi

8. Perdarahan intraventrikuler

9. Anemia

b. Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada BBLR antara lain :

1. Gangguan perkembangan

2. Gangguan pertumbuhan

3. Gangguan penglihatan(Retinopati)

4. Gangguan pendengaran

5. Penyakit parukronis

6. Kenaikan angkakesakitan

7. Kenaikan frekuensi kelainanbawaan

H. Penatalaksaan medis dan keperawatan

a. Medis

1. Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen

2. Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)

3. Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup

4. Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik


yang tepat

b. Keperawatan

Cara Ibu post partum menangani berat bayi lahir rendah diantaranya (MTBS,
2015) :

1. Mempertahankan SuhuTubuh

Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi, setiap kali bayi
basah keringkan tubuhnya dan ganti pakaian atau kainnya dengan yang
kering, baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau
pintu, beri alas kain yang bersih dan kering di tempat untuk
pemeriksaan bayi termasuk timbanganbayi.

Jika tidak ada tanda tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kalisehari,


selesai memandikan segera keringkan tubuh bayi, kenakan pakaian
bersih dan kering, topi, kaus tangan, kaus kaki, dan selimut jika perlu,
minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan
tidur bersama ibu,pada BBLR atau suhu 35,5°C, hangat kan bayi
dengan metoda kanguru atau dengan lampu 60 watt berjarak minimal
60 cm daribayi.

2. Cara metode kanguru

Bayi hanya memakai popok,topi,kaus tangan dan kaus kaki,beri


bayiposisi telungkup di dada ibu dengan posisi tegak dan menempel
kedada ibu serta atur posisi kepala,leher dan badan untuk
menghindariterhalangnya jalan napas. Tangan dan kaki dalamkeadaan
fleksi seperti posisi katak kemudian fiksasi dengan selendang.

Kemudian ibu mengenakan pakaian longgar, sehingga bayi dapat


berada dalam 1 pakaian dengan ibu.Jika perlu, gunakan selimut. Selain
ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metoda kanguru.

3. Pengawasan nutrisi(ASI)

Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian


nutrisi dilakukan dengan cermat.Penimbangan berat badan
mencerminkan kondisi gizi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan
tubuh, oleh sebab itu penimbangan dilakukan denganketat.

4. Lakukan imunisasi segera

Berikan imunisasi HB0 sebelum bayi berumur 7 hari, beri imunisasi


BCG dan Polio 1 ketika bayi berumur 1 bulan kecuali bayi yang lahir
di Rumah Sakit, imunisai diberikan sebelum di pulangkan, tunda
pemberian imunisasi pada bayi yang mempunyai klasifikasi merah
serta tali pusat dalam keadaan bersih.

5. Menasehatiibu

Beri nasehat kepada ibu untuk kapan kembali segera gerakan bayi
berkurang, napas cepat, sesak napas atau suka bernafas, perubahan
warna kulit,malas atau tidak bisa menyusui, adan teraba dingin, timbul
demam, telapak kaki dan tangan terlihat kuning,pemberian vitamin A
200.000 IU perhari selama 2 hari kepada ibu selama masa nifas serta
melakukan KB pasca persalinan, dan gizi seimbang.

I. Pengkajian
1. Identitas pasien

Identitas pasien berupa: nama, tanggal lahir, usia, pendidikan,


alamat, nama ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, agama, alamat,
suku bangsa.

2. Keluhan utama

Untuk mengetahui alasan utama mengapa klien mencari pertolongan


pada tenaga professional.

3. Riwayat penyakit sekarang

Untuk mengetahui lebih detail hal yang berhubungan dengan keluhan


utama.

a. Munculnya keluhan

Tanggal munculnya keluhan, waktu munculnya keluhan


(gradual/tiba-tiba), presipitasi/ predisposisi (perubahan
emosional, kelelahan, kehamilan, lingkungan, toksin/allergen,
infeksi).

b. Karakteristik

Karakter (kualitas, kuantitas, konsistensi), loksai dan radiasi,


timing (terus menerus/intermiten, durasi setiap kalinya), hal-
hal yang meningkatkan/menghilangkan/mengurangi keluhan,
gejala-gejala lain yang berhubungan.

c. Masalah sejak muncul keluhan

Perkembangannya membaik, memburuk, atau tidak berubah.

4. Riwayat masa lampau

a. Prenatal

Keluhan saat hamil, tempat ANC, kebutuhan nutrisi saat hamil,


usia kehamilan (preterm, aterm, post term), kesehatan saat
hamil dan obat yang diminum.

b. Natal

Tindakan persalinan (normal atau Caesar), tempat bersalin,


obat-obatan yang digunakan.

c. Post natal
Kondisi kesehatan, apgar score, Berat badan lahir, Panjang
badan lahir, anomaly kongenital.

d. Penyakit waktu kecil

e. Pernah dirawat di rumah sakit

Penyakit yang diderita, respon emosional

f. Obat-obat yang digunakan (pernah/sedang digunakan)

Nama obat dan dosis, schedule, durasi, alasan penggunaan obat.

g. Allergi

Reaksi yang tidak biasa terhadap makanan, binatang, obat,


tanaman, produk rumah tangga.

h. Imunisasi ( imunisasi yang pernah didapat, usia dan reaksi


waktu imunisasi)

5. Riwayat keluarga

Penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh keluarga (baik


berhubungan / tidak berhubungan dengan penyakit yang diderita
klien), gambar genogram dengan ketentuan yang berlaku (symbol dan
3 generasi).

6. Riwayat sosial

a. Yang mengasuh anak dan alasannya

b. Pembawaan anak secara umum (periang, pemalu, pendiam, dan


kebiasaan menghisap jari, membawa gombal, ngompol)

c. Lingkungan rumah (kebersihan, keamanan, ancaman,


keselamatan anak, ventilasi, letak barang-barang)

7. Keadaan kesehatan saat ini

Diagnosis medis, tindakan operasi, obat-obatan, tindakan


keperawatan, hasil laboratorium, data tambahan.

8. Pengkajian pola fungsi Gordon

a. Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan

Status kesehatan sejak lahir, pemeriksaan kesehatan secara


rutin, imunisasi, penyakit yang menyebabkan anak absen dari
sekolah, praktek pencegahan kecelakaan (pakaian, menukar
popok,dll), kebiasaan merokok orang tua, keamanan tempat
bermain anak dari kendaraan, praktek keamanan orang tua
(produk rumah tangga, menyimpan obat-obatan,ddl).

b. Nutrisi metabolic

Pemberian ASI / PASI, jumlah minum, kekuatan menghisap,


makanan yang disukai / tidak disukai, makanan dan minuman
selama 24 jam, adakah makanan tambahan/vitamin, kebiasaan
makan, BB lahir dan BB saat ini, masalah dikulit:rash, lesi,dll.

c. Pola eliminasi

d. Pola defekasi (kesulitan, kebiasaan, ada darah/tidak),


mengganti pakaian dalam / diapers (bayi), pola eliminasi urin
(frekuensi ganti popok basah/hari, kekuatan keluarnya urin, bau,
warna)

e. Aktivitas dan pola latihan

Rutinitas mandi (kapan, bagaimana, dimana, sabun yang


digunakan), kebersihan sehari-hari, aktivitas sehari-hari (jenis
permainan, lama, teman bermain, penampilan anak saat bermain,
dll), tingkat aktivitas anak/bayi secara umum, tolerans, persepsi
terhadap kekuatan, kemampuan kemandirian anak (mandi, makan,
toileting, berpakaian, dll.)

f. Pola istirahat tidur

Pola istirahat/tidur anak (jumlahnya), perubahan pola istirahat,


mimpi buruk, nokturia, posisi tidur anak, gerakan tubuh anak.

g. Pola kognitif-persepsi

Responsive secara umum anak, respons anak untuk bicara,


suara, objek sentuhan, apakah anak mengikuti objek dengan
matanya, respon untuk meraih mainan, vocal suara, pola
bicara kata-kata, kalimat, menggunakan stimulasi/tidak,
kemampuan untuk mengatakan nama, waktu, alamat, nomor
telepon, kemampuan anak untuk mengidentifikasi kebutuhan;
lapar, haus, nyeri, tidak nyaman.

h. Persepsi diri – pola konsep diri

Status mood bayi / anak (irritabilitas), pemahaman anak


terhadap identitas diri, kompetensi, banyak/tidaknya teman.

i. Pola peran – hubungan


Struktur keluarga, masalah/stressor keluarga, interaksi antara
anggota keluarga dan anak, respon anak/bayi terhadap
perpisahan, ketergantungan anak dengan orang tua.

j. Sexualitas
Perasaan sebagai laki-laki / perempuan (gender), pertanyaan
sekitar sexuality bagaimana respon orang tua.

k. Koping – pola toleransi stress

Apa yang menyebabkan stress pada anak, tingkat stress,


toleransi stress, pola penanganan masalah, keyakinan agama.

l. Nilai – pola keyakinan

Perkembangan moral anak, pemilihan perilaku, komitmen,


keyakinan akan kesehatan, keyakinan agama.

9. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum

Kesadaran, postur tubuh, fatigue

b. Tanda – tanda vital

Tekanan darah. Nadi, respirasi, suhu

c. Ukuran anthropometric

Berat badan, panjang badan, lingkar kepala

d. Mata
Konjungtiva, sclera, kelainan mata

e. Hidung

Kebersihan, kelainan

f. Mulut

Kebersihan, bau, mukosa mulut, stomatitis

g. Telinga

Fungsi pendengaran, kelainan, kebersihan

h. Dada

Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (jantung, paru-paru)


i. Abdomen

Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi

j. Punggung

Ada/tidak kelainan

k. Genetalia

Kebersihan, terpasang kateter/tidak, kelainan

i. Ekstremitas

Odema, infuse/transfuse, kontraktor, kelainan

j. Kulit

Kebersihan kulit, turgor kulit, lesi, kelainan

10. Pemeriksaan tumbuh kembang

1) Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan kejadian-kejadian penting; pertama kali


mengangkat kepala, berguling, duduk sendiri, berdiri, berjalan, berbicara/kata-kata
bermakna atau kalimat, gangguan mental perilaku.

2) Pelaksanaan pemeriksaan pertumbuhan

a. Pengukuran Berat badan

b. Pengukuran Tinggi badan

c. Pengukuran lingkar lengan atas

d. Pengukuran lingkar kepala

e. Kecepatan tumbuh

11. Diagnosis Keperawatan yang mungkin muncul

Keputusan tentang penentuan diagnose keperawatan ibu post partum dengan bayi
berat bayi lahir rendah beberapa diagnose yang mungkin muncul terhadap ibu post
partum dengan berat bayi lahir rendahadalah sebagai berikut :

1. Menurut (Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017) diagnose berat bayi lahir rendah:

a) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makan(D.0019)

b) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas dindin dada(D.0005)

c) Hipotermia berhubungan dengan kekurangan lemak subkutan (D.0132)

d) Ikterus neonatus berhubungan dengan usia kurang dari 7 hari (D.0024)


e) Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakmampuan pertahanan tubuh
sekunder(D.0142)

f) Resiko hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif(D.0034)

12. Rencana Keperawatan

Diberikan jika kemampuan merawat diri pada klien berkurang dari yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan . berikut intervensi keperawatan
indinesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,2018).

a. Defisit nutrisi

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status nutrisi bayi


membaik(L.030331).

Kriteria hasil :

- Berat badan meningkat

- Panjang badan meningkat Intervensi:

- Manajemen nutrisi (I.03119) Observasi:

- Identifikasi statusnutrisi

- Identifikasi alergi dan intoleransimakanan

- Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik

- Monitor berat badan Terapeutik

Lakukan oral hygine sebelum makan,jika perlu Kolaborasi:

- Kolaborasi ahli gizi , jika perlu

Anda mungkin juga menyukai