NIM: 1119077 Prodi: S1 Keperawatan Definisi • Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium • Biasanya terjadi antara umur 6 bulan sp 5 tahun • Anak yg pernah mengalami kejang tanpa demam kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam • Kejang disertai demam pada bayi < 1 bulan tidak termasuk kejang demam • Anak < 6 bulan atau > 5 tahun yg mengalami kejang didahului demam pikirkan kemungkinan lain mis. infeksi SSP, epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam Consensus statement on febrile seizure kejang demam adalah: kejadian kejang pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan sampai 5 tahun, berhubungan dengan demam tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu Klasifikasi 1. Kejang demam sederhana (KDS)/ Simple febrile seizure 2. Kejang demam kompleks (KDK)/ Complex febrile seizure Kejang demam sederhana Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, umum tonik dan atau klonik, umumnya akan berhenti sendiri, tanpa gerakan fokal atau berulang dalam waktu 24 jam Kejang demam kompleks Kejang demam dengan ciri (salah satu di bawah ini) 1. kejang lama > 15 menit 2. kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial 3. berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam Fakta mengenai kejang demam • Terjadi pada 2-4% dari populasi anak 6 bulan sampai 5 tahun • 80% merupakan kejang demam sederhana, 20% kejang demam kompleks • 8% berlangsung lama (>15 menit) • 16% berulang dalam waktu 24 jam • Kejang pertama terbanyak antara 17-23 bulan • Anak laki2 lebih sering mengalami kejang demam • Bila KDS yang pertama terjadi pada umur < 12 bulan, risiko kejang demam kedua 50%, bila KDS pertama > 12 bulan risiko menurun menjadi 30% • Setelah kejang demam pertama, 2-4% anak akan berkembang menjadi epilepsi dan ini 4 kali risiko dibanding populasi umum Penyebab demam • Infeksi saluran pernapasan atas • Pneumonia • Otitis media • Gastroenteritis • Infeksi saluran kemih Manifestasi klinis • Umumnya kejang berlangsung singkat • Serangan kejang klonik atau tonik klonik • Sering berhenti sendiri • Setelah kejang berhenti → sadar tanpa defisit neurologis • Hemiparesis sementara Pemeriksaan penunjang • Laboratorium: laboratorium rutin tidak dianjurkan, dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab seperti darah perifer, elektrolit dan gula darah • Foto X-ray kepala dan Computed Tomography (CT) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) tidak rutin dan atas indikasi • Pungsi lumbal: dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan meningitis Dianjurkan pada: 1. Bayi < 12 bulan → sangat dianjurkan 2. Bayi 12-18 bulan → dianjurkan 3. > 18 bulan → tidak rutin • Elektroensefalografi (EEG) dapat dilakukan pada kejang demam yang tidak khas. Mis. KDK pada anak >6 tahun atau kejang demam fokal • Pencitraan X-ray, CT, MRI tidak rutin dan atas indikasi Diagnosis banding • Infeksi susunan syaraf pusat • Sinkop • Delirium • Menggigil • Pucat dan sianosis Faktor risiko berulangnya kejang demam • Riwayat kejang demam dalam keluarga • Usia < 15 bulan • Temperatur yang rendah saat kejang • Cepatnya kejang setelah demam
Seluruh faktor ada → 80%
Bila tidak ada faktor di atas → 10-15% Faktor risiko terjadinya epilepsi • Sebelum kejadian kejang demam pertama sudah ada kelainan neurologis • Riwayat kejang tanpa demam (epilesi) pada orang tua atau saudara kandung • Kejang lebih dari 15 menit atau kejang fokal 1 faktor risiko → 4-6% 2/3 faktor risiko → 10-49 % Tata laksana 1. Pengobatan fase akut 2. Mencari dan mengobati penyebab 3. Pengobatan profilaksis terhadap berulangnya kejang demam Pengobatan fase akut a. Memberantas kejang KEJANG Berikan diazepam rektal: 5 mg untuk BB<10 kg 10 mg untuk BB> 10 kg atau iv → tunggu 15 menit, berikan oksigen MASIH KEJANG Berikan diazepam rektal atau iv dosis sama, tunggu 15 menit, beri oksigenasi adekuat, beri cairan intravena (D5 1/4S, D5 1/2S atau RL) MASIH KEJANG Berikan fenitoin/difenilhidantoin loading iv dosis 10-15 mg/kgBB/kali maks 200mg, tunggu 20 menit
MASIH KEJANG KEJANG BERHENTI
Masuk ICU → anestesi umum Rumatan: fenitoin 5-8 mg/kgBB/hari (midazolam iv 0,1-0,2 mg/kgBB atau fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hari atau fenitoin drip 15 mg/kgBB/24 jam Pengobatan fase akut b. Membebaskan jalan napas, oksigenasi secukupnya c. Menurunkan demam, dengan kompres seluruh tubuh atau bila memungkinkan dapat diberikan parasetamol 10 mg/kgBB/kali kombinasi diazepam oral 0,3 mg/kgBB d. Memberikan cairan cukup bila kejang berlangsung lama dengan cairan intravena Mencari dan mengobati penyebab
• Dengan penelusuran sebab kejang dan
faktor risiko terjadinya kejang dan dilakukan pengobatan sesuai penyebab Pengobatan pencegahan berulangnya kejang
• Pemberian fenobarbital atau asam
valproat setiap hari efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang • Dosis asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis, fenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dalam 1-2 dosis Pengobatan rumat diberikan pada kejang demam dengan ciri sbb:
• Kejang lama >15 menit
• Adanya kelainan neurologis nyata sebelum atau sesudah kejang, mis. Hemiparesis, cerebral palsy, retardasi mental atau hidrosefalus • Kejang fokal Pengobatan rumat dipertimbangkan bila:
•Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24
jam •Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan •Kejang demam > 4 kali dalam setahun
Pengobatan diberikan selama 1 tahun
bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan