Anda di halaman 1dari 30

Assalamuallaikum.r.

wb
kejang demam
DEFINISI
Kejang demam adalah
bangkitan kejang yang terjadi
pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal diatas 380C).
Kenaikan suhu tersebut oleh
proses ekstrakranial.
Anak-anak usia 6 bulan-5 tahun
KLASIFIKASI
Kejang demam sederhana
( simple febrile seizure )

Kejang demam kompleks


( complex febrile seizure )
Biasanya terjadi pada anak umur 6
bulan 5 tahun

Anak yang pernah mengalami kejang


tanpa demam, kemudian kejang
demam kembali tidak termasuk dalam
kejang demam

Kejang disertai demam pada bayi


berumur kurang dari satu bulan tidak
termasuk dalam kejang demam

Bila anak berumur kurang dari 6 bulan


atau lebih dari 5 tahun, mengalami
kejang didahului demam pikirkan
kemungkinan lain misalnya infeksi ssp,
Etiologi
Belum diketahui dengan pasti
penyebabnya
Demam sering disebabkan :
Infeksi saluran pernafasan atas
Radang telinga tengah
Infeksi saluran cerna
Infeksi saluran kemih
Kejang tidak selalu timbul pada suhu
yang tinggi tapi terkadang demam yang
tidak begitu tinggi dapat menyebabkan
kejang
Peranan infeksi pada sebagian besar kejang demam tidak
spesifik dan timbulnya serangan terutama didasarkan atas
reaksi demam yang terjadi
Faktor yang mungkin berperan menyebabkan kejang demam:

Demam
Hasil toksin mikroorganisme terhadap otak
Respon alergik atau keadaan imun yang abnormal oleh infeksi
Perubahan keseimbangan caian dan elektrolit
Ensefalitis viral ringan yang tidak diketahui atau ensefalopati
toksik sepintas
Kombinasi faktor-faktor
Faktor resiko
Secara genetik menurut Annegers,
risiko saudara kandung penderita
kejang demam mendapat kejang
demam adalah 2-3 kali lebih besar
daripada populasi umum
Kejang Demam
Sederhana Kompleks
Berlangsung Kejang
singkat, < 10 berlangsung lama,
menit > 15 menit
Tonik - klonik Kejang fokal atau
Tanpa gerakan parsial satu sisi
fokal atau kejang umum
Tidak berulang yang didahului
dalam 24 jam kejang parsial
Kejang berulang, >
1x dalam 24 jam
Patofisiologi
Anoksia relatif yang terjadi sewaktu demam mungkin
merupakan penyebab dari kejang
1 derajat fahrenheit metabolisme naik 7%
Dewasa sirkulasi total tubuh 18% masuk ke otak
Pada usia 3 tahun 65%, maka suhu yang lebih tinggi lagi
menyebabkan aliran darah ke otak harus ditingkatkan
untuk menjaga pasokan oksigen dan glukosa yang cukup
Bila peningkatan aliran darah ini tidak mencukupi, maka
anoksia relatif ini mungkin memicu kejang
Hipotesis anoksia relatif juga menjelaskan kejang yang
lama dapat merusak otak karena tingginya penggunaan
glukosa dan oksigen. Akhirnya otak akan mengalami
anoksia dan hipoglikemia
Patofisiologi
Untuk mempertahankan kelangsungan
hidup sel otak diperlukan energi dari
metabolisme (bahan baku glukosa (oksidasi)
dipecah menjadi CO2 dan H2O

Dalam keadaan normal membran sel ion


dapat dilalui dengan mudah oleh ion K+dan
sangat sulit dilalui ion Na+ dan elektrolit
lainnya, kecuali ion C1-

Akibatnya dalam sel neuron konsentrasi


K+ , konsentrasi Na+ potensial
Untuk menjaga keseimbangan potensial membran
Na-K-ATP ase (permukaan sel)

Keseimbangan potensial membran ini dapat


dirubah :
Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraseluler
Rangsangan yang datangnya mendadak misalnya
mekanis, kimiawi atau aliran listrik dari
sekitarnya
Perubahan patofisiologi dari membran sendiri
karena penyakit atau keturunan.
Sangat bergantung
pada ambang suhu 10C
rangsang anak

metab. basal 10-15% kebutuhan O2 20%

Perubahan kesimbangan membran


-- Difusi ion Na+ dan K+

Lepas muatan listrik


Kejang Sedemikian besar
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan lab
PENUNJANG
rutin tidak
dianjurkan
Dapat dikerjakan
Pemeriksaa untuk
n mengevaluasi
Laboratoriu sumber infeksi atau
m mencari penyebab :
Darah perifer
Elektrolit
Gula darah
Pemeriksaan CSS untuk
menegakkan atau
menyingkirkan kemungkinan
diagnosis
Pungsi Risiko terjadinya meningitis
lumbal bakterialis 0.6 6.7%
Pungsi lumbal :
Bayi < 12 bulan sangat
dianjurkan
Bayi 12 18 bulan dianjurkan
Bayi > 18 bulan tidak rutin
EEG tidak dapat memprediksi
berulangnya kejang /
memperkirakan kemungkinan
kejadian epilepsi pada pasien
(EEG) kejang demam -- Tidak
direkomendasikan
Elektroen
sefalo- EEG masih dapat dilakukan
grafi pada kejang demam yang
tidak khas, misalnya kejang
demam kompleks pada usia >
6 tahun/ kejang demam fokal
Foto X-ray kepala, CT-Scan
dan MRI jarang sekali
dikerjakan, tidak rutin dan
atas indikasi :
Pencitra Kelaianan neurologik fokal
an yang menetap (hemiparesis)
Parese N VI
Papiledema
Tatalaksana
A: look, feel, listen, head tilt chin lift, pasang orofaringeal atau
nasofaringeal airway, bila bersih juga mungkin masi perlu suction
cairan kemudian dimiringkan
B: nilai pernafasan dari frekuensi nafas, retraksi, sianosis,
pengembangan dada, berikan oksigen per face mask, bila
hipoventilasi oksigenisasi dengan BVM, dimonitor dengan pulse
oxymetri
C: raba nadi karotis atau brakhial, periksa capilarry filling, pasang
IV line, pasang monitor
D: lihat pupil dan reaksinya, simetris atau tidak (tanda
peningkatan ICP), anak yang posisinya menjadi dekortikasi atau
deserbrasi yang tadinya normal juga menunjukkan peningkatan
ICP, perhatikan tanda kaku kuduk
E: perhatikan tanda trauma akibat kejang dan ruam sebagai
tanda sepsis
Turunkan panas dengan kompres dingin dan berikan
antipiretik seperti asetaminofen atau yang lainnya
Bila kejang, lakukan usaha penghentian kejang
dengan pemberian diazepam per rektal 5mg (bb
<10kg) atau 10mg (bb >10kg), atau per IV 0.3-
0.5mg/kg/menit selama 2 menit
Kejang yang belum berhenti, 15 menit kemudian
ulang dengan diazepam dosis sama
4 jam kemudian berikan fenobarbital, dosis hari
pertama8-10mg/kg berat badan/hari terbagi 2 dosis
Hari berikutnya sampai demam reda sebanyak 4-
5mg/kg/hari dalam 2 dosis
Anamnesis
Setelah keadaan pasien tidak kejang dalam anamnesis yang
perlu diperhatikan:
Tipe kejang yang terjadi simple atau kompleks, frekuensi
serangan, durasi, fokal atau umum
Fokus pada riwayat demam, durasi demam, tingginya,
karakteristik demam
Riwayat penyakit sekarang yang dapat menjadi penyebab
demam seperti faringitis, otitis, DB, gastroenteritis sebaiknya
dicari
Riwayat penggunaan antibiotik, karena dapat menutupi gejala
infeksi SSP sekarang
Riwayat kejang terdahulu, gangguan neurologis, gangguan
perkembangan, atau penyebab lain yang berpotensi
menyebabkan kejang seperti trauma harus dicari
PENATALAKSANAAN
Saat kejang:
- Diazepam rektal: 0,5 0,75 mg/kgBB/kali
- 5 mg untuk anak < 3 tahun, atau BB< 10 kg
- 7,5 mg untuk anak > 3 tahun
- 10 mg untuk anak > 10 kg
- Dapat diulang 1x dengan interval 5 menit

* Diazepam IV: 0,3 0,5mg/kgBB dengan


kecepatan 1 2 mg/ menit atau 3 5 menit
* Bila masih kejang fenitoin 10 20
mg/kgBB/kali dengan kecepatan
1mg/kg/menit
Bagan penghentian kejang
demam
Diazepam rektal 0,5
Kejang mg/kgBB
BB < 10 kg : 0,5 mg
BB > 10 kg : 10 mg
Diazepam rektal Diazepam IV 0,3-0,5
5 menit mg/kgBB
Di Rumah sakit
Diazepam IV, kecepatan 0,5-1 mg/menit (3-5menit)

Fenitoin bolus IV 10 -20 mg/kgBB,


Kecepatan 0,5-1 mg/kgBB/ menit

Pro ICU
Pemberian obat saat
demam
Antipiretik Antikonvulsan
Asetaminofen 10
15 mg/kg/kali (4
kali sehari, tidak
lebih dari 5 kali) Diazepam oral 0,3
Sindroma Reye mg/kg setiap 8 jam
pada usia < 18 Diazepam rektal
bulan 0,5 mg/kg setiap 8
Ibuprofen 5 10 jam (suhu >
mg/kg/kali, 3 4 38.50C)
kali sehari
Paracetamol 10
Pemberian obat rumat
Bila kejang demam menunjukan ciri :
Kejang lama > 15 menit
Adanya kelainan neurologis yang nyata
sebelum/ sesudah kejang
Kejang fokal
Pengobatan rumat dipertimbangkan bila :
Kejang berulang > 2 kali dalam 24 jam
Kejang demam pada bayi < 12 bulan
Kejang demam > 4 kali per tahun
Jenis Antikonvulsan (rumat)
Fenobarbital dan asam valproat
efektif menurunkan resiko kejang
demam

Fenobarbital:
- dosis: 3 4 mg/kg perhari dalam 1
2 dosis
40 50 %
- gangguan perilaku dan kesulitan
belajar
Diagnosis banding
Epilepsi
CP
Trauma
Infeksi serebral
Prognosis
Fungsi neurologis normal baik

Kejang berulang pada kurang lebih sepertiga


pasien dengan single simple febrile seizure,
Risiko terjadinya epilepsi meningkat pada
pasien dengan kejang demam dibandingkan
dengan populasi umum (2% vs 1%)
Faktor risiko utk kejang tunggal menjadi kejang demam rekuren:

- Usia muda saat pertama mengalami kejang demam

- Demam ringan saat pertama kejang

- Family history, first-degree relative

- Durasi singkat antara onset demam dengan permulaan kejang

- Kejang berulang dalam satu episode yang sama

- Riwayat demam yang sering

- Kejang pertama berupa kejang demam kompleks

Pasien dengan 4 faktor risiko diatas memiliki kemungkinan 70% lebih banyak,
sedangkan tanpa faktor risiko memiliki kemungkinan kurang dari 20% untuk
terjadi rekurensi
Faktor risiko utk kejang demam menajdi epilepsi (Nooruddin):
kejang demam kompleks, abnormalitas neurologik, riwayat
epilepsi dalam keluarga, dan hambatan perkembangan. Pasien
dengan 2 faktor risiko diatas meningkatkan kemungkinan 10%
utk timbul afebrile seizure
Faktor risiko untuk perkembangan epilepsi (Nelson): riwayat
epilepsi keluarga positif, kejang demam awal sebelum 9 bulan,
kejang demam lama atau atipik atau kompleks, tanda
perkembangan yang terlambat, dan pemeriksaan neurologis
abnormal
Edukasi
Informasikan kepada orangtua kalau kejadian tersebut tidak
mengindikasikan disfungsi atau penyakit neurologis ke
depannya
Informasikan apa yang harus dilakukan pertama kali bila
terulang kejangnya (termasuk nomor-nomor yang harus
dihubungi)
Dan cara mencegah kejang demam, yaitu dengan
mempertahankan temperatur tubuh tetap rendah (walaupun
tidak ada bukti yang mendukung teori tsb, namun setidaknya
akan membuat anak lebih nyaman)
Terimakasih
Wassalamuallaikum.wr.wb

Anda mungkin juga menyukai