Oleh :
dr. Auliadina Tetrania Darmastuti
Pembimbing :
dr. Siti Hamidah P., M. H. Kes
1.1 Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak usia 6 bulan – 5 tahun yang
disebabkan oleh demam dengan suhu 38’C atau lebih oleh karena suatu proses ekstrakranium.
Tanpa disebabkan oleh karena penyakit atau penyebab lain yang mencetuskan kejang. penyakit
atau penyebab lain yang mencetuskan kejang seperti:
• Infeksi Sistem saraf pusat
• Elektrolit imbalans
• Penggunaan obat2
• Trauma
• Terdapat Riwayat epilepsi
1.2 Epidemiologi
Berdasarkan WHO Reports 2021 21,65 juta anak di dunia pernah mengalami kejang
demam sederhana di seluruh dunia (WHO,2021). 80-90 % terjadi di wilayah Asia angka
kejadian kejang demam, dan sekitar 14.252 angka kejadian kejang demam di Indonesia
(Kemenkes, 2021)
1.3 Patogenesis
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak dikerjakan secara rutin padakejang demam, tetapi dapat
dikerjakan untuk mengevaluasi sumberinfeksi penyebab demam, atau keadaan lain misalnya
gastroenteritisdehidrasi disertai demam. Pemeriksaan laboratorium yang dapatdikerjakan
misalnya darah perifer, elektrolit dan gula darah
2. Pemeriksaan cairan serebrospinal
dilakukan untuk menegakkan ataumenyingkirkan kemungkinan meningitis. Resiko terjadinya
meningitisbakterialis adalah 0,6%-6,7%. Pada bayi kecil seringkali sulit untuk menegakkan
atau menyingkirkan diagnosis meningitis karenamanifestasi klinisnya tidak jelas. Oleh karena
itu pungsi lumbaldianjurkan pada ; bayi kurng dari 12 bulan sangat dianjurkandilakukan, bayi
antara 12-18 bulan dianjurkan, bayi > 19 bulan tidak rutin. Bila yakin bukan meningitis secara
klinis tidak perlu dilakukanpungsi lumbal.
3. Elektroensefalografi (EEG)
Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) tidak dapat memprediksiberulangnya kejang atau
memperkirakan kemungkinan kejadianepilepsi pada pasien kejang demam. Oleh karenanya
tidak direkomendasikan. Pemeriksaan EEG masih dapat dilakukan padakeadaan kejang demam
tidak khas misalnya kejang demam komplekspada anak usia lebih dari 6 tahun atau kejang
demam fokal
4. Radiologi
Foto X- ray kepala dan pencitraan seperti computed tomographyscan (CT-scan) atau magnetic
resonance imaging (MRI) jarang sekalidikerjakan, tidak rutin dan hanya atas indikasi seperti ;
kelainanneurologik fokal yang menetap (hemiparesis), paresis nervus VI, papil edema.
• Nama : An. AR
• Usia : 3 th
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Surabaya
• BB : 11 kg
• Tanggal MRS : 28/08/23
2.2 Anamnesis
• Keluhan Utama : Kejang
• Keluhan Tambahan: Demam, Diare
• Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang diantar oleh kedua orang tuanya ke IGD
dengan keluhan kejang dirumah, satu kali, dengan durasi kurang lebih 1 menit, saat kejang
pasien tidak sadar, dan setelah selesai kejang pasien kembali sadar. Ketika sampai di IGD,
pasien sudah tidak kejang. Pasien sebelumnya demam sudah sejak kemarin malam, sudah
minum obat namun demam tidak turun dan suhu tidak di ukur. Pasien juga mengeluhkan
diare 5x sejak kemarin malam, berupa ampas makanan + cairan. Keluhan lain seperti batuk
pilek mual muntah disangkal. BAK normal, Makan minum menurun.
• Riwayat Penyakit Dahulu :kejang -
• Riwayat Perinatal: Pervaginam, Aterm, BBL: 3200 g
• Riwayat Obat: Paracetamol
• Riwayat Penyakit Keluarga: -
• Riwayat Alergi :-
A. Pemeriksaan fisik
Status umum
KU : lemah
GCS : 4/5/6
HR : 167x/m
RR : 20x/m
SpO2 : 97%
Temp : 39,2’C
BB : 11 kg
TB: 90 cm
Status Generalis
K/L : a-/i-/c-/d-, mata cowong (-/-)
Tho :cor s1s2 single, m(-), g(-), pulmo ves (+/+), rh(-/-), wh(-/-)
Abd : Soepel, BU(+) meningkat, NT(-), turgor kulit normal, hepar lien ttb
Ext Atas: AKHM +/+, CRT < 2s
Ext Bawah : AKHM +/+, CRT < 2s
B. Pemeriksaan Penunjang
- Darah lengkap
- Urinalisis
b.Tulip 1 (30/08/23)
S: kejang – diare – demam -
O: GCS : 456
T: 36,2’C
HR: 176 bpm
Spo2 97%
PF : Abdomen : BU (+) normal, turgor kulit normal
A: Kejang Demam Sederhana + fever e.c. Acute Gastroenteritis
P:
IVFD D5 1/4 NS 1000 cc/24 jam
IV inj ceftriaxon 2x250 mg
IV inj antrain 3x100 mg
po paracetamol 100 mg asam mefenamat 50 mg --- 3x1 pulv
PO L bio 2x1 sach
PO zinkid syr 1x1 cth
c.Tulip 1 (31/08/23)
S: kejang -, diare - , demam -
O:GCS 456
T: 36,2’C
N: 176 bpm
Spo2 97%
PF : Abdomen : bu(+) normal, turgor kulit normal
A: Kejang Demam Sederhana + Fever e.c. Acute Gastroenteritis
P:
DL ulang sebelum KRS
PO Cefixime Syr 2x1/2 cth
PO Paracetamol Syr 3x1 cth
PO L Bio 1x1 sach
1. WHO, 2013 dalam Untari 2015. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kejang
Demam dengan Frekuensi Kejang Anak Toddler Di Rawat Inap Puskesmas Gatak Sukoharjo.
2. Indriyani, R. (2017).Asuhan Keprawatan pada Anak yang Mengalami Kejang Demam dengan
Hipertermia di Ruang Melati RSUD Karanganyar. Karya Tulis Ilmiah ,7-20
10. Indrayati Novi (2019).Gambaran Kemampuan Orang Tua Dalam Penanganan Pertama Kejang
Demam Pada Anak Usia .Jurnal Ilmiah Permas,149-154