Anda di halaman 1dari 5

KEJANG DEMAM Definisi Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu rectal > 38oC yang disebabkan

proses ekstrakranium Pendahuluan Kejang demam terjadi pada anak usia 6 bulan 5 tahun Anak usia < 6 bulan atau > 5 tahun kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misal : infeksi ssp atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam Ada yang disebut kejang demam plus yaitu kejang demam yang masih bisa terjadi sampai usia 12 tahun Anak yang pernah kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak disebut kejang demam Kejang yang disertai demam pada bayi < 1 bulan tidak disebut kejang demam Kejang yang sadar : tetanus dan kejang ekstrapiramidal (e.c. metoklopramid) Epidemiologi 2-4% anak usia 6 bulan 5 tahun Kejang demam sederhana 80-90% dari kejang demam Kejang demam kompleks 20% Etiologi demam URTI (Upper Respiratory Tract Infection) e.c. virus Roseola OMA Gastroenteritis e.c. Shigella, Campylobacter ISK Etiologi Kejang demam (genetik) Kromosom 8q13-q21 (FEB1), 19p (FEB2), 2q23-q24 (FEB3), 5q14-q15 (FEB4), 6q22q24 (FEB5), and 18p11 (FEB6). Mutasi gen : mutasi voltage-gated sodium channel alpha-1, alpha-2 and beta-1 subunit genes (SCN1A, SCN2A and SCN1B) dan the -aminobutyric acid A (A) receptor gamma-2 subunit gene (GABRG2) Autosomal dominan Risiko saudara kandung (4x kemungkinan lebih sering) 24% riwayat keluarga kejang demam 4% riwayat keluarga epilepsi Patofisiologi Adanya perbedaan exitasi dan inhibisi aliran impuls listrik yang disebabkan kelainan genetik (kromosom 19p dan 8q13-21), mutasi gen pompa sodium dan GABA reseptor.

Manifestasi klinis Kejang klonik (tangan flexi) Kejang tonik-klonik (flexi extensi) Setelah kejang pasien terbangun dan sadar Defisit neurologis ada tetapi sedikit : o Hemiparesis (Todds paralysis) : hemiparesis dalam beberapa jam hari (sementara) 16% berkurang dalam 24 jam Klasifikasi Kejang Demam Sederhana < 15 menit Umum tonik dan/atau klonik, fokal Tidak berulan dalam 24 jam Kejang Lama >15 menit Berulang >2x Diantara bangkitan anak tidak sadar Kejang Demam Kompleks >17 menit Fokal/parsial 1 sisi atau kejang umum didahului parsial Berulang > 1x dalam 24 jam Kejang Fokal Parsial 1 sisi, Umum didahului parisial

Kejang Berulang 2x/>dalam sehari Diantara 2 bangkitan anak sadar

Kriteria diagnosis Kejang Demam Utama o Usia 6 bulan 5 tahun o Tidak ada penurunan kesadaran o Terjadi dalam waktu 24 jam setelah demam Tambahan o Terdapat riwayat keluarga Menurut Livingstone (untuk kejang demam sederhana) Umur antara 6 bulan 4 tahun Lama kejang <15 menit Kejang bersifat umum Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya panas Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang demam normal Pemeriksaan EEG yang dibuat paling cepat 1 minggu setelah suhu normal tidak menunjukkan kelainan Frekuensi kejang demam dalam 1 tahun tidak melebihi 4x (bila 1 atau lebih kriteria tersebut diatas tidak dipenuhi disebut epilepsy diprovokasi panas) Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : menentukan sumber infeksi : Hb, Ht, Diff. Count, Tc, morfologi, Na, K, Ca, Cl, Gula darah

Lumbal pungsi : pada KD tidak ada kelainan : indikasi untuk menegakkan / menyingkirkan kemungkinan infeksi SSP (meningitis) bila mungkin terdapat : o Kejang, koma, UUB menonjol, parese/paralise, TB milier, Leukemia, sepsis, mastoiditis o Untuk DD/ meningitis bakterialis (penurunan kesadaran) / serosa / viral o LP pada usia <12 bulan (sangat dianjurkan), 12-18 bulan (dianjurkan), >18 bulan (rutin) EEG o Tidak dapat memperbaiki terulangnya kejang demam o Tidak dapat memprediksi kemungkinan epilepsi dikemudian hari o Tidak dianjurkan untuk dilakukan pada kejang demam o Dapat dilakukan pada kejang demam kompleks usia > 6 tahun, kejang demam fokal Pencitraan o Jarang dilakukan o CT scan / MRI : indikasi untuk kelainan neurologic fokal menetap (hemiparese), parese N VI, papil edema.

Penatalaksanaan Kejang Demam A saat kejang B saat demam C pemberian obat rumat D Edukasi orangtua A. Saat kejang Beri Oksigen Kejang Diazepam rectal 0,5 0,75 mg/kgBB, <3thn (5mg), >3th (7,5mg), <10kg(5mg), >10kg(10mg) 5 menit kejang diazepam rectal Masih kejang dibawa ke RS Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kgBB (sediaan 10 mg/2 ml), kecepatan 1 mg/menit (pelan), karena bisa depresi pernapasan, bila masih kejang beri lagi dosis 0,5 mg/kgBB setelah 5 menit. Masih kejang Fenitoin (Kutoin 100) IV sediaan 100 mg/ ml, dosis 10-20 mg/kgBB/kali, kecepatan 1 mg/kgBB/menit atau <50 mg/menit, bila kejang berkurang fenitoin 4-8 mg/kgBB/hari setelah 12 jam dari pemberian pertama. Masih kejang Fenobarbital IV (Sibital) sediaan 200 mg/ 2 ml, dosis 15-20 mg/kgBB/kali Masih kejang dibawa ke ICU Midazolam (Darmicum) dosis 0,002 mg/kgBB, IV bolus dilanjutkan drip, obat mendepresi pernapasan sehingga dipakai ventilator (ICU) B. Saat demam / intermiten (profilaksis) Antipiretik : tidak mengurangi risiko kejang demam, dipakai o Paracetamol : 10-15 mg/kgBB/kali (4x/hari) tiap 6 jam o Ibuprofen : 5-10 mg/kgBB/kali (3x/hari) tiap 8 jam

Antikonvulsan o Diazepam oral 0,3 ml/kgBB tiap 8 jam o Diazepam rectal 0,5 mg/kgBB tiap 8 jam C. Obat rumat/kontinu (profilaksis) : karena ada leso kalau kejang, lesi bisa b+ berat Indikasi kejang > 15 menit (kejang demam kompleks), ada kelainan neurologis sebelum / sesudah kejang, kejang fokal Dipertimbangkan bila kejang berulang 2x/24 jam, usia <12 bulan, 4x/tahun, kejang demam ditambah riwayat cerebral palsy sebelumnya DOC : Asam Valproat (Depakene syrup) 1 cth : 250 mg, 1 tab 250 mg o Long acting o Dosis 15-40 mg/kgBB/hari, 2-3 dosis, c/: BB 15 kg, do : 15x15 = 225 mg, jadi diberikan 2 x cth/hari. o Karena jangka panjang dibagi 2 dosis saja supaya patuh o Sampai 1 tahun, lalu tapering off selama 2 bulan o Bila sedang diberi profilaksis kontinu, maka tatalaksana kejang demam akut tetap dilaksanakan tapi dosis profilaksis ditingkatkan o ES : hepatotoxic, harus dipantau SGOT, SGPT Yang lain Fenobarbital dosis 3-4 mg/kgBB/hari, 1-2 dosis, ES : ggn kognisi&intelektual D. Edukasi orang tua Kejang demam memiliki prognosis yang baik Cara penanganan kejang demam yang baik Kemungkinan kejang kembali Obat mencegah rekurensi Efek samping dari obat Diferensial Diagnosis Kejang Demam Kejang disertai panas Kejang demam Infeksi SSP (meningitis/encephalitis) Gangguan elektrolit Sinkop yang diprovokasi demam Kejang tidak disertai demam Epilepsi Kejang ekstrapiramidal Prognosis Mortalitas 0,64 0,74% (hampir tidak pernah) Gangguan mental dan neurologis : umumnya normal, ada kelanian neurologis pada kejang lama / kejang berulang umum/fokal / kejang tanpa demam Gangguan intelektual dan belajar : jarang Luminal tidak dianjurkan (untuk terapi jangka panjang) karena IQ turun, hiperaktif, sulit konsentrasi

Rekurensi Umur kejang demam pertama (utama) : <1 th (50%-70%), > 3 th (20%) Kejang demam dalam keluarga : ada (50%), tidak ada (25%) Jarak singkat antara mulai timbul panas sampai kejang demam : makin pendek rekurensi meningkat Kejang demam pada temperatur rendah : <40oC (13%) , 38,5% (35%) Adanya kelainan neurologis yang menetap atau kelainan perkembangan Menurut KNUDSEN terdapat 6 faktor o Kejang demam pertama < 14 bulan o Tinggi temperature saat kejang o Terdapat riwayat kejang demam dalam keluarga o Terdapat riwayat kejang dalam keluarga o Anak yang dititipkan pada penitipan anak o Kelainan perkembangan o Tanpa faktor risiko (12%), semua faktor risiko ada (80%) Risiko Terjadinya Epilepsi (2-3 kriteria terpenuhi, risiko meningkat) Kelainan neurologis / perkembangan sebelum kejang demam pertama Kejang demam kompleks (kejang demam >15 menit / kejang fokal) Riwayat kejang tanpa demam (epilepsy) di keluarga (orangtua atau saudara kandung) Usia < 12 bulan

Anda mungkin juga menyukai