Anda di halaman 1dari 30

KEJANG DEMAM

Disusun oleh :
Hanne Komalaningrum (20164011101)
Firda Athiya Rahmi (20164011198)
DEFINISI

• Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi


pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas
38ºC) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium (IDAI).
• Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih
dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam,
pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP,
atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama
demam
Epidemiologi

• Hal ini dapat terjadi pada 2-5 % populasi anak <


5 tahun.
• Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6
bulan – 5 tahun
• Insidensi puncak usia 18-22 bulan
• Anak laki-laki > perempuan dengan
perbandingan 1,4 : 1,0.
• Menurut ras maka kulit putih lebih banyak
daripada kulit berwarna.
ETIOLOGI

• Belum diketahui dengan pasti


• Demam sering disebabkan oleh :
- ISPA
- Radang telinga tengah
- Infeksi saluran kemih & saluran cerna
• Kejang tidak selalu timbul pada suhu
yang tinggi  terkadang pada suhu tidak
terlalu tinggi dapat mencetuskan
FAKTOR RESIKO
• Demam
• Usia
• Riwayat Keluarga  Riwayat kejang demam
pada orang tua
• Faktor prenatal : usia saat ibu hamil, riwayat PE,
primi/multipara, pemakaian bahan toksik
• Faktor perinatal : asfiksia, BBLR, usia kehamilan,
partus lama, cara lahir
• Faktor postnatal : kejang toksis, trauma kepala
PERBEDAAN KEJANG DEMAM DENGAN
KEJANG YANG DISERTAI DEMAM
KEJANG DEMAM DEMAM DISERTAI
KEJANG
Faktor predisposisi Besar Kecil tidak bermakna
genetik
Lama kejang 1-3 menit jarang Lebih dari 10 menit
kejang lama
Manifestasi klinis saat Pada saat demam Infeksi SSP
kejang sebagian besar (ensefalitis,
karena ISPA meningitis
Kelainan patologi Tidak ada Kelainan vaskuler dan
yang mendasari edema
Status neurologis Jarang Sering
PATOFISIOLOGI KEJANG-DEMAM
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
IDAI, 2004
Kejang Demam Sederhana Kejang Demam Kompleks
(Simple Febrile Seizure), (Complex Febrile Seizure),
dengan ciri-ciri gejala klinis dengan ciri-ciri gejala klinis
sebagai berikut: sebagai berikut:
-Kejang berlangsung -Kejang lama, > 15 menit
singkat, < 15 menit -Kejang fokal atau parsial
-Kejang umum tonik dan satu sisi, atau kejang umum
atau klonik didahului kejang parsial
-Umumnya berhenti -Berulang atau lebih dari 1
sendiri kali dalam 24 jam
-Tanpa gerakan fokal atau
berulang dalam 24 jam
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
FK-UI
1 . Kejang demam kompleks 2. Kejang demam sederhana 3. Kejang demam
• Umur kurang dari 6 berulang
• Kejadiannya antara umur
bulan atau lebih dari 5
6 bulan sampai dengan 5  Kejang Demam
tahun
tahun timbul pada lebih
• Kejang berlangsung lebih dari satu episode
dari 15 menit • Serangan kejang kurang
demam
• Kejang bersifat dari 15 menit atau singkat
fokal/multipel • Kejang bersifat umum
• Didapatkan kelainan (tonik/klonik)
neurologis
• Tidak didapatkan
• EEG abnormal
kelainan neurologis
• Frekuensi kejang lebih sebelum dan sesudah
dari 3 kali / tahun
kejang
• Temperatur kurang dari
390C • Frekuensi kejang kurang
dari 3 kali / tahun
• Temperatur lebih dari 39
0C
• Secara genetik ambang kejang
masing-masing anak berbeda 
akan turun pada kenaikan suhu
tubuh

• Penyakit yang sering menimbulkan


kejang demam: ISPA (30-40%), otitis
media (15-23%), diare (7-9%)
DIAGNOSIS
ANAMNESIS:
Kejang:
* Kapan terjadinya, Frekuensi dan lama kejang,
interval antara 2 kejang
* Pertama kali atau sudah pernah
* Bila sudah pernah, saat umur berapa?
* Sifat kejang (fokal/umum), bentuk (tonik, klonik)
* Gejala penyerta (muntah, lumpuh, kemunduran
fungsi kognitif)
* Kesadaran sebelum, saat dan pasca kejang
DIAGNOSIS
* Demam:
Timbul mendadak dan lamanya, menggigil,
mengigau
* Gejala penyakit penyerta:
Mencret, muntah, sesak nafas, dll.
 menentukan penyakit yg mendasari
* Riwayat gangguan neurologis (epilepsi?)
* Riwayat tumbuh kembang
* Riwayat trauma kepala
PEMERIKSAAN FISIK
* Tanda vital
* Manifestasi kejang
* Status generalis
Tanda Rangsang meningeal :
Pemeriksaan kaku kuduk
Tanda brudzinski I dan II
Tanda kernig

Pada kejang demam rangsangan meningeal (-)


PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan Refleks Neurologis
untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi SSP
(meningitis, ensefalitis)

Refleks fisiologis
- Biseps, Triceps, KPR, APR (++ / ++)
Refleks patologis
- Babinski, Oppenheim, Chaddok, hoffman
( normal pada bayi < 18 bulan )

Pada kejang demam refleks patologis (-)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Laboratorium (Darah perifer lengkap,


elektrolit, glukosa darah)  mengevaluasi
sumber infeksi atau mencari penyebab
• Pungsi lumbal  menyingkirkan meningitis
indikasi berdasarkan umur :
* < 12 bulan sangat dianjurkan
* 12 – 18 bulan dianjurkan
* > 18 bulan tidak rutin/selektif

Bila klinis meyakinkan bukan meningitis  tidak perlu


• Elektroensefalografi
 kejang demam yang tidak khas
(anak>6 th, kejang demam fokal)
 dapat dipertimbangkan pada KDK
• CT-Scan atau MRI
Tidak rutin & atas indikasi:
- kelainan neurologik fokal yang menetap
- parese N.VI
- Papil edema
PENATALAKSANAAN

PADA PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM ADA 3


HAL YANG PERLU DIKERJAKAN, YAITU :

1. PENGOBATAN FASE AKUT

2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB

3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP

BERULANGNYA KEJANG DEMAM


PENGOBATAN
• Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
3-4 x sehari

• Anti Konvulsan
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb
BB<10Kg  5mg; >10Kg 10mg

Pemberian /8 jam dapat ↓ resiko berulangnya kejang pada


30-60% kasus
RUMATAN

• Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari  dibagi 1-


2 dosis
• DOC : Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hari
dibagi 2-3 dosis
• Pengobatan profilaksis /rumatan diberikan
selama 1 tahun bebas kejang, dihentikan
bertahap selama 1 – 2 bulan
INDIKASI RUMATAN
• Kejang > 15 menit / fokal  KDK
• Kelainan neurologis
• Rumat dipertimbangkan pada keadaan:
- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24
jam
- Kejang demam pada bayi < 12 bulan
- Kejang demam ≥ 4 kali per tahun
BAGAN PENATALAKSANAAN SAAT KEJANG

SEGERA DIBERIKAN
DIAZEPAM :
DIAZEPAM IV DOSIS RATA-RATA 0,3-0,5MG/KGBB/KALI (iv) max 10mg
ATAU
ATAU DIAZEPAM REKTAL DOSIS <12 KG: 5 MG REKTAL, >12 KG : 10 MG
(0,5-0,75mg/kgBB)
<3 tahun : 5 mg, >3 tahun 7,5 mg

BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DAPAT DIULANG


CARA DAN DOSIS YANG SAMA DENGAN INTERVAL 5 MENIT (2x pemberian)

Kejang (+) DIAZEPAM 0,3-0,5 MG/KGBB/KALI (iv)

Kejang (+) FENITOIN 10-20 MG/KGBB/KALI (IV, BOLUS)


Kecepatan 1 mg/kg/menit or <50 mg/menit

Kejang (+) Kejang (-)

RUMATAN
RAWAT ICU Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr
PROGNOSIS
• Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Cepat terjadinya kejang setelah demam

- Ada seluruh faktor resiko  kejang demam berulang 80%.


- Tidak ada faktor resiko  kejang demam berulang 10-
15%
- Kemungkinan berulangnya kejang demam >> tahun
pertama
 Faktor resiko lain adalah terjadinya epilepsi
dikemudian hari. Faktor resiko terjadinya epilepsi
adalah:
1 Kelainan neurologis
2 Kejang demam kompleks
3. Riwayat epilepsi dalam keluarga

Setiap faktor risiko meningkatkan kemungkinan 4%-


6%. Kombinasi dari faktor risiko tersebut
meningkatkan kemungkinan 10%-49%.
Indikasi Rawat Inap

• Kejang demam pertama kali


• Kejang demam pada usia < 1 tahun
• Kejang demam kompleks
• Hiperpireksia (suhu > 400C)
• Pasca kejang anak tidak sadar atau lumpuh
• Permintaan orangtua
Edukasi bila terjadi Kejang (berulang)

• Tetap tenang dan tidak panik


• Kendorkan pakaian, terutama di sekitar leher
• Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring.
Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Jangan
memasukkan sesuatu ke dalam mulut
• Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
• Tetap bersama pasien selama kejang
• Berikan diazepam rektal dan jangan diberikan bila kejang telah
berhenti
• Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau
lebih
KOMPLIKASI

Faktor resiko berulangnya kejang demam adalah :

1. Riwayat kejang demam dalam keluarga


2. Usia kurang dari 15 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
Vaksinasi

• Tidak ada kontraindikasi


• Angka kejadian
Post imunisasi DPT 6-9/100.000
Post imunisasi MMR 25-34/100.000
• Pemberian diazepam oral/rektal dianjurkan
apabila demam.
• Parasetamol 10 mg/kgBB hingga 3 hari post
demam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai