Anda di halaman 1dari 41

STABILISASI

NEONATUS
Stabilisasi Neonatus
• Periode sama pentingnya dengan periode resusitasi
• Bisa meningkatkan morbiditas dan mortalitas bila tidak
ditangani dengan baik
• Kejadian bisa dimana dan kapan saja
• Merupakan periode yang harus dilakukan sebelum merujuk
bayi
• Terdapat 6 focus utama yang dilakukan dalam stabilisasi
neonates:
• S UGAR AND SAFE CARE
• T HERMOREGULATION
• A IRWAY
• B LOOD PRESSURE
• L AB
• E MOTIONAL SUPPORT
INGAT:
PASCA RESUSITASI LALU STABILISASI

Sugar + Safe care


Temperature
RESUSITASI (ABCD) Airway
Blood Pressure
Lab work
Emotional Support
Regulasi Glukosa
Hipoglikemia  kegawatan tersering pada jam jam
pertama kehidupan neonatus , selain hipoksia,
gangguan sirkulasi dan hipotermia

Pada bayi dengan ketidakcukupan glukosa  pasokan


energi ke otak berkurang  meningkatkan risiko
trauma otak.
TATALAKSANA
HIPOGLIKEMIA
Termoregulasi
Definisi

• Suhu neonatus normal: 36,5 – 37,5 ºC.

• Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC.

• Hipertermia: suhu tubuh di atas 37,5 ºC.

• Lingkungan suhu netral (NTE): Kondisi/suhu lingkungan dimana suhu tubuh


normal dengan pengeluaran kalori dan konsumsi oksigen yang minimal.
PENGUKURAN SUHU
Suhu aksila
• Risiko bagi neonatus: rendah, kebersihan/hygiene terjaga, pengukurannya relatif mudah
dilakukan.
• Letakkan ujung termometer di tengah aksila dengan lengan ditempelkan ke sisi badan
neonatus selama kurang lebih 5 menit.
• Kulit di daerah ini tidak bereaksi terhadap suhu rendah melalui vasokonstriksi.
• Meskipun suhunya sedikit lebih rendah daripada suhu sentral tubuh yang sebenarnya, tapi
akan berubah sama dengan suhu sentral tubuh.

Suhu rektum
• Merupakan prosedur invasif dan tidak selalu bisa diandalkan.

Suhu lingkungan
• Setiap ruangan harus mempunyai termometer dinding.
• Pertahankan suhu ruangan antara 24°C dan 26°C
ETIOLOGI

• Lingkungan eksternal lebih dingin daripada lingkungan di


dalam uterus

• Suplai lemak subkutan yang terbatas

• Area permukaan kulit yang besar dibandingkan dengan berat


badan

• Kehilangan panas yang cepat dalam lingkungan yang dingin


terjadi melalui konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi
METODE KEHILANGAN PANAS

1. Evaporasi
Kehilangan panas ke udara ruangan melalui kulit yang basah atau selaput
mukosa.
2. Konduksi
Terjadi jika bayi diletakkan pada permukaan yang dingin dan padat.
3. Radiasi
terjadi jika panas berpindah dari bayi ke benda padat lainnya tanpa melalui
kontak langsung.
4. Konveksi
kehilangan panas dari kulit bayi ke udara yang bergerak.
METODE KEHILANGAN PANAS
METODE KEHILANGAN PANAS

• Semua metode tersebut dapat menjadi masalah di bagian bayi


rumah sakit.

• Catatan: Neonatus sakit/prematur tidak mempunyai kemampuan


untuk meningkatkan suhu tubuhnya dengan cara meningkatkan
laju metabolik. Selain itu, simpanan lemak coklat dan subkutan
lebih sedikit dibandingkan dengan neonatus cukup bulan.
FAKTOR RISIKO
• Lingkungan yang dingin

• Asuhan neonatus yang tidak tepat segera setelah lahir


misalnya pengeringan tubuh tidak memadai, baju tidak
memadai, dan dipisahkan dari ibu.

• Prosedur penghangatan tidak memadai (sebelum dan selama


transport/ perjalanan).

• Neonatus yang sakit dan stres.


TANDA dan GEJALA
• Pengukuran suhu pada neonatus mungkin tidak dapat
mendeteksi secara dini adanya stres dingin, karena
neonatus akan menggunakan simpanan energi lebih dahulu
untuk mempertahankan suhu tubuhnya.
TANDA dan GEJALA
Tanda Awal Hipotermia
•Kaki teraba dingin.

•Kemampuan mengisap rendah atau tidak bisa menyusu.

•Letargi dan menangis lemah.

•Perubahan warna kulit dari pucat dan sianosis menjadi kutis


marmorata atau pletora.
•Takipnea dan takikardia.
TANDA dan GEJALA
Saat hipotermia menetap, tanda berikut berlanjut:
• Letargi
• Apnea dan bradikardia
• Risiko tinggi untuk terjadinya hipoglikemia, asidosis
metabolik, sesak napas, dan faktor pembekuan yang
abnormal (DIC, perdarahan intraventrikel, perdarahan
paru).
TATALAKSANA
Pencegahan Hipotermi Di ruang bersalin

• Berikan lingkungan hangat yaitu lingkungan yang bebas dari aliran udara yang bertiup.

• Pertahankan suhu lingkungan 24-26oC

• Resusitasi dilakukan dibawah infant warmer atau dengan lampu penghangat

• Keringkan bayi segera.

• Gunakan topi bayi atau penutup kepala, untuk menutupi bagian kepala.

• Pada bayi kecil dipakaikan plastik

• Kontak kulit dengan kulit bersama ibu secara langsung dapat berfungsi sebagai sumber

panas. Selimuti ibu dengan bayinya sekaligus atau tutupi dengan kain.

• Tunda memandikan bayi


TATALAKSANA
Perawatan bayi kecil atau bayi sakit dalam inkubator

• Pastikan bahwa semua petugas yang terlibat dalam perawatan ini


mampu menggunakan inkubator dengan benar, memantau suhu bayi,
dan menyesuaikan suhu inkubator untuk mempertahankan
lingkungan suhu netral (NTE).

• Inkubator memerlukan pasokan listrik yang tidak terputus, karena itu


diperlukan petugas terlatih untuk pemeliharaan dan perbaikan, serta
ketersediaan suku cadang untuk perbaikan.
TATALAKSANA
Perawatan bayi kecil atau bayi sakit dalam inkubator

• Perhatikan lokasi inkubator di ruang bayi. Inkubator harus jauh dari


jendela yang tidak bisa ditutup rapat. Suhu ruangan harus tepat dan
tiupan angin minimal.

• Catatan: Jika inkubator terkena sinar matahari langsung atau lampu


fototerapi digunakan, pemantauan suhu neonatus dan penyesuaian
suhu inkubator perlu sering dilakukan untuk mencegah pemanasan
yang berlebihan.
TATALAKSANA
Perawatan bayi kecil atau bayi sakit dalam inkubator

• Suhu neonatus harus dipantau secara berkala, setiap 4 jam atau sesuai
instruksi dokter untuk mempertahankan suhu tubuh 36,5 – 37,5°C.

• Lubang jendela inkubator sedapat mungkin harus digunakan saat


melakukan perawatan neonatus, dan tidak dengan membuka pintu
inkubator yang lebih besar.

• Jangan memegang bayi dengan tangan yang dingin

• Ganti popok setiap kali basah


TATALAKSANA

• Bila tidak ada inkubator, gunakan perawatan metode kanguru

• Gunakan inkubator transport saat merujuk pasien

• Koreksi komplikasi yang ditimbulkan hipotermi seperti hipoglikemi,


asidosis metabolik, atau syok
EVALUASI GAWAT NAFAS DENGAN MENGGUNAKAN
SKOR DOWNE

0 1 2

Frekuensi nafas < 60/menit 60 – 80/menit > 80/menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan O2 Sianosis menetap


walaupun diberi O2

Air entry Udara masuk Penurunan ringan udara Tidak ada udara masuk
bilateral baik masuk

Merintih Tidak merintih Dapat didengar dengan Dapat didengar tanpa


stetoskop alat bantu
25
EVALUASI GAWAT NAFAS DENGAN
MENGGUNAKAN SKOR DOWN

Skor < 4 Tidak ada gawat nafas

Skor 4 -7 Gawat nafas

Skor > 7 Ancaman gagal nafas (pemeriksaan gas darah


harus dilakukan)
BANTUAN PERNAPASAN NEONATUS
KONDISI I II

USAHA NAPAS Merintih Apnea/gasping

TAKIPNEA + -

RETRAKSI + -

BANTUAN NAPAS CPAP VTP


PEEP 7 Dada mengembang
max.8
FiO2 (disesuaikan)
Mengatasi Problema Pernapasan

Terdapat 2 cara dukungan ventilasi pada bayi baru lahir.

1.Continous positive airway pressure (CPAP)


Bayi bernapas dengan retraksi, merintih

2. Ventilasi tekanan positif (VTP)


Bayi apnea, megap-megap, gasping
BLOOD PRESSURE
Gejala Klinis Gangguan Sirkulasi Bayi Baru Lahir

Gejala awal:
• Napas: takipnea, usaha napas meningkat (terlihat merintih,
retraksi, napas cuping hidung)
• Warna kulit: pucat dan/kutis marmorata, sianosis
• CRT > 3 detik
• Frekuensi jantung: takikardia (FJ >160 kali/mnt bayi tenang)
• nadi lemah
• oligouria (<1 mL/kgBB/jam);

Gejala lanjut:
apnu, bradikardia (FJ <100 kali/menit) disertai perfusi jelek,
nadi tidak teraba, tekanan darah menurun.
TATALAKSANA
LABORATORIUM
• Periksa darah rutin

• gula darah sewaktu


STABLE
PASANG AKSES PEMBULUH DARAH: Darurat vena
SUGAR + SAFE CARE
umbilikalis, periksa kadar gula darah

TEMPERATURE CEGAH HIPOTERMI: Target suhu: 36,5 – 37,5oC


Kangaroo Mother Care, inkubator transport

JAGA JALAN NAFAS, PERNAPASAN: Posisi, bebaskan,


AIRWAY lancarkan (intubasi), oksigenisasi (nasal kanul, CPAP)

BLOOD PRESSURE JAGA SIRKULASI: Bolus NaCl0,9%, cairan rumatan

LAB WORK DATA DASAR OBJEKTIF: Infeksi, gula darah,


metabolik
INFORM CONSENT : KIE tentang kondisi bayi, tanda
EMOTIONAL SUPPORT
tangan
BBL yang Harus
Dirawat di NICU  Rujuk ke Rumah Sakit
• Ancaman gagal napas (apnea/sesak napas berat)
• Ancaman sirkulasi (syok)
• Kelainan kongenital berat
• Bayi berat lahir sangat rendah (<1500g) dengan 3
masalah di atas

35
Transportasi bayi

Transportasi bayi yang membutuhkan


CPAP dini di kamar bersalin 
menggunakan ETT yang dimasukkan
ke lubang hidung sebatas garis hitam
(± 2cm), dipotong ± 5cm dan
dihubungkan ke infant T-piece
resuscitator

Medical air ??
BACK
Transport neonatus
TRANSPOR PADA BAYI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KANGGURU
Jackson Rees pada bayi sesak napas
TERIMA KASIH

41

Anda mungkin juga menyukai