BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Umur : 35 Tahun
Jeniskelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Sukubangsa : Melayu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tani
Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
B. Data Medik
26
27
lintas. Dengan keluhan luka robek di betis kaki sebelah kiri dengan ukuran
Nyeri pada luka di betis kaki sebelah kiri post operasi hari 2
Klien masuk IGD tampak ada luka robek dibetis kaki sebelah kiri dengan
omeprazole IV. Pada saat pengkajian klien mengeluhkan nyeri pada luka
di betis kaki sebelah kiri post operasi hari 2 dengan skala nyeri 5, nyeri
e. Imunisasi : Lengkap
Keterangan ;
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal Serumah
Demam
G. Kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi-Cairan
2. Eliminasi
Warna : Kuning
Bau : Khas
Konsistensi : Lunak
Konsistensi : Lunak
3. Aktivitas – Latihan
Kesimpulan :
Skor total 14 jadi ADL sebagan di bantu oleh kelurga dan perawat
4. Tidur- Istirahat
H. Data psikologis
I. Data sosial
J. Data spritual
sembuh
K. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan sakit :
a. Kesadaran
GCS 15
MAP : 98 mmHg
Suhu : 36,5°C
pernafasan Dada
3. Antropometri
a. TB ; 165 cm
b. BB : 60 Kg
4. Kepala
klien subur, tidak ada lesi pada kulit kepala, kulit kepala bersih, kepala
5. Mata/penglihatan
putih dan jernih, reaksi pupil baik dan mengecil jika terkena cahaya,
6. Hidung/penciuman
Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada hidung, tidak ada lesi
7. Telinga/pendengaran
Telinga klien simetris antara kiri dan kanan, klien tidak menggunakan
alat bantu pendengaran, pendengaran klien baik, tidak ada serumen dan
8. Mulut/Pengecapan
Bibir klien simetris, keadaan bibir klien lembab, tidak ada sianosis pada
bibir, tidak ada stomatitis, keadaan gigi klien bersih tidak ada karies,
dan gigi klien tidak berlubang, keadaan lidah klien bersih, fungsi
menelan menurun.
9. Leher
10. Dada/Pernapasan
Bentuk dada klien simetris, napas cepat dan dalam, pergerakan rongga
vesikuler, tidak ada nyeri dada, tidak ada batuk, dan tidak ada
penumpukan sputum.
11. Kardiovaskuler/Sirkulasi
Bentuk abdomen klien simetris, tidak ada pembesaran hepar, tidak ada
13. Mukuloskletal
Ekstremitas atas klien simetris, gerakan ROM tidak penuh karena pada
ektremitas atas pada tangan kanan klien terpasang infuse, kaki sebelah
kiri terdapat luka robek dan fraktur terbuka tulang tibia, terdapat 10
14. Genitourinaria
Terpasang kateter
kejadian yang lalu, orientasi tempat, waktu dan orang, klien dapat
Warna kulit klien sawo matang, turgor kulit normal saat dicubit
kembali normal dalam 1 detik, kulit lembab, suhu klien normal, tidak
ada lesi, akral hangat, tidak ada memar, kuku klien bersih
Tidak Ada
L. Pemeriksaan diagnostik
1. Laboratorium ;
a. Darah
Pemeriksaaan Hasil
WBC 11.91
HB 13.3
PLT 145
HT 40.3
CT/BT 3/1
a. Faeces : Tidak Ada
2. Radiologi : Ada
M. Program terapi
1. Obat-obatan
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : Trauma Jaringan Nyeri
Klien mengatakan nyeri
pada luka bekas operasi Terputusnya Kontinuitas
Do:
- Wajah klien tampak
meringis Luka Robek Terbuka
- skala nyeri 5
- Klien tampak tenang
- Luka post operasi Fraktur Tulang
hari 2
- Nyeri di rasakan saat
beraktivitas Nyeri
DS : Luka Post Op Fraktur Mobilitas
Klien mengatakan aktivitas Tibia fisik
tidak bisa
DO : Aktivitas Dibantu
- Wajah klien tampak
meringis
- skala nyeri 5 Nyeri Diluka
- Klien tampak tenang
- Luka post operasi
hari 2 Aktivitas Terbatas
- Nyeri di rasakan saat
beraktivitas Imobilisasi
Ds : Trauma Jaringan Kerusakan
Klien mengatakan ada luka intergritas
bekas operasi di kaki kulit
sebelah kiri Terputusnya Kontinuitas
Do :
- Wajah klien tampak
meringis Luka Post Op Fraktur
- skala nyeri 5 Tibia
40
CATATAN PERKEMBANGAN
N Diagnosa Hari/ Implementasi Evaluasi
o Keperawatan tanggal
1 Nyeri Akut Senin Manajemen nyeri Pukul 14.30 Wib Pukul 19.30 Wib
Berhubungan 17/10/ O: S:
dengan 2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan Klien mengatakan
terputusnya intensitas nyeri: nyeri masih ada pada luka bekas operasi hari ke nyeri berkurang
kontitunitas 2,durasi ±2 menit frekuensi hilang timbul,intensitas nyeri sedang O:
jaringan 2. Mengindentifikasi skala nyeri : skala nyeri 5 - Wajah klien
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal : wajah klien tampak tampak meringis
meringgis - Skala nyeri 4
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri : - Klien tampak
nyeri bertambah saat melalkukan aktivitas dan berkurang saat tenang
beristirahat - Luka post operasi
T: hari ke 2
1. Memberikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri : A : Masalah nyeri
lakukan teknik nafas dalam teratasi sebagian
2. Mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri : mengatur P: Intervensi
pencahayaan di ruangan perawatan keperawatan di
E : Menganjurkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri : lanjutkan
mengajarkan teknik nafas dalam
K:
1. Berkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu : Inj dexketopropen 2 x
1 A IV, inj Omeprazole 1 x 40 mg IV, inj ceftriaxone 1x 2 gram IV
2 Ganguan Senin Dukungan ambulasi Pukul 14.30 Wib Pukul 19.30 Wib
29
30
mobilitas O:
fisik ditandai 17/10/ 1. Mengidentifikasi adanya nyeri ata keluhan fisik lainnya : nyeri saat S : Klien
dengan 2022 melakukan aktivitas mengatakan aktivitas
keterbatasan 2. Mengindentifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi :memenhi tidak bisa karena
fisik kebtuhan sehari-hari terasa nyeri
3. Memonitor kondisi umum selama ambulasi : keadaan umum pasien O:
sedang - Luka post
T: operasi hari ke 2
1. Memfasilitasi ambulasi dengan alat bantu : kursi roda dan tongkat - Aktivitas di
2. Memfasilitasi melakukan mobilitas fisik : mendampingi kegiatan bantu keluarga
aktivitas pasien - Wajah klien
3. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan tampak
ambulasi : mengajarkan keluarga dan pasien cara berpakaian / BAK meringis
/ BAB - Skala nyeri 4
E: - Klien tampak
1. Menjelaskan prosedur dan tujan ambulasi : untuk memenuhi tenang
kebutuhan aktivitas secara mandiri dengan prosedur mobilisasi A : Masalah
2. Menganjurkan melakukan amblasi dini: mencegah kekakuan otot mobilisasi fisik
dan terjadi atrofi teratasi sebagian
3. Menganjarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan : menganti P: Intervensi
pakaian dan pempes keperawatan di
lanjutkan
3 Kerusakan Senin Perawatan intergritas kulit Pukul 14.30 Wib Pukul 19.30 Wib
31
intergritas O:
kulitditandai 17/10/ 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan intergritas kulit perbahan
dengan luka 2022 status nutrisi : anjurkan makan dan minum secukupnya S : Klien
post operasi T: mengatakan ada luka
1. Mengubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring : mengajarkan pasien bekas operasi
miring kanan dan kiri terlebih dahulu O:
E: - Wajah klien
1. Menganjurkan minum air yang cukup : minum air putih secukupnya tampak
2. Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi : menganjurkan makan meringis
bergizi - Skala nyeri 4
3. Menganjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur meningkat : - Klien tampak
makan yang di sukai pasien tenang
- Luka post
operasi hari ke 2
- Porsi makan
klien habis
- Klien bisa
berativitas
A : Masalah nyeri
teratasi
P: Intervensi
keperawatan di
hentikan
32
2 Ganguan Selasa Dukungan ambulasi Pukul 14.30 Wib Pukul 19.30 Wib
mobilitas 18/10/ O: S : Klien
fisik ditandai 2022 1. Mengidentifikasi adanya nyeri ata keluhan fisik lainnya : nyeri saat mengatakan aktivitas
dengan melakukan aktivitas sudah bisa dilakukan
keterbatasan 2. Mengindentifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi :memenhi karena terasa nyeri
fisik kebtuhan sehari-hari berkurang
3. Memonitor kondisi umum selama ambulasi : keadaan umum pasien O:
sedang - Luka post
T: operasi hari ke 3
1. Memfasilitasi ambulasi dengan alat bantu : kursi roda dan tongkat - Aktivitas di
2. Memfasilitasi melakukan mobilitas fisik : mendampingi kegiatan bantu keluarga
aktivitas pasien - Wajah klien
3. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan tampak
ambulasi : mengajarkan keluarga dan pasien cara berpakaian / BAK meringis
/ BAB - Skala nyeri 2
E: - Klien tampak
1. Menjelaskan prosedur dan tujan ambulasi : untuk memenuhi tenang
kebutuhan aktivitas secara mandiri dengan prosedur mobilisasi A : Masalah
2. Menganjurkan melakukan amblasi dini: mencegah kekakuan otot mobilisasi fisik
dan terjadi atrofi teratasi
3. Menganjarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan : menganti P: Intervensi
pakaian dan pempes keperawatan
dihentikan