Anda di halaman 1dari 34

BAB III

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PADA PASIEN HEMOROID III


DILAKUKAN TINDAKAN HEMOROIDEKTOMI DENGAN TINDAKAN
REGIONAL ANESTESI DI BANGSAL MARWAH
PADA TANGGAL 07 Juli 2022

● Pengkajian
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesisa
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Nn.R
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan : Belum kawin
Golongan darah :B
Alamat : Temanggung
No. RM : 175626
Diagnosa medis : Hemoroid III
Tindakan operasi : Hemoroidektomi
Tanggal MRS : 07 juli 2022
Tanggal pengkajian : 07 Juli 2022
Jam Pengkajian : 10.00 WIB
Jaminan : BPJS
2) Identitas Penanggung
Jawab
Nama : Bp. A
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa
Hubungan dg pasien : Anak
Alamat : Temanggug
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a) Saat MRS
Pasien dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya dengan keluhan nyeri di bagian anus
sejak kemarin . Pengkajian nyeri di IGD dengan skala 6.
b) Saat Pengkajian
Pasien tampak diam dan menutup diri. Pasien memegang tangan ibunya
dengan erat. Ketika akan dibawa masuk pasien menangis karena takut.
Pengkajian nyeri OPQRSTUV
O : Pasien mengeluh nyeri sejak kemarin.
P : Pasien mengatakan nyeri bertambah ketika BAB
Q : Nyeri dirasakan seperti tersayat-sayat
R : Nyeri yang dirasakan terletak pada bagian anus dan nyeri menjalar
ke kaki
S : Pasien mengatakan nyeri skala 6
T : Tidak ada
U : Pasien merasakan nyeri sudah satu minggu yang lalu
V : Pasien berharap nyeri dapat teratasi

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya dengan keluhan nyeri dibagian
anus sejak satu minggu yang lalu. Pengkajian nyeri di IGD dengan skala 6.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pasien didiagnosa mengalami
Hemoroid III sehingga direncanakan akan dilakukan operasi Hemoroidektomi.
Pada saat akan dilakukan operasi pasien menangis karena takut akan dioperasi.
Pasien akan dilakukan tindakan operasi menggunakan anestesi regional.

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada riwayat penyakit dahulu.

4) Riwayat Penyakut Keluarga


Tidak ada Riwayat penyakit keluarga

5) Riwayat Kesehatan
− Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Tidak
− Riwayat operasi sebelumnya
Tahun : Tidak ada
Jenis : Tidak ada
Komplikasi : Tidak ada

− Riwayat anestesi sebelumnya


Tahun : Tidak ada
Jenis : Tidak ada
Komplikasi : Tidak ada

− Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? Ya


Jumlah : Tidak ada Reaksi alergi : Tidak
− Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? Tidak
6) Riwayat Pengobatan/ Konsumsi Obat
a) Obat yang pernah dikonsumsi
Tidak ada
b) Obat yang sedang dikonsumsi
Tidak ada
7) Riwayat Alergi : tidak
8) Kebiasaan
Merokok : tidak
Alkohol : tidak
Kopi/teh/soda : tidak

c. Pola Kebutuhan Dasar


1) Oksigenasi
Sebelum sakit
- Gangguan pernafasan : tidak ada
- Alat bantu pernafasan : tidak ada
- Sirkulasi udara : bersih
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya
Saat ini
- Gangguan pernafasa : tidak ada
- Alat bantu pernafasan ; tidak ada
- Sirkulasi udara : bersih
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya
2) Air/Minuman
Sebelum sakit
- Frekuensi : 1,5 liter / hari
- Jenis : PDAM
- Cara : gelas
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya
Saat ini
- Frekuensi : 1.5 liter / hari
- Jenis : PDAM
- Cara : gelas
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya
3) Nutrisi/Makanan
Sebelum sakit
- Frekuensi : 3x/hari
- Jenis : nasi, sayur, dan lauk
- Porsi : sedang
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : makanan manis
- Napsu makan : normal
- Puasa terakhir : tidak ada
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada

Saat ini
- Frekuensi : 3x/hari
- Jenis : nasi, sayur, dan lauk
- Porsi : sedang
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : bubur
- Napsumakan : normal
- Puasa terakhir : jam
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada

4) Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : sehari sekali
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning
- Bau : sengat
- Cara : jongkok
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : sehari sekali
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning
- Bau : sengat
- Cara : jongkok
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 3x/hari
- Konsistensi : cair
- Warna : bening
- Bau : pesing
- Cara (spontan/ digalat): jongkok
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada

Saat ini
- Frekuensi : 4x/hari
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning pekat
- Bau : pesing
- Cara (spontan/ digalat): jongkok
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada

d. Pola Aktivitas dan Istirahat


1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum ✓
Mandi ✓
Toileting ✓
Berpakaian ✓
Berpindah ✓
Keterangan: 0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang
lain dan alat, 4: tergantung total
2) Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit
- Pasien mengatakan frekuensi waktu aktivitas lebih banyak dari pada waktu
beristirahat.
- Pasien mengatakan tidak pernah mengalami insomnia.
- Pasien mengatakan saat malam tidur selama 7 jam
Saat ini
- Pasien mengatakan pernah insomnia
- Pasien mengatakan saat malam tidur selama 5 jam
e. Interaksi Sosial
- Kegiatan Lingkungan : tidak ada
- Interaksi Sosial : baik
- Keterlibatan Kegiatan Sosial : tidak ada
f. Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa aman : baik
- Rasa nyaman : baik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : baik
g. Peningkatan Fungsi Tubuh dan Pengimbangan Manusia dalam Kelompok Sosial
Sesuai dengan Potensinya
- Konsumsi vitamin : tidak
- Imunisasi : tidak
- Olahraga : tidak
- Upaya keharmonisan keluarga : iya
- Stres dan adaptasi : tidak

2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum :
GCS : E4V5M6
Penampilan : tampak sakit sedang
TD : 105/64 mmHg
Nadi : 80x /menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,2oC
BB : 50 kg
TB : 155 cm
BMI : 20,8 kg/m2
b. Kepala :
Bentuk kepala (mesochepal)
Kesimetrisan ( + )
Hidrochepalus ( - )
Luka ( - )
Darah ( - )
Trepanasi ( - )
Nyeri tekan ( - )
c. Wajah
Ekspresi wajah (tegang)
Dagu kecil ( - )
Edema ( - )
Kelumpuhan otot-otot fasialis ( - )
Sikatrik ( - )
Micrognathia ( - )
Rambut wajah ( - )
d. Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
Ekssoftalmus ( - )
Endofthalmus ( - )
Edema ( - )
Ptosis ( - )
Peradangan ( - )
Luka ( - )
Benjolan ( - )
Bulu mata (tidak rontok)
Konjunctiva dan sclera: perubahan warna tidak ada
isokor ( +/ )
Kornea: warna hitam
Nigtasmus ( - )
Strabismus ( - )
Ketajaman penglihatan (Baik/Kurang)
Penggunaan kontak lensa Ya/Tidak
Penggunaan kacamata Ya/Tidak
Pemeriksaan tekanan bola mata: normal
Lainnya : -
e. Telinga
Bentuk simetrisLesi ( - )
Nyeri tekan ( - ) Peradangan ( - )
Penumpukan serumen ( - )
Perdarahan ( - )
Perforasi ( - )
Tes kepekaan telinga: normal
Lainnya : -
f. Hidung Perdarahan ( - )
Kotoran ( - )
Pembengkakan ( - )
Pembesaran/ polip ( - )
Pernafasan cuping hidung ( - )
Lainnya : -
g. Mulut dan Faring
Kelainan konginetal ( - )
warna bibir : merah muda
Lesi ( - )
Bibir pecah ( - )
Amati gigi, gusi, dan lidah: Caries ( - ), Kotoran ( - ), Gingivitis ( - ), gigi
palsu ( - ), gigi goyang ( - ), gigi maju ( - )
Kemampuan membuka mulut > 3 cm ( - )
Warna lidah : merah muda
Perdarahan ( - )
Abses ( - ) ukuran ( - )
Orofaring atau rongga mulut: Bau mulut ( - ) uvula (simetris/ tidak)
Benda asing: (ada /tidak)
Tonsil: T1 Mallampati : I
Lainnya:………………
h. Leher
Bentuk leher (simetris)
Peradangan (-)
Jaringan parut ( - )
Perubahan warna ( - )
Massa ( - )
Pembesaran kelenjar tiroid ( - )
Pembesaran vena jugularis ( - )
Pembesaran kelenjar limfe ( - )Posisi
trakea (simetris)
Mobilitas leher: Ekstensi (-), Fleksi
(-), menggunakan collar (-) Leher
pendek Ya/Tidak
Vena jugularis: tekanan (-)
Jarak thyromentalis : 4 cm
Lainnya : -
i. Payudara dan Ketiak
Bentuk (simetris) Pembengkakan (-)
Kulit payudara: warna normal
Lesi (-)
Areola: perubahan warna ( - )
Putting : cairan yang keluar ( - )
Ulkus ( - )
Pembengkakan ( - )
Nyeri tekan ( - )
Kekenyalan (keras/ kenyal/ lunak)
Benjolan massa ( +/ - )
Lainnya:………………
j. Thorak
Paru-paru
a) Inspeksi
● Bentuk torak (Normal chest), susunan ruas tulang belakang (normal), bentuk
dada (simetris), keadaan kulit bersih
● Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), pernafasan cuping
hidung ( - ).
● Pola nafas : normal
● Amati : cianosis ( - ), batuk (produktif).
b) Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
c) Perkusi
Area paru : (sonor)
d) Auskultasi
● Suara nafas
Area Vesikuler : ( bersih) , Area Bronchial : ( bersih )
Area Bronkovesikuler ( bersih )
● Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni (-), Egophoni (-), Pectoriloqy ( - )
● Suara tambahan
Terdengar : Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing ( - ), Pleural fricion rub ( - )
Jantung
a) Inspeksi
ictus cordis ( - )
b) Palpasi
Palpasi pada dinding torak teraba : ( Kuat)
c) Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : normal ( N = ICS II )
Batas bawah : normal. ( N = ICS V)
Batas Kiri : normal ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : normal ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
d) Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal, keras, reguler)
BJ II terdengar (tunggal, keras, reguler) )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm (-), Murmur (- )
k. Abdomen
a) Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terdapat lesi.
b) Auskultasi : Bising usus 12x/menit.
c) Palpasi : Terdapat nyeri tekan
d) Perkusi : Timpani.
l. Tulang Belakang
Kyposis ( - )
Scoliosis ( - )
Lordosis ( - )
Perlukaan ( - )
Infeksi ( - )
Mobilitas (leluasa/ terbatas)
Fibrosis ( +/ - )
HNP ( +/ - )
m. Genetalia
Pria
Rambut pubis (bersih/tidak bersih)Lesi( - )
Benjolan ( - )
Penyumbatan lubang uretra ( - )
Hipospadia ( - )
Epispadia ( - )
Terpasang kateter ( - )
Penis: nyeri tekan ( - ), benjolan ( - )
Scrotum dan testis : benjolan ( - ), nyeri tekan ( - )
Hidrochele ( - ) Scrotal Hernia ( - ) Spermatochele ( - )
Epididimal Mass/Nodularyti ( - ) Epididimitis ( - )
Torsi pada saluran sperma ( - ) Tumor testiscular ( - ) Inguinal hernia ( - )
Femoral hernia (- ) Pembengkakan ( - )
n. Anus
Atresia ani ( - ) Tumor ( - ) Haemorroid ( +) Perdarahan ( +)
Perineum: jahitan ( + ), benjolan ( +) Nyeri tekan pada daerah anus ( + )
o. Pemeriksaan Ekstermitas
Atas
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris/ asimetris)
Deformitas ( - )
Fraktur ( - )
Lokasi fraktur ( - )
Jenis fraktur (- )
Terpasang gips ( - )
Traksi ( - )
Atropi otot ( - )
IV line: terpasang di tangan kanan, abocatch 22, tetesan:.
ROM:
CRT:
Edema: ( 1 )
Lakukan uji kekuatan otat : ( 5 )
Bawah
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris/ asimetris)
Deformitas ( - )
Fraktur ( - )
Lokasi fraktur ( - )
Jenis fraktur ( - )
Terpasang gips ( +/ - ) Traksi ( +/ - )
Atropi otot ( - )
IV line: -
ROM:
CRT:
Edema: ( 1 )
Lakukan uji kekuatan otat : ( 5 )
3. Pemeriksaan Neurologis
a. Memeriksa Tanda-Tanda Rangsangan Otak
Penigkatan suhu tubuh ( - )
Nyeri kepala ( - )
Kaku kuduk ( - )
Mual –muntah ( - )
Riwayat kejang ( - )
Penurunan tingkat kesadaran ( - )
Riwayat pingsan ( - )
b. Memeriksa Nervus Cranialis
Nervus I (Olfaktorius) : Normal
Nervus II (Opticus) : Normal
Nervus III (Ocumulatorius) : Normal
Nervus IV (Throclearis) : Normal
Nervus V (Thrigeminus)
- Cabang optalmicus : Normal
- Cabang maxilaris : Normal
- Cabang Mandibularis : Normal
Nervus VI (Abdusen) : Normal
Nervus VII (Facialis) : Normal
Nervus VIII (Auditorius) : Normal
Nervus IX (Glosopharingeal) : Normal
Nervus X (Vagus) : Normal
Nervus XI (Accessorius) : Normal
Nervus XII (Hypoglosal) : Normal
c. Memeriksa Fungsi Sensorik
Kepekaan saraf perifer: benda tumpul ( + ), benda tajam ( + ), Menguji sensasi
panas/dingin ( + ), kapas halus ( + )
d. Memeriksa Reflek Kedalaman Tendon
3) Refleks fisiologis
− Reflek bisep ( + )
− Reflek trisep ( + )
− Reflek brachiradialis ( + )
− Reflek patella ( + )
− Reflek achiles ( +)
4) Refleks patologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
− Reflek babinski ( + )
− Reflek chaddok ( + )
− Reflek schaeffer ( + )
− Reflek oppenheim ( + )
− Reflek gordon ( + )

B. Data Penunjang Diagnostik


1. Pemeriksaan Laboratorium
Hari/tanggal : Minggu 07 juli 2022
Jam : 11.00 WIB

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 14.2 g/dl 12.3-15.3 g/dl

Hematokrit 51,5% 42-54%


Leukosit 8,43 103/UI 4.4-11.3 103/UI

Trombosit 220 103/Ul 150-450 103/UI


Eritrosit 5. 106/Ul 4.4-6.0 106/Ul
Ureum 35 mg/dl 19-50 mg/dl

Creatinin 1 mg/dl 0,6-1,2 mg/dl

2. Pemeriksaan Radiologi
Hasil pemeriksaan :
Hepar : ukuran dan echostructure normal
Lien : ukuran dan echostructure normal
VF : dinding licin tak tampak batu maupun massa
Pankreas : ukuran dan echostructure normal
VU : dinding licin, tak tampak batu maupun massa, appendix menebal
(diameter 1,1 cm), tak tampak abses
3. Pemeriksaan Lainnya
Hasil pemeriksaan : -
C. Terapi Saat Ini : Ceftriaxone 1 gram, Infuse Ringer Laktat 20 tpm

D. Kesimpulan Status Fisik (ASA) :


Status fiisk ASA pasien II atau pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemik ringan

E. Pertimbangan Anestesi
Faktor Penyulit : Cemas ,Nyeri Akut dan Resiko Infeksi
1. Jenis Anestesi : Regional Anestesi
Indikasi : Hemoroid III
2. Teknik Anestesi : SAB
Indikasi : Hemoroidektomi
F. Persiapan Penatalaksnaan Anestesi
1.Persiapan Alat General Anestesi
a. S (Scope): Stesoscope, laringoscope miller
b. T (Tube): ETT no.6, 6,5, 7.
c. A (Aiway) : OPA , Nasul kanul/face mask, NPA
d. T (Tape): Plester ± 20 cm 3 lembar
e. I (Introducer): Stylet, magil forceps
f. C (Conector): Terpasang
g. S (Suction) : Mesin suction & Kateter Suction, Spuit
h. Jarum SAB ukuran 22
i. Plester , gunting jelly
j. Handscoon bersih dan steril
k. Bedside monitor yaitu pulse oximeter
l. Ventilator mesin anestesi , mesin anestesi dan alat pemantauan fungsi vital
m. Lembar laporan durante anestesi dan balance cairan

2. Persiapan Obat
a. Obat Premedikasi : Fentanyl 100 mg
b. Obat Induksi : Propofol 100 mg
c. Obat Pelumpuh Otot : Tramus 25 mg
d. Obat Analgetik : Ketorolac 30 mg
e. Obat 5HT – antagonis :
f. Obat Anti Perdarahan : Asam tranexamat 1000 mg
g. Obat Emergency : Atropine dan Efedrin
h. Cairan Infuse
Kristaloid : RL 1500 ml
Koloid :
Darah :
3. Persiapan Pasien
a. Mengecek kelengkapan status klien
b. Klien telah puasa sejak pukul 03:00 WIB
c. Menanyakan keluhan pasien saat di ruang penerimaan IBS, dari pasien tampak menangis dan
takut akan menjalani operasi.
d. Pasien terpasang infus line abocath ukuran 22 cairan RL 20 tpm dengan infus set makro pada
tangan kiri, tidak ada edema pada area tusukan, infuse lancar

e. Klien telah memakai baju dan topi operasi


f. Memposisikan klien

4. Penatalaksanaan Anestesi
● Pasien tiba di IBS (Instalasi Bedah Sentral) pukul 16.00 dilakukan serah terimapasien dengan
petugas ruangan dan memeriksa status pasien termasuk informed consent dan obat-obatan
yang telah diberikan di ruang perawatan.
● Memindahkan pasien ke brankar IBS
● Memperkenalkan diri kepada pasien, mengecek ulang identitas pasien, nama (Nn.R), alamat
(Temanggung ) dan menanyakan ulang puasa makan dan minum (Selama 6 jam), dan alergi
makanan atau obat (Tidak ada), riwayat penyakit sebelumnya (Tidaak ada) serta berat badan
saat ini (50 kg).
● Mengukur tanda-tanda vital pasien (TD : 105/64 mmhg, N : 80 x/mnt, RR : 20x/mnt)
● Memeriksa kelancaran infus dan alat kesehatan yabg terpadang pada pasien.
● Menanyakan keluhan pasien saat di ruang penerimaan IBS, dari pasien mengatakan takut
dan cemas menjalani operasi.
● Memeriksa pulmo pasien
● Pasien telah memakai baju, topi operasi dan masker
● Melaporkan kepada dokter anestesi hasil pemeriksaan di ruang penerimaan darikolaborasi
dengan dotker anestesi pasien dipindahkan ke meja operasi.
G. Kebutuhan Cairan Maintanance
Maintanance menggunakan:
O2 : - lt/mnt, N2O: ......lt/mnt dengan …..%Vol
Balance cairan:
● Kebutuhan cairan basal (M) = 2cc/kg x BB
= 2cc/kg x 50 kg
= 100 cc
● Pengganti Puasa (PP) = 2 cc x BB x lama puasa (jam)
= 2 cc x 50 kg x 6 jam
= 600 cc
● Stress operasi (SO) = Jenis operasi (b/s/k) x BB
= 6 cc x 50 kg
= 300 cc

● Kebutuhan Cairan =
Jam I = M + ½ PP + SO
= 100 + ½ 600 + 300
= 100 + 300 + 300
= 700 cc
Jam II = M + ¼ PP + SO
= 100 + ¼ 600 + 300
= 100 + 150 + 300
= 550 cc
Jam III = M + ¼ PP + SO
= 100 + ¼ 600 + 300
= 100 + 150 + 300
= 550 cc

Jam IV = M + SO
= 100 + 300
= 400
H. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
PRE ANESTESI
1 Data Subjektif Berhubungan dengan Ansietas
- Pasien mengatakan cemas akan dilakukannya
sebelum di operasi. tindakan operasi.

Data Objektif
- Pasien terlihat gelisah dan
takut.
- TTV Pasien :
TD : 105/64 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,2 ºC
SPO2 : 99 %

2 Data Subjektif Berhubungan dengan Nyeri Akut


kondisi biologis
- Pasien mengatakan nyeri
dibagian perut seperti
tersayat-sayat
- Pengkajian nyeri
OPQRSTUV
- O : Pasien mengeluh nyeri
sejak kemarin.
- P : Pasien mengatakan nyeri
bertambah ketika BAB
- Q : Nyeri dirasakan seperti
tersayat-sayat
- R : Nyeri yang dirasakan
terletak pada bagian anus
dan menjalar di kaki
- S : Pasien mengatakan nyeri
skala 6
- T : Tidak Ada
- U : Pasien merasakan nyeri
sudah satu minggu yang
lalu
- V :Pasien berharap nyeri
dapat teratasi
a. Rencana Intervensi, Implementeasi, dan Evaluasi Pre Anestesi

Nama : Nn. R No. RM : 175626


Umur : 19 tahun Diagnosa Medis : Hemoroid III
Jenis Kelamin : Perempuan Ruang : Bangsal Marwah 111/4
Rencana Tgl/
No Problem Implementasi Tgl / Jam Evaluasi
Intervensi Jam
(Masalah)
Tujuan Intervensi
1. Ansietas Setelah dilakukan O: 07 juli Pukul 10.00 07 juli S:
2022 2022 Pukul 10.35
tindakan - Kaji tingkat - Mengkaji
ansiestas pasien tingkat - Pasien mengatakan takut saat
keperawatan
T: ansiestas akan di lakukan operasi.
anestesi 1x24 jam
pasien diharapkan : - Berikan terapi non pasien
- Terjadi farmakologi(tekhnik Ds: Pukul 10.45
peningkatan nafas dalam ) - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan cemasnya
mulai berkurang dan lebih
kenyamanan E : takut dikakukan
tenang
- Edukasi pasien
biologis dan operasi
tentang - Pasien paham dengan tindakan
fisiologis Do :
prosedur - Pasien terlihat takut operasi yang akan dilakukan
- Tingkat
pembedahan O:
ansiestas Pukul 10.10
C: Pukul 10.50
ringan - Memberikan terapi
- Kolaborasikan pada - N : 88x/menit
- Pasien dokter untuk non farmakologi
pemberian medikasi - RR : 20×/menit
memahami (tekhnik nafas
tambahan - Pasien terlihat cemas dan lemas
prosedur dalam)
Pukul 11.00
pembedahan Ds :
− Pasien tampak sedikit rileks
- Pasien bekerja sama
dengan baik dalam
A:
melakukan tekhnik
- Masalah ansietas teratasi
nafas dalam
sebagian
Do :
- Pasien terlihat santai
P:
dantenang. - Operasi Hemoroidektomy akan
Pukul 10.20 dilakukan pada pukul 16.00
WIB
- Memberikan edukasi
pasien tentang
prosedur pembedahan
Ds:
- Pasien mengatakan
paham terkait prosedur
pembedahan yang
dilakukan
Do :
- Pasien terlihat
pahamterkait
penjelasan
prosedur operasi
Pukul 10.30
- mengkolaborasikan
pada
dokter untuk
pemberian medikasi
tambahan
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan O: 07 juli 07 juli
Pukul 11.00 S:
tindakan - Kaji dan observasi 2022 2022
Pukul 11.50
- Melakukan pengkajian
keperawatan nyeri nyeri dan observasi
− Pasien mengatakan nyeri
nyeri menggunakan
selama 1x24 jam menggunakan
OPQRSTUV. dibagian anus
diharapkan dapat metode
Ds: − Pengkajian nyeri OPQRSTUV
mengatasi nyeri OPQRSTUV - Pasien mengatakan  O : Pasien mengeluh nyeri sejak
akut dengan kriteria T : nyeri saat terkena kemarin.
tekanan.  P : Pasien mengatakan nyeri
hasil : - Berikan terapi
Do: bertambah ketika BAB.
- Skala nyeri dari teknik relaksasi  Q : Nyeri dirasakan seperti
- Pasien terlihat tersayat-sayat.
6 menjadi 2-4 nafas dalam meringis menahan  R : Nyeri yang dirasakan terletak
(ringan) dan E: nyeri pada bagian anus dan menjalar
- Ajarkan metode Pukul 11.10 ke kaki.
nyeriterkontrol  S : Pasien mengatakan nyeri
distraksi untuk - Memberiakan non skala 6.
farmakologi teknik  T : Nyeri hilang timbul
- Pasien merasakan menghindari relaksasi nafas dalam  U : Pasien merasakan
nyaman pikiran negative Ds: nyeri sudah satu minggu
tentang rasa nyeri - Pasien bekerja yang lalu.
 V : Pasien berharap
C: sama dengan baik nyeri dapat teratasi.
- Kolaborasikan pada dalam melakukan
dokter untuk Pukul 12.00
pemberian obat teknik relaksasi
Tramadol 2 ml - Pasien mengatakan nyeri yang
nafas dalam
dirasakan sedikit teratasi setelah
Do :
dilakukan teknik nafas dan
- Pasien terlihat
diberikan obat Pereda nyeri
antusias
tramadol
melakukannya
Pukul 11.20 O:
- Mengajarkan Pukul 12.10
metode distraksi - TD : 104/64 mmHg
untuk menghindari - N : 80x/menit
pikiran negative - RR : 20×/menit
tentang rasa nyeri - Suhu : 36,2 ºC
No Symptom Etiologi Problem
POST ANESTESI
1. Data Subjektif Berhubungan dengan Nyeri Akut
agen pencedera fisik
- Pasien mengatakan sakit (prosedur operasi )
diarea luka bekas operasi
- Pengkajian nyeri
OPQRSTUV
- O : Pasien mengeluh sakit
setelah dioperasi
- P : Pasien mengatakan sakit
bertambah ketika BAB

- Q : Nyeri dirasakan seperti


disayat- sayat pisau
- R : sakit yang dirasakan
terletak pada anus dan
menjalar ke kaki.
- S : Pasien mengatakan nyeri
skala 4
- T : Nyeri terus menerus
- U : Pasien merasakan nyeri
saat diberi tekanan pada
punggung

- V : Pasien berharap nyeri


dapat teratasi
Data Obyektif
- Pasien post Hemoroid
- terlihat luka bekas operasi
- pasien meringis kesakitan
2. Data Subjektif berhubungan dengan Resiko infeksi
tempat masuknya
- pasien mengatakan terdapat
organisme, sekunder
luka bekas operasi akibat pembedahan

Data Objektif
- terdapat luka bekas insisi
Pengkajian fokus post operasi

1. Keluhan utama
Pasien pasca operasi Hemoroid III dan mengeluhkan nyeri di bagian anus seperti tersayat-sayat.

2. Keadaan umum pasien


a. Kesadaran : Compos mentis
b. Pernafasan : Spontan
c. Terapi Oksigen : Nasal kanul 3 lpm
d. Tingkat nyeri : Nyeri skala 4
e. Posisi Pasien : Supinasi

3. Tanda-tanda vital
TTV
a. TD : 110/80 mmHg
b. Nadi : 90 x/menit
c. SpO2 : 99%
d. RR : 20 x/menit
e. Suhu badan : 36,5°C

4. Obat :
a. Cefrtriaxone sodium sesquaterhydrate
b. Tramadol
d. Rencana Intervensi, Implementeasi, dan Evaluasi Post Anestesi

Nama : Nn. R No. RM : 175626


Umur : 19 tahun Diagnosa Medis : Hemoroid III
Jenis Kelamin : Perempuan Ruang : Bangsal bedah marwah 111/4
Rencana Tgl/
No Problem Implementasi Tgl Evaluasi
Intervensi Jam
(Masalah) /
jam
Tujuan Intervensi
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan O: 7 juli Pukul 16.30 7 juli S:
- Kaji dan observasi 2022 - Melakukan 2022 Pukul 17.00
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam nyerimenggunakan pengkajian nyeri − Pasien mengatakan
diharapkan dapat metode danobservasi masih sakit dibagian
mengatasi nyeri akut OPQRSTUV nyerimenggunakan luka operasi
dengan kriteria hasil : T: OPQRSTUV − Pengkajian nyeri
- Skala nyeri dari - Berikan terapi Ds : OPQRSTUV
4-5 menjadi 2-4 teknik relaksasi nafas - pasien mengatakan − O : Pasien mengeluh
(ringan) dan dalam nyeri saat terkena sakit setelah dioperasi
nyeri terkontrol E : tekanan − P : Pasien mengatakan
- Pasien - Ajarkan metode Do : sakit bertambah ketika
merasakan distraksi untuk - Pasien terlihat diberi tekanan.
nyaman menghindari pikiran meringis menahan
− Q : Nyeri dirasakan
negative tentang rasa nyeri
seperti disayat- sayat
nyeri Pisau
Pukul 16.40 R : sakit yang dirasakan
- Memberikan non terletak pada bagian
C:
- Kolaborasikan pada farmakologi teknik anus dan menjalar di
dokter untuk
relaksasi kaki.
pemberian obat
analgetik tramadol 2 nafas dalam − S : Pasien mengatakan
ml
Ds: nyeri skala 4
- Pasien bekerja − T : Nyeri terus menerus
sama dengan baik − U : Pasien merasakan
dalam melakukan nyeri saat terkena
teknik relaksasi tekanan dibagian
nafas dalam punggung
− V : Pasien berharap
Do :
- Pasien terlihat sakit dapat teratasi
antusias
melakukannya
Pukul 16.50
- Mengajarkan
metode distraksi Pukul 17.10
untuk menghindari - Pasien mengatakan
pikiran negative
tentang rasa nyeri sakit yang dirasakan
Ds : sedikit teratasi setelah
- Pasien mengatakan dilakukan teknik nafas
paham melakukan dalam
teknik nafas dalam
- Pasien mengatakan O:
nyeri yang Pukul 17.20
dirasakan - TD : 110/80 mmHg
berkurang setelah - N : 90 x/menit
melakukan tekhnik - RR : 20×/menit
nafas dalam - Suhu : 36,5 ºC
Do:
- Pasien
terlihat paham - Pasien tampak paham

tenang dalam dan tenang ketika di


ajarkan teknik nafas
melakukannya.
dalam

A:
Pukul 17.30
- Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
Pukul 17.00
P:
- Mengkolabora-
Pukul 17.40
sikan dengan - Lanjutkan intervensi
nyeri akut berikan terapi
pemberian obat
teknik relaksasi nafas
analgesik tramadol dalam
2 ml sebagai obat
pereda rasa nyeri.
Ds: -
Do:
- Pasien diberikan
obat analgetic secara
injeksi sesuai dengan
jadwal
2. Resiko infeksi Setelah dilakukan O: 07 Pukul 18.00 Senin
juli - Memonitoring 4 juli S:
tindakan - Monitoring adanya 2022 adanya tanda 2022
tanda gejala infeksi Pukul 18.40
keperawatan selama (dubor, kalor, gejala infeksi
rubor,tumor) - Pasien mengatakan
1x24 jam diharapkan (dubor , kalor ,
sudah paham mengenai
masalah Risiko rubor ,tumor )
T: teknik septic dan
Ds:
Infeksi pada pasien aseptic atau perawatan
- Lakukan Teknik septic
- Pasien mengatakan
Teratasi/ berkurang dan antiseptic luka
nyeri pada area
dengan kriteria hasil
luka bekas operasi O:
: E:
Do :
Pukul 18.50
- Ajarkan pasien dan - Terdapat bekas
- Tidak terlihat
keluarga Teknik septic - Pasien post
tanda gejala dan antiseptic dan operasi di bagian
perawatan luka/daerah operasi
anus
infeksi insisi. - pasien tampak
Pukul 18.10
- Pasien mengerti - Jelaskan kepada pasien - Melakukan Teknik pahammengenai
tentang edukasi dan keluarga tentang septic dan aseptic
penyebab, resiko, dan perawatan luka
untuk mencegah
infeksi dan derajat penularan Ds :
perawatan infeksi - Pasien bekerja A:
luka/daerah insisi sama dengan baik
C: Pukul 19.00
dan mengatakan
- Kolaborasi dengan paham tekhnik
- Masalah resiko infeksi
dokter pemberian septic dan anti
ceftriaxonedan septic teratasi Sebagian
keterlibatan keluarga Do : -
dalam merawat bekas
luka
Pukul 18.20
P:
- Mengajarkan Pukul 19.10
pasien dan - Lanjutkan intervensi dan
keluarga Teknik libatkan keluarga dalam
septic dan aseptic merawat bekas luka
dan perawatan operasi dan
luka/daerahinsisi kolaborasikan dengan
Ds : dokter untuk pemberian
obat jika perlukan.
- Pasien dan
keluarga
mengatakan
paham terkait
tentang
penyebab,
resiko, dan
derajat
penularan
infeksi
Do : -

Pukul 18.30
- Mengkolaborasi
dengan dokter
pemberian
ceftriaxone dan
keterlibatan
keluarga dalam
merawat bekas
luka.
Ds : -

Do :
- Pasien diberikan
obat ceftriaxone
untuk pencegahan
adanya resiko
infeksi pada
bekas luka
operasi.

Anda mungkin juga menyukai