Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 1

Nama Anggota
1. Zoya Krisnandari Utari (18D10168)
2. Ni Wayan Nova Pebriyanti (18D10154)
3. Ni Putu Sri Wahyuni (18D101xx)

B. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 24 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Bali
Status perkawinan` : Belum Menikah
Golongan darah :O
Alamat : Denpasar Timur
No. CM : 21
Diagnosa medis : Apendiksitis Akut
Tanggal masuk : 14 September 2019
Tanggal pengkajian : 15 September 2019

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. A
Umur : 40 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Bali
Hubungan dg Klien : Ibu
Alamat : Denpasar Timur

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pada saat pengkajian pasien mengeluh Nyeri pada perut bagian kanan bawah
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada abdomen bagian kanan bawah:
P : Nyeri timbul dikarenakan adanya peradangan pada apendiks yang tersumbat
oleh fekalit sehingga terjadi obstruksi lumen
Q : nyeri samar samar dan tumpul
R : pada region iliaka kanan dititik Mc. burney
S : skala 7
T : nyeri sering dirasakan
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami penyakit ini sebelumnya
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak memiliki penyakit keluarga
5) Riwayat Kesehatan
- Pasien tidak memiliki penyakit keturunan
- Pasien belum pernah masuk RS sebelumnya
- Pasien pernah mengkonsumsi obat vitamin, antibiotic, dan analgesic
- Pasien belum pernah operasi
- Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi alcohol
- Pasien tidak memiliki riwayat alergi

c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


1) Udara atau oksigenasi :
- Gangguan pernafasan : pasien tidak memiliki gangguan pernafasan
- Alat bantu pernafasan : Pasien tidak menggunakan alat bantu pernafasan
- Sirkulasi udara : Normal
- Letak tempat tinggal : Perkotaan

2) Air
a) Sebelum sakit :
- Sumber air yang digunakan : PDAM
- Konsumsi air : Mineral
- Kondisi air : Bersih
- Skala mandi : 2 x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
- Frekuensi : menurun
- Jenis : Air mineral
- Cara : oral
- Keluhan : tidak ada

3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
- Frekuensi : 3 x sehari
- Jenis : makanan rumahan cenderung
h pedas
- Porsi : Normal
- Diet khusus : Tidak ada
- Makanan yang disukai : Makanan pedas
- Pantangan : tidak ada
- Nafsu makan : Normal
b) Saat sakit :
- Frekuensi : 2 x sehari
- Jenis : bubur
- Porsi lebih sedikit
- Diet khusus : makanan tinggi serat dan lunak
- Makanan yang disukai : makanan pedas
- Pantangan : makanan rendah serat dan makanan pedas
- Napsu makan : menurun
4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
 Frekuensi : Normal
 Konsistensi : Normal
 Warna : kuning kecoklatan
 Bau : khas feses
 Cara : toilet jongkok
 Keluhan : tidak ada
- Saat Sakit
 Frekuensi : menurun
 Konsistensi : keras
 Warna : coklat gelap
 Bau : khas feses
 Cara : toilet duduk
 Keluhan : konstipasi

b) BAK
- Sebelum sakit
 Frekuensi : normal
 Konsistensi : cair
 Warna : normal
 Bau : amonia
 Cara :
 Keluhan : tidak ada
- Saat sakit
 Frekuensi : menurun/sedikit
 Konsistensi : cair
 Warna : kuning pekat
 Bau : menyengat
 Cara : spontan
 Keluhan :

5) Pola aktivitas dan istirahat


a)   Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum *
Mandi *
Toileting *
Berpakaian *
Mobilitas *
0: mandiri, 1: dibantu orang lain, 2: dengan alat bantu , 3: dibantu orang
lain dan alat, 4: tergantung total

b)  Istirahat Dan Tidur


 Sebelum sakit
- Frekuensi waktu beraktivitas dan waktu beristirahat pasien seimbang
-
Pasien tidak pernah mengalami insomnia
-
Frekuensi waktu tidur saat malam 7 jam, siang 1 jam
 Saat sakit
- Pasien mengalami insomnia saat terasa nyeri yang tidak bisa ditahan
- Frekuensi waktu tidur saat malam 4 jam, siang 45 menit
6) Interaksi sosial
- Kegiatan Lingkungan :pasien aktif dalam kegiatan
- Interaksi Sosial :pasien aktif dalam berinteraksi
- Keterlibatan Kegiatan Sosial :pasien aktif dalam beberapa kegiatan sosial

7) Pemeliharaan kesehatan
- Kebersihan kamar mandi :kamar mandi pasien bersih
- Konsumsi vitamin :pasien jarang mengkonsumsi vitamin
- Imunisasi :-
- Olahraga :pasien berolahraga seminggu sekali
- Upaya keharmonisan keluarga : harmonis
- Sters dan adaptasi :-

8) Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia


- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman: baik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : baik

A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : verbal: 5
Motorik: 5
Mata : 4
Penampilan : tampak sakit sedang
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 86x/menit,
Suhu = 38,60 C,
TD = 130/90 mmHg,
RR = 20x/menit
2. Pemeriksaan Kepala
 Inspeksi :
Bentuk kepala : (bulat ), kesimetrisan ( +). hidrochepalus ( - ), Luka ( - ), darah (-),
trepanasi (- )
 Palpasi : Nyeri tekan ( - )
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah : meringis,
Warna dan kondisi wajah: sawo matang kondisi wajah bersih ,
Struktur wajah : Bulat
Kelumpuhan otot-otot fasialis (- )

4. Pemeriksaan Mata
 Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
b. Ekssoftalmus ( - ), Endofthalmus ( - )
c. Kelopak mata / palpebra : oedem (- ), ptosis (- ),
peradangan (- ) luka ( - ), benjolan ( - )
d. Bulu mata : tidak rontok
e. Konjunctiva dan sclera : normal
f. Warna iris hitam
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : isokor ( - )
h. Kornea : warna coklat
i. Nigtasmus ( - ), Strabismus ( - )
j. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD 6/6 OS 6/6
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan Baik
k. Pemeriksaan lapang pandang : normal
 Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
Dengan tonometri 11 mmHg, dengan palpasi teraba normal
5. Pemeriksaan Telinga
 Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk Normal
Ukuran: Normal
Warna : Sawo matang
lesi ( - ),
nyeri tekan ( - ),
peradangan ( - ),
penumpukan serumen ( + / - ).
b. Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna normal., perdarahan ( -
), perforasi ( - ).
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik : Normal
- Dengan arloji : Normal
- Uji weber : seimbang
- Uji rinne : hantaran tulang lebih keras
- Uji swabach : sama

6. Pemeriksaan Hidung
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi : tidak ada pembengkakan
posisi septum simetris
- Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan ( - ), pembesaran /
polip ( - )
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : tidak Kelainan konginetal, warna bibir merah muda, lesi ( - ),
Bibir pecah ( - ),
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gigi palsu (-),
Gingivitis (-)
- Lidah : Warna lidah : merah muda, Perdarahan ( - ), Abses ( - ).
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : normal, uvula ( simetris ), Benda
asing : tidak ada
- Tonsil : Adakah pembesaran tonsil, T 0 / T 1 / T 2 / T 3 / T 4
- Perhatikan suara klien : tidak berubah
6. Pemeriksaan Leher
 Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
a. Bentuk leher : simetris, peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan
warna ( - ), massa ( - )
b. Kelenjar tiroid, pembesaran ( - )
c. Vena jugularis : pembesaran (-), tekanan : tidak ada tekanan
d. Pembesaran kelenjar limfe (-), kelenjar tiroid (-), posisi trakea (simetris)

7. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


 Inspeksi
- Ukuran payudara Normal, bentuk simetris , pembengkakan (- ).
- Kulit payudara : warna Sawo matang, lesi ( - ), Areola : perubahan warna (-)
- Putting : cairan yang keluar ( - ), ulkus ( - ), pembengkakan ( - )
 Palpasi
- Nyri tekan ( - ), dan kekenyalan (kenyal), benjolan massa (-)

8. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
 Inspeksi
- Bentuk torak Normal chest, susunan ruas tulang belakang normal, bentuk
dada simetris, keadaan kulit normal
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi suprasternal
( - ), Sternomastoid ( - ), pernafasan cuping hidung ( - ).
- Pola nafas : Normal
- Amati : cianosis ( - ), pasien tidak batuk
 Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
sama . Perkusi
Area paru : normal
Auskultasi
- Suara nafas
 Area Vesikuler : bersih, Area Bronchial : bersih
 Area Bronkovesikuler : bersih
- Suara Ucapan
 Terdengar : Bronkophoni ( - ), Egophoni ( - ), Pectoriloqy ( - )
- Suara tambahan
 Terdengar : Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing (-), Pleural fricion
rub ( - )
b. Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi
Ictus cordis ( - )
 Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : Tidak teraba
 Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas :N = ICS II
Batas bawah :N = ICS V
Batas Kiri :N = ICS V Mid Clavikula Sinistra
Batas Kanan :N = ICS IV Mid Sternalis Dextra
 Auskultasi
BJ I terdengar : tunggal, keras, reguler
BJ II terdengar :tunggal, keras, reguler
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm (-), Murmur ( - )
9. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : datar
- Massa/Benjolan ( - ), Kesimetrisan ( +),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 3 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( + / - )
c. Palpasi
- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ), perabaan lunak, permukaan halus, tepi hepar
(tumpul / tajam) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien :
Pembesaran lien : ( - )
- Palpasi Appendik :
 Titik Mc. Burney . nyeri tekan ( + ), nyeri lepas (+), nyeri menjalar
kontralateral ( +).
 Acites atau tidak : Shiffing Dullnes ( - ), Undulasi ( - )
- Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ). (N = ginjal tidak teraba).

10. Pemeriksaan Genetalia


a. Genetalia Pria
 Inspeksi :
Rambut pubis (bersih / tidak bersih ), lesi ( + / - ), benjolan ( + / - )
Lubang uretra : penyumbatan ( + / - ), Hipospadia ( + / - ), Epispadia ( + / - )
 Palpasi
Penis : nyeri tekan ( + / - ), benjolan ( + / - ), cairan ...............................
Scrotum dan testis : beniolan ( + / - ), nyeri tekan ( + / - ),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele ( + / - ), Scrotal Hernia ( + / - ), Spermatochele ( + / - ) Epididimal
Mass/Nodularyti ( + / - ) Epididimitis ( + / - ), Torsi pada saluran sperma
( + / - ), Tumor testiscular ( + / - )
 Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia ( + / - ), femoral hernia ( + / - ), pembengkakan ( + / - )
b. Pada Wanita
Inspeksi
Kebersihan rambut pubis : bersih, lesi (- ),eritema (- ), keputihan (- ), peradangan
( - ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan ( - )

11. Pemeriksaan Anus


 Inspeksi
Atresia ani ( - ), tumor (- ), haemorroid (- ), perdarahan (- )
Perineum : jahitan (- ), benjolan ( - )
 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( +) pemeriksaan Rectal Toucher : TMSA Normal,
mukosa licin, ampila normal,
Feses ( +)
12. Pemeriksaan Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
- Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), fraktur (-)
Pasien tidak mengalami fraktur
Palpasi
Oedem : ( 1 – 4)
Lakukan uji kekuatan otat : ( 1 – 5 )

b. Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), fraktur (-)

c. Palpasi
Edem : (1 – 4 )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 3 )

Kesimpulan palpasi ekstermitas : normal

- Edem : `
- uji kekuatan otot :

13. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS


a. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow
Coma Scale )
1. Menilai respon membuka mata ( 1 – 4 )
2. Menilai respon Verbal ( 1 – 5 )
3. Menilai respon motorik ( 1 – 6 )
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : Compos mentis

b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak


Penigkatan suhu tubuh ( +), nyeri kepala (-), kaku kuduk ( -), mual –muntah ( +)
kejang ( -) penurunan tingkat kesadaran (-)
c. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) ………..
Nervus II, Opticus ( penglihatan )...............
Nervus III, Ocumulatorius .....................
Nervus IV, Throclearis ………………
Nervus V, Thrigeminus : - Cabang optalmicus : ...................
- Cabang maxilaris : .............................
- Cabang Mandibularis : ..........................
Nervus VI, Abdusen …………………..
Nervus VII, Facialis .............................
Nervus VIII, Auditorius ..........................
Nervus IX, Glosopharingeal .................................
Nervus X, Vagus …………………..
Nervus XI, Accessorius .................................
Nervus XII, Hypoglosal ..................................
d. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris), atropi ( -) kekuatan otot : 3 3 3
e. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer :
Pasien peka dengan benda tumpul,
Pasien peka dengan bendda tajam
Pasien merasakan sensasi dingin dan panas
Pasien merasakan kapas halus
Pasien dappat mencium minyak wangi
f. Memeriksa reflek kedalaman tendon
1. Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( +)
b. Reflek trisep ( +)
c. Reflek brachiradialis ( +)
d. Reflek patella ( +)
e. Reflek achiles ( +)
2. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski ( -)
b. Reflek chaddok ( -)
c. Reflek schaeffer ( -)
d. Reflek oppenheim ( -)
e. Reflek gordon ( -)
d. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 13,9 g/dL 12,0-14,0g/dL
Leukosit 15,7.103 µl 5,0-10,0 .103 µl
Eritrosit 4,73 juta/µ 4,0-5,0 juta/µ
Hematrokrit 42 % 40-50 %
Trombosit 238 103 µl 150-400.103 µl
Gol. Darah O rhesus (+)
Hitung Jenis
Basofil 0,2% 0-1,0 %
Eosinofil 0,3% 1,0-2,0%
Neutrofil 85,7% 54,0-62,0%
Limfosit 8,7 % 20,0-40,0%

2) Pemeriks aan Radiologi :


1. Foto Polos Abdomen : adanya perforasi appendiksitis pada kuadran kanan
bawah
2. CT Scan : Terdapat bagian menyilang dengan fekalith dan perluasan
appendiks yang mengalami inflamasi serta adanya pelebaran sekum
3. Pemeriksaan USG : Ditemukan bagian memanjang pada tempat yang terjadi
inflamasi

Therapi :
 Pemberian obat golongan antibiotic
 Pemberian obat golongan antiemetic
 Pemberian obat golongan analgesic
 Pemberian obat golongan sedatif
2. Pertimbangan Anatesi
Pertimbangan anestesi pada kasus pasien appendiksitis akut menggunakan jenis anestesi
general dengan teknik semi closed inhalasi dengan endotracheal tube, obat pre medikasi nya
sulfat atropine 0,25 mg IV , midazolam 5 mg IV dan petidin 50 mg IV, untuk induksi
menggunakan propofol 120 mg IV, untuk maintenance N2O:O2= 3L:3L dan ethrane 1-2vol
% dan pelumpuh ototnya menggunakan succinyl choline 60 mg. Monitoring tanda vital
selama operasi tiap 5 menit, kedalaman anestesi, cairan dan pendarahan
3. ASA
ASA II
4. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


1 DS: Pasien mengatakan Infeksi bakteri dikarenakan  Nyeri
nyeri pada perut bagian sumbatan lumen appendiks
kanan bawah (akibat hyperplasia jaringan
DO : Pasien Gelisah karena limfe, fekalith, tumor dan cacing
nyeri askaris) dan erosi mukosa
appendiks akibat parasit

2 Ketidak seimbangan cairan  Hipertermia


DS: pasien mengatakan
badanya panas
DO: Suhu = 38,6 0 C,

3 DS: Pasien mengeluh mual Peregangan pada dinding  Mual Muntah


DO: Pasien gelisah mukosa usus sehingga
menghantarkan stimulus ke otak
yang menyebabkna rasa mual
4 DS: Pasien mengatakan Cemas berhubungan akan  Ansietas
takut saat ingin dilakukan tindakan pra anestesi
tindakan operasi
DO : Pasien gelisah

C. Problem ( Masalah Kesehatan Anestesi )


1. Nyeri akut
2. Ansietas
3. Mual muntah
4. Hipertermia
Analisa Data Pre, Intra dan Pasca

No Symptom Etiologi Problem

Pre Operatif
1 DS: Pasien mengatakan Infeksi bakteri dikarenakan  Nyeri
nyeri pada perut bagian sumbatan lumen appendiks
kanan bawah (akibat hyperplasia jaringan
DO : Pasien Gelisah karena limfe, fekalith, tumor dan cacing
nyeri askaris) dan erosi mukosa
appendiks akibat parasit

2 DS: pasien mengatakan Ketidakseimbangan cairan  Hipertermia


badanya panas
DO: Suhu = 38,6 0 C,
Kulit hangat,

3 DS: Pasien mengeluh mual Peregangan pada dinding  Mual Muntah


DO: Pasien gelisah mukosa usus sehingga
menghantarkan stimulus ke otak
yang menyebabkna rasa mual
4 DS: Pasien mengatakan Cemas berhubungan akan  Ansietas
takut saat ingin dilakukan tindakan pra anestesi
tindakan operasi
DO : Pasien gelisah
Intra Operatif

1 DS :- Pendarahan Resiko
DO : Ketidakseimbangan
-Pasien menjalani operasi volume cairan
pada abdomen
- Pasien terpasang Infus
355 cc

Pasca Operatif
1 DS: klien mengeluh nyeri Radang Insisi post operasi Nyeri akut
pada tempat operasi di apendiktomi
perutnya. Skala nyeri 6
DO:
TD: 120/70 mmHg,
RR: 20 x/menit
N: 88 x/menit
Suhu: 36,8 0 C
-Ekspresi wajah tegang
-Terdapat luka insisi post
appendiktomi +/- 6 cm
2 DS: - Faktor resiko: Resiko infeksi
DO: Prosedur invasif dan luka insisi
-Terpasang selang infus di post operasi
tangan kiri
-Luka insisi post
appendiktomi +/- 5 cm
-

Problem Pre Operasi


1. Nyeri akut
2. Ansietas
3. Mual muntah
4. Hipertermia

Problem Intra Operasi


1. Ketidakseimbangan volume cairan

Problem Pasca Operasi


1. Nyeri Akut
2. Resiko Infeksi
D. Metodologi Keperawatan Anestesi
Nama: Ny. D No. CM :21
Umur :24 tahun Dx : Appendiksitis Akut
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : Mawar

1. Intervensi
N Problem (Masalah Perencanaan
o Kesehatan Anestesi) Tujuan Intervensi Rasional
Problem Pre Operasi Setelah dilakukan asuhan Mandiri  Untuk
1. Nyeri akut kepenataan selama 30  Lakukan mengetahui
menit diharapkan Nyeri pengkajia skala nyeri
dapat berkurang dengan n nyeri pasien
kriteria hasil :  Observasi  Mempertah
 Nyeri berkurang ketidakny ankan
 Ekspresi nyeri lisan amanan kenyamana
atau pada wajah non verbal n pasien
 Kegelisahan (PK)  Menghilan
berkurang  Kolaborasi gkan rasa
medis nyeri
dalam pasien
pemberian
analgesic

2. Ansietas Setelah dilakukan asuhan Mandiri  Sebagai


kepenataan selama 30  Kaji TTV Indikator
menit diharapkan  Observasi Ansietas
kecemasan pasien Ansietas  Mengetahu
berkurang sampai hilang (PK) i tingkat
sehinggan pasien tenang  Kolaborasi ansietas
dan nyaman dengan dengan  Untuk
kriteria hasil : dokter memberika
 Pasien tampak dalam n
tenang dan merasa pemberiaa kenyamana
nyaman n obat n kepada
golongan pasien
benzodiaze
pim jika
diiperluka
n

3. Mual Setelah dilakukan asuhan Mandiri  Meningkat


muntah kepenataan selama 3 30  jelaskan kan
menit diharapkan penyebab pengetahua
peerasaan Mual dan mual n pasien
muntah dapat berkurang muntah  Untuk
dengan kriteria hasil : dan mempertah
- Pasien tidak mual durasinya ankan
lagi bila kenyamana
- Pasien tidak muntah diketahui n pasien
- Pasien merasa  Berikan  Untuk
nyaman Posisi mengurang
Pasien i rasa mual
yang
nyaman
PK
 Kolaborasi
dengan
dokter
untuk
pemberian
obat
golongan
antiemetic
4. Hipertermia Setelah dilakukan asuhan Mandiri  menjaga
kepenataan selama 30  Berikan suhu tubuh
menit diharapkan Demam Kompres pasien
berkurang dengan kriteria Dingin  mengembal
hasil : (PK) ikan suhu
-suhu 36,8 C  Kolaborasi tubuh
dengan pasien agar
dokter tetap
untuk normal jika
pemberian mengalami
obat kenaikan
golongan suhu tubuh
antipiretik
Problem Intra Setelah dilakukan asuhan -mengatasi -mempertahankan
Operasi kepenataan diharapkan dehidrasi pada keseimbangan
1. Ketidaks volume cairan dalam pasien cairan pada pasien
eimbanga keadaan seimbang dengan -memantau urine
n volume kriteria hasil : output
cairan -Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi Bila terjadi
-mempertahankan urine pendarahan
output sesuai dengan selama operasi
keadaan normal dimana
pendarahan
kurang dari 10%
EBV maka cukup
digantikann
dengan cairan
kristaloid
sebanyak 3 kali
volume darah
yang hilang.
Setelah dilakukan asuhan  Lakukan  Mengetahu
Problem Pasca kepenataan selama 1 jam pengkajia i skala
Operasi diharapkan Nyeri pada n nyeri nyeri
 Nyeri Akut daerah insisi post  Observasi pasien
appendiktomi dapat ketidakny  Mempertah
berkurang dengan kriteria amanan ankan
hasil : non verbal kenyamana
-Nyeri bekurang  (PK) n pasien
Kolaborasi  Menghilan
medis gkan rasa
dalam nyeri
pemberian pasien
analgesic  Menumbuk
 Gunakan han rasa
pendekata perca
n yang pasien
positif terhadap
terhadap perawat
pasien
 Resiko Setelah dilakukan asuhan -kaji tanda-tanda -untuk
Infeksi kepenataan salaam 1 jam inflamasi pada mengetahui
diharapkan dapat luka operasi apakah ada
mengurangi infeksi akibat -lakukan inflamasi pada
luka pasca operasi dengan perawatan luka luka operasi
kriteria hasil : dengan teknik -untuk
- luka pasca operasi tidak steril mempercepat
menunjukkan tanda-tanda -beri tahu pasien proses
inflamasi dan keluarga penyembuhan
- luka menunjukkan proses cara menjaga -untuk mencegah
penyembuhan luka pasca kemungkinan
operasi untuk infeksi dan
mennghindari meningkatkan
resiko infeksi pengetahuan
-(PK) pasien dan
Kolaborasi keluarga
dengan dokter -untuk
dan tim mengetahui
kesehatan lainnya prosedur yang
dalam pemberian akan dilakukan
antibiotic

2. Tindakan Keperawatan

No Problem (Masalah Waktu Tindakan


Tt
Kesehatan 16/09/1
d
Anestesi) 8
Masalah Pre operasi 8.30 Mandiri S : Pasien
Nyeri akut - Mengkaji nyeri merasa nyeri ,
- Mengobservasi O : Nyeri
ketidaknyamanan non pasien berada
verbal direntang
(PK) skala 7
- Memberikan Petidin 50
mg/kgBB S : Pasien
merasa tidak
nyaman
dengan
nyerinya
O : Pasien
terlihat gelisah

S : Pasien
merasa nyeri
nya berkurang
O : Nyeri
pasien
berkurang
pada skala 3

Ansietas Mandiri S : pasien


- Mengkaji TTV mengataa
- Mengobservasi ansietas O : TTV
(PK) Pasien
- Memberikan Diazepam 5 TD : 120/80
mg/kgBB RR : 20
x/menit
Nadi :
86x/menit

S : Pasien
mengatakan
takut untuk
tindakan
operasinya
O : Pasien
terlihat cemas

S: Pasien
merasa lebih
tenang
O : Pasien
terlihat lebih
tenang

Mual muntah Mandiri S : pasien


- Menjelaskan penyebab mengatakan
mual muntah dan durasinya mengerti
- Memberikan posisi pasien dengan
yang nyaman penjelasan
(PK) yang diberikan
- Memberikan obat O : pasien
Ondasentron 4-8 mg/KgBB terlihat sudah
mengerti

S : Pasien
mengatakn
posisinya
sudah nyaman
O : pasien
terlihat
nyaman
dengan posisi
yang diberikan

Setelah
beberapa
menit
diberikan
obatnya
S : Pasien
Mengatakan
mual dan
muntahnya
mulai
menghilang
O : Pasien
terlihat tidak
mual dan
muntah lagi
Hipertermia Mandiri S : Pasien
- Memberikan kompres Mengatakan
hangat masih panas
(PK) O : Suhu
- Memberikan paracetamol pasien 37,7 C
500 mg Beberapa
menit setelag
diberikan obat
S : Pasien
mengatakan
panasnya
menurun
O : Suhu
pasien 36,8 °C
Masalah Intra operasi Mandiri S:-
Ketidakseimbangan - Mengatasi dehidrasi pada O : volume
volume cairan pasien output dan
- Memantau urin output input balance
(PK)
- Mengkolaborasikan dengan
dokter bila terjadi
pendarahan kurang dari
10% EBV maka digantikan
dengan cairan kristaloid
sebanyak 3 kali volume
darah yang hilang

Masalah Pasca operasi Mandiri S : Pasien


Nyeri akut - Mengkaji nyeri mengatakan
- Mengobservasi nyeri pada
ketidaknyamanan non bagian operasi
verbal O : pasien
- Melakukan pendekatan gelisah
yang positif terhadap pasien
(PK) S : pasien
- Mengkolaborasikan dengan mengatakan
dokter dalam pemberian tidak nyaman
analgesic dengan
nyerinya
O : pasien
terlihat tidak
nyaman

S : Pasien
merasa
nyerinya
berkurang
namun masih
sakit
O : nyeri nya
hilang timbul
setelah diberi
pendekatan

Setelah
beberapa
menit
diberikan obat
S : Pasien
mengatakan
Nyerinya
berkurang
O : Nyeri
pasien
berkurang

Mandiri S : Pasien
- Mengkaji tanda-tanda mengatakan
Resiko infeksi inflamasi pada luka operasi tidak ada
- Melakukan perawatan luka nyeri
dengan tehnik steril
- Memberitahu pasien dan O : Tidak ada
keluarga cara menjaga luka tanda-tanda
pasca operasi untuk infeksi
menghindari resiko operasi
S : pasien
(PK) mengatakan
- Memberikan ketorolac 15 nyaman
mg dengan
perawatan
luka
O : Luka
pasien tidak
ada tanda-
tanda infeksi

S : Pasien dan
keluarga
mengatakan
sudah
mengerti
Pasien
Mengerti
O : pasien dan
keluarga
sudah paham
dengan
informasi yang
diberikan

S : Pasien
mengatakan
tidak nyeri
O : tidak ada
tanda-tanda
infeksi

3. Evaluasi Keperawatan

No Masalah Kesehatan Anestesi Evaluasi


Pre Anestesi
1. Nyeri Akut S : Pasien merasa nyeri ,
O : Nyeri pasien berada direntang skala 7
A : Intervemsi berhasil
P : lanjutkan intervensi

S : Pasien merasa tidak nyaman dengan


nyerinya
O : Pasien terlihat gelisah
A : Intervensi Berhasil
P : Lanjutkan Intervensi

S : Pasien merasa nyeri nya berkurang


O : Nyeri pasien berkurang pada skala 3
A : Intervensi Berhasil
P : Lanjutkan Intervensi

2. Ansietas S : pasien mengataa


O : TTV Pasien
TD : 120/80
RR : 20 x/menit
Nadi : 86x/menit
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan intervensi

S : Pasien mengatakan takut untuk tindakan


operasinya
O : Pasien terlihat cemas
A : Intervensil Berhasil
P : Pertahankan Intervensi

S: Pasien merasa lebih tenang


O : Pasien terlihat lebih tenang
A : Intervensi berhasil
P : Pertahankan intervenssi

3. Mual Muntah S : pasien mengatakan mengerti dengan


penjelasan yang diberikan
O : pasien terlihat sudah mengerti
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi

S : Pasien mengatakn posisinya sudah nyaman


O : pasien terlihat nyaman dengan posisi yang
diberikan
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi
Setelah beberapa menit diberikan obatnya
S : Pasien Mengatakan mual dan muntahnya
mulai menghilang
O : Pasien terlihat tidak mual dan muntah lagi
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi
4. Hipertermia S : Pasien Mengatakan masih panas
O : Suhu pasien 37,7 C
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi

Beberapa menit setelag diberikan obat


S : Pasien mengatakan panasnya menurun
O : Suhu pasien 36,8 °C
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan intervensi

Intra Operasi
1 Ketidakseimbangan volume cairan S:-
O : volume output dan input balance
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi

Post Operasi
1.Nyeri Akut S : Pasien mengatakan nyeri pada bagian
operasi
O : pasien gelisah
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan intervensi

S : pasien mengatakan tidak nyaman dengan


nyerinya
O : pasien terlihat tidak nyaman
A : Intervensi Berhasil
P : pertahankan intervensi

S : Pasien merasa nyerinya berkurang namun


masih sakit
O : nyeri nya hilang timbul setelah diberi
pendekatan
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi

Setelah beberapa menit diberikan obat


S : Pasien mengatakan
Nyerinya berkurang
O : Nyeri pasien berkurang
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi
2.Resiko Infeksi S : Pasien mengatakan tidak ada nyeri
O : Tidak ada tanda-tanda infeksi
A : Intervensi Berhasiil
P : Pertahankan Intervensi

S : pasien mengatakan nyaman dengan


perawatan luka
O : Luka pasien tidak ada tanda-tanda infeksi
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi

S : Pasien dan keluarga mengatakan sudah


mengerti Pasien Mengerti
O : pasien dan keluarga sudah paham dengan
informasi yang diberikan
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi

S : Pasien mengatakan tidak nyeri


O : tidak ada tanda-tanda infeksi
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : No. CM :
Umur : Ruang :
Jenis Kelamin : Dx :

No Tanggal Masalah Catatan Perkembangan Pelaksana


Kesehatan
Anestesi
TTD

Anda mungkin juga menyukai