Nama Anggota
1. Zoya Krisnandari Utari (18D10168)
2. Ni Wayan Nova Pebriyanti (18D10154)
3. Ni Putu Sri Wahyuni (18D101xx)
B. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 24 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Bali
Status perkawinan` : Belum Menikah
Golongan darah :O
Alamat : Denpasar Timur
No. CM : 21
Diagnosa medis : Apendiksitis Akut
Tanggal masuk : 14 September 2019
Tanggal pengkajian : 15 September 2019
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pada saat pengkajian pasien mengeluh Nyeri pada perut bagian kanan bawah
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada abdomen bagian kanan bawah:
P : Nyeri timbul dikarenakan adanya peradangan pada apendiks yang tersumbat
oleh fekalit sehingga terjadi obstruksi lumen
Q : nyeri samar samar dan tumpul
R : pada region iliaka kanan dititik Mc. burney
S : skala 7
T : nyeri sering dirasakan
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami penyakit ini sebelumnya
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak memiliki penyakit keluarga
5) Riwayat Kesehatan
- Pasien tidak memiliki penyakit keturunan
- Pasien belum pernah masuk RS sebelumnya
- Pasien pernah mengkonsumsi obat vitamin, antibiotic, dan analgesic
- Pasien belum pernah operasi
- Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi alcohol
- Pasien tidak memiliki riwayat alergi
2) Air
a) Sebelum sakit :
- Sumber air yang digunakan : PDAM
- Konsumsi air : Mineral
- Kondisi air : Bersih
- Skala mandi : 2 x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
- Frekuensi : menurun
- Jenis : Air mineral
- Cara : oral
- Keluhan : tidak ada
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
- Frekuensi : 3 x sehari
- Jenis : makanan rumahan cenderung
h pedas
- Porsi : Normal
- Diet khusus : Tidak ada
- Makanan yang disukai : Makanan pedas
- Pantangan : tidak ada
- Nafsu makan : Normal
b) Saat sakit :
- Frekuensi : 2 x sehari
- Jenis : bubur
- Porsi lebih sedikit
- Diet khusus : makanan tinggi serat dan lunak
- Makanan yang disukai : makanan pedas
- Pantangan : makanan rendah serat dan makanan pedas
- Napsu makan : menurun
4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
Frekuensi : Normal
Konsistensi : Normal
Warna : kuning kecoklatan
Bau : khas feses
Cara : toilet jongkok
Keluhan : tidak ada
- Saat Sakit
Frekuensi : menurun
Konsistensi : keras
Warna : coklat gelap
Bau : khas feses
Cara : toilet duduk
Keluhan : konstipasi
b) BAK
- Sebelum sakit
Frekuensi : normal
Konsistensi : cair
Warna : normal
Bau : amonia
Cara :
Keluhan : tidak ada
- Saat sakit
Frekuensi : menurun/sedikit
Konsistensi : cair
Warna : kuning pekat
Bau : menyengat
Cara : spontan
Keluhan :
7) Pemeliharaan kesehatan
- Kebersihan kamar mandi :kamar mandi pasien bersih
- Konsumsi vitamin :pasien jarang mengkonsumsi vitamin
- Imunisasi :-
- Olahraga :pasien berolahraga seminggu sekali
- Upaya keharmonisan keluarga : harmonis
- Sters dan adaptasi :-
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : verbal: 5
Motorik: 5
Mata : 4
Penampilan : tampak sakit sedang
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 86x/menit,
Suhu = 38,60 C,
TD = 130/90 mmHg,
RR = 20x/menit
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala : (bulat ), kesimetrisan ( +). hidrochepalus ( - ), Luka ( - ), darah (-),
trepanasi (- )
Palpasi : Nyeri tekan ( - )
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah : meringis,
Warna dan kondisi wajah: sawo matang kondisi wajah bersih ,
Struktur wajah : Bulat
Kelumpuhan otot-otot fasialis (- )
4. Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
b. Ekssoftalmus ( - ), Endofthalmus ( - )
c. Kelopak mata / palpebra : oedem (- ), ptosis (- ),
peradangan (- ) luka ( - ), benjolan ( - )
d. Bulu mata : tidak rontok
e. Konjunctiva dan sclera : normal
f. Warna iris hitam
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : isokor ( - )
h. Kornea : warna coklat
i. Nigtasmus ( - ), Strabismus ( - )
j. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD 6/6 OS 6/6
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan Baik
k. Pemeriksaan lapang pandang : normal
Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
Dengan tonometri 11 mmHg, dengan palpasi teraba normal
5. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk Normal
Ukuran: Normal
Warna : Sawo matang
lesi ( - ),
nyeri tekan ( - ),
peradangan ( - ),
penumpukan serumen ( + / - ).
b. Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna normal., perdarahan ( -
), perforasi ( - ).
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik : Normal
- Dengan arloji : Normal
- Uji weber : seimbang
- Uji rinne : hantaran tulang lebih keras
- Uji swabach : sama
6. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi : tidak ada pembengkakan
posisi septum simetris
- Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan ( - ), pembesaran /
polip ( - )
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : tidak Kelainan konginetal, warna bibir merah muda, lesi ( - ),
Bibir pecah ( - ),
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gigi palsu (-),
Gingivitis (-)
- Lidah : Warna lidah : merah muda, Perdarahan ( - ), Abses ( - ).
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : normal, uvula ( simetris ), Benda
asing : tidak ada
- Tonsil : Adakah pembesaran tonsil, T 0 / T 1 / T 2 / T 3 / T 4
- Perhatikan suara klien : tidak berubah
6. Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
a. Bentuk leher : simetris, peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan
warna ( - ), massa ( - )
b. Kelenjar tiroid, pembesaran ( - )
c. Vena jugularis : pembesaran (-), tekanan : tidak ada tekanan
d. Pembesaran kelenjar limfe (-), kelenjar tiroid (-), posisi trakea (simetris)
8. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
Inspeksi
- Bentuk torak Normal chest, susunan ruas tulang belakang normal, bentuk
dada simetris, keadaan kulit normal
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi suprasternal
( - ), Sternomastoid ( - ), pernafasan cuping hidung ( - ).
- Pola nafas : Normal
- Amati : cianosis ( - ), pasien tidak batuk
Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
sama . Perkusi
Area paru : normal
Auskultasi
- Suara nafas
Area Vesikuler : bersih, Area Bronchial : bersih
Area Bronkovesikuler : bersih
- Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni ( - ), Egophoni ( - ), Pectoriloqy ( - )
- Suara tambahan
Terdengar : Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing (-), Pleural fricion
rub ( - )
b. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Ictus cordis ( - )
Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : Tidak teraba
Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas :N = ICS II
Batas bawah :N = ICS V
Batas Kiri :N = ICS V Mid Clavikula Sinistra
Batas Kanan :N = ICS IV Mid Sternalis Dextra
Auskultasi
BJ I terdengar : tunggal, keras, reguler
BJ II terdengar :tunggal, keras, reguler
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm (-), Murmur ( - )
9. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : datar
- Massa/Benjolan ( - ), Kesimetrisan ( +),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 3 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( + / - )
c. Palpasi
- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ), perabaan lunak, permukaan halus, tepi hepar
(tumpul / tajam) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien :
Pembesaran lien : ( - )
- Palpasi Appendik :
Titik Mc. Burney . nyeri tekan ( + ), nyeri lepas (+), nyeri menjalar
kontralateral ( +).
Acites atau tidak : Shiffing Dullnes ( - ), Undulasi ( - )
- Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ). (N = ginjal tidak teraba).
b. Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), fraktur (-)
c. Palpasi
Edem : (1 – 4 )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 3 )
- Edem : `
- uji kekuatan otot :
Therapi :
Pemberian obat golongan antibiotic
Pemberian obat golongan antiemetic
Pemberian obat golongan analgesic
Pemberian obat golongan sedatif
2. Pertimbangan Anatesi
Pertimbangan anestesi pada kasus pasien appendiksitis akut menggunakan jenis anestesi
general dengan teknik semi closed inhalasi dengan endotracheal tube, obat pre medikasi nya
sulfat atropine 0,25 mg IV , midazolam 5 mg IV dan petidin 50 mg IV, untuk induksi
menggunakan propofol 120 mg IV, untuk maintenance N2O:O2= 3L:3L dan ethrane 1-2vol
% dan pelumpuh ototnya menggunakan succinyl choline 60 mg. Monitoring tanda vital
selama operasi tiap 5 menit, kedalaman anestesi, cairan dan pendarahan
3. ASA
ASA II
4. Analisa Data
Pre Operatif
1 DS: Pasien mengatakan Infeksi bakteri dikarenakan Nyeri
nyeri pada perut bagian sumbatan lumen appendiks
kanan bawah (akibat hyperplasia jaringan
DO : Pasien Gelisah karena limfe, fekalith, tumor dan cacing
nyeri askaris) dan erosi mukosa
appendiks akibat parasit
1 DS :- Pendarahan Resiko
DO : Ketidakseimbangan
-Pasien menjalani operasi volume cairan
pada abdomen
- Pasien terpasang Infus
355 cc
Pasca Operatif
1 DS: klien mengeluh nyeri Radang Insisi post operasi Nyeri akut
pada tempat operasi di apendiktomi
perutnya. Skala nyeri 6
DO:
TD: 120/70 mmHg,
RR: 20 x/menit
N: 88 x/menit
Suhu: 36,8 0 C
-Ekspresi wajah tegang
-Terdapat luka insisi post
appendiktomi +/- 6 cm
2 DS: - Faktor resiko: Resiko infeksi
DO: Prosedur invasif dan luka insisi
-Terpasang selang infus di post operasi
tangan kiri
-Luka insisi post
appendiktomi +/- 5 cm
-
1. Intervensi
N Problem (Masalah Perencanaan
o Kesehatan Anestesi) Tujuan Intervensi Rasional
Problem Pre Operasi Setelah dilakukan asuhan Mandiri Untuk
1. Nyeri akut kepenataan selama 30 Lakukan mengetahui
menit diharapkan Nyeri pengkajia skala nyeri
dapat berkurang dengan n nyeri pasien
kriteria hasil : Observasi Mempertah
Nyeri berkurang ketidakny ankan
Ekspresi nyeri lisan amanan kenyamana
atau pada wajah non verbal n pasien
Kegelisahan (PK) Menghilan
berkurang Kolaborasi gkan rasa
medis nyeri
dalam pasien
pemberian
analgesic
2. Tindakan Keperawatan
S : Pasien
merasa nyeri
nya berkurang
O : Nyeri
pasien
berkurang
pada skala 3
S : Pasien
mengatakan
takut untuk
tindakan
operasinya
O : Pasien
terlihat cemas
S: Pasien
merasa lebih
tenang
O : Pasien
terlihat lebih
tenang
S : Pasien
mengatakn
posisinya
sudah nyaman
O : pasien
terlihat
nyaman
dengan posisi
yang diberikan
Setelah
beberapa
menit
diberikan
obatnya
S : Pasien
Mengatakan
mual dan
muntahnya
mulai
menghilang
O : Pasien
terlihat tidak
mual dan
muntah lagi
Hipertermia Mandiri S : Pasien
- Memberikan kompres Mengatakan
hangat masih panas
(PK) O : Suhu
- Memberikan paracetamol pasien 37,7 C
500 mg Beberapa
menit setelag
diberikan obat
S : Pasien
mengatakan
panasnya
menurun
O : Suhu
pasien 36,8 °C
Masalah Intra operasi Mandiri S:-
Ketidakseimbangan - Mengatasi dehidrasi pada O : volume
volume cairan pasien output dan
- Memantau urin output input balance
(PK)
- Mengkolaborasikan dengan
dokter bila terjadi
pendarahan kurang dari
10% EBV maka digantikan
dengan cairan kristaloid
sebanyak 3 kali volume
darah yang hilang
S : Pasien
merasa
nyerinya
berkurang
namun masih
sakit
O : nyeri nya
hilang timbul
setelah diberi
pendekatan
Setelah
beberapa
menit
diberikan obat
S : Pasien
mengatakan
Nyerinya
berkurang
O : Nyeri
pasien
berkurang
Mandiri S : Pasien
- Mengkaji tanda-tanda mengatakan
Resiko infeksi inflamasi pada luka operasi tidak ada
- Melakukan perawatan luka nyeri
dengan tehnik steril
- Memberitahu pasien dan O : Tidak ada
keluarga cara menjaga luka tanda-tanda
pasca operasi untuk infeksi
menghindari resiko operasi
S : pasien
(PK) mengatakan
- Memberikan ketorolac 15 nyaman
mg dengan
perawatan
luka
O : Luka
pasien tidak
ada tanda-
tanda infeksi
S : Pasien dan
keluarga
mengatakan
sudah
mengerti
Pasien
Mengerti
O : pasien dan
keluarga
sudah paham
dengan
informasi yang
diberikan
S : Pasien
mengatakan
tidak nyeri
O : tidak ada
tanda-tanda
infeksi
3. Evaluasi Keperawatan
Intra Operasi
1 Ketidakseimbangan volume cairan S:-
O : volume output dan input balance
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan Intervensi
Post Operasi
1.Nyeri Akut S : Pasien mengatakan nyeri pada bagian
operasi
O : pasien gelisah
A : Intervensi Berhasil
P : Pertahankan intervensi
Nama : No. CM :
Umur : Ruang :
Jenis Kelamin : Dx :