Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PASIEN MIOMA UTERI DILAKUKAN

TINDAKAN OPERASI MIOMEKTOMI DENGAN TINDAKAN ANESTESI SPINAL


DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUDZA PROVINSI ACEH
PADA TANGGAL 10 DESEMBER 2020

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis

a. Identitas

1) Identitas Pasien

Nama : Nur Raiyan Abd. Salam

Umur : 39 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Suku Bangsa : Aceh

Status perkawinan` : Kawin

Golongan darah : B+

Alamat : Jalan Soekarno Hatta, No. 2 Lamkuta, Darul Imarah,

Aceh Besar

No. CM : 1-25-85-20

Diagnosa medis : Mioma Uteri

Tindakan Operasi : Miomektomi

Tanggal MRS : 9 Desember 2020

Tanggal pengkajian : 10 Desember 2020

Jam Pengkajian : 10.00 Wib


Jaminan : BPJS

2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Maimun

Umur : 43 Tahun

Jenis kelamin : Pria

Agama : Islam

Pendidikan : Strata I

Pekerjaan : Wiraswasta

Suku Bangsa : Aceh

Hubungan dg Klien : Suami

Alamat : Jalan Soekarno Hatta, No. 2 Lamkuta, Darul Imarah,

Aceh Besar

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

a. Saat Masuk Rumah Sakit


Haid siklus memanjang lebih dari 14 hari.

b. Saat Pengkajian
Pasien mengeluh haid terus-menerus

2) Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan haid memanjang 14-15 hari yang dialami
sejak setahun terahir, perdarahan diluar siklus (-), nyeri (-), darah yang
keluar merah gelap, darah menggumpal (-), perdarahan post coital (-),
keputihan (-), sudah pernah periksa di Sp.OG.

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah operasi kista tahun 2012 di Penang

4) Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat penyakit keluarga

5) Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Ya
Jika ya, menderita penyakit apa? Kista Ovarium
- Riwayat operasi sebelumnya : tahun: 2012 jenis: Laparatomy
Komplikasi: Obesitas Gr. II
- Riwayat anestesi sebelumnya : tahun: 2012 jenis : General Anestesi

Komplikasi: Hipotensi
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? Ya
jika ya, jumlah : 2 kolf PRC , Reaksi alergi: tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? tidak
- Khusus pasien perempuan : G2 P1 A1
Jumlah kehamilan: 2
Jumlah anak : 1
Mensturasi terakhir : 10/12/2020
Menyusui : tidak

6) Riwayat pengobatan/konsumsi obat:


a) Obat yang pernah dikonsumsi: Dulcolax
b) Obat yang sedang dikonsumsi: Dulcolax

7) Riwayat Alergi : Alergi ayam, tahu, tempe

8) Kebiasaan :
a) Merokok : Tidak Ada
b) Alkohol : Tidak Ada
c) Teh : Tidak Ada
d) Tidur Telat : Ya

c. Pola Kebutuhan Dasar

1) Udara atau oksigenasi


Sebelum Sakit
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak ada
- Sirkulasi udara : Baik
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya : Tidak ada
Saat Ini
- Gangguan pernafasan : Tidak Ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak Ada
- Sirkulasi udara : Baik
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada
2) Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 2000 cc
- Jenis : Air Mineral
- Cara : Mandiri
- Minum Terakhir : 100 cc
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada

Saat Ini
- Frekuensi : Normal
- Jenis : Air Mineral
- Cara : Mandiri
- Minum Terakhir : Puasa (+) Jam 02. 00 Wib
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada

3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Jenis : MB
- Porsi : Sedang
- Diet khusus : Tidak Ada
- Makanan yang disukai : Junk Food
- Napsu makan : Normal
- Puasa terakhir : Tanggal 10/12/2020 Jam : 02. 00 Wib
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada
Saat ini
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Jenis : MB
- Porsi : Sedikit
- Diet khusus : Tidak Ada
- Makanan yang disukai : Normal
- Napsu makan : Baik
- Puasa terakhir : Tanggal 10/12/2020 Jam : 02. 00 Wib
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak Ada

4) Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : 2 kali Sehari
- Konsistensi : Biasa
- Warna : Kuning
- Bau : Khas
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya : Tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 2 kali Sehari
- Konsistensi : Biasa
- Warna : Kuning
- Bau : Khas
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya : Tidak ada

b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 5 Kali Sehari
- Konsistensi : Cair
- Warna : Kuning
- Bau : Khas
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya : Tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 5 Kali Sehari
- Konsistensi : Cair
- Warna : Kuning
- Bau : Khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : Tidak Ada
- Lainnya : Tidak ada

5) Pola aktivitas dan istirahat

a)   Aktivitas

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4


Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ket : 0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total

b)  Istirahat Dan Tidur


Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Ya
- Berapa jam anda tidur: malam 4 jam, siang tidak ada

Saat ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Ya
- Berapa jam anda tidur: malam 4 jam, siang 3 jam

6) Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman:
Saling berinteraksi dengan lingkungan sekitar

7) Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : Ya, Aman
- Rasa Nyaman : Ya, Nyaman
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Ya

8) Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok


sosial sesuai dengan potensinya.
- Konsumsi vitamin : Tidak
- Imunisasi : Ya
- Olahraga : Tidak
- Upaya keharmonisan keluarga : Ya
- Stres dan adaptasi : Tidak

2. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan Umum

Kesadaran : Composmetis
GCS : Verbal: 5 Motorik : 6 Mata : 4
Penampilan : Cemas, Gelisah
Tanda-tanda Vital : Nadi = 100 x/menit, Suhu = 36,5 0 C, TD = 137/80 mmHg,
RR = 21 x/menit, Skala Nyeri: -
BB: 90 Kg, TB: 155 Cm, BMI: 36,5 Kg/m2
2) Pemeriksaan Kepala

 Inspeksi :
Bentuk kepala (bulat), kesimetrisan (+), hidrochepalus (-), Luka (-), darah (-),
trepanasi (-).

 Palpasi :
Nyeri tekan (-), fontanella / pada bayi (tidak)

3) Pemeriksaan Wajah :

 Inspeksi :
Ekspresi wajah (tegang), dagu kecil (+), Edema (-),
kelumpuhan otot-otot fasialis (-), sikatrik (-), micrognathia (-), rambut wajah (-)
Lainnya: tidak ada

4) Pemeriksaan Mata
 Inspeksi :

- Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)


- Ekssoftalmus (-), Endofthalmus (-)
- Kelopak mata / palpebra : oedem (-), ptosis (-), peradangan (-) luka
(-), benjolan (-)
- Bulu mata (tidak rontok)
- Konjunctiva dan sclera : pucat
- Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis) isokor (+/+)
- Kornea : warna coklat tua
- Nigtasmus (-), Strabismus (-)
- Ketajaman Penglihatan (Baik)
- Penggunaan kontak lensa: tidak
- Penggunaan kaca mata: tidak

 Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata : Tidak Dikaji

5) Pemeriksaan Telinga
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bagian telinga luar : normal
Lesi (-), nyeri tekan (-),peradangan (-), penumpukan serumen (-).
- Perdarahan (-), perforasi (-).
- Tes kepekaan telinga : Tes Bisik = sama antara kanan dan kiri

6) Pemeriksaan Hidung
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (tidak ada
pembengkakan )
- Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-),
pembesaran/polip (-)
- Pernafasan cuping hidung (-).

7) Pemeriksaan Mulut dan Faring


 Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : Kelainan konginetal (tidak ada), warna bibir pucat, lesi (-),
bibir pecah (-).
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gingivitis (-), gigi palsu
(-), gigi goyang (-), gigi maju (-).
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm : (+)
- Lidah : Warna lidah : merah muda , Perdarahan (-), Abses (-), Ukuran 7,9
cm
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : normal, uvula (simetris), Benda
asing : (tidak)
- Tonsil : T 0
- Mallampati : I
- Perhatikan suara klien : normal

8) Pemeriksaan Leher
 Inspeksi dan amati dan rasakan :
- Bentuk leher (simetris), peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna
(-), massa (-)
- Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
- Vena jugularis : pembesaran (-)
- Pembesaran kelenjar limfe (-), posisi trakea (simetris)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi :
(+), menggunakan collar : (-)
- Leher pendek: Ya

 Palpasi
- Kelenjar tiroid: ukuran normal
- Vena jugularis : tekanan normal
- Jarak thyro mentalis , 6 cm : (+)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi :
(+), menggunakan collar : (-)

9) Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


 Inspeksi
- Bentuk (simetris), pembengkakan (-).
- Kulit payudara : warna normal, lesi (-)
- Areola : perubahan warna (-)
- Putting : cairan yang keluar (-), ulkus (-), pembengkakan (-)

 Palpasi
- Nyeri tekan (-), dan kekenyalan (kenyal), benjolan massa (-), mobile (-)

10) Pemeriksaan Torak


a) Pemeriksaan Thorak dan Paru
 Inspeksi
- Bentuk torak (Normal chest), keadaan kulit Normal
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi
suprasternal (-), Sternomastoid (-)
- Pola nafas : (Normal)
- Batuk (-)
 Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
 Perkusi
Area paru : (sonor)
 Auskultasi
- Suara nafas
 Area Vesikuler : (bersih) ,
 Area Bronchial : (bersih)
 Area Bronkovesikuler : (bersih)
- Suara Ucapan
 Terdengar : Bronkophoni (-), Egophoni (-), Pectoriloqy (-)
- Suara tambahan
 Terdengar : Rales (-), Ronchi (-), Wheezing (-), Pleural fricion rub
(-)

b) Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi
Ictus cordis (-), pelebaran tidak ada

 Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Tidak teraba)

 Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ( N = ICS II )
Batas bawah : ( N = ICS V)
Batas Kiri : ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)

 Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal), ( reguler)
BJ II terdengar (tunggal), (keras), ( reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm ( -), Murmur (-)

11) Pemeriksaan Abdomen


 Inspeksi
- Bentuk abdomen : ( cembung)
- Massa/Benjolan (-), Kesimetrisan (+),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)

 Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 30x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi (-)

 Perkusi : Tympani (+), dullness ( -)

 Palpasi
- Distensi (+), Difans muskular (-)

- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan (-), pembesaran (-), perabaan (lunak), permukaan (halus), tepi
hepar (tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien : Pembesaran lien : (-)
- Palpasi Appendik :
 Titik Mc. Burney . nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), nyeri menjalar
kontralateral (-).
 Acites atau tidak : Shiffing Dullnes (- ) Undulasi (-)
- Palpasi Ginjal :Nyeri tekan(-), pembesaran (-). (N = ginjal tidak teraba).

12) Pemeriksaan Tulang Belakang :


 Inspeksi:
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-)
Perlukaan (-), infeksi (-), mobilitas (leluasa)
 Palpasi:
Fibrosis (-), HNP (-)

13) Pemeriksaan Genetalia


Pada Wanita
 Inspeksi :
Kebersihan rambut pubis (bersih), lesi (-),eritema (-), keputihan (-),
peradangan (-).
Lubang uretra : stenosis /sumbatan ( - )
Terpasang kateter (+)

14) Pemeriksaan Anus


 Inspeksi
Atresia ani (-), tumor (-), haemorroid (-), perdarahan (-)
Perineum : jahitan (-), benjolan (-)

 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (-)

15) Pemeriksaan Ekstremitas


a) Ekstremitas Atas
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -)
Fraktur (-), Traksi ( - ), atropi otot (-)
IV line: terpasang di metakarpal, ukuran abocatch 18, tetesan: 20 Tpm
ROM: Aktif

 Palpasi
Perfusi: Baik.
CRT: 1 detik
Edema : ( - )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 5 )

b) Ekstremitas Bawah :
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -)
Fraktur (-)
ROM: Aktif

 Palpasi
Perfusi:Baik
CRT:1 Detik
Edema : ( - )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 5 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas :

-
- Edema :
-

- uji kekuatan otot :


5 5

5 5

16) PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

a) Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak


Penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (-), kaku kuduk (-), mual –muntah (-)
riwayat kejang (-), penurunan tingkat kesadaran (-), riwayat pingsan (-).

b) Memeriksa nervus cranialis


Nervus I , Olfaktorius (pembau ) : dapat membedakan bau
Nervus II, Opticus ( penglihatan ) : dapat melihat dengan jelas
Nervus III, Ocumulatorius : reflek pupil kiri kanan (+)
Nervus IV, Throclearis : Tatapan mata ke atas atau kebawah
Nervus V, Thrigeminus :
- Cabang optalmicus : sentuhan halus kornea (+)
- Cabang maxilaris : kemampuan mengatup gigi (+)
- Cabang Mandibularis : kemampuan mengatup gigi (+)
Nervus VI, Abdusen : pandang mata kesamping (+)
Nervus VII, Facialis : ekspresi wajah (+)
Nervus VIII, Auditorius : pendengaran (+)
Nervus IX, Glosopharingeal : mengucapkan A (+)
Nervus X, Vagus : reflek menelan (+)
Nervus XI, Accessorius : melawan tahanan bahu (+)
Nervus XII, Hypoglosal : menjulurkan lidah (+)

c) Memeriksa fungsi sensorik

Kepekaan saraf perifer : benda tumpul (+), benda tajam (+), Menguji sensasi
panas / dingin (+), kapas halus (+).

d) Memeriksa reflek kedalaman tendon

- Reflek fisiologis
a. Reflek bisep (+)
b. Reflek trisep (+)
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (+)
e. Reflek achiles (+)
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski (-)
b. Reflek chaddok (-)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim (-)
e. Reflek gordon (-)

3. Data Penunjang Diagnostik


a. Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 10.7 12.0 – 15.0 g/dL


Hematokrit 35 37 – 47 108/mm3
Leukosit 7.7 4.5 – 10.5 103/mm3
Eritrosit 5.2 4.2 – 5.4 10/mm3
MCV 68 80 – 100 fL
MCH 21 27 – 31 pg
MCHC 30 32 – 36 %
RDW 23.9 11.5 – 14.5 %
LED 69 < 20 mm/jam
Monosit 9 2–8%
Trombosit 381 150 – 450 103/mm3

b. Skrening Covid 19: Skor 8


Rapid Test: Non Reaktif

c. Pemeriksaan Radiologi :
Photo Thorak PA : Cor dan Pulmo tidak tampak kelainan
USG :
- Uterus anteflasi ukuran 11 x 7,5 x 8 cm
- EL ( +) 8,5 mm
- Tampak gambaran leiomyoma uterus 8 x 5 cm Batas tegas, feeding arteri (+)
- Ovarium kanan ukuran 2 x 1,7 cm
- Ovarium kiri ukuran 1,7 x 1,7 cm
- Cairan felo negatif
- Kesan Mioma Uteri

4. Therapi Saat ini : Dulcolac : 2 kali sehari

5. Kesimpulan status fisik (ASA): ASA II


- Obes Gr. II, BMI : 36,5 Kg/M2 , STOPSBANG Score I, Low Risk Of OSA
- Anemia HB 10,7 g/dL
6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit : Obesitas, Leher pendek
b. Jenis Anestesi : Regional Anestesi
Indikasi : Operasi Miomektomi
c. Teknik Anestesi : Spinal/Epidural
Indikasi : Operasi perut kebawah

d. Persiapan Alat:
1) Aparatus Anestesi : Mesin anestesi
2) Scope, Tube, Airway, Tape, Introducer, Connector, Suction
3) Alat lainnya : Spinal Set ( Spinocain 27, Spuit 3cc, Betadine, Alkohol, Kassa
Steril, Duk Spinal), Epidural Set.

e. Obat Anestesi :
- Levobupivacain
- Marcain
- Fentanyl
- Midazolam
- Ondancentron
- Paracetamol drip
- Tramadol
- Efedrin
- Catapres
- Sulfat Atropin
- Efinepfrin

f. Cairan
1) Kristaloid:
Jenis: Ringer Lactat, NaCl 0,9%
Jumlah: 1000 cc
2) Koloid:
Jenis:
Jumlah:
3) Produk Darah:
Jenis: PRC
Jumlah: 2 x 240 cc = 480 cc
B. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem

PRE ANESTESI

1 DS : Kurang Pengetahuan Anxietas

1. Pasien mengatakan
takut di operasi
2. Pasien merasa tidak
dapat rileks
Tindakan Pembedahan
DO :
1. Pasien tampak
bertanya-tanya
2. Pasien tampak gelisah
3. TTV Anxietas
TD : 139/98 mmHg
N : 100 x/m
RR : 21 x/m
Temp : 36, 50 C

2 DS : Perdarahan Pervagina Anemia

Pasien mengatakan pusing

DO : HB Menurun

1. Pasien tampak pucat


2. Pasien tampak lemas
3. Tampak darah di area Anemia
pervaginaan 1 Pempes
basah
4. HB 10, 7 g/dL
INTRA ANESTESI
1 DS : Pembedahan PK Syok Hipovolemik

DO :

1. Pasien tampak Pucat Perdarahan Operasi


2. Mioma lengket
3. Perdarahan 3 Liter
4. Terpasang Double Line
Kehilangan Cairan Tubuh
Ringer Lactat
5. TTV
TD : 90/50 mmHg
N : 113 x/m PK Syok Hipovolemik
RR : 21 x/m
6. Akral Dingin
7. CRT = 3 Detik

2 DS : Vasodilatasi Pembuluh Darah PK Disfungsi


Kardiovaskuler
DO :

1. Pasien tampak Pucat Intake Cairan Tidak Adekuat


2. Mioma lengket
3. Perdarahan 3 Liter
4. TTV
TD : 90/50 mmHg
N : 113 x/m PK Disfungsi Kardiovaskuler
RR : 21 x/m
T : 320C
6. EKG : Sinus Rythem
PASCA ANESTESI

1 DS : Blokade Saraf Simpatis Hipotermi

1. Pasien mengatakan
kedinginan
2. Pasien mengatakan haus Vasodilatasi Perifer

DO :

1. Pasien tampak Respon Kompensasi Suhu


menggigil Terhambat
2. Akral dingin
3. T : 320C
Akral Dingin

Hipotermi

2. DS : Pasien Sadar PK Cedera

DO :

1. Pasien dipindahkan ke Efek SAB


berangkar dibantu
perawat
2. Ekstremitas bawah
Ekstremitas Bawah Tidak
belum bisa digerakkan
Dapat di gerakkan
3. Obesitas Gr. II

PK Cedera

II. Problem ( Masalah )


a. PRE ANESTESI
1. Anxietas
2. Anemia

b. INTRA ANESTESI
1. PK Syok Hipovolemik
2. PK Disfungsi Kardiovaskuler

c. PASCA ANESTESI
1. Hipotermi
2. PK Cedera

III.Rencana Intervensi

Nama : Nur Raiyan Abd. Salam No. CM : 1-25-85-20


Umur : 39 Tahun Dx : Mioma Uteri
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS RSUDZA

No Problem Rencana Intervensi Nama

Tujuan Intervensi
(Masalah) & Paraf

1. Anxietas Setelah dilakukan tindakan 1. Lepaskan aksesoris


keperawatan anestesi 2. Lakukan informed consent
diharapkan ansietas 3. Komunikasi Informasi dan
(kecemasan) teratasi dengan Edukasi (KIE) pasien terkait
kriteria hasil : jenis tindakan dan anestesi
1. Pasien bersedia 4. Ajarkan teknik relaksasi
menjalani operasi 5. Pantau penyulit yang akan
2. Pasien tenang, tidak terjadi
gelisah 6. Tentukan status fisik
3. Haemodinamik menurut ASA
Stabil 7. Kolaborasi penetapan teknik
anestesi
4. TTV dalam batas 8. Delegasi dalam pemberian
normal (TD: 120/80, obat pramedikasi
N: 80-100x/mnt, S: 9. Pemasangan Tensi, EKG,
36,5ºC, RR: 14-20 dan Saturasi Oksigen
x/menit) 10. Observasi TTV
11. Kolaborasi dengan dokter
anestesi dalam pemberian
premedikasi midazolam 3
mg, fentanyl 50 mcg,
Ondancentron 4 mg

2. Anemia Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV


keperawatan anestesi
diharapkan anemia teratasi 2. Pasang Double Line
dengan kriteria hasil :
3. Berikan Cairan Kristaloid
1. Haemodinamik Stabil
2. TTV dalam batas
normal (TD: 120/80,
N: 80-100x/mnt, S:
36,5ºC, RR: 14-20
x/menit)
3. PK Syok Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
Hipovolem keperawatan anestesi
ik diharapkan syok 2. Balance Cairan
hipovolemik tidak terjadi
3. Pemberian Ringer Lactat
dengan kriteria hasil :
1000 cc
1. Haemodinamik Stabil
4. Pemberian NacL 300 ml
2. TTV dalam batas
normal (TD: 120/80, 5. Pemberian Transfusi darah
N: 80-100x/mnt, S: PRC 2 Kolf
36,5ºC, RR: 14-20
x/menit)

4. PK Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV


Disfungsi keperawatan anestesi 2. Balance Cairan
Kardiovask diharapkan syok 3. Pemberian NacL 300 ml
uler kardiovaskuler tidak terjadi 4. Pemberian Transfusi darah
dengan kriteria hasil : PRC 2 Kolf
5. Kolaborasi dengan dokter
1. Haemodinamik Stabil anestesi dalam pemberian
2. TTV dalam batas obat vasopresor
normal (TD: 120/80,
N: 80-100x/mnt, S:
36,5ºC, RR: 14-20
x/menit)

5. Hipotermi Setelah dilakukan tindakan 1. Pemberian Selimut hangat


keperawatan anestesi
hipotermi teratasi dengan 2. Pemberian warmer
kriteria hasil :
3. Kolaborasi dengan dokter
1. Pasien tidak menggigil anestesi dalam pemberian obat
2. Haemodinamik Stabil petidin
3. TTV dalam batas
normal (TD: 120/80, N:
80-100x/mnt, S: 36,5ºC,
RR: 14-20 x/menit)

6. PK Cedera Setelah dilakukan tindakan 1. Atur posisi pasien


keperawatan anestesi 2. Bantu pemasangan alat
diharapkan tidak terjadinya monitoring non invasif
risiko cedera anestesi 3. Observasi TTV
dengan kriteria hasil: 4. Pantau
kecepatan/kelancaran infus
1. Tidak adanya tanda- 5. Pasang alat pengaman
tanda trauma anestesi 6. Kaji bromage Score
2. Pasien tampak rileks
post operasi
3. Tanda–tanda vital
dalam batas normal
TD: 110–120 / 70 –
80 mmhg Nadi : 60 –
100 x/menit RR : 16
– 20 x/menit
4. Saturasi oksigen
>95%
5. Tidak adanya
komplikasi anestesi
selama operasi
berlangsung

IV. Implementassi

Nama : Nur Raiyan Abd. Salam No. CM : 1-25-85-20


Umur : 39 Tahun Dx : Mioma Uteri
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS RSUDZA

No Hari/Tanggal Problem (Masalah Tindakan Paraf


Kesehatan Anestesi)
Jam Pelaksanaan

Pra Anestesi

1 Kamis, Anxietas 09.00 1. Lepaskan aksesoris


10 Desember 2020 09.05 2. Lakukan informed consent
09.05 3. Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) pasien terkait
jenis tindakan dan anestesi
09.06 4. Ajarkan teknik relaksasi
09.07 5. Pantau penyulit yang akan
terjadi
09.08 6. Tentukan status fisik
menurut ASA
09.09 7. Kolaborasi penetapan teknik
anestesi
09.10 8. Delegasi dalam pemberian
obat pramedikasi
09.13 9. Pemasangan Tensi, EKG,
dan Saturasi Oksigen
09.15 10. Observasi TTV
09.20 11. Kolaborasi dengan dokter
anestesi dalam pemberian
premedikasi midazolam 3
mg, fentanyl 50 mcg,
Ondancentron 4 mg
09.22 12. Pasang nasal kanul 2 ltr/m

2 Kamis, Anemia 09.22 1. Observasi TTV


10 Desember 2020
09.25 2. Pasang Double Line

09.27 3. Berikan Cairan Ringer Lactat


500 cc

Intra Anestesi

3 Kamis, PK Syok 09.33 1. Melakukan asistensi spinal


10 Desember 2020 Hipovolemik anestesi
09.40 2. Observasi TTV
09.42 3. Balance Cairan
09.43 4. Kolaborasi dengan dokter
anestesi dalam pemberian
obat efedrin 10 mg/iv
09.44 5. Memberikan NacL 300 ml
09.55 6. Memberikan Transfusi darah
PRC 2 Kolf
4 Kamis, PK Disfungsi 10.00 1. Observasi TTV
10 Desember 2020 Kardiovaskule 10.05 2. Memberikan Ringer Lactat
10.10 3. Kolaborasi dengan dokter
anestesi dalam pemberian
obat efedrin 10 mg/iv
Post Anestesi

5 Kamis, Hipotermi 12.50 1. Pemasangan alat monitoring


10 Desember 2020 non invasif
12.53 2. Mengobservasi TTV
12.55 3. Melakukan pengkajian
PQRST
12.57 4. Menganjurkan pasien
mengatur nafas
13.00 5. Pemberian Selimut hangat
13.05 6. Pemberian warmer
13.07 7. Kolaborasi dengan dokter
anestesi dalam pemberian
obat petidin 50 mg/iv
6 Kamis, PK Cedera Anestesi 13.10 1. Atur posisi pasien
10 Desember 2020 13.15 2. Pantau
13.16 kecepatan/kelancaran infus
3. Pasang nasal kanul 2-3
lt/menit
13.17 4. Pasang alat pengaman
brangkar
13.18 5. Mengkaji bromage Scroe

V. Evaluasi

Nama : Nur Raiyan Abd. Salam No. CM : 1-25-85-20


Umur : 39 Tahun Dx : Mioma Uteri
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS RSUDZA

No Tanggal Problem Catatan Perkembangan Pelaksana


(Masalah )

1 Kamis, 10 Anxietas S:
Desember - Pasien mengatakan takutnya berkurang
2020 - Pasien merasa dapat rileks
Jam:09.30 O:
- Pasien tampak tenang
- TTV
TD : 129/98 mmHg
N : 89 x/m
RR : 21 x/m
Temp : 36, 50 C
SpO2 : 98%

A : Masalah ansietas teratasi

P : Pertahankan kondisi pasien


2 Kamis, 10 Anemia S:
Desember - Pasien Mengatakan pusing
2020 O:
- Konjungtiva Merah Muda
Jam:10.45 - TTV
TD : 129/98 mmHg
N : 89 x/m
RR : 21 x/m
Temp : 36, 50 C
SpO2 : 98%
CRT : 3 Detik
A : Masalah Anemia belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

3 Kamis, 10 PK Syok S:
Desember Hipovolemik O:
2020 - Mioma dapat diangkat
- Perdarahan 3 Liter
Jam:11.45 - Terpasang Double Line Ringer Lactat
- Terpasang NaCl 0.9%
- Terpasang PRC 2 Kolf
TTV
TD : 110/90 mmHg
N : 98 x/m
RR : 21 x/m
T : 320C

A: Masalah tidak terjadi

P: Pertahankan kondisi pasien

4 Kamis, 10 PK Disfungsi S :
Desember Kardiovaskuler O :
2020 - Mioma dapat diangkat
- Perdarahan 3 Liter
11.45 - Terpasang Double Line Ringer Lactat
- Terpasang NaCl 0.9%
- Terpasang PRC 2 Kolf
- TTV
TD : 110/90 mmHg
N : 98 x/m
RR : 21 x/m
T : 320C

A: Masalah tidak terjadi

P: Pertahankan kondisi pasien

5 Kamis, 10 Hipotermi S:
Desember - Pasien mengatakan dingin berkurang
2020 - Pasien mengatakan haus

Jam:13.45 O:
- Pasien tampak menggigil berkurang
- Akral hangat
- Pasien diberikan alat penghangat tubuh
- Pasien diberikan selimut tebal

- TTV

TD : 110/80 mmHg
N : 90 x/m
RR ; 18 x/m
T : 36.50C

A: Masalah berkurang/teratasi

P: Pertahankan kondisi pasien

6 Kamis, 10 PK Cedera S:
Desember - Pasien menanyakan berapa lama efek bius
2020 spinal
O:
Jam:13.45 - Pasien dipindahkan ke berangkar dibantu
perawat
- Ekstremitas bawah belum bisa digerakkan

A: Masalah masih terjadi

P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai