Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI

1. PENGKAJIAN

a. Identitas

1. Identitas Pasien

a. Nama : Tn. M
b. Umur : 69 Tahun
c. Jenis kelamin : Laki - Laki
d. Tanggal lahir : 27 Maret 1952
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SLTP
g. Pekerjaan : Tidak Bekerja
h. Status perkawinan : Sudah menikah
i. Golongan darah :O
j. Alamat : sruweng, kebumen
k. No.RM : 009*****
l. Diagnosa medis : Hernia Inguinalis
m. Cara Masuk : Jalan tanpa bantuan
Jalan dengan bantuan
Kursi roda
Brankart/bed
n. Asal Masuk : UGD
Poliklinik
Rujukan
o. Tanggal masuk : 18 Maret 2020
p. Tanggal pengkajian : 18 Maret 2020

b. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan nyeri pada selangkangan kiri saat beraktivitas, nyeri seperti
ditusuk-tusuk menjalar ke perut tengah bagian bawah dengan skala nyeri 6 dan dirasakan
terus menerus.

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan nyeri di selangkangan kiri sudah 1 minggu ini, perut
nyeri terus menerus, mual (+) muntah (-), dating ke poli rs pku sruweng pada tanggal 18
maret 2021, BAK lancar, BAB lancar.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan sudah dua kali di operasi dengan diagnose heria juga tetapi pada
selangkangan bagian kanan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga

Dari data yang diperoleh di Rekam Medik pasien, pasien tidak memiliki riwayat
penyakit keluarga.

5. Riwayat Alergi

Dari data yang diperoleh dari pengkajian dan rekam medik, pasien tidak memiliki
riwayat alergi obat dan makanan.

6. Riwayat Kesehatan

Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan. Pasien mengatakan sudah dua
kali di operasi dengan diagnose heria juga tetapi pada selangkangan bagian kanan.

c. Pemeriksaan Fisik

a. Pola kebutuhan dasar (Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)


1) Udara atau oksigenasi :
- Gangguan pernapasan : Napas Spontan
- Alat bantu pernapasan : Tidak ada
- Sirkulasi darah : Lancar
- Letak tempat tinggal :Dataran rendah
2) Air
a. Sebelum sakit
- Konsumsi air : 7 gelas
- Kondisi air : bersih
- Skala mandi : 2x/hari
b. Saat sakit
Minum air
- Frekuensi : 2-3 gelas
- Jenis : Air Mineral
- Cara : Menggunakan Gelas
- Keluhan : Tidak ada
3) Nutrisi/Makanan
a. Sebelum sakit
- Frekuensi : 3x/hari
- Jenis : Berat
Porsi : Satu piring makan terdiri dari protein,Sayur
dan karbohidrat
- Diet khusus : Tidak ada
- Makanan yang disukai :-
- Nafsu makan :-
b. Saat sakit
- Frekuensi : 3x/hari
- Jenis : Berat
- Porsi : Setengah piring makan terdiri dari protein,
sayur dan karbohidrat
- Diet khusus : Tidak ada
- Pantangan : Tidak ada
- Makanan yang disukai : Tidak ada
- Nafsu makan : Napsu makan menurun
4) Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : 1x/hari
- Konsistensi : Padat
- Warna : Kuning lembek
- Bau : Berbau
- Cara : Jongkok
- Keluhan : Tidak ada
Saat sakit
- Frekuensi : 1/hari
- Konsistensi : pADAT
- Warna : Kuning
- Bau : Berbau
- Cara : Duduk
- Keluhan : Tidak ada
b. BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 5x/hari
- Konsistensi : Teratur
- Warna : Kuning jernih
- Bau : Tidak meyengat
- Cara : Jongkok
- Keluhan : Tidak ada
Saat sakit
- Frekuensi : 5x/hari
- Konsistensi : Teratur
- Warna : Kuning jernih
- Bau : Tidak menyengat
- Cara : Duduk
- Keluhan : Tidak ada
5) Pola aktivitas dan istirahat
a. Aktivitas

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan dan minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

0 :Mandiri, 1 : Alat Bantu, 2 : Dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat,
4 : tergantung total
b. Istirahat dan tidur
Sebelum sakit
Pasien mengatakan frekuensi waktu dan beraktivitas lebih banyak dari pada
waktu beristirahat. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami insomnia.
Pasiaen mmengatakan jam tidur sekitar 6 -7 jam
Saat sakit
Pasien mengatakan mengalami insomnia. Pasen mengatakan waktui tidur
sekitar 6 - 7 jam
6) Interaksi sosial
- Kegiatan lingkungan : Kurang baik
- Interaksi sosial : Kuran baik
- Keterlibatan kegiatan sosial : Kurang baik
7) Pemeliharaan kesehatan
- Konsumsi vitamin : Tidak
- Imunisasi : Tidak
- Olahraga : Jarang
- Upaya keharmonisan keluarga : Baik
- Stress dan adaptasi : Baik
8) Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman (Baik)
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : (Baik)
2. Pemeriksaan fisik
1) Keadaaan umum

Kesadaran : Compos Mentis


GCS : E 4 V5 M6 = 15
Penampilan : Baik
TTV : - TD : 162/90 mmHg
- Nadi : 88 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- Suhu : 37 ℃
- SPO2 : 98 %
- BB/TB : 62 kg/158 cm
2) Pemeriksaan kepala
- Inspeksi
Bentuk kepala : Bulat, ukuran normal, simetris, darah (-), luka (-), kulit kepala
tampakbersih
Rambut : Lurus, tampak bersih
- Palpasi
Nyeri tekanan (-)
3) PemeriksaanWajah
4) Pemeriksaan Mata
- Inspeksi
a. Kelengkapan dan kesimetrian mata : baik
b. Eksoftalamus ,endothalamus :
c. Kelopak mata ptosis :
d. Bulumata : tidak rontok
e. Konjunctiva dan sklera : kemerahan dan putih
f. Warna iris : coklat tua
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : baik
h. Kornea : coklat tua
i. Pemeriksaan lapang pandang dan ketajaman : dapat melihat
- Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
Dengan tonometri, dengan palpasi : teraba
5) Pemeriksaan telinga
Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk round lobe, ukuran normal, warna kuning
langsat, lesi (-) , nyeri tekanan (-), peradangan (-), penumpukan serumen (-)
b. Dengan stetoskop periksa membran tympany amati, warna transparansi
perdarahan (-)
6) Pemeriksaan hidung
Inspeksi dan palpasi
a. Amati bentuk tulang hidung dan posisi septunasi : deviasi septum (-),
epistaksis (-), rhinoroe (-)
b. Amati meatus : pendarahan (-), kotoran (-) , pembengkakan (-) ,
pembesaran/polip(-)
7) Pemeriksaan mulut dan faring
Inspeksi dan palpasi
a. Amati bibir : kelainan kongenital (tidak ada)
b. Kelembapan : kering
c. Amati gusi dan lidah : caries (-), kotoran (+), gigi palsu (-), gingivitis (-),
karie gigi (-), stomatitis (-)
d. Lidah : warna lidah bercak-bercak putih , perdarahan (-), abses (-),
e. Orofaring/rongga mulut : bau mulut (+) tidak uvula (tidak), benda asing
(tidak), mulut bersih
f. Tonsil : tidak ada pembesaran tonsil
g. Perhatikan suara klien : tidak ada
h. Mallampati : 1
8) Pemeriksaan leher
Inspeksi dan palpasi
a. Bentuk leher : simetris, peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna
(-), massa (-),
b. Kelenjar tiroid : pembesaran (-), teraba
c. Tekanan vena jugularis : pembesaran (-), tekanan (-)
d. Pembesaran kelenja limfe (-),posisi trakea (simetris)
9) Pemeriksaan thoraks
a. Pemeriksaan torak dan paru
1. Inspeksi
- Bentuk torak normal chest, susunan ruas tulang belakang normal,
bentuk dada simetris, keadaan kulit normal.
- Reaksi otot bantu pernafasan :retraksi intercosta (+), retraksi
suprastenal (+), sternomastoid (+), pernapasan cuping hidung (+)
- Pola nafas : Efektif
- Amati sianosis (-), batuk produktif (-)
2. Palpasi
- Pemeriksaan taktil/vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
sama
3. Perkusi
- Area paru : Vesikular
4. Auskultasi
- Suara nafas : Normal
- Suara ucapan
Terdengar bronkhoponi (-), egophoni (-), pectoriloqy (-)
- Suara tambahan
Terdengar : rales (-), ronchi (-), wheezing (-), pleural fricion rub (-)
b. Pemeriksaan jantung
1. Inspeksi
Ictus cordis (-),
2. Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : kuat

3. Perkusi
Batas-batasjantung normal adalah :
Batas atas : Normal (N=ICS II)
Batas bawah : Normal (N=ICS V)
Batas kiri : Normal (N=ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas kanan : Normal (N=ICS IV Mid Sternalis Dextra)
4. Auskulltasi
BJ I terdengar (tunggal, keras dan reguler)
BJ II terdengar (tunggal, keras dan reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (-), gallop rhythm (-), murmur (-)
10) Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi
Bentuk abdomen : cembung
Massa / benjolan (-), kesimetrisan (+)
Bayangan pembuluh darah vena (-), asites (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus :12x/menit
c. Perkusi :
Tympani (+)
d. Palpasi

1.Palpasi hepar :
Nyeri tekan (-), pembesaran (-), perabaan (keras), permukaan
(halus), tepihepar (tumpul). (Hepar tidak teraba)
2.Palpasi lien : Pembesaran lien : (-)

3. Palpasi appendik
Titik Mc.Burney, nyeri tekan (+), nyeri lepas (-), nyeri menjalar
kontra lateral (-)
4.. Palpasi ginjal :
Nyeri tekan (-), pembesaran (-). (Nginjal tidak teraba)
11) Pemeriksaan ekskremitas
c. Ekskremitas atas
a. Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), fraktur (-)
b. Palpasi
Edema (-)
d. Ekskremitas bawah
a. Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), fraktur (-),
terpasang Gib (-), traksi (-)
c. Palpasi
Edema: (-)

Kesimpulan palpasi ekstermitas:


5
Edema Uji kekuatan otot
1
1
5
1
5
1
12) Pemeriksaan psikologis
Pasien terlihat cemas tapi tiding gelisah dan tegang5 karna sudah pernah
menjalani operasi sebelumnya.
Kebutuhan Cairan
a. Monitoring cairan
Kebutuhan cairan pasien selama operasi yang harus terpenuhi
1) Rumus maintenance (M): 2 x kgBB
2 x 62 kg = 124 ml
2) Rumus pengganti puasa (PP): 2cc x jam puasa x bb
2 x 7 jam x 62 kgBB = 868 ml
3) Rumus stress operasi (SO): Jenis operasi (b/s/k) x BB
6 x 62 = 372 ml
b. Prinsip pemberian cairan durante operasi (Jam I-IV)
1) Jam I : M + ½ PP + SO = 120 ml + 960 ml + 360 ml = 1440 ml
2) Jam II dan III : M + ¼ PP + SO = 120 ml + 240 ml+ 360 ml= 720 ml
3) Jam IV : M + SO = 120 ml + 360 ml = 480 ml
Pemeriksaan Nyeri
Apakah pasien merasakan nyeri: Tidak Ya, bila ya dilanjutkan penilaian berikut
Pencetus : Hernia inguinalis
Kualitas/terasa seperti : tertusuk tusuk
Lokasi : selangkangan kiri
Skala : 6
Waktu: terus menerus

Keluhan nyeri dirasakan selama: <6 minggu (akut) >6 minggu (kronik)

HASIL LABORATORIUM

No. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


1. Hemoglobin 13,6 12,0 – 16,0
2. Hematocrit 35 35,0 – 49,0
3. Leukosit 18 4,0 - 12,0
4. Trombosit 214 150 – 450
5. Eritrosit 3,9 3,50 – 5,20
6. Screening B20 Non-reaktif
7. HBsAg Non-reaktif

Terapi yang diberikan

- Infus RL 20tpm tangan kanan

- Terpasang kateter

- Obat yang dibawa pasien :


Pasien mengatakan tidak ada riwayat komsumsi obat
Rencana Anestesi:
Tahap pre anestesi
a. Persiapan klien di Ruang Penerimaan
1). Mengecek kelengkapan status klien
2). Klien telah puasa sejak pukul 03.00 WIB
3). Menanyakan keluhan pasien saat di ruang penerimaan IBS, dari pasien
mengatakan takut dan cemas menjalani operasi.
4). Klien sudah terpasang infus line pada tangan kiri infus lancar
5). Klien telah memakai baju, topi operasi, dan masker
6). Memposisikan klien
b. Mengecek TTV: Pesiapan mesin
1) Mengecek sumber gas apakah sudah terpasang dan tidak ada kebocoan
2) Mengecek isi volatil agent
3) Mengecek kondisi absoben
4) Mengecek apakah ada kebocoan mesin
5) Persiapan bedside monitor yaitu pulse oxymetri dan spignomanometer
c. Persiapan alat:
1) S (Scope ) : stesoscope, laringoscope machintosh
2) T (Tube) : ETT non kingking no. 6,5
3) A (Aiway) : gudel no. 3
4) T (Tape) : Plester ± 15 cm 2 lembar
5) I (Introducer) : stylet
6) C (Conector) : terpasang
7) S (Suction) : tersedia
8) Spuit 3 cc, 5 cc dan 10 cc
9) Sungkup muka / face mask no 3
10) Spinal Needle 25G
11) Sarung tangan steril ukuran 7,5
b Persiapan obat
a Premedikasi : -
b Induksi : Bupivacain bucain 05% 5mg/ml
c Anti-emetic : Piralen 5mg/ml
d Obat lain :Ketorolac 30mg/ml, Tranexamat 500 mg/ml
e Cairan : RL
TAHAP INTRA ANESTESI

Jenis Pembedahan : HERNIOTOMY


Jenis Anestesi: Regional Anestesi
Teknik Anestesi: Spinal Anestesi
Ukuran jarum: 2G
Mulai Induksi: 19.00
Mulai Operasi:19.10
Posisi:supinasi
Induksi : bucain 0,5 5mg/ml
Pelumpuh otot: -
Medikasi tambahan : tranexamat 500 mg/ml, ketorolac30 mg/ml, piralen 5mg/ml
Respirasi : 16x/mnt
Cairan Durante Operasi: RL
Selesai Operasi: 20.15

Jam Tindakan Tensi Nadi Sa O2


19.00 - Spinal Anestesi 162/90 88 99%
19.05 - pemasangan tensi, dan saturasi 150/83 89 98%
19.10 - pemasangan nasal kanul 153/87 92 99%
19.15 - tindakan Excisi 139/88 87 99%
19.20 - Pemberian obat piralen, tranexamat, keterolac 143/92 94 98%
19.25 - maintenance intra operasi 125/91 95 100%
19.30 - Maintenance intra operasi 120/82 92 100%
19.35 - Maintenance intra operasi 130/65 89 100%
19.40 - Maintenance intra operasi 134/78 71 100%
19.45 - Maintenance intra operasi 124/60 67 100%
19.50 - Mengganti plabot infus RL 127/57 76 100%
19.55 - Maintenance intra operasi 134/60 88 100%
20.00 - Maintenance intra operasi 125/58 88 100%
20.05 - Maintenance intra operasi 133/67 78 100%
20.10 - melepas tensi, saturasi, dan nasal kanul 130/70 89 100%
20.15 -operasi selesai 133/70 85 100%

TAHAP POST ANESTESI

Observasi tanda tanda vital : TD : 130/70 mmHg, N : 85 x/menit, RR : 16 x/menit, kesadaran


pasien Composmentis, dan pasien di bawa ke ruang RR.
A. DS dan DO
DATA PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF (DS) DATA OBJEKTIF (DO)
Pre operasi Pre Operasi
- Pasien mengatakan nyeri pada - TD: 162/90 mmHg, N: 88 x/menit,
bagian selangkangan kiri dengan RR: 16 x/menit, S: 36oC
skala 6 - Wajah pasien terlihat meringis
- Pasien mengatakan sudah pernah - Pasien terpasang dower cateter
operasi dengan diagnose hernia dengan jumlah urin pre operasi
juga di selangkangan sebelah kurang lebih 150 cc
kanan.

Intra Operasi
Intra Operasi - Posisi selama operasi: supinasi
- Pasien mengatakan kedinginan - Suhu ruang 22oC
- Pasien menggunakan baju operasi
- Pasien tampak menggigil

Post Operasi
Post Operasi - Kesadaran pasien composmentis
- Pasien mengatakan kakinya belum - Pengkajian tanda dan gejala infeksi
bisa di gerakan - Luka bekas insisi
- Pasien mengatakan kaki terasa - TD: 151/94 mmHg, N: 89 x/menit,
kebas RR: 20 x/menit
DIAGNOSA DAN PRIORITAS DIAGNOSA ASUHAN KEPERAWATAN
ANESTESI
Pre anestesi
No Symptom Etiologi Problem
1. DO: Agen cidera biologis Nyeri Akut
- TTV pre-op : TD 162/90 mmHg,
nadi 88x/mnt, RR 20x/mnt.
DS:
- Pasien mengatakan nyeri perut saat
beraktivitas, nyeri seperti ditusuk-tusuk
dari perut kiri menjalar ke tengah
dengan skala nyeri 6 dan dirasakan
terus menerus. Pasien datang dengan
keluhan nyeri perut sudah 1 minggu
ini, perut nyeri terus menerus,
Pengkajian PQRST :
P: nyeri perut sudah 1 minggu ini
Q: ditusuk tusuk
R: nyeri pada perut
S: 6
T: Terus menerus

Intra Anestesi
1. DO : Terpapar atau berada Hipotermia
- pasien tampak mengginggil. pada lingkungan
- Suhu 36o C, TD 124/60 mmHg, dingin
Nadi 67x/mnt.
DS :
- Selama intra operasi pasien
mengatakan badannya dingin.
Post Anestesi
2. DS : - pasien mengatakan kakinya Anestesi narkotik Resiko Jatuh
masih kebas dan belum bisa di
gerakan
DO :
- terpasang infus RL 20 tpm,
pasien tampak lemah, pucat TD
133/70 mmHg, bromage score
3, pasien sama sekali belum
dapat menggerakkan kaki.
1. DS : - Luka insisi post Resiko infeksi
DO : pembedahan
- Terdapat jahitan luka post insisi
- TD : 133/70 mmHg
Nadi : 85x/mnt
Suhu : 36,5 C
Pernapasan : 16x/menit
SPO2 100%

PRIORITAS DIAGNOSA :
PRE- OPERASI :
Nyeri akut
INTRA- OPERASI :
Hipotermia
POST – OPERASI :
Resiko Jatuh
Resiko Infelsi
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI
PRE – OPERASI
PRE ANESTESI
Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan - Kaji tingkat nyeri, - Untuk mengetahui
keperawatan anestesi selama lokasi dan sejauh mana tingkat
pre operasi , diharapkan karasteristik nyeri. nyeri dan merupakan
nyeri klien berkurang - Jelaskan pada pasien indiaktor secara dini
dengan kriteria hasil : tentang penyebab untuk dapat
- Pasien mampu nyeri memberikan tindakan
mengontrol nyeri (tahu - Edukasi pasien tehnik selanjutnya
penyebab nyeri,mampu pernafasan - Informasi yang tepat
menggunakan tehnik diafragmatik lambat / dapat menurunkan
nonfarmakologi untuk napas dalam tingkat kecemasan
mengurangi nyeri, - Observasi tanda-tanda pasien dan menambah
mencari bantuan) vital pengetahuan pasien
- Melaporkan bahwa nyeri - Kolaborasi dengan tentang nyeri.
berkurang dari 6 tim medis dalam - Napas dalam dapat
menjadi 1 bahkan hilang pemberian analgetik menghirup O2 secara
- Tanda vital dalam adequate sehingga
rentang normal : TD otot-otot menjadi
(systole 110-130mmHg, relaksasi sehingga
diastole 70-90mmHg), dapat mengurangi
HR(60-100x/menit), RR rasa nyeri.
(16-24x/menit), suhu - Meningkatkan
0
(36,5-37,5 C) relaksasi dan dapat
- Klien tampak rileks meningkatkan
kemampuan kooping.
- Deteksi dini terhadap
perkembangan
kesehatan pasien.
- Sebagai profilaksis
untuk dapat
menghilangkan rasa
nyeri.
INTRA ANESTESI
Hipotermia Setelah dilakukan asuhan - Observasi TTV - Mengetahui
keperawatan anestesi selama - Tutup tubuh perkembangan
intra anestesi, tidak pasien dengan keadaan pasien
terjadinya hipotermi dengan selimut - Memberikan rasa
kriteria hasil : - Berikan informasi hangat pada
- TTV dalam batas tentang pengaruh tubuh
normal, TD:120- 140/70- anestesi - Meningkatkan
90 mmHg N:60- pengetahuan
100x/menit, RR:16- pasien akibat
20x.menit, S:36-37,5℃, pengaruh anestesi
- klien tidak menggigil
dan gemeteran.
- Kulit teraba hangat
POST ANESTESI
Risiko jatuh Setelah dilakukan - Berikan pembatas - Pemberian pembatas
tindakan keperawatan kanan dan kiri pasien mencegah pasien
selama post anestesi - Pastikan kepala agak jatuh
diharapkan risiko jatuh ditinggikan setiap 30 - Meninggikan kepala
teratasi dengan kriteria: menit setiap 30 menit
a. Klien tidak jatuh dari - Kurangi kerentanan untuk memastikan
tempat tidur klien terhadap resiko kepatenan posisi
b. Klien tidak mengalami jatuh misalnya tidur klien
cidera luruskan leher dan - Lakukan intervensi
tulang belakang untuk mengurangi
secara sering, jangan kerentanan klien
biarkan ekstremitas terhadap resiko jatuh
terjulur dari tempat - Pemantauan status
tidur kesadaran untuk
- Pantau kondisi mencegah klien
kesadaran klien bergerak secara tiba-
tiba dan
menyebabkan jatuh.
Resiko infeksi Setelah di lakukan tindakan - kaji adanya factor - Untuk mengetahui
keperawatan selama post yang meningkatkan tanda infeksi dan
operasi di harapkan masalah resiko infeksi perubahan suhu, nyeri,
risiko infeksi pasien tidak (preoperatif) perdarahan serta
terjadi dengan kriteria hasil : - kuranginy organisme mengetahui hasil
- Memperlihatkan yang masuk kedalam abnormal yang terjadi
tehnik cuci tangan tubuh individu dengan pada pasien
yang sangat cermat teknik aseptic - Untuk memberikan
pada saat - jelaskan pada individu antibiotic yang sesuai
pemulangan dan keluarga tentang indikasi
- Menjelaskan metode penyebab, resiko, dan - Pemberian edukasi
penyebaran infeksi derajat penularan untuk meningkatkan
- Menjelaskan infeksi pengetahuan klien dan
pengaruh nutrisi - jelaskan kepada keluarga tentang tanda
dalam mencegah individu untuk dan gejala infeksi
infeksi mempertahankan - Untuk mengetahui
asu[an kalori dan jumlah WBC
protein - Pemberian obat yang
- kolaborasi dengan diresepkan dokter
dokter untuk untuk mempercepat
pemberian anti biotik penyembuhan infeksi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
ANESTESI

PRE ANESTESI
No Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
1. Nyeri Akut 18 Maret 2021 pukul 19.05 18 Maret 2021 pukul 19.05 Maulid
- Mengkaji tingkat S:
nyeri, lokasi dan - Pasien mengatakan nyeri
karasteristik nyeri. mulai berkurang setelah di
- Menjelaskan pada ajarkan teknik napas dalam
pasien tentang - Pengkajian nyeri, pasien
penyebab nyeri mengatakan :
- Mengedukasi pasien P: nyeri selangkangan kiri
Q: ditusuk tusuk
tehnik pernafasan
R: nyeri pada selangkangan
diafragmatik kiri menjalar ke tengah
S: 6
lambat / napas dalam
T: Terus menerus
- Mengobservasi O:
tanda-tanda vital - Pasien tampak lebih tenang
- Melakukan - Pasien mampu melakukan
kolaborasi dengan nafas dalam
tim medis dalam - Kesadaran composmentis
pemberian analgetik GCS : 4-5-6
TTV pre-op : TD 162/80
mmHg, nadi 88x/mnt, RR
16x/mnt. S : 36⁰C
- Terpasang kateter.
- Tangan kanan terpasang
cairan infus ringer laktat
20 tpm.
A : Masalah nyeri Akut teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
manajemen nyeri

INTRA ANESTESI
1. Hipotermia 18 Maret 2021 pukul 19.45 18 Maret 2021 pukul 19.45 fakhri
- Megobservasi TTV Dx : Hipotermi
- Menutup tubuh S:
pasien dengan - Pasien mengatakan sedikit
selimut hangat
- Memberikan air O:
warming - mengigil dan gemetar
- Memberikan Pasien tampak berkurang
informasi tentang - TTV intra-op : TD 124/60
pengaruh anestesi mmHg, nadi 67x/mnt, RR
16 x/mnt. S : 36⁰C
A : Masalah Hipotermia teratasi
P : lanjutkan intervensi

POST ANESTESI
1. Resiko jatuh 18 Maret 2021 pukul 20.15 18 Maret 2021 pukul 20.15 Nue fauziah
- Memastikan untuk Dx : Resiko Jatuh
memasang pembatas S : - pasien mengatakan kakinya
tempat tidur pasien masih kebas dan belum bisa di
- Stabilkan dan kunci gerakan
dengan baik tempat O:
tidur pasien. - terpasang infus RL 20 tpm,
- Kurangi kerentanan pasien tampak lemah, pucat
klien terhadap resiko TD 133/70 mmHg,
jatuh misalnya luruskan - bromage score 3, pasien
leher dan tulang sama sekali belum dapat
belakang secara sering, menggerakkan kaki.
jangan biarkan - Terpasang pembatas di
ekstremitas terjulur dari kanan dan kiri pasien
tempat tidur A : Masalah resiko jatuh teratasi
- Pantau kondisi sebagian
kesadaran klien P : Lanjutkan intervensi masalah
resiko jatuh

2. Resiko infeksi 18 Maret 2021 pukul 20.20 18 Maret 2021 pukul 20.20 Randy
- mengkaji adanya factor Dx : Resiko infeksi
yang meningkatkan resiko S: -
infeksi (preoperatif) O:
- mengurangi organisme -tampak luka post
yang masuk kedalam pembedahan
tubuh individu dengan - TD: 133/70 mmHg, N: 85
teknik aseptic x/menit, RR: 20 x/menit
- menjelaskan pada A: Masalah resiko infeksi teratasi
individu dan keluarga sebagiang
tentang penyebab, resiko, P: intervensi di hentikan
dan derajat penularan
infeksi
- menjelaskan kepada
individu untuk
mempertahankan asu[an
kalori dan protein
- mengkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
anti biotik

Anda mungkin juga menyukai