I. PENGKAJIAN
1) Pengumpulan Data
1. Anamnesis
A. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : An. S
Umur : 6 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan` : Belum Menikah
Golongan darah : B rhesus +
Alamat : Mangkukusuman 08/03 Tegal Timur, Tegal
No. CM : 1003080
Diagnosa medis : Close fraktur supra condiler humeri dextra
Tindakan Operasi : Reposisi Gips
Tanggal MRS : 14 Agustus 2021 Jam 08.30 WIB
Tanggal pengkajian : 14 Agustus 2021 Jam : 08.30 WIB
Jaminan : Umum
B. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien An. S mengatakan nyeri pada siku tangan kanan.
b. Saat Pengkajian
Pasien An. S mengatakan nyeri pada siku tangan kanan
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien An. S datang ke IBS RS kardinah bersama dengan ibunya pd 14
Agustus 2021jam 08.30 WIB dengan pasien mengatakan nyeri pada siku
tangan kanan karena jatuh dari sepeda pada tanggal 13 Agustus 2021jam
06.00 WIB. Kemudian klien pada hari itu juga berobat ke poliklinik
Orthopedi RS Kardinah Tegal dan direkmendasikan untuk mendapatkan
tindakan Reposisi Gips dengan General Anestesi.
2) Air /
Minum
Sebelum
Sakit
- Frekuensi : 400ml – 500ml
- Jenis : air putih
- Cara : dengan gelas
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat Ini
- Frekuensi : puasa
- Minum Terakhir : jam 03.00 WIB (14/08/2021)
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
3) Nutrisi/
makanan
Sebelum
Sakit
- Frekuensi : 2-3X/hr
- Jenis : nasi putih dan lauk
- Porsi : separuh piring
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : ayam
- Napsu makan : kurang baik
- Puasa terakhir : 14/8/2021 jam 03.00 WIB
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 2-3X/hr
- Jenis : nasi putih dan lauk
- Porsi : separuh piring
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : ayam
- Napsu makan : kurang baik
- Puasa terakhir : 14/8/2021 jam 03.00 WIB
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
4) Eliminasi
a) BAB
Sebelum
sakit
- Frekuensi : 1X/hr
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 1X/hr
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 3-4X/hari
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning jernih
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 4-5X/hari
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning jernih
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
5)Pola aktivitas dan istirahat
a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum +
Mandi +
Toileting +
Berpakaian +
Berpindah +
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total
b) Istirahat Dan
Tidur
Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? tidak
- Berapa jam anda tidur: malam 7-8 jam, siang tidak tidur
Saat ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? ya
- Berapa jam anda tidur : malam 3-4 jam, siang 1 jam
6)Interaksi Sosial
Klien tinggal dirumah beserta kedua orangtuanya dan klien senang bermain dan
bergaul dengan teman sebayanya.
7)Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : pasien mengatakan takut akan menjalani operasi
- Rasa Nyaman : pasien mengataan nyeri pada siku tangan kanan
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : klien segera berobat setelah jatuh dan
terasa sakit ke polilinik RS Kardinah.
8) Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensinya.
- Konsumsi vitamin : klien tidak pernah mengkonsumsi vitamin
- Imunisasi : klien sudah divaksin lengkap.
- Olahraga : klien tidak pernah berolahraga
- Upaya keharmonisan keluarga: klien hidup dalam keluarga yang harmonis.
- Stres dan adaptasi : orang tua dan klien memasrahkan kondisinya saat
ini dan menganggap sebagai cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal : 5 Motorik : 6 Mata : 4
Penampilan : tampak sakit sedang
Tanda-tanda Vital : Nadi = 110 x/menit, Suhu =36 C,
RR = 22 x/menit, SpO2 : 99%, Skala Nyeri : 6
BB : 21 Kg, TB : 110 Cm,
BMI = Berat badan (kilogram):Height (meter2)
= 20 : (1,10 X 1,10)
= 65 : 1,21
= 16,5 (berat badan kurang)
Lainnya : tidak ada
B. Pemeriksaan 6 B
1) B1 (BREATH
- Wajah : normal
- Dagu : normal
- Gigi palsu : tidak ada
- Gigi goyang : tidak ada
- Gigi maju : tidak ada
- Kumis/jenggot: bersih
- Hilangnya gigi: tidak ada
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm : Tidak
- Jarak Thyro - Mental < 6 cm : Tidak
- Cuping hidung : Tidak
- Mallampati Skor : II
- Tonsil : T2
- Kelenjar tiroid : ukuran tidak teraba
- Obstruksi Jalan Napas : Tidak ditemukan
- Bentuk Leher : Simetris
Mobilitas Leher : maksimal
Leher pendek : Tidak
Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan? Ya
Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala? Ya
Apakah pasien menggunakan collar? Ya
- Thorax:
Bentuk thorax : simetris
Pola napas : normopnea
Retraksi otot bantu napas : tidak ada
Perkusi paru : sonor
Suara napas : vesikuler
RO Thorax : Apex tenang, corakan bronchovaskuler normal.
KESAN : COR Pulmo dalam batas normal
2) B2 ( BLOOD )
- Konjungtiva : ananemis
- Vena jugularis : tidak ada pembesaran
- BJ I : tunggal
- BJ II : tunggal
- Bunyi jantung tambahan : tidak ada
3) B3 ( BRAIN )
- Kesadaran : composmentis
- GCS : Verbal 5 Motorik : 6 Mata : 4
- Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( + )
b. Reflek trisep ( + )
c. Reflek brachiradialis ( + )
d. Reflek patella ( + )
e. Reflek achiles ( + )
- Reflek Pathologis
a. Reflek babinski ( - )
b. Reflek chaddok ( - )
c. Reflek schaeffer ( - )
d. Reflek oppenheim (- )
e. Reflek gordon ( -)
4) B4 ( BOWEL )
- Frekuensi peristaltic usus : tidak terkaji
- Titik Mc. Burney : tidak ada nyeri tekan
- Borborygmi : Tidak
- Pembesaran hepar : Tidak
- Distensi : Tidak
- Asites : tidak
5) B4 ( BLADDER)
- Buang air kecil : Spontan
- Terpasang kateter : Tidak
- Gagal ginjal : Tidak
- Infeksi saluran kemih : Tidak
- Produksi urine : 200-300cc/hari
- Retensi urine : Tidak
6) B6 ( BONE )
a) Pemeriksaan Tulang Belakang :
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-), Perlukaan
(-), infeksi (-), mobilitas (leluasa), Fibrosis (-), HNP (-)
- Lainnya : -
b) Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-)
Fraktur (+), lokasi fraktur : supra condiler humeri dextra
Jenis fraktur : close fraktur
terpasang gips ( - ), Traksi ( - ), atropi otot ( - )
IV line : tidak terpasang
ROM : aktif kecuali tangan kanan.
Lainnya : tidak ada
Palpasi
Perfusi : normal
CRT : < 2detik
Edema : tidak ada
Lakukan uji kekuatan otat : ( 5 )
Lainnya : tidak ada
- Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -)
Fraktur (-) terpasang gips (-),
Traksi ( - ), atropi otot ( -)
ROM : aktif
Lainny : tidak ada
Kekuatan otot : ( 5 )
- Edema : - -
- -
B. Pemeriksaan Radiologi :
RO Thorax :
Apex tenang, corakan bronchovaskuler normal,
KESAN : Cor dan pulmo dalam batas bnormal
c. Lain-lain :
RO Humerus dextra : Fraktur supra condiler
Alasan prioritas :
Bersihan jalan nafas menjadi prioritas karena airway pada klien post op harus terjamin
kepatenannya. Penumpukan lendir/sekret dapat menjadi sesuatu hal yang berbahaya apabila
menyumbat jalan nafas dan klien tidak mampu mengontrolnya karena reflek menelan,
reflek batuk dan meludah belum bai. Hal ini akan mengakibatkan klien dapat mengalami
desaturasi bahkan meninggal.
III.Rencana Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
1) Pra Anestesi
Nama : An. S No. CM : 1003080
Umur : 6 tahun Dx : Close fraktur supra condiler humeri dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : ODS
No Problem(Masalah) Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &
Tujuan Intervensi
Paraf
1. Ketakutan berhubungan Setelah dilakukan a. Bina hubungan saling a. Membina hubungan saling S : klien mengatakan sudah
dengan prosedur tindakan. tindakan selama pre percaya percaya tidak terlalu takut akan di
. anestesi masala b. Libatkan orang tua b. Melibatkan orang tua gips
hketakutan teratasi selama tindakan pre selama tindakan pre
O:
dengan kriteria hasil : anestesi anestesi
a. Klien tampak lebih
a. Pasien tenang dan c. Orientasikan klien pada c. Mengorientasikan klien
tenang dan tidak
kooperatif. lingkungan dengan pada lingkungan dengan
menangis.
b. TTV dalam batas bahasa yang mudah bahasa yang mudah
normal: dipahami dan diselingi dipahami dan diselingi b. Klien tampak jalan Erul
N : 80-100X/mnt dengan pujian untuk dengan pujian untuk klien. sendiri didampingi
RR : 12-20X/mnt klien. d. Menciptakan suasana yang petugas menuju kamar
d. Ciptakan suasana yang tidak mengancam secara operasi.
tidak mengancam secara emosional.
c. TTV :
emosional. e. Memberikan kesempatan
N : 110 X/menit
e. Berikan kesempatan kepada klien dan orangtua
kepada klien dan untuk bertanya terkait
RR : 20 X/mnt
orangtua untuk bertanya prosedur tindakan.
S : 36C
terkait prosedur
tindakan. A:masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
kepenataan anestesi
RR : 20 X/mnt
3. Resiko komplikasi Setelah dilakukan a. Periksaa ketersedian gas a. Memeriksaa ketersedian S : 36C
disfungsi pernafasan tindakan selama pada indikator gas gas pada indikator gas
S:-
berhubungan dengan efek 1X10menit masalah sentral didepan kamar sentral didepan kamar
O:
obat anestesi resiko komplikasi operasi operasi Erul
disfungsi pernafasan b. Periksa dan siapkan b. Memeriksa ketersediaan a. Gas oksigen dan
dapat diantisipasi obat-obatan emergency dan menyiapkan obat- nitrogen tersedia cukup
dengan kriteria hasil : di meja anestesi obatan emergency di meja (lebih dari 20ribu liter)
a. Tersedianya anestesi
b. Obat-obatan emergency
oksigen dalam c. Check mesin dengan c. Mengecheck mesin dengan
tersedia lengkap
jumlah yang cukup kalibrasi, volatyl agen kalibrasi, memeriksa
c. Volatyl agent
selama tindakan sevoflurane tersedia volatyl agen sevoflurane
sevoflurane tersedia
anestesi dan cukup, kemudian dalam jumlah cukup
lebih dari separuh
pemulihan pasca periksa kelengkapan kemudian memeriksa
indikator.
anestesi mesin dan kelengkapan kelengkapan mesin dan
b. Tersedianya obat- peralatan intubasi kelengkapan peralatan d. Mesin siap digunakan,
obatan emergency STATICS intubasi set STATICS tidak ada kebocoran, dan
dimeja anestesi. set STATICS pediatrik
c. Mesin anestesi lengkap.
berfungsi dengan A : masalah teratasi
baik dan siap
P : lanjutkan intervensi
digunakan dengan
kepenataan intra anestesi
aman.
d. STATICS pediatrik
tersedia lengkap.
e. Vaporizer berisi
volatyl agen
sevoflurane lebih
dari separuh
indikator.
2. Resiko aspirasi Setelah dilakukan tindakan a. Posisikan klien dengan a. Memposisikan klien dengan
berhubungan kepenataan anestesi selama posisi kepala lebih posisi kepala lebih tinggi.
S:-
dengan anestesia intra anestesi, masalah tinggi. b. Menghindari bantuan O: mulut bersih, tidak ada
resiko aspirasi teratasi b. Hindari bantuan ventilasi berlebihan suara nafas tambahan
dengan kriteria hasil tidak ventilasi berlebihan c. Membersihkan sekresi/lendir
A: masalah teratasi
terjadi aspirasi. c. Bersihkan sekresi/lendir menggunakan kassa lembab. Erul
menggunakan kassa d. Menyiapkan electric suction P: pertahankan intervensi
lembab. didekat meja tindakan yang kepenataan selama intra
d. Siapkan electric suction mudah dijangkau dan siap anestesi
didekat meja tindakan digunakan.
yang mudah dijangkau
dan siap digunakan.
3) Pasca Anestesi
Nama : An. S No. CM : 1003080
Umur : 6 tahun Dx : Close fraktur supra condiler humeri dextra
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : ODS
No Problem(Masal Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &
Tujuan Intervensi
ah) Paraf
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan a. Berikan bantuan a. Memberikan bantuan S: klien mengatakan tenggorokannya
bersihan jalan kepenataan anestesi diruang nafas O2 canul nafas O2 canul 3L/mnt terasa kering dan ingin minum
lendir sekret a. Tidak tampak menggunakan kassa d. Memiringkan klien dan b. tidak tampak lendir/sekret pada mulut Erul
lendir/sekret pada mulut d. Miringkan klien dan memastikan posisinya klien
kliet dan airway clear. pastikan posisinya aman.
A: masalah teratasi
b. Tidak terdengar bunyi aman. e. Merangsang klien supaya
P:
suara nafas tambahan. e. Berikan rangsang segera sadar.
suara kepada klien a. Klien boleh coba minum setelah sadar
supaya segera sadar. penuh dan tidak mual/muntah.
B (Background) Klien An. S pasca reposisi GIPS dengan anestesi general tekhnik VIMA.
Kondisi klinis pasien baik, sadar penuh, bernafas spontan, tidak ada
mual/muntah, reflek batuk (+), coba minum (+).
A Menurut saya, klien dapat dipindahkan ke ruang istirahat one day service
(Assestment/Analisa) supaya lebih nyaman dan dapat dipulangan setelah betul-betul stabil serta
mampu jalan mandiri dengan baik.