D
OUTLINE
DEFINISI NYERI PHANTOM LIMB
Penyebab Phantom Limb Syndrome
Cara Mengatasi Phantom Limb Syndrome
1. Pemberian obat-obatan
Terapi Cermin
TERAPI OBAT-OBATAN
PSIKOTERAPI, TERAPI SIMULASI SARAF, PSIKOTERAPI
• Hingga saat ini, penyebab terjadinya phantom limb syndrome masih belum diketahui dengan
jelas. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat terbentuknya rangsang nyeri secara menetap
pada bagian tubuh yang telah diamputasi akibat adanya kerusakan pada saraf di bagian
tersebut.
• Selain karena munculnya rangsang nyeri menetap, phantom limb syndrome juga diduga dapat
terjadi akibat adanya perubahan pada saraf dan otak yang mengatur dan menerima
rangsang nyeri setelah tubuh mengalami amputasi.
• Terkadang, rasa nyeri atau sensasi lain yang muncul pada phantom limb syndrome dapat
terasa lebih berat karena beberapa faktor, yaitu:
• Sentuhan di bagian tubuh yang teramputasi
• Stres
• Kelelahan
• Kebiasaan merokok
• Perubahan suhu udara, misalnya suhu udara menjadi dingin atau panas
• Kurang lancarnya aliran darah pada bagian tubuh yang diamputasi
• Pembengkakan atau tekanan berlebihan pada bagian tubuh yang diamputasi
• Infeksi, misalnya herpes zoster
CARA MENGATASI PHANTOM LIMB
SYNDROME
• Pada sebagian orang, rasa nyeri akibat phantom limb syndrome bisa
berkurang atau mereda dengan sendirinya seiring waktu pasca amputasi.
Namun, jika rasa nyeri tak kunjung hilang atau justru semakin parah, maka
kondisi ini sebaiknya diperiksakan ke dokter.
• Untuk mengatasi phantom limb syndrome, dokter dapat mengupayakan
beberapa langkah penanganan berikut ini:
• Pemberian obat-obatan
• Terapi cermin
• Fisioterapy
• Terapi stimulasi saraf
• Psikoterapi
1. PEMBERIAN OBAT-OBATAN
• Prosedur mirror therapy dilakukan dengan cara mengatur posisi tubuh klien sewaktu
melakukan latihan seperti, posisi duduk atau stengah duduk dan meletakan cermin
diantara kedua lengan/ tungkai. Selanjutnya menginstruksikan kepada klien agar lengan/
tungkai yang sehat di gerakan fleksi dan ekstensi, ke atas dan ke bawah.
• Saat lengan/ tungkai digerakan, pasien dianjurkan untuk melihat cermin yang ada
kemudian klien disarankan untuk merasakan bahwa lengan/ tungkai yang mengalami
paresis turut bergerak. Demikian diulang-ulang selama 2 minggu dengan dosis 1 kali
sehari, dengan durasi 5-7 menit sebanyak 8 kali gerakan ulang dalam satu kali latihan.
• Atur posisi tubuh pasien duduk atau setengah duduk
• Letakan cermin di antara kedua lengan/ tungkai
• Instruksikan kepada pasien agar lengan / tungkai yang sehat di gerakan (ke atas dan ke
bawah) di depan cermin dan di ikuti oleh lengan / tungkai yang sakit di belakang cermin
• Saat menggerakan lengan / tungkai, anjurkan pasien untuk melihat gerakan di depan cermin
kemudian sarankan untuk merasakan atau membayangkan bahwa lengan / tungkai yang
mengalami paresis turut bergerak
• Gerakan lengan/ tungkai dilakukan berulang-ulang masing-masing 8 kali gerakan selama 10
menit.
3. FISIOTERAPI
• Terapi ini bekerja dengan cara mengirimkan sinyal listrik dan menstimulasi
saraf yang terganggu di bagian tubuh yang telah diamputasi, sehingga
dapat menghambat atau mengurangi rasa sakit.
• Selain itu, terapi stimulasi saraf juga bisa dilakukan pada saraf tulang
belakang atau di otak untuk mengurangi rasa nyeri akibat phantom limb
syndrome.
5. PSIKOTERAPI
• Salah satu faktor yang membuat phantom limb syndrome sulit membaik adalah
stres dan depresi. Untuk itu, pasien yang merasakan keluhan phantom limb
syndrome setelah amputasi disarankan untuk menjalani psikoterapi dan konseling.
• Melalui psikoterapi, pasien akan dilatih untuk mengatasi stres dan mengalihkan
perhatian dengan melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti membaca,
mendengarkan atau bermain musik, dan melukis, guna meringankan keluhan yang
muncul.
• Setelah menjalani amputasi, penting untuk mendapatkan pemantauan dan
menjalani serangkaian perawatan dari dokter agar kondisi Anda dapat membaik.
• Jika keluhan phantom limb syndrome tak kunjung hilang dalam waktu beberapa
bulan setelah Anda menjalani amputasi, keluhan ini sebaiknya diperiksakan
ke dokter spesialis saraf agar dapat ditangani secara tepat.