Anda di halaman 1dari 52

KINESIO TAPING

Syahmirza Indra Lesmana


Curicculum Vitae
SYAHMIRZA INDRA
LESMANA, SKM.
SSTFT.MOr
Tempat Tanggal Lahir :
Den Haag, 7 – 7 – 1968
Alamat : Jl Cipedak IV
dalam RT 07/09 No 92
A
Srengseng sawah Jakarta
Selatan
Phone : 0811-187-905 /
021- 70621809
E-
mail:syahmirza.indra@
gmail.com/
Pengalaman
 1991 – 2005 Fisioterapis RS Siaga Raya
 1995 – 2005 Dosen di Akademi Fisioterapi UPN,
Veteran Jakarta
 2000 – 2013 Dosen di Fakultas Fisioterapi UIEU
Jakarta
 1994 – 1998 Fisioterapis PBSI
 2006 – 2009 Fisioterapis Klinik Fisioterapi
Eastwest
 2009 – sekarang Fisioterapis Olahraga klinik
fiaioterapi UEU
  2004 – sekarang Konsultan Fisioterapi Liga
Basket Nasional
Pendidikan
 2007 Magister Ilmu Olahraga
Universitas Sebelas Maret Surakarta
 2001 Sarjana Sains Terapan Fisioterapi
Universitas Indonusa Esa Unggul
 2000 Sarjana Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonusa Esa Unggul
 1991 Diploma III Fisioterapi Akademi
Fisioterapi Yayasan Institusi Rehabilitasi
Medis
Pendahuluan
 Kinesiotape adalah tape berwarna warni
yang dapat menempel dan berifat elastis
 Kinesiotaping adalah modalitas yang
didasari oleh proses penyembuhan luka
oleh tubuh sendiri
 Metode pada kinesiotepaing menunjukan
pengaruhnya melalui aktivasi sisitim
neurologi dan sistim sirkulasi
 Dasar metode ini adalah ilmu kinesiologi
dan penting menganal gerak tubuh dan
otot
 Kinesiotaping dapat digunakan pada
setiap kondisi mulai dari akut, sub akut,
pemulihan dan kronis
 Kinesiotaping sebagai treatment yang
bisa dikombinasikan dengan
penanganan lainnya
 Kinesiotaping dapat memberikan efek
langsung ataupun efek jangka panjang
 Kinesiotaping hanya terulur pada posisi
longitudinal
 Terulur dan recoil pada tarikan sampai
Kinesiotape dan olahraga
 Dimulai di Jepang
tahun 1981
 Terllibat pada
olimpiade Seoul
tahun 1988
 Mulai dikenal di
Ameika dan Inggris
tahun 1998
 Mulai Populer di
Olimpiade Sidney
tahun 2000
 Semakin berkembang
dan sebagai
Kinesiotape dan olahraga
Prinsip umum Kinesiotape
 Jangkar dari kinesiotapi tidak boleh
ditarik
 Taping bisa digunakan 3 – 5 hari tetapi
tidak boleh lebih dari 5 hari
 Kulit harus istirahat 24 jam setelah
penggunaan taping
 Dapat dipakai mandi
 Lakukan pelepasan taping yg tepat
 Cukur rambut bila terlalu banyak rambut
Ciri Khas Kinesiotape

1. Ketebalan
2. Stretching ke 3 arah
3. Tingkat respiratori yang tinggi
4. Lem dari tape
5. Tape ini bisa bertahan lama
6. Tak lepas kalau mandi,
minimal 30 menit setelah
dipakai
7. Tak ada obat yang menempel
8. 10% di kulit ditempel sudah
cukup
9. Dilepas tanpa efek sampingan
Otot secara konstan memanjang dan memendek dalan range
normal

Jika otot memanjang dan memendek berlebihan akan maka


otot tidak dapat kembali ke keadaan semula dan
menimbulkan inflamasi

Jika otot inflamasi, bengkak, akan menimbulkan jarak antara


otot dan kulit terkompresi dan menghasilkan konstriksi pada
aliran limpa

Keadaan ini akan memberikan sinyal nyeri oleh karena


myalgia atau nyeri otot
Prinsip stretch dan recoil
 Ada tiga bagian tape jangkar, zona
terapi dan ekor
 Tarik taping menjauhi jangkar (anchor)
dan ekor (tail) akan recoil ke jangkar
 Untuk mendorong pemendekan otot
untuk fasilitasi pasang tape dari origo ke
insertio dengan tarikan 10 – 35 %
 Untuk mendorong pemanjangan otot
untuk inhibisi pasang tape dari insertio
ke origo dengan tarikan 10 – 25 %
Proses Recovery
1. Kompensatie
mekanisme
2. Shrink dan lift

effect di tubuh:
. - elastisitasnya

- tekanan di kulit
berkurang
Effect dari
berkurangnya tekanan:
. Sakit berkurang

. Peredaran cairan di
tubuh menjadi bagus
. Tonus otot berkurang

. Tidak takut untuk


bergerak
. Mempercepat

recovery
4 Fungsi Utama Kinesiotape

Support otot
• Meningkatkan kontraksi otot pada otot yang
lemah
• Mengurangi kelelahan otot
• Mengurangi penguluran dan pemendekan
berlebihan
• Mengurangi cramp dan cidera otot
• Meningkatkan ROM
Activasi sistem analgesic endogen
• Mengurangi Nyeri
• Memungkinkan aktifitas spinal inhibitory system
• Memungkinkan aktivasi sistim inhibitory
decending
Menghilangkan gangguam pada aliran
cairan pada tubuh
• Meningkatkan sirkuliasi darah dan limpa
• Menurunkan efekn panas dan substansi kimia pada
jaringan
• Mengurangi Inflamasi
• Mengurangi rasa tidak nyaman dan nyeri pada kulit
Koreksi
dan ototmasalah sendi

• Memperbaiki mis aligment karena spasme dan


pemendekan otot
• Normalisasi tonus otot dan abnormal fascia di sendi
• Meningkatkan ROM dan mengurangi nyeri
Mekanisme kerja
kinesiotaping
Aktivasi
Menghilangk Mempernbai
sistim
Support otot an tekanan ki masalah
analgesic
kulit sendi
sistem
Mencegah Mencegah
Meningkatk Meningkatk
cidera dan cidera dan
an ROM an ROM
kram kram

Meningkatk Meningkatk Mengurangi Mengurangi


an ROM an ROM nyeri nyeri

Meningkatk Mengurangi Mengurangi


an sirkulasi inflamasi inflamsi

Menghilang
kan
inflamasi
Indikasi -- Pathology
1. Whiplash
2. Hernia
3. Tennis arm
4. Lumbago
5. Pattela pain
6. Ankle distortion
7. Bursitis
8. Achillodynie
9. Instability
10. Tendinitis
11. Microrupture of muscles
12. etc
 Safety Procedure/
keamanan
1. Reaksi kimia – alergy
2. Reaksi mekanik –
cepat ditarik
3. Tercekik
4. Melepaskan tape
5. Menggunting tape di
kulit
6. Bahan kimia lainnya
7. Posisi tempat
Persiapan

1. Warna
2. Cara memotong
(ujungnya dipotong)
3. Kertas di belakang
dipotong
4. Luka di kulit
5. Jangkar dalam posisi
netral
6. Menghasilkan kerutan
5 Efek fisiologis pada sistim
 Kulit

 Fascia

 Circulasi limpatik

 Otot

 Sendi
Persentasi tarikan
kinesiotape pada Zona
Terapi
 Sangat ringan 0 – 10 %
 Kertas dilepas 10 – 15 %
 Ringan 15 – 25 %
 Sedang 25 – 35 %
 Berat 50 – 75%
 Penuh 75 – 100%

Pada jangkar dan ekor tarikan 0 %


Aplikasi kinesiotape
 Bentuk I
 Bentuk Y
 Bentuk X
 Bentuk Fan cut
Konsep dasar Aplikasi
Kinesiotape pada Otot
Distal ke Proksimal (I ke O)
 Digunakan untuk inhibisi otot yang overuse,
kondisi akut dan spasme otot
 Tarikan 15 s/d 25 %

Proksimal ke distal (O ke I)

 Untuk fasilitasi otot yang lemah, kondisi kronis


dan pemulihan
 Tarikan 15 – 35 %

 Arah terapi adalah recoil dari arah jangkar


 Zona Terapi daerah tarikan dari tempat yang
Konsep Inhibisi
 Tape dipasang dari distal ke proksimal
atau dari insertio ke origo
 Tarikan pada terapi zona adalah 15 s/d
25%
 Tape recoil kearah jangkar untuk untuk
menginhibisi otot
 Recoil akan berhasil jika ada kerutan pad
zona terapinya
Konsep Fasilitasi
 Tape dipasang dari proksimal ke distal
atau dari origo ke insertio
 Tarikan pada terapi zona adalah 15 s/d
35%
 Tape recoil kearah jangkar untuk untuk
menginhibisi otot
 Recoil akan berhasil jika ada kerutan pad
zona terapinya
Pemakaian untuk koreksi
aligment
 Tape dibagi 3
 Tanpa tarikan
pada jangkar
 Tarikan 50 – 75 %
pada zona terapi
 Ekor tanpa
tarikan
Pemakaian untuk
menghilangkan bengkak
 Potong tape
dalam bentuk
gurita
 Jangkar tanpa
tarikan
 Ekor dan zona
terapi 0 – 10 %
 Digunakan untuk
menghilangkan
bengkak dan
memar
Kontra Indikasi Kinesiotape
 Pada daerah keganasan

 Pada daerah selilitis atau infeksi kulit

 Luka terbuka

 Deep vein trombosis


Hati hati
 Diabetes
 Gagal ginjal
 Gagal jantung
 Kulit sensitiv
 Gangguan ateri
 Kehamilan
Aplikasi pada otot
Deltoideus
 Bentuk Y strip
 Dari distal ke
proksimal
 Tarikan 15 – 35 %
 Untuk inhibisi
 90% Shoulder
fleksi dan abd
horisontal
 90 % shoulder
fleksi dan add
Shoulder (Bahu)
 Potong kinesiotape
sesuai ukuran dengan I
shape
 Pasang pada bahu
diatas scapula dengan
posisi bahu horizontal
add ke anterior
 Pasang pada bahu
diatas clavilula dengan
posisi bahu horizontal
add ke posterior
 Pasang kinesiotaping
dengan tarikan 0 %
Lanjutan

 Potong kinesiotape dengan I shape


 Pasang jangkar pada scapula bagian
margo medial
 Tarik ekor dengan tarikan 15 % ke arah
sternum
 Ulangi pada sisi lebih lateral
Aplikasi pada Triceps
 Potong
Kinesiotape
dalam bentuk Y
 Tempelkan
jangkar pada 5
cm dibawah
olecranon
 Pasang zona
terapi tarikan 15 –
25 % ke arah atas
 Untuk inhibis
Pada siku (Tenis elbow)
 Potong tape dengan I
shape
 Pasang sepanjang otot
ekstensor dengan posisi
wrist dorso fleksi
 Potong tape dengan Y
shape
 Pasang jangkar pada
bagian paling nyeri
 Tarik ekor satu persatu
kearah medial dengan
tarikan 25 %
Golfer elbow
 Sama dengan
tenis elbow
namun pada sisi
medial siku
Aplikasi pada CTS
 Dari distal ke
proksimal
 Inhibisi wrist
fleksi
 Tarikan 15 – 35 %
 Posisi tangan
wrist ekstensi dan
elbow ekstensi
 Berakhir di medial
epicondylus
Aplikasi pada trauma jari
kronis
 Potong 2 buah I
buat menyilang di
daerah trauma
dengan tarikan 50
– 75 %
 Potong satu I tape
lalu posisikan jari
ditekuk, tempel
jangkar dan ekor
di ujung dan
pangkal jari, lalu
Aplikasi pada Hamstring
 Dari proksimal ke
distal
 Y strip
 Tarikan 15 – 25 %
 Fasilitasi
 Posisi
pemasangan feksi
hip dan ekstensi
lutut
Jumpers Knee
 Potong tape dengan I
shape
 Letakan jangkar pada
tuberositas tibia dan
fleksikan lagi lutut
 Tarik ekor dengan
tarikan 10 % - 25 % ke
arah vastus lateralis
 Ulangi pada sisi medial
 Tape terakhir letakan
tepat pada daerah nyeri
dengan jangkar di
tengah tarikan 50 %
Aplikasi pada OSD
 Potong 2 tape
dengan bentuk I
 Jangkar ditengah
tarik dengan
tarikan 80%
 Pasang menyilang
pada daerah yang
sakit
Aplikasi pada ACL ruptur
 Potong dua tape
dengan I shape
 Jangkar di tengah
dengan tarikan 50
– 100 %
 Ekor kearah dua
otot quadriceps
sisi dalam dan
luar
Aplikasi pada lesi meniscus
 Potong dua buah
tape dengan I
shape
 Posisi lutut fleksi
 Pasang jangkar
pada celah lutut
lalu ke arah otot
quadriceps sisi
dalam dan luar
 Tarikan 50 – 75%
Untuk drainage cairan
 Potong tape
dalam bentuk
octopus
 Letakan jangkar
pada proximal
bengkak
 Urai ekor tanpa
tarikan ke arah
distal bengkak
Ankle sprain

Pada Kondisi Akut Pada Kondisi kronis


Aplikasi pada
gastrocnemeus
 Dari distal ke
proximal
 Y tape
 Tarikan 15 – 35 %
 Inhibisi
 Posisi dalam
dorsal fleksi
Plantar Facistis dan
calcaneus spur
 Potong tape
dengan 4 ekor
 Tempelkan
jangkar di
calcaneus
 Taril ekor -5- - 75
%
 Potont tape
dengan I
 Tempelkan pada
arcus tranversus
Shin Splint
 Posisikan ankle dalam
keadaan netral
 Potong tape dengan I
shape
 Letakan jangkar pada
daerah metatarsal
dan tarik kearah
proximal 80 %
 Potong tape dengan Y
shape
 Letakan pada bagian
paling nyeri lalu tarik
ke medial 90 %
Aplikasi pada leher
 Pasang pada
kondisi kronik
 Sifat tape
bermacam
macam
 Sebagai inhibisi
upper trapezius
 Inhibisi cervical
muscle
 Shrink effect
daari discus
Aplikasi pada erector spine
 Y tape atau dua I
tape
 Proximal ke distal
 15 – 35 %
 Fasilitasi
 Posisi fleksi
lumbal dan rotasi
ke sisi contra
lateral
Aplikasi pada HNP

 Potong 4 tape dengan pola I


 Tempelkan dengan jankar di tengah
 Tarikan 50 %
 Buat seperti gambar disamping
Eh waktunya habis

Lain kali lagi ya

Anda mungkin juga menyukai