Anda di halaman 1dari 25

2020

PROGRAM STUDI D-III FISIOTERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

1
Konsep Dasar Aktivitas Fungsional
dan Rekreasi

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar Aktifitas Fungsional dan Rekreasi
 Mampu memahami dan menjelaskan konsep Kapasitas Fisik dan Kemampuan Fungsional
 Mampu memahami dan menjelaskan Fungsi yang terlibat dalam Kapasitas Fisik
 Mampu memahami dan menjelaskan Tujuan Manajemen Aktivitas Fungsional Rekreasi
 Mampu memahami dan menjelaskan Jenis-jenis Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

Konten Kurikulum :
 Konsep dasar manajemen Aktivitas Fungsional dan Rekreasi
 Konsep Kapasitas Fisik dan Kemampuan Fungsional
 Fungsi – fungsi yang Terlibat Dalam Kapasitas Fisik
 Tujuan Manajemen Aktivitas Fungsional Rekreasi
 Jenis-jenis Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

Abstrak
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan keilmuan di
bidang kesehatan juga terus mengalami perubahan dan telah mendorong terjadinya pergeseran
konsep keilmuan fisioterapi di Indonesia. Salah satu konsep tersebut memandang manusia sebagai
makhluk biopsikososial dimana dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup harus melakukan
kewajiban kewajiban fungsional dengan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional yang optimal.
Adapun kewajiban-kewajiban fungsional tersebut terdiri dari kewajiban melaksanakan aktivitas sehari-
hari, kewajiban melaksanakan aktivitas produktif, dan kewajiban melaksanakan aktivitas rekreasi.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari mungkin secara tidak sadar kita telah menghadapi berbagai
stressor yang dapat dipengaruhi oleh penurunan kapasitas fisik sehingga menimbulkan penurunan
kemampuan fungsional dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban fungsional dalam memenuhi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

kebutuhan hidup sebagai makhluk biopsikososial. Memahami konsep aktivitas fungsional dan
rekreasi menjadi salah satu komponen penting dalam pemanfaatan kapasitas fisik yang dimiliki dalam
mengoptimalkan kemampuan fungsional individu yang mengalami penurunan fungsional.
Maka dari itu, untuk mengembangkan dan dapat mengimplementasikan manajemen
fisioterapi aktivitas fungsional dan rekreasi , seorang Fisioterapis harus mengerti dan memahami
seberapa pentingnya manajemen aktifitas fungsional rekreasi dan mampu merencanakan serta
menerapkan aktivitas fungsional dan rekreasi yang tepat guna dan tujuan dalam kehidupan sehari-
hari. Fungsi yang terlibat dalam manajemen aktivitas fungsional dan rekreasi ini meliputi fungsi
sensomotorik, fungsi kognitif, serta psikologis. Seorang fisioterapis juga diharapkan mengetahui
penurunan fungsi yang terjadi pada setiap individu agar perencanaan aktivitas fungsional dan
rekreasi dapat mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional dalam kehidupan sehari-
hari.

Skenario
Seorang Individu berusia 49 tahun mengalami kelemahan pada sisi tubuh sebelah kanan
sejak 6 bulan lalu. Individu tersebut mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas perawatan
diri dan bekerja. Aktivitas rekreasi yang dulunya dilakukan setiap akhir pekan seperti bermain tennis
juga terhenti sejak keluhannya muncul.

Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana penurunan fungsi yang terjadi yang mempengaruhi
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional individu tersebut serta perencanaan yang dapat
dilakukan sesuai dengan penurunan fungsi yang terjadi .
 Apakah tujuan mengetahui konsep kapasitas fisik, kemampuan fungsional, fungsi yag terlibat
dalam AFR serta jenis-jenis AFR, dalam mengatasi permasalahan diatas.

Self Assessment
 Jelaskanlah pentingnya konsep dasar AFR bagi seorang fisioterapis!
 Apakah yang dimaksud dengan kapasitas fisik?
 Apakah yang dimaksud dengan kemampuan fungsional?
 Jelaskan masing-masing fungsi yang terlibat dalam AFR!
 Jelaskan Tujuan Manajemen Aktivitas Fungsional Rekreasi !
 Sebutkan Jenis-jenis Aktivitas Fungsional dan Rekreasi !

Refrence
 Slamet Parjoto, SMPh., dkk., (2002) Aktivitas Fungsional dan Rekreasi (AFR), Surakarta

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

2
Fungsi Sensomotorik

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan pengertian fungsi sensorik dan motorik
 Mampu memahami dan menjelaskan komponen fungsi sensorik
 Mampu memahami dan menjelaskan komponen fungsi motorik
 Mampu memahami dan menjelaskan komponen integrasi sensomotorik

KontenKurikulum :
 Definisi fungsi sensorik dan motorik
 Pengertian Persepsi, Body Scheme, Body Image, Reflex Patologis
 Komponen Fungsi Motorik
 Pengertian Integrasi Sensomotorik

Abstrak
Fungsi Sensomotorik merupakan salah satu fungsi yang terlibat dalam aktivitas fungsional
dan rekreasi. Kedua fungsi ini memiliki integrasi yang saling berpengaruh. Sensoris itu sendiri
merupakan segala macam perasaan yang disadarkan melalui susunan ascendens atau afferen.
Fungsi sensorik dimulai dengan adanya proses persepsi yang disadarkan melalui pengindraan.
Adanya stimulus eksternal ataupun internal mempengaruhi proses persepsi yag terjadi. Selanjutnya,
fungsi motorik akan menjawab setiap stimulus. Macam dan bentuk aktivitas / respon motorik
tergantung dari macam dan bentuk stimulus, kemampuan perseptual, dan kemampuan kognitif yang
merupakan sistem pengambilan keputusan. Komponen fungsi motorik yang terlibat dalam
menentukan kinerja motorik meliputi : kekuatan (strength) , koordinasi (coordination) , ketahanan
(endurance) , Luas Gerak Sendi (Range of Motion) , kecepatan (velocity). Kedua fungsi ini yakni
fungsi sensorik dan fungsi motorik memiliki hubungan timbale balik di dalam system intrapersonal
dimana dungsi sensorik sebagai penerima stimulus dan fungsi motorik sebagai pelaksana keputusan
yang di ambil pada tingkat kortikal, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas capaian. Hal ini
terangkum dalam sebuah mekanisme yang disebut integrasi sensomotorik.

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

Dengan demikian, ketrampilan motorik dan ketrampilan fisik melalui integrasi sensomotorik ini
sangat menentukan bagaimana capaian setiap individu dalam menggunakan kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional yang optimal.
Skenario
Seorang pria bernama Mr. X berusia 60 tahun menderita Parkinson sejak 6 bulan yang lalu. Mr. X
dahulunya adalah seorang atlet marathon. Mr. X juga memiliki sebuah toko alat elektronik yang dia
kelola bersama istrinya. Saat ini Mr. X sedang menjalani fisioterapi di rumahnya.

Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana penurunan fungsi sensorik dan motorik yang
dialami Mr. X?
 Dari penurunan kedua fungsi tersebut, bagaimana dampak terhadap kemampuan fungsional
yang dimiliki Mr. X ?

Self Assessment
 Jelaskanlah apa yang dimaksud fungsi sensorik ?
 Jelaskanlah apa yang dimaksud fungsi motorik ?
 Jelaskanlah komponen motorik ?
 Bagaimana integrasi sensomotorik yang penting pada setiap individu ?
 Mengapa penting bagi fisioterapis untuk mengetahui fungsi sensomotorik dalam manajemen
aktivitas fungsional dan rekreasi ?

Refrence
 Slamet Parjoto, SMPh., dkk., (2002) Aktivitas Fungsional dan Rekreasi (AFR), Surakarta

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

3
Fungsi Kognitif

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan pengertian fungsi kognitif dalam AFR
 Mampu memahami dan menjelaskan aspek-aspek dalam fungsi kognitif

Konten Kurikulum :
 Definisi fungsi kognitif dalam AFR
 Aspek-aspek dalam fungsi kognitif

Abstrak
Fungsi Kognitif merupakan segala proses dimana masukan (input) sensorik diterima ,
ditransformasikan, dikurangi, diperinci, disimpan, dan dimunculkan lagi atau dipergunkan pada suatu
kesempatan. Fungsi ini merupakan salah satu fungsi yang terlibat dalam aktivitas fungsional dan
rekreasi. Kemampuan kognitif memegang perananan penting dalam berbagai aktivitas mulai dari
tingkat sederhana hingga kompleks. Tidak hanya defisit sensorik dan motorik saja yang dialami oleh
individu dengan penurunan kemampuan fungsional tetapi dapat pula dipengaruhi oleh adanya defisit
kognitif. Defisit kognitif yang terlibat seperti defisit memori sehingga tidak dapat mengingat perintah
yang diberikan kepadanya, kesulitan dalam berbahasa (berkomunikasi) sehingga tidak dapat
memahami yang diperintahkan, atau mungkin ada gangguan dalam kemampuan pemecahan
masalah (problem solving), dimana klien / pasien tidak dapat mengidentifikasi permasalahan dan
berinisiatif dalam menyusun rencana pemecahan masalah.
Dengan demikian, seorang fisioterapis hendak memahami aspek-aspek dalam fungsi kognitif
terutama kaitannya dengan gangguan dalam aktivitas dari klien atau pasien dalam melaksanakan
kewajiban fungsional dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sebagai makhluk biopsikososial.

Skenario
Seorang pasien berusia 80 tahun datang ke klinik fisioterapi dengan riwayat stroke hemiparese dextra
sejak 3 bulan yang lalu. Pasien dahulunya suka berkebun. Saat ini, pasien sulit berkomunikasi karena

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

fungsi pendengarannya menurun. Pasien lebih sulit menerima intruksi saat fisioterapis memberikan
terapi latihan. Pasien sering bercerita mengenai aktivitas berkebunnya terdahulu berulang kali.

Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana penurunan fungsi kognitif yang dialami pasien
tersebut?
 Bagaimana aspek-aspek fungsi kognitif yang bias ditingkatkan berdasarkan kondisi di atas ?

Self Assessment
 Jelaskanlah apa yang dimaksud fungsi kognitif dalam AFR ?
 Sebutkan aspek-aspek fungsi kognitif dalam AFR dan jelaskanlah secara ringkas menurut
pendapat Anda ?

Refrence
 Slamet Parjoto, SMPh., dkk., (2002) Aktivitas Fungsional dan Rekreasi (AFR), Surakarta

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

4
Aktivitas Rekreasi dan Permainan

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan definisi aktivitas rekreasi
 Mampu memahami dan menjelaskan manfaat rekreasi
 Mampu memahami dan menjelaskan perencanaan rekreasi dan penerapannya
 Mampu memahami dan menjelaskan definisi aktivitas permainan
 Mampu memahami, menjelaskan dan menyusun bentuk permainan

Konten Kurikulum :
 Definisi aktivitas rekreasi
 Manfaat rekreasi
 Perencanaan rekreasi
 Penerapan rekreasi dalam kondisi sakit, baru sembuh dari sakit dan untuk anak-anak
 Definisi aktivitas permainan
 Bentuk permaianan

Abstrak
Aktivitas rekreasi merupakan salah satu kewajiban fungsional individu dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini terkaitan dengan kebutuhan dasar individu untuk melakukan
aktivitas rekreasi dan permainan baik dalam kondisi sakit ataupun tidak. Dalam aktivitas fungsional
dan rekreasi, rekreasi dan berbagai bentuk permainan dapan diaplikasikan pada keadaan patologis
maupun non patologis tergantuk pada manfaat dan tujuan yang akan dicapai dengan memperhatikan
kebutuhan fisik, psikologi, social dan spiritual. Salah satu manfaat yang dapat didapatkan misalnya
mencegah kebosanan akibat suatu aktivitas yang rutin seperti pekerjaan kantor, pasien rawat inap
dalam waktu lama. Selain itu, aktivitas mengisi waktu luang dapat mencegah keadaan yang
melelahkan /keletihan dalam beraktivitas sehari-hari yang membutuhkan energi yang melebihi
kemampuan tubuh. Aktivitas rekreasi dan permainan juga dibutuhkan untuk membentuk kesegaran

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

pikiran dan perasaan guna menjaga keseimbangan diri dalam meningkatkan konsentrasi saat
bekerja. Aktivitas ini juga dapat dijadikan sarana untuk melatih kemampuan sensomotorik.
Dengan demikian, seorang fisioterapis hendak memahami konsep aktivitas rekreasi dan
permainan dalam mendukung ketrampilan dalam memberikan intervensi pada pasien / klien yang
tentunya sebagai makhluk biopsikososial memerlukan keseimbangan diri dalam melakukan aktivitas
fungsional dan rekreasi dalam kaitannya dengan produktivitas.

Skenario
Seorang pasien berusia 56 tahun menderita diabetes mellitus tipe II sejak 6 bulan lalu. Setelah
berulang kali keluar masuk rumah sakit, pasien harus diamputasi kaki kanannya akibat penyakit yang
di deritanya. Pasien dahulunya suka berkebun. Saat ini, pasien mulai bisa menerima kondisinya
namun terlihat sering murung karena merasa bosan tinggal dirumah saja.

Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana penerapan aktivitas rekreasi dan permainan bagi
pasien tersebut ?
 Bagaimana kondisi pasien jika tidak ada dukungan aktivitas rekreasi dan permainan selama
proses pengobatannya ?

Self Assessment
 Jelaskan definisi aktivitas rekreasi !
 Jelaskan pendapat Anda mengenai manfaat rekreasi !
 Bagaimana menentukan perencanaan aktivitas rekreasi ?
 Bagaimana contoh penerapan rekreasi dalam kondisi sakit, baru sembuh dari sakit dan untuk
anak-anak ?
 Jelaskan definisi aktivitas permainan ?
 Buatlah bentuk permainan dan tujuannya sesuai fungsi sensomotorik !

Refrence
 Slamet Parjoto, SMPh., dkk., (2002) Aktivitas Fungsional dan Rekreasi (AFR), Surakarta

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

5
Aktivitas Rumah Tangga dan Kerja

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan definisi aktivitas rumah tangga
 Mampu memahami bentuk-bentuk aktivitas rumah tangga
 Mampu memahami dan menjelaskan definisi aktivitas kerja
 Mampu memahami dan menjelaskan fungsi yang terlibat dalam aktivitas kerja
 Mampu memahami bentuk-bentuk aktivitas kerja

Konten Kurikulum :
 Definisi aktivitas rumah tangga
 Bentuk-bentuk aktivitas rumah tangga
 Definisi aktivitas rumah kerja
 Fungsi yang terlibat dalam aktivitas kerja
 Bentuk-bentuk aktivitas kerja

Abstrak
Dalam pemenuhan kebutuhan hidup, individu wajib melakukan aktivitas-aktivitas fungsional
yang disebut kemampuan fungsional individu. Aktivitas rekreasi merupakan salah satu kewajiban
fungsional individu dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini terkaitan dengan kebutuhan
dasar individu untuk melakukan aktivitas rekreasi dan permainan baik dalam kondisi sakit ataupun
tidak. Dalam aktivitas fungsional dan rekreasi, rekreasi dan berbagai bentuk upaya untuk
meningkatkan kapasitas fisik, dapat dicapai dengan memberikan bentuk-bentuk aktivitas yang sesuai
dengan kondisi individu saat itu. Diantaranya adalah aktivitas rumah tangga dan kerja.
Aktivitas rumah tangga sendiri terjadi dalam lingkup rumah tangga dalam kelangsungan
hidup. Sedangkan aktivitas kerja merupakan aktivitas yang berkaitan dengan menghasilkan barang
atau jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

Dengan demikian, seorang fisioterapis hendak memahami konsep aktivitas rumah tangga
dan kerja mengingat semua individu sebagai makhluk biopsikososial yang tentunya mempunyai
kewajiban dalam memenuhi kebutuhan diri dan lingkungannya. Hal tersebut dapat mendukung
ketrampilan fisioterapis dalam memberikan intervensi pada pasien / klien sesuai dengan kemampuan
dan potensi yang dimiliki.
Skenario
Seorang klien mengalami gangguan / keterbatasan fungsi menggenggam. Dengan kondisi ini, klien
kesulitan menggosok gigi dan makan. Di kantor, klien bekerja sebagai seorang sekretaris.

Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana intervensi untuk meningkatkan kapasitas fisik klien
dalam melakukan aktivitas rumah tangga ?
 Berdasarkan skenario diatas, bagaimana intervensi untuk meningkatkan kapasitas fisik klien
dalam melakukan aktivitas rumah kerja ?

Self Assessment
 Jelaskan definisi aktivitas rumah tangga !
 Apa saja yang termasuk aktivitas rumah tangga ?
 Jelaskan definisi aktivitas kerja !
 Sebut dan jelaskan fungsi yang terlibat dalam aktivitas kerja !
 Sebutkan aktivitas apa saja yang termasuk aktivitas kerja !

Refrence
 Slamet Parjoto, SMPh., dkk., (2002) Aktivitas Fungsional dan Rekreasi (AFR), Surakarta

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

6
Peralatan Adaptasi
(Alat Bantu dan Alat Ganti)

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelaskan definisi alat bantu dan alat ganti
 Mampu memahami dan menjelaskan gambaran umum tahapan pelayanan penggunanaan
alat bantu dan alat ganti
 Mampu memahami dan menjelaskan tujuan penggunaan alat bantu dan alat ganti
 Mampu memahami bentuk-bentuk alat bantu dan alat ganti
 Mampu memahami dan menjelaskan penerapan alat bantu dan alat ganti pada beberapa
kasus

Konten Kurikulum :
 Definisi alat bantu dan alat ganti
 Proses Ortotik Prostetik
 Tujuan penggunaan alat bantu dan alat ganti
 Bentuk-bentuk alat bantu dan alat ganti
 Contoh penerapan alat bantu dan alat ganti pada beberapa kasus

Abstrak
Penurunan kapasitas fisik yang melibatkan fungsi sensorik, motorik, dan kognitif sangat
mempengaruhi kemampuan fungsional individu. Dalam pemenuhan kebutuhan hidup, individu wajib
melakukan aktivitas-aktivitas fungsional yang disebut kemampuan fungsional individu. Adanya
penurunan kapasitas fisik dari berbagai fungsi tersebut, individu memerlukan tindakan terapi dari

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

dokter maupun fisioterapi. Selain penanganan tersebut, sering kali diperlukan adanya peran alat-alat
adaptasi guna memperbaiki kapasitas fisik ataupun kemampuan fungsionalnya. Alat-alat tersebut
dapat bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit, mencegah kecacatan, meningkatkan kemampuan
transfer dan ambulasi, mendukung individu dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, rekreasi
serta produktivitas.
Peralatan adaptasi diperlukan baik oleh klien/pasien yang mengalami gangguan kapasitas
fisik agar mampu mencapai derajat kemampuan fungsional yang relatif normal, maupun klien yang
kapasitas fisiknya relatif normal tetapi menginginkan peningkatan kemampuan fungsional yang lebih
tinggi guna memenuhi tuntutan pekerjaan. Pemilihan dan penggunaan peralatan adaptasi harus
berorientasi pada kondisi dan tujuan yang ingin dicapai dalam kaitannya dengan mencapai
kemampuan fungsional yang optimal.
Dengan demikian, seorang fisioterapis hendak memahami prinsip-prinsip desain dan
pengukuran biomekanika dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan peralatan adaptasi
yang akan diaplikasikan pada pasien/klien.

Skenario
Seorang pembalap mobil mengalami Whiplash injury akibat kecelakaan saat balapan. Pasien datang
dengan kondisi nyeri berat pada daerah cervical dan immobilisasi cervical. Pasien memiliki hoby
bersepeda dan mendengarkan musik.

Learning Task
Diskusikan scenario di atas :
 Berdasarkan scenario diatas, bagaimana intervensi penggunaan peralatan adaptasi untuk
meningkatkan kapasitas fisik pasien dalam aktivitas fungsional sehari-hari ?
 Jelaskan tujuan yang ingin dicapai dalam pemberian intervensi Anda !

Self Assessment
 Apa perbedaan alat bantu dan alat ganti ?
 Sebutkan dan jelaskan secara singkat mengenai proses ortotik prostetik !
 Apa tujuan pengguanaan peralatan adaptasi ?
 Sebutkan masing-masing 5 bentuk alat bantu dan alat ganti pada ekstremitas atas , bawah
dan spinal !

Refrence
 Slamet Parjoto, SMPh., dkk., (2002) Aktivitas Fungsional dan Rekreasi (AFR), Surakarta
 Occupational Therapist on Orthopedic and Trauma

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

7
Aktivitas Fungsional dan Rekreasi pada
Kasus Neuromuskuler

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelasakan Pentingnya AFR pada Kasus Neuromuskuler
 Mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan garis besar Kasus Neuromuskuler
 Mampu menerapkan manajemen AFR pada Kasus Neuromuskuler

Konten Kurikulum :
 Kasus-kasus Neuromuskular yang sering terjadi
 Penurunan Fungsi Sensorik, Motorik dan Kognitif pada Kasus Neuromuskuler
 Intervensi AFR pada Kasus Neuromuskuler
 Penggunaan Peralatan Adaptasi pada Kasus Neuromuskuler

Abstrak
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
rentang kehidupan. Dalam memberikan pelayanan tersebut terdapat upaya-upaya yang dilakukan
diantaraya upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Adapun beberapa ruang lingkup
pelayanan fisioterapi untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan dan
memulihkan sistem gangguan gerak dan fungsi. Salah satunya adalah pelayanan fisioterapi pada
kasus neuromuskuler.
Fisioterapi neuromuskuler yaitu penyembuhan dan pemulihan pada gangguan saraf pusat
dan saraf tepi. Beberapa penyakit utama yang mempengaruhi system neuro muscular diklasifikasikan

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

menjadi empat kelompok utama. Pertama, penyakit neuron motorik diantaranya mencakup infantile
progresif atrofi otot tulang belakang yang bersifat genetik serta amyotrophic lateral sclerosis yang
tidak diketahui penyebabnya. Kedua, Neuropati sistem saraf perifer. Ketiga, Gangguan
neuromuscular junction seperti myasthenia gravis yang merupkan penyakit autoimun dimana system
kekebalan tubuh menghasilkan antibody yang menempel pada neuromuscular junction dan
menghambat transmisi impuls saraf ke otot. Keempat, Miopati termasuk distrofi otot, yang disebabkan
oleh berbagai mutasi genetic yang mencegah pemeliharaan dan perbaikan jaringan otot. Ada
berbagai gangguan lainnya seperti gangguan balance, gangguan perkembangan neuromotor, Non
Progressive Disorder CNS, Peripheral Nerve Injury, Acute atau Chronic Polyneurophaties, Non
Progressive Disorder Spinal Cord, Gangguan Kesadaran, ROM dan Motor Control.
Secara garis besar, kasus-kasus neuromuskuler tidak terlepas dari adanya penurunan
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional dalam melakukan aktivitas fungsional sebagai uapaya
pemenuhan kebutuhan hidup. Maka dari itu, diperlukan kompetensi bagi seorang fisioterapis agar
memahami gambaran umum kasus-kasus neuromuscular serta penurunan fungsi yang terjadi
sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian individu dalam melakukan aktivitas
fungsional dan rekreasinya.

Skenario
Seorang pasien berusia 40 tahun datang ke klinik fisioterapi dengan mengeluh adanya nyeri di telinga
sebelah kiri dan kekakuan pada otot wajahnya, nafsu makan berkurang, dan nampak abnormalitas
wajah sisi kiri. Ia bekerja sebagai supir truk dan keluhannya dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Pasien
sangat suka mendengarkan musik. Pasien merasa terganggu karena sudah tidak merokok selama 2
hari akibat keluhannya.

Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, apa diagnose dan gambaran umum sakit yang dapat dijelaskan
kepada pasien ?
 Bagaimana penurunan fungsi sensorik, motorik dan kognitif yang dialamai pasien ?
 Jelaskan manajemen AFR yang bisa diberikan pada pasien tersebut !

Self Assessment
 Sebut dan jelaskan 2 kasus neuromuskular yang Anda ketahui dan analisa penuruanan
fungsi yang mungkin terjadi serta rencana manajemen aktivitas fungsional dan rekreasinya !

Refrence
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 778/MENKES/SK/VIII/2008
 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

8
Aktivitas Fungsional dan Rekreasi pada
Kasus Pediatri
Tujuan Pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelasakan Pentingnya AFR pada Kasus Pediatri


 Mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan garis besar Kasus Pediatri
 Mampu menerapkan manajemen AFR pada Kasus Pediatri

Konten Kurikulum :
 Kasus-kasus Pediatri yang sering terjadi
 Penurunan Fungsi Sensorik, Motorik dan Kognitif pada Kasus Pediatri
 Intervensi AFR pada Kasus Pediatri
 Penggunaan Peralatan Adaptasi pada Kasus Pediatri

Abstrak
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
rentang kehidupan. Dalam memberikan pelayanan tersebut terdapat upaya-upaya yang dilakukan
diantaraya upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Adapun beberapa ruang lingkup
pelayanan fisioterapi untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan dan
memulihkan sistem gangguan gerak dan fungsi. Salah satunya adalah pelayanan fisioterapi pada
kasus pediatri.
Fisioterapi Pediatri merupakan pelayanan fisioterapi yang diperuntukan bagi berbagai
gangguan tumbuh kembang anak. Gangguan ini sering terjadi secara kongenital. Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

membantu anak mengembangkan kemampuan motorik kasar yang melibatkan otot-otot besar seperti
yang memungkinkan tubuh melakukan fungsi duduk, merangkak, berdiri, berjalan, melompat, dan lain
sebagainya. Beberapa keluhan yang sering terjadi seperti keterlambatan perkembangan, cerebral
palsy, distrofi otot, skoliosis, nyeri dan kelemahan otot tungkai.
Secara garis besar, kasus-kasus pediatri juga tidak terlepas dari adanya penurunan
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional dalam melakukan aktivitas fungsional sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan hidup. Mengingat tumbuh kembang setiap anak berbeda satu dengan yang
lain, maka diperlukan kompetensi bagi seorang fisioterapis agar memahami gambaran umum kasus-
kasus pediatri serta penurunan fungsi yang terjadi sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan
dan kemandirian individu dalam melakukan aktivitas fungsional dan rekreasinya.

Skenario
Seorang pasien berusia 2 tahun datang ke klinik fisioterapi dengan diagnosis cerebral palsy sejak
usia 1 tahun. Saat ini pasien mengalami trauma psikis karena sempat jatuh dari sofa dan kehilangan
kepercayaan diri saat dilakukan latihan. Pasien sudah mampu duduk dengan sandaran.
Keseimbangan duduk belum bagus dan mengalami kelemahan otot-otot hip. Pasien mampu
berbicara secara aktif.

Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, apa diagnose dan gambaran umum sakit yang dapat dijelaskan
kepada orang tua pasien ?
 Bagaimana penurunan fungsi sensorik, motorik dan kognitif yang dialamai pasien ?
 Jelaskan manajemen AFR yang bisa diberikan pada pasien tersebut !

Self Assessment
 Sebut dan jelaskan 2 kasus pediatri yang Anda ketahui dan analisa penuruanan fungsi yang
mungkin terjadi serta rencana manajemen aktivitas fungsional dan rekreasinya hingga
penggunaan peralatan adaptasi !

Refrence
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 778/MENKES/SK/VIII/2008
 Pediatric Rehabilitation Principles and Practice Fourth Edition

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

9
Aktivitas Fungsional dan Rekreasi pada
Kasus Muskuloskeletal
Tujuan Pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelasakan Pentingnya AFR pada Kasus Muskuloskeletal


 Mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan garis besar Kasus Muskuloskeletal
 Mampu menerapkan manajemen AFR pada Kasus Muskuloskeletal

Konten Kurikulum :
 Kasus-kasus Muskuloskeletal yang sering terjadi
 Penurunan Fungsi Sensorik, Motorik dan Kognitif pada Kasus Muskuloskeletal
 Intervensi AFR pada Kasus Muskuloskeletal
 Penggunaan Peralatan Adaptasi pada Kasus Muskuloskeletal

Abstrak
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
rentang kehidupan. Dalam memberikan pelayanan tersebut terdapat upaya-upaya yang dilakukan
diantaraya upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Adapun beberapa ruang lingkup
pelayanan fisioterapi untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan dan
memulihkan sistem gangguan gerak dan fungsi. Salah satunya adalah pelayanan fisioterapi pada
kasus muskuloskeletal.
Fisioterapi Muskuloskeletal bertujuan untuk mendiagnosis dan menangani gangguan
muskuloskeletal. Berbagai gangguan muskuloskeletal yang terjadi seperti gangguan sikap, gangguan
mobilitas sendi, kinerja otot, dan ROM yang berkaitan dengan jaringan konektif/inflamasi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

lokal/kerusakan spinal/fraktur/arthroplasti/bedah tulang/bedah jaringan lunak, serta gangguan gait dan


locomotion serta balance yang berkaitan dengan amputasi.
Secara garis besar, kasus-kasus muskuloskeletal juga tidak terlepas dari adanya penurunan
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional dalam melakukan aktivitas fungsional sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan hidup. Semakin banyak kasus-kasus muskuloskelatal yang disebabkan oleh
adanya trauma, pekerjaan repetitif, kecelakaan kerja, dan lain sebagainya yang tentunya akan
mengganggu aktifitas kehidupan sehari-hari hingga aktivitas produktif. Maka dari itu diperlukan
kompetensi bagi seorang fisioterapis agar memahami gambaran umum kasus-kasus muskuloskeletal
serta penurunan fungsi yang terjadi sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian
individu dalam melakukan aktivitas fungsional dan rekreasinya.

Skenario
Seorang wanita bernama ibu Ida berusia 65 tahun dengan profesi sebagai chef di salah satu
restaurant datang ke klinik fisioterapi dengan keluhan sakit pada bahu kiri saat digerakan dan tidak
mampu melakuan aktivitas fungsional sehari hari seperti mengkancingkan dan membuka BRA. Saat
datang ke klinik pasien tampak kesakitan pada bahu ketika menggerakan lengan ke atas, kontur bahu
asimetris (bahu kiri lebih tinggi daripada bahu kanan) dan adanya protaksi bahu.

Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, apa diagnose dan gambaran umum sakit yang dapat dijelaskan
kepada pasien ?
 Bagaimana penurunan fungsi sensorik, motorik dan kognitif yang dialamai pasien ?
 Jelaskan manajemen AFR yang bisa diberikan pada pasien tersebut !

Self Assessment
 Sebut dan jelaskan 2 kasus muskuloskeletal yang Anda ketahui dan analisa penuruanan
fungsi yang mungkin terjadi serta rencana manajemen aktivitas fungsional dan rekreasinya
hingga penggunaan peralatan adaptasi !

Refrence
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 778/MENKES/SK/VIII/2008
 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI
 Occupational Therapist on Orthopedic and Trauma

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

10
Aktivitas Fungsional dan Rekreasi pada
Kasus Geriatri
Tujuan Pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelasakan Pentingnya AFR pada Kasus Geriatri


 Mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan garis besar Kasus Geriatri
 Mampu menerapkan manajemen AFR pada Kasus Geriatri

Konten Kurikulum :
 Kasus-kasus Geriatri yang sering terjadi
 Penurunan Fungsi Sensorik, Motorik dan Kognitif pada Kasus Geriatri
 Intervensi AFR pada Kasus Geriatri
 Penggunaan Peralatan Adaptasi pada Kasus Geriatri

Abstrak
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
rentang kehidupan. Dalam memberikan pelayanan tersebut terdapat upaya-upaya yang dilakukan
diantaraya upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Adapun beberapa ruang lingkup
pelayanan fisioterapi untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan dan
memulihkan sistem gangguan gerak dan fungsi. Salah satunya adalah pelayanan fisioterapi pada
kasus Geriatri.
Fisioterapi Geriatri merupakan pelayanan fisioterapi yang diperuntukan bagi lansia dengan
berbagai gangguan/sakit yang menyertai yang bersifat degeneratif. Manajemen fisioterapi geriatri ini

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

harus dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mendukung proses pelayanan
yang diberikan seperti aspek fisik, psikologis, hingga lingkungan pasien. Hal tersebut dilakukan untuk
mencegah bertambah parahnya keadaan berbagai ssstem tubuh terutama sistem muskuloskeletal
terkait proses degeneratif dalam aspek keseimbangan dan gerakan, memotivasi lansia untuk
mencapai tujuan realistis dari pemberian terapi, memperhatikan kemandirian dan kebutuhan
psikososial setiap individu, serta melibatkan orang-orang sekitar yang turut serta mendampingi.
Secara garis besar, kasus-kasus geriatri juga tidak terlepas dari adanya penurunan
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional dalam melakukan aktivitas fungsional sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan hidup. Mengingat bahwa terjadi penurunan berbagai fungsi tubuh seiring
bertambahnya usia, maka diperlukan pemahaman yang lebih dalam mengenai gambaran umum
kasus-kasus geriatri serta penurunan fungsi yang terjadi sebagai upaya meningkatkan derajat
kesehatan dan kemandirian individu dalam melakukan aktivitas fungsional dan rekreasinya.

Skenario
Seorang pasien berusia 79 tahun yang bekerja sebagai pedagang gado-gado mendatangi klinik
fisioterapi dengan membawa rujukan dari dokter yang menyatakan ibu ini menderita osteoarthritis
bilateral pada lutut. Pasien ini memiliki berat badan berlebih. Pasien ini mengeluh nyeri dan susah
menekuk lututnya yang mengganggu aktivitas BAB dan BAK. Hobi pasien adalah menonton sinetron.

Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, apa diagnose dan gambaran umum sakit yang dapat dijelaskan
kepada orang tua pasien ?
 Bagaimana penurunan fungsi sensorik, motorik dan kognitif yang dialamai pasien ?
 Jelaskan manajemen AFR yang bisa diberikan pada pasien tersebut !

Self Assessment
 Sebut dan jelaskan 2 kasus geriatri yang Anda ketahui dan analisa penuruanan fungsi yang
mungkin terjadi serta rencana manajemen aktivitas fungsional dan rekreasinya hingga
penggunaan peralatan adaptasi !

Refrence
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 778/MENKES/SK/VIII/2008
 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

11
Aktivitas Fungsional dan Rekreasi pada
Kasus Kardiopulmonal

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelasakan Pentingnya AFR pada Kasus Kardiovaskulopulmonal
 Mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan garis besar Kasus Kardiovaskulopulmonal
 Mampu menerapkan manajemen AFR pada Kasus Kardiovaskulopulmonal

Konten Kurikulum :
 Kasus-kasus Kardiovaskulopulmonal yang sering terjadi
 Penurunan Fungsi Sensorik, Motorik dan Kognitif pada Kasus Kardiovaskulopulmonal
 Intervensi AFR pada Kasus Kardiovaskulopulmonal
 Penggunaan Peralatan Adaptasi pada Kasus Kardiovaskulopulmonal

Abstrak
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
rentang kehidupan. Dalam memberikan pelayanan tersebut terdapat upaya-upaya yang dilakukan
diantaraya upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Adapun beberapa ruang lingkup
pelayanan fisioterapi untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan dan
memulihkan sistem gangguan gerak dan fungsi. Salah satunya adalah pelayanan fisioterapi pada
kasus kardiovaskulopulmonal.
Fisioterapi kardiovaskulopulmonal merupakan pelayanan fisioterapi untuk berbagai gangguan
jantung, paru dan pembuluh darah. Di rumah sakit sendiri, fisioterapi ini sudah dimasukan dalam

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

standard pelayanan gangguan kardiovaskulopulmonal. Gangguan kardiovaskulopulmonal meliputi


gangguan kinerja kardiovaskulopulmonal, gangguan kapasitas aerobic/ketahanan yang berkaitan
dengan deconditioning syndrome, gangguan ventilasi, respirasi, kapasitas aerobik yang berkaitan
dengan airways clearance dysfunction. Berbagai kasus yang berkaitan dengan gangguan ini seperti
asma, pneumonia, infark myocard, dan lain sebagainya terkait jantung, paru dan pembuluh darah.
Kasus-kasus kardiovaskulopulmonal juga tidak terlepas dari adanya penurunan kapasitas
fisik dan kemampuan fungsional dalam melakukan aktivitas fungsional sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan hidup. Mengingat segala aktivitas yang individu lakukan bergantung pada kemampuan
sistem kardiovaskulopulmonal dalam melakukan kerjanya secara optimal, maka diperlukan
kompetensi bagi seorang fisioterapis agar memahami gambaran umum kasus-kasus
kardiovaskulopulmonal serta penurunan fungsi yang terjadi sebagai upaya meningkatkan derajat
kesehatan dan kemandirian individu dalam melakukan aktivitas fungsional dan rekreasinya.

Skenario
Seorang pasien berusia 55 tahun baru saja keluar rumah sakit setelah melakukan operasi
pemasangan ring di jantungnya. Sebelum pulang, pasien telah melakukan 6 minutes walking test
dengan nilai mets 3. Sebelumnya, pasien bekerja menjadi seorang dosen di salah satu universitas di
kotanya. Pasien hobi bersepeda setiap minggunya.

Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, apa diagnose dan gambaran umum sakit yang dapat dijelaskan
kepada pasien ?
 Bagaimana penurunan fungsi sensorik, motorik dan kognitif yang dialamai pasien ?
 Jelaskan manajemen AFR yang bisa diberikan pada pasien tersebut !

Self Assessment
 Sebut dan jelaskan 2 kasus pediatri yang Anda ketahui dan analisa penuruanan fungsi yang
mungkin terjadi serta rencana manajemen aktivitas fungsional dan rekreasinya hingga
penggunaan peralatan adaptasi !

Refrence
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 778/MENKES/SK/VIII/2008
 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I dan II Edisi VI

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

12
Aktivitas Fungsional dan Rekreasi pada
Kasus Integumen

Tujuan Pembelajaran :
 Mampu memahami dan menjelasakan pentingnya AFR pada Kasus Integumen
 Mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan garis besar Kasus Integumen
 Mampu menerapkan manajemen AFR pada Kasus Integumen

Konten Kurikulum :
 Kasus-kasus Integumen yang sering terjadi
 Penurunan Fungsi Sensorik, Motorik dan Kognitif pada Kasus Integumen
 Intervensi AFR pada Kasus Integumen
 Penggunaan Peralatan Adaptasi pada Kasus Integumen

Abstrak
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
rentang kehidupan. Dalam memberikan pelayanan tersebut terdapat upaya-upaya yang dilakukan
diantaraya upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Adapun beberapa ruang lingkup
pelayanan fisioterapi untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan dan
memulihkan sistem gangguan gerak dan fungsi. Salah satunya adalah pelayanan fisioterapi pada
kasus integumen.
Fisioterapi Integumen merupakan pelayanan fisioterapi untuk mengatasi gangguan kulit dan
organ-organ lain yang berhubungan. Kasus-kasus integumen juga tidak terlepas dari adanya
penurunan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional dalam melakukan aktivitas fungsional sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Beberapa keluhan seperti luka bakar hingga rehabilitasi pasca

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Modul Aktivitas Fungsional dan Rekreasi

skin graft serta skin flaps memerlukan penanganan fisioterapi terutama dalam manajemen scar
sehingga mampu beraktivitas kembali dengan kapasitas fisik yang dimiliki untuk mencapai
kemampuan fungsional yang optimal.
Maka dari itu, diperlukan kompetensi bagi seorang fisioterapis agar memahami gambaran
umum kasus-kasus integumen serta penurunan fungsi yang terjadi sebagai upaya meningkatkan
derajat kesehatan dan kemandirian individu dalam melakukan aktivitas fungsional dan rekreasinya.

Skenario
Seorang pasien berusia 23 tahun datang ke klinik fisioterapi dengan diagnosis riwayat luka bakar
derajat 2 AB akibat ledakan tabung gas di tempat kerja 2 bulan lalu. Setelah keluar dari rumah sakit,
pasien tidak sempat kontrol kembali dan saat ini mengalami keterbatasan saat melakukan ekstensi
elbow akibat bekas luka bakar yang kini mengeras. Pasien bekerja sebagai seorang chef. Untuk
mengisi waktu luangnya, pasien sering berolahraga voli.

Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
 Berdasarkan skenario diatas, apa diagnose dan gambaran umum sakit yang dapat dijelaskan
kepada pasien ?
 Bagaimana penurunan fungsi sensorik, motorik dan kognitif yang dialamai pasien ?
 Jelaskan manajemen AFR yang bisa diberikan pada pasien tersebut !

Self Assessment
 Sebut dan jelaskan 2 kasus integumen yang Anda ketahui dan analisa penuruanan fungsi
yang mungkin terjadi serta rencana manajemen aktivitas fungsional dan rekreasinya hingga
penggunaan peralatan adaptasi !

Refrence
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 778/MENKES/SK/VIII/2008
 Physiotherapy in Burns, Plastics, and Recronstructive Surgery

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai