Anda di halaman 1dari 19

Pool Therapy

Hystory
Perkembangan
Hidroterapi
• Berendam dianggap sebagai • Transisi Hidroterapi dari peran preventif
sarana pengobatan pada dan rekreasional ke peran kuratif dan
bebrabagi kebudayaan dan rehabilitatif untuk penyakit dan gejala
tercatat mulai abad ke 4 -5 oleh sisa polio terjadi selama epidemi polio
Hippocrates pada tahun 1940- an dan 1950-an ketika
• Menggunakan air hangat dan Sister Kenny melakukan aktifitas di air
sebagai komponen perawtaan pasien
dingin untuk mengobati peneybuhan dari polio
berbagai penyakit. • Sister Kenny menemukan bahwa sifat
unik dari air termasuk daya apung
(bouyancy), resistensi dan dukungan
Sejarah memungkinkan pasien yang lemah
untuk melakukan kegiatan terapeutik
dengan lebih mudah dan aman daripada
yang dapat dilakukan pasien tersebut di
darat
Sifat Air yang dimanfaatkan:
•Konduktivitas Termal Standar Kolam Renang untuk
•Bouyancy = Daya Apung Pool Tehrapy:
• Viscosity = sifat kental yang dihasilkan air • Lebar: 3,6-4,5 m
sehingga memberikan tahanan terhadap
• Panjang: 6-7,2 m
proram latihan di dalam air • Kedalaman: 135 -150 cm
•Hidrostatik = untuk peningkatan
proprioseptif

Pool Therapy atau Aquatic Therapy  Program latihan yang dilaksanakan di dalam air
dengan tujuan penyembuhan

Kontraindikasi:
Indikasi:
• Pasien dengan
• Arthritis, nyeri punggung
gangguan/penyakit jantung
dan fibromyalgia, fraktur,
,demam, infeksi atau
stroke, osteoporosis
bladder/bowel inkontinensia.
Kondiktivitas
Termal

Tekanan Sifat Daya Apung


Hidrostatik Fisik Air (Bouyancy)

Resistensi 
Viskositas
Konduktivitas Termal
• Air dapat mentranfer panas dengan cara Konduksi dan Konveksi
• Oleh karena itu air dapat digunakan pada aplikasi superficial untuk
pemanasan dan pendinginan
• Perbandingan pengahantaran panas dan suhu antara air dan udara yaitu:
– Pengahantaran panas pada air lebih cepat 4 kali dari pada udara
– Penganhantaran suhu pada air lebih cepat 25 kali dari pada udara
• Secara klinis, selama hidroterapi, energi panas ditransfer dari suhu air
kepada pasien dengan menempatkan ektresmitas pasien ke dalam air.
• Kemampuan air untuk mentransfer panas sangat cepat dan efisien
merupakan suatu kelebihan melakukan exercise di dalam kolam dimana
suhu air diatur lebih dingin dari pada suhu tubuh pasien dikarenakan pada
saat pasien masuk ke dalam air, air akan membantu menghilangkan suhu
general tubuh pasien.
• Dengan demikian ektermitas pasien dipercepat dengan peningkatan
agitasi dari air, dan air dingin meningkatkan gerakan pasien di dalam
kolam
Daya Apung (Bouyancy)
• Daya apung adalah gaya yang dialami (dorongan ke atas pada
tubu)h dalam arah yang arah yang berlawanan dengan gaya
gravitasi
• Menurut prinsip Hukum Archimedes:
– Ketika tubuh sepenuhnya atau sebagian direndam ke dalam cairan
saat istirahat, maka tubuh akan mengalami gaya dorongan ke atas
yang sama dengan berat cairan yang digantikannya.
– Jumlah cairan yang dipindahkan tergantung pada kerapatan tubuh
yang direndam relatif terhadap densitas cairan
– Karena densitas tubuh manusia lebih rendah daripada air
menyebabkan tubuh mendapatkan dorongan ke atas (mengapung)
• Melakukan exercise di dalam air memanfaatkan daya apung
sehingga pada saat latihan di dalam air dapat menurunkan tekanan
dalam menahan beban tubuh pada sendi, otot dan jaringan ikat.
Resistensi  Viscosity
• Viscosity (sifat kekentalan air) memberikan ketahanan (resistensi)
terhadap gerakan tubuh di dalam air
• Resistensi ini terjadi terhadap arah gerak tubuh dan meningkatkan
proporsinya terhadap kecepatan relatif gerak tubuh dan area frontal
bagian tubuh yang bersentuhan dengan air.
• Secara klinis, peningkatan kecepatan gerakan tubuh dapat lebih
meningkatkan di dalam air dikarenakan adanya tahanan oleh sifat
kekentalan air yang menimbulkan efek resistance terhadap gerakan
yang dilakukan tubuh di dalam air sehingga dapat menimbulkan
efek penguatan (strengthening) dan juga koordinasi
• Resisten dapat meningkat dengan peningkatan kecepatan gerakan
tubuh yang dilakukan.
• Namun resisten dari air juga dapat tiba-tiba berhenti apabila
gerakan tubuh tiba-tiba berhenti..
Tekanan Hidrostatis
• Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan air
pada tubuh yang dicelupkan ke dalam air.
• Sesuai dengan Hukum Pascal:
– Cairan memberikan tekanan yang sama pada seluruh
permukaan tubuh saat istirahat pada kedalaman tertentu,
dan tekanan ini meningkat sebanding dengan kedalaman
cairan
• Dikarenakan adanya tekanan hidrostatis yang
meningkat sesuai dengan kedalaman cairan, jumlah
tekanan yang diberikan pada pasien yang dicelupkan
secara tegak yaitu:
– Tekanan pada ektremitas distal > tekanan pada bagian
tubuh yang lebih proksimal / cranial
Efek Fisiolgis Hidroterapi
• Cleansing effect
• Musculosceletal effect
• Cardiovascular effect
• Respiratory effect
• Renal effect
• Physiological effect
Exercise Pool
• Kelebihan:
– Pasien dapat bergerak dengan bebas, resiko jatuh lebih kecil
selama exercise
– Penurunan tekanan berat tubuh pada sendi, otot dan jaringan
ikat. Dengan pencelupan kedalaman 60 inci dalam air, weigh
bearing pada ekstremitas bawah menurun sebesar 88% - 95%
– Daya apung dapat membantu kondisi otot yang lemah untuk
meningkatkan performa saat active exercise
• Kekurangan:
– Resiko jatuh ketika pasien masuk dan keluar air dikarenakan air
disekitar kolam renang yang membuat lantai menjadi licin
– Resiko jatuh akibat masuknya pasien secara individu
– Kesulitan keseimbangan pada saat exercise
– Resiko tenggelam
– Kecemasan pasien saat di dalam air
Ruangan Hidoterapi
RS Prima Pekanbaru
Alumni yang melaksanakan
Hidroterapi di RS dan Klinik

Satria Balarga - Fisioterapis penanggungjawab Tia Sartika Suja – Klinik Cerebral Palcy - Padang
Hydroterapi di Bogor Senior Hospital
Riski Meidio Putra – Stroke Center - Jakarta
Pool Therapy Tools
• Floating
Noodles /
Floating Water
• Barbel
• Aquatic Ankle cuffs
• Disc Balance
• Aqua Jogger
• Aqua Dumbles
• Underwater treadmill
• Underwater Trampoline
• Comfy matres

Anda mungkin juga menyukai