• Korteks Serebri : memberikan dorongan untuk motoric dan menetapkan gerakan manusia
• Basal Ganglia dan Thalamus : menyediakan pogram motoric kasar
• Korteks Motorik, Batang Otak dan Sumsum Tulang Belakang (saling bersamaan) :
mempertahankan postur dan gerakan normal
• Cerebellum : mempertahankan posisi seimbang dan gerakan halus
➢ MOTOR CONTROL adalah proses mengaktifkan dan mengkoordinaikan otot dan anggota tubuh
lainnya dalam keterampilan motoric menggunakan otak (manusia/hewan)
➢ PENGEMBANGAN MOTOR CONTROL : Kemampuan mempertahankan dan mengubah
postur&gerakan tubuh
PROSES → MOTOR LEARNING (di ajarin lagi) → HASIL : perubahan permanent ada Motor
Performance
❖ Note : kerusakan otak level bawah akan mengakibatkan Kaku & Stress.
• Lateral Pathways – mengatur gerakan volunter pada otot distal (dibawah kontrol volunter korteks)
serebri
• Ventromedial Pathways – mengatur kontrol postur dan lokomotor (dibawahkontrol brain stream)
KORTEK SEREBRI
Human area 6 = premotor area (PMA) and supplemental motor area (SMA) = premotor cortex
•Berasal dari kortek motorik primer, premotor dan suplementari motorik area
•Akson yang tidak menyilang di decussasio pyramidalis, akan menyilang di level servikal dan torakal
• Memberikan sinyal lain ke traktus lainnya : ke basal gangglia, traktus rubrospinal, traktur
vestibulospinal, rubrospinal , serebro pontin, dll
• masih dapat melakukan berbagai kegiatan menggunakan tubuh dan anggota badan dan dapat berjalan
dan memanjat dengan cara normal.
• kekurangan paling dramatis adalah melakukan tugas manipulatif terampil dengan jari dan tangan
khususnya koordinasi dua tangan
Gangguan pada CST
•Adanya lesi pada kortek motorik → mempengaruhi kontrol motorik anggota gerak yang kontralateral
•Contoh :
- Stroke
- Tumor pada otak
- Trauma kepala (kena di daerah korteks motorik)
•Gejala yang ditimbulkan berupa tanda – tanda dengan Upper motor neuron (UMN)
Sinyal dari korteks motorik → Ganglia basal → talamus → kortek → Inhibisi gerakan → Cerebelum
→ talamus → korteks → inhibisi dan eksitatory
NEUROTRANSMITER
DISEASE (penyakit)
• Penyakit Parkinson (paralisis agitan) — penghancuran substantia nigra dan atau globus pallidus yang
meluas. Ditandai dengan kekakuan, tremor saat istirahat, dan akinesia.
• Hilangnya neuron yang mensekresi dopamin di substantia nigra; aktivitas ACh yang berlebihan di
striatum dari korteks. Obati dengan mengganti dopamin (L-DOPA) dan / atau dengan memblokir ACh
dari korteks.
• Chorea (penyakit Huntington) — terkait dengan degenerasi striatum. Pola gerakan kelompok otot
yang tidak teratur (koreografi = menari). Kemajuan menuju kekakuan dan demensia, kematian.
• Hasil dari hilangnya GABA yang mengandung neuron dan menjadi hilangnya input penghambatan
untuk globus pallidus.
• Athetosis — gerakan menggeliat pada tangan, lengan, leher, atau wajah. Disebabkan oleh lesi pada
globus pallidus.
CEREBELLUM
1. Hipotonia adalah penurunan tonus otot, ditandai dengan menurunnya tahanan terhadap gerakan
pasif, dan pada perabaan otot lunak / lembut serta flaccid.
2. Tremor adalah gerakan involunter yang terjadi karena kontraksi grup antagonis yang berubah – ubah.
• Intention atau kinetik : gerakan volunteer dari ektermitas dan cenderung meningkat menjelang akhir
dari tujuan gerakan.
•Postural atau static : gerakan tubuh mengayun ke depan – belakang saat pasien mempertahankan
posisi / postur berdiri.
1. Gangguan gait : ditandai dengan pola ambulasi yang khas dimana ‘ base of support’ melebar.
KESIMPULAN
• Brain stem centers – untuk modulasi atau keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi otot – otot
gravitasi, bekerja sama dengan sistem vestibular
• Basal ganglia – posture dan planning serta koordinasi terhadap seluruh gerakan motorik
• Cerebellum – equilibrium; sebagai pusat koordinasi seluruh gerakan motorik dan sensorik pusat
keseimbangan