Anda di halaman 1dari 26

REGULASI GERAK SADAR

Jurusan Okupasi Terapi


Politeknik Kesehatan Surakarta
 Regulasi gerak sadar
(voluntary movement) tidak
secara hirarki, tetapi secara
KONTROL GERAK SADAR
simultan
AREA KORTEKS MOTORIK
(MOTOR CORTEX)
• Korteks motorik primer (M1)
• Korteks premotorik
• Supplementary motor area
(area motorik suplementer)
• Korteks parietalis posterior
KORTEKS MOTORIK PRIMER
 Representasi
seluruh bagian tubuh

 Berperan menghasilkan
gerakan (eksekusi), menerima
feedback informasi sensori dari
suatu gerakan, menentukan
tenaga yg diperlukan & arah
suatu gerakan
AREA PREMOTORIK
• Peta otot tubuh, tapi < detil dibandingkan M1
• Input dari area sensoris, output ke M1

• Area premotorik :
1. anterior  membuat “bayangan motorik”
gerakan seluruh otot yang akan dikerjakan
2. posterior  merangsang setiap pola
aktivitas otot secara berurutan yang
dibutuhkan untuk mewujudkan “bayangan
motorik”
Berperan dalam perencanaan • Area premotorik posterior mengirim sinyal
/ persiapan (inisiasi) gerak
langsung ke M1, namun lebih sering terlebih
sadar, terutama pengaturan
postur yang diperlukan untuk dahulu ke basal ganglia dan talamus untuk
melakukan suatu gerakan merangsang otot secara spesifik
AREA MOTORIK SUPLEMENTER
• Peta otot tubuh, tapi < detil dibandingkan M1
• Fungsi berkaitan dengan area premotorik,
proyeksi ke M1

• Fungsi area motorik suplementer :


1. fiksasi gerakan dari berbagai segmen tubuh
2. gerakan posisional tangan
3. gerakan posisional mata
sebagai pendukung untuk mengatur gerak halus
pada lengan & tangan oleh area premotorik & M1
Berperan dalam
mengorganisasi / • Memicu gerak bilateral (contoh : kedua tangan
merencanakan sekuensis mencengkeram secara bersamaan)
aktivasi otot skelet yang
diperlukan untuk
menghasilkan suatu gerakan.
AREA SPESIFIK PENGATUR MOTORIK
1. Area premotorik Broca
(pembentukan kata)

2. Area premotorik gerakan mata


volunter (mengatur gerakan mata)

3. Area rotasi kepala (terkait erat


dengan lapang gerakan mata)

4. Area premotorik keterampilan


tangan (pengatur gerak
terampil dan terkoordinasi pada
tangan) ; terganggu  apraksia
motorik
BASAL GANGLIA
BASAL GANGLIA
Fungsi :
1. Konversi pikiran abstrak menjadi gerakan sadar
2. Inisiasi & mengakhiri gerakan
3. Regulasi tonus otot
4. Perencanaan & pemrograman gerakan
5. Kontrol intensitas relatif gerakan sekuensial
6. Merangkai/ mengurutkan gerakan berturutan,
jamak, paralel, untuk mencapai tujuan motorik
kompleks spesifik
7. Kontrol “timing” dan dimensi gerakan
8. Arah, amplitudo, kecepatan, mulai gerakan
9. Hambat gerakan tak perlu

Ganglia basalis – potongan coronal otak


CEREBELLUM
Fungsi :
1. Monitor perbedaan rencana & eksekusi gerakan
(koreksi)
2. “Timing” aktivitas motorik
3. Gerakan amat trampil, terkoordinasi, cepat
4. Perubahan cepat satu gerakan ke gerakan
berikutnya
5. Kontrol intensitas kontraksi otot
6. Kontrol interaksi instan otot agonis & antagonis
7. Membantu korteks serebri  “turn on/ off” otot,
perencanaan & pemrograman
8. Membantu batang otak  gerak postural, cepat,
equilibrium
9. Membantu medulla spinalis  meningkatkan
refleks regang
10. Mengurangi “error” dalam gerakan
BRAINSTEM
• Batang otak terdiri dari :
– medulla oblongata,
– pons
– mesencephalon (mid brain)

• Fungsi kendali khusus :


– Mengatur pernapasan
– Mengatur sistem kardiovaskular
– Mengatur sistem gastrointestinal
– Mengatur gerakan stereotipe
– Mengatur keseimbangan
– Mengatur gerakan mata

Berperan mengatur /
mempertahankan keseimbangan
melalui regulasi tonus otot, kontrol otot
postural, dan orientasi kepala dan
badan
Vestibular Nuclei & Reticular Nuclei
berperan pada proses penyanggaan tubuh
dalam melawan gravitasi
JARAS MOTORIK

• Upper Motor Neuron (UMN)


• Jaras motorik langsung/ Traktus piramidalis
• Traktus kortikobulbaris
• Traktus kortikospinalis
• Traktus kortikospinalis ventralis (10%)
• Traktus kortikospinalis lateralis (90%)
• Jaras motorik tak langsung/ Traktus ekstrapiramidalis
• Traktus rubrospinal
• Traktus tektospinal
• Traktus vestibulospinal
• Traktus retikulospinal (lateral & medial)

• Lower Motor Neuron (LMN): Batang otak/ Medulla spinalis  otot


skelet
• Sistem kortikobulbaris  saraf-saraf kranialis (12 pasang)
• Sistem kortikospinalis  saraf-saraf spinalis (31 pasang)
JARAS MOTORIK
(Piramidal)
 Traktus kortikospinal
(piramidal)
• Sinyal motorik dijalarkan
secara langsung dari
korteks motorik ke
medulla spinalis
• Sinyal motorik melalui
• Serabut saraf
jaras asesoris yang
> 1 juta
• 3% serabut melibatkan basal
bermyelin ganglia, serebelum dan
(D=16µm) batang otak
• Kecepatan =
70 m/detik
JARAS MOTORIK
(Piramidal)

•Traktus kortikospinalis ventralis/ anterior (10%):


• Otot-otot proksimal / aksial
• Penyesuaian postur
• Gerakan umum (gross movements)
• Traktus kortikospinalis lateralis (90%):
• Otot-otot distal
• Gerakan trampil (skilled movements)
JARAS MOTORIK
(Piramidal)
• Traktus kortikobulbar :
• Saraf kranial III, IV, V, VI, VII,
IX, X, XI, XII
• Otot-otot kepala & leher (bola
mata, lidah, leher, mengunyah,
ekspresi wajah, bicara)

Bulbar = batang otak


JARAS MOTORIK
(Piramidal)
• Traktus kortikorubrospinalis
merupakan jalur tambahan
kortikospinal ; jk kortikospinal
terganggu msh terjadi gerakan
namun gerak fine motor terganggu

• Memiliki jalur yang sama dengan


kortikospinal di dalam kolumna lateralis
medula spinalis  sistem motorik medulla
bagian lateral

Rubro = red nucleus


JARAS MOTORIK
(Ekstrapimidal)

 Jaras motorik berawal dari basal


ganglia, batang otak dan nukleus
rubra (Guyton & Hall, 2006)

(Tortora & Derrickson, 2009)


JARAS MOTORIK
(Ekstrapimidal)
Traktus rubrospinal: Dari nucleus rubra (red nucleus)  medulla
spinalis ; Gerakan bagian distal ekstremitas
Traktus tektospinal: Dari colliculus superior  medulla spinalis
Gerakan kepala & mata, respon terhadap
stimuli visual
Traktus vestibulospinal: Nucleus vestibular  medulla spinalis
Tonus otot ipsilateral  keseimbangan,
respon terhadap gerakan kepala
Traktus retikulospinal lateral:
Formatio reticularis  medulla spinalis
Fasilitasi refleks fleksor, inhibisi refleks
ekstensor, mengurangi tonus otot aksial
& proksimal tungkai
Traktus retikulospinal medial:
Formatio reticularis  medulla spinalis
Inhibisi refleks fleksor, fasilitasi refleks
(Tortora & Derrickson, 2009) ekstensor, meningkatkan tonus otot
aksial & proksimal tungkai
JARAS MOTORIK
(Ekstrapimidal)
• Tractus vestibulospinal
• Tractus vestibulospinalis medialis
• Turun bilateral  segmen cervical & thoracal
• Kontrol otot leher
• Tractus vestibulospinalis lateralis
• Turun ipsilateral  segmen cervical – lumbosacral
• Inervasi otot ekstensor paravertebral & tungkai proksimal (otot anti
gravitasi; kontrol postur & keseimbangan)

• Tractus reticulospinal
• Tractus reticulospinalis medialis & lateralis
• Terminal di banyak level medulla spinalis
• Inervasi otot ekstensor paravertebral & tungkai

• Tractus rubrospinal
• Inervasi otot fleksor tungkai proksimal (Mihailoff & Haines, 2006)
INTERAKSI SISTEM PIRAMIDAL –
SISTEM EKSTRAPIRAMIDAL
• Sistem piramidal  meregulasi gerak sadar yg akan
dilakukan

• Sistem ekstrapiramidal  meregulasi tonus dan


gerakan kasar

• Interaksi keduanya 
menentukan landasan untuk dapat terbentuknya suatu
gerak sadar yang diregulasi oleh agar
terkoordinasi (halus), terampil dan mahir
REFERENSI
1. Bear MF, Connors BW, Paradiso MA (2007). Neuroscience: Exploring the
Brain. 3rd ed. Chapter 14 Brain Control of Movement. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins. P 463.

2. Ganong WF (2005). Review of Medical Physiology. 22nd ed. Chapter 12


Control of Posture and Movement. Asia: McGraw Hill. Pp. 202-222.

3. Guyton AC, Hall JE (2006). Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Chapter
56 The Cerebellum, the Basal Ganglia, and Overall Motor Control.
Philadelphia: Elsevier Saunders. Pp. 698-713

4. Mihailoff GA, Haines DE (2006). Chapter 24 Motor System I: Peripheral


Sensory, Brainstem, and Spinal Influence on Anterior Horn Neurons. In:
Haines DE (ed). Fundamental Neuroscience for Basic and Clinical
Applications. 3rd ed. Churchill Livingstone Elsevier, Philadelphia. Pp. 380-393.
REFERENSI
5. Mihailoff GA, Haines DE (2006). Chapter 25 Motor System II:
Corticofugal Systems and the Control of Movement. In: Haines DE (ed).
Fundamental Neuroscience for Basic and Clinical Applications. 3rd ed.
Churchill Livingstone Elsevier, Philadelphia. Pp. 394-412.

6. Tortora GJ, Derrickson BH (2009). Principles of Anatomy and Physiology.


12th ed. Chapter 16 Sensory, Motor, and Integrative Systems. Asia: John
Wiley & Sons. Pp. 583 - 590

Anda mungkin juga menyukai