Anda di halaman 1dari 16

THE MOTOR SYSTEM, FLACIDITY, SPASTICITY

oleh :
Inaya Dian dari
Linda Pratama Syaifuddin
Sistem motorik
 Sistem motorik adalah kumpulan
struktur pusat dan perifer dalam sistem saraf yang
mendukung fungsi motorik, yaitu gerakan.  Struktur
perifer dapat mencakup otot rangka dan koneksi
saraf dengan jaringan otot. Struktur pusat termasuk
korteks serebral , batang otak , sumsum tulang
belakang , sistem piramidal termasuk neuron motorik
atas , sistem ekstrapiramidal , otak kecil , dan neuron
motorik bawah di batang otak dan sumsum tulang
belakang.
 sistem saraf motorik somatik mengontrol
kontraksi otot rangka scr volunter/ sadar; dan
involunter berupa respons yg sederhana &
otomatis, atau gerakan kompleks yg di luar
kesadaran (refleks )
 sistem saraf motorik somatik mengontrol
kontraksi otot rangka scr volunter/ sadar; dan
involunter berupa respons yg sederhana &
otomatis, atau gerakan kompleks yg di luar
kesadaran (refleks )
Korteks Asosiasi Prefrontal   Dorsolateral 

Korteks asosiasi yang memiliki fungsi sensorimotor


penting adalah korteks asosiasi frefontal
dorsolteral. Ia menerima proyeksi-proyeksi dari
korteks pariental posterior,dan mengirimkan
proyeksi kedaera-daerah korteks motorik secara
sekunder,ke korteks motorik primer,dan kemedan
mata frontal
 Korteks motorik primer
Korteks motorik primer merupakan sumber utama traktus
piramidalis. Traktus ini berasal dari area korteks motorik dan
somatosensorik sekitar sulkus sentralis. Serat traktus piramidalis
berasal dari sel neuron piramida pada lapisan V korteks dan
melalui kapsula interna turun menuju batang otak dan medula
spinalis. Serat piramidal yang berasal dari girus presentralis (area
3a dan 4) berlalu menuju interneuron premotorik dan juga secara
langsung menuju motoneuron.
Korteks ini merupakan titik konvergensi utama sinyal-sinyal
sensorimotor kortikal,dan merupakan titik awal utama,tetapi
bukan satu-satunya,dari siyal-sinyal sensori motor dari konteks
serebral.pemahaman tetang fungsi korteksmotorik serebral baru-
baru ini mengalami perubahan radikal
 Korteks motorik sekunder
 Daerah-daerah yang menerima banyak inputnya dari korteks asosiasi
dan mengirirmkan banyak output-nya kekorteks motorik primer
Dua daerah korteks motorik sekunder yang diketahui → daerah motorik
suplementer dan korteks premotorik.
Area ini memiliki peran penting dalam pemrograman dan perencanaan
gerakan dan urutan yang harus diikuti agar dapat melakukan gerakan
secara tepat dan terkoordinasi. Terlepas dari ini dan bahwa rangsangan
listrik dari daerah-daerah ini dapat menghasilkan gerakan, tidak dengan
sendirinya yang didedikasikan untuk merealisasikannya, tetapi berfokus
pada atur gerakan sebelum motor utama dapat melakukannya.
Cerebellum danGanglia basalis
 Serebelum  
Serembelum menerima informasi dari korteks motorik primer
dan sekunder,informasi tentang sinyal-sinyal motorik yng
turun dari nuklei motorik batang otak dan umpan balik dari
respons-respons motorik melalui sistem somatosensorik dan
vestibuler 
 Ganglia Basalis 
Ganglia baslis tidak mengandung neuron sebanyak
serebelum,tetapi dalam arti tertentu mereka lebih
kompleks.anatomi ganglia basalis menunjukkan
bahwa,seperti halnya sebelum,mereka menjalankan fungsi
modulatorik 
 Keduanya merupakan sistem sesorimotor yg penting,tetapi
bukan merupakan bagian utama jalur yg dilalui siyal-sinyal yg
turun melalui heirarki sensorimotor
Descending motor pathway

 Descending pathway adalah kelompok serabut saraf bermielin yang


membawa informasi motorik dari otak atau batang otak ke otot efektor,
melalui sumsum tulang belakang. Mereka secara fungsional dapat dibagi
menjadi dua kelompok: saluran piramidal (sukarela) dan ekstrapiramidal
(tidak disengaja).
Stretch Reflex (Reflex Regang)

 Refleks merupakan respon yang berlangsung secara singkat


dan relative otomatis terhadap stimulus.
 Refleks spinalis menjadi dasar terbentuknya gerakan dimana
input sensoris diperoleh dari serabut dorsalis dan alpha motor
neuron memberikan jalur output yang bersifat motoric.
Reflex Regang

 Refleks regang pada prinsipnya bekerja untuk memberikan


tahanan pada proses otot memanjang sehingga otot
memungkinkan melakukan penyesuaian terhadap
perubahan beban pada kerja otot.
 Aktivitas reflex ini bekerja secara efisien karena tidak
harus melalui mekanisme koordinasi pada korteks sehingga
tidak sampai pada tingkat kortexnya.
Spastisitas
Spastisitas merupakan suatu kelainan motorik yang ditandai oleh
peningkatan refleks perenggangan tonik yang terkait dengan peregangan
dan peningkatan refleks tendon, yang berasal dari eksitabilitas yang
berlebihan dari refleks regang.
Akibat Spastisitas :
 Mobilitas turun
 Penurunan aktivitas otot ketika menjalankan fungsi
 Perubahan pada faktor non-neural sebagai hasil penurunan kontrol
supraspinal.
 Nyeri.
 ROM sendi turun.
 Beberapa posisi terganggu
Serabut Dorsalis dan aktivitasnya

 Serabut dorsalis Ia berhubungan dengan otot intrafusal


(jaringan intrafusal dibagian dalam otot) yang bertugas
memberikan informasi tentang Panjang otot dan perubahan
pemanjangan ototnya.
 Serabut II bertugas untuk memberikan informasi sensoris
tentang Panjang otot yang konstan.
 Area di otot yang menerima stimulus yaitu intrafusal
sedangkan area yang sifatnya adalah motoric agar terjadinya
kontraksi yaitu ekstrafusal.
Reciprocal Innervation
Renshaw Sel
 Peningkatan aktivitas pada motor neuron akan diikuti oleh peningkatan
inhibisi pada sel Renshaw
 Sel Renshaw menstabilkan aktivitas motor neuron sehingga mencegah
aktivitas berlebihan dari motor neuron. Sel ranshaw juga menghibisi
aktivitas interneuron Ia yang berhubungan dengan otot antagonis.
Golgi Tendon Reflex

 Golgi tendon Reflex ini meliputi serabut afferent Ib,


Inhibitory interneuron Ib, dan Alpha motor neuron.
 Organ tendon Golgi melekat pada tendon; Spindle otot
tertanam di otot. Karena organ tendon Golgi terhubung
secara seri dengan otot, mereka Sensitif terhadap
ketegangan otot; Sebaliknya, spindle otot dihubungkan
secara paralel Dengan serat otot dan mereka sensitif
terhadap panjang otot.
Withdrawal Reflex (Fleksor)
 Terjadi kontraksi pada otot hamstring, eksitasi inhibitory interneuron
memberikan aktivasi pada otot quadriceps (reciprocal inhibition) sebagai inhibisi
kontraksi otot hamstring tersebut.
 Reflex ini muncul disaat ada sesuatu yang menyakitkan diri/tubuh manusia
sehingga manusia dapat mengangkat kaki secara reflex dan menjauhi
benda/tempat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai