Anda di halaman 1dari 4

1. Susunan saraf tepi?

Susunan saraf tepi (SST) yaitu saraf kranial dan saraf spinalis yang merupakan garis
komunikasi antara SSP dan tubuh . SST tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke
SSP (Bahrudin, 2013). Berdasarkan fungsinya SST terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
A. Saraf Somatik
Sistem saraf somatik terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal. Proses
pada saraf somatik dipengaruhi oleh kesadaran.
1. Saraf Kranialis
12 pasang saraf kranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa dari saraf
tersebut hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagian besar tersusun dari serabut sensorik
dan motorik.
2. saraf spinal
Ada 31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan ventral
(anterior). Saraf spinal adalah saraf gabungan motorik dan sensorik, membawa informasi ke korda
melalui neuron aferen dan meninggalkan melalui eferen.

B. Sistem Saraf Otonom (SSO)

Sistem saraf otonom mengatur jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari. Jaringan
dan organ tubuh yang diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Sistem ini terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Fungsi dari kedua
sistem saraf ini adalah saling berbalikan.
SST berdasarkan divisinya juga dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Divisi sensori
(afferent) yaitu susunan saraf tepi dimulai dari receptor pada kulit atau otot (effector) ke dalam
pleksus, radiks, dan seterusnya kesusunan saraf pusat. Jadi besifat ascendens. 2. Divisi motorik
(efferent) yang menghubungkan impuls dari SSP ke effector (Muscle and Glands) yang bersifat
desendens untuk menjawab impuls yang diterima dari reseptor di kulit dan otot dari lingkungan
sekitar.
2. Anatomi dan fisiologi dari gerak refleks?
Gerak refleks merupakan gerakan yang tiba-tiba yang diberikan oleh tubuh untuk menjawab
stimulus/rangsang tertentu. Secara umum, gerak yang dihasilkan oleh tubuh manusia dalam bentuk
respon dapat dibedakan menjadi gerak biasa (gerak sadar) dan gerak refleks. Gerak sadar adalah
gerakan yang diberikan setelah sebuah stimulus di interpretasi/diolah dalam otak. Sedangkan gerak
refleks adalah gerak yang sifatnya sangat cepat, tanpa ada interpretasi dari otak terlebih dahulu.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa
dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip,
bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor
penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf
penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk
disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak
refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak,
misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang
belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada
lutut.

3 Jelaskan tentang UMN dan LMN?


Upper Motor Neuron (UMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari korteks
motorik serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam sistem
saraf pusat. Berasal dari area motorik girus presentralis dan bagian korteks lain, terutama area
premotorik lobus frontalis. Pada girus presentalis, bagian-bagian tubuh direpresentasikan secara
terbalik dengan daerah yang besar untuk kepala pada bagian bawah, daerah besar untuk tangan di atas
daerah untuk kepala kemudian daerah yang lebih kecil untuk lengan, badan, tungkai, dan perineum.
Makin halus gerakan suatu bagian makin besar jumlah korteks yang bertanggung jawab untuk itu.
Upper motor neuron membentuk traktur piramidalis. Terdiri dari serat kortikonuklear yang berjalan
hanya sampai batang otak, untuk berhubungan dengan serat nervus kranialis yang memiliki fungsi
motoric, dan serat kortikospinal yang berjalan menuju medulla spinalis. Traktus piramidalis berjalan ke
bawah dan ke dalam melalui hemisfer serebri, dan kemudian melalui otak tengah, pons, dan medulla
onlongata, membentuk rigi panjang di dalam medulla, pyramis, sesuai dengan namanya.( Guyton and
Hall, Edisi 12)

Lower motor neuron (LMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf
pusat tetapi serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan
berakhir di otot rangka.Serabut-serabut traktus ekstrapiramidalis beserta serabut-serabut aferennya
memasuki medulla spinalis melalui kornu posterior untuk berakhir langsung di badan sel atau
dendrit sel motor neuron alfa dan gamma atau melalui neuron internunsial, asosiasi dan komisural
aparat neuronal intrinsic medulla spinalis. Sherwood, Edissi 16 2018)
4 Macam-macam gerak refleks?
i. REFLEKS REGANG
Refleks spinal dasar adalah refleks yang diintegrasikan oleh korda spinalis; yaitu, semua komponen
yang diperlukan untuk menghubungkan masukan aferen ke respons eferen terdapat di dalam korda
spinalis. Refleks yang paling sederhana adalah refleks regang, yaitu ketika neuron aferen yang
berasal dari reseptor yang mendeteksi regangan pada otot rangka berujung secara langsung pada
neuron eferen yang menyarafi otot rangka yang sama untuk menyebabkannya berkontraksi dan
melawan regangan. Pada refleks ini, pusat integrasi adalah sinaps tunggal yang terdapat pada
medula spinalis di antara jalur aferen dan eferen. Refleks regang adalah suatu refleks monosinaptik
("satu sinaps") karena satu-satunya sinaps pada lengkung reflex adalah yang berada di antara
neuron aferen dan neuron eferen. Semua refleks lainnya bersifat polisinaptik ("banyak sinaps")
karena terdapat antarneuron pada jalur refleks sehingga terdapat sejumlah sinaps. Refleks lucut
adalah contoh refleks spinal dasar polisinaptik.
REFLEKS LUCUT

Ketika seseorang menyentuh kompor panas (atau menerima rangsangan nyeri lainnya),
refleks lucut terpicu untuk menarik tangan dari rangsang yang menimbulkan nyeri. Kulit
memiliki berbagai reseptor untuk rasa hangat, dingin, sentuhan ringan, tekanan, dan nyeri.
Meskipun semua informasi dikirim ke SSP melalui potensial aksi, SSP dapat membedakan
antara berbagai rangsangan karena reseptor dan, dengan demikian, jalur aferen yang diaktifkan
oleh rangsangan yang berbeda juga. Jika suatu reseptor dirangsang cukup kuat sehingga reseptor
tersebut mencapai ambang, terbentuk potensial aksi di neuron aferen. Semakin kuat rangsangan,
semakin tinggi frekuensi potensial aksi yang dihasilkan dan dikirim ke SSP. Setelah masuk ke korda
spinalis, neuron aferen berdivergensi untuk bersinaps dengan berbagai antarneuron.
Neuron aferen juga merangsang antarneuron inhibitorik yangmenghambat neuron eferen
yang menyarafi triseps untuk mencegahnya berkontraksi. Triseps adalah otot di lengan yang
mengekstensikan (meluruskan) sendi siku. Ketika biseps berkontraksi untuk menekuk siku, akan
kontraproduktif bagi triseps untuk berkontraksi. Karena itu, inhibisi otot-otot yang antagonis
(melawan) respons yang diinginkan sudah tercakup dalam refleks lucut. Jenis koneksi ini
melibatkan stimulasi saraf ke satu otot dan inhibisi secara bersamaan saraf ke otot antagonisnya
di kenal sebagai persarafan timbale balik.
Refleks superfisialis

Refleks ini timbul karena terangsangnya kulit atau mukosa yang mengakibatkan
berkontraksinya otot yang ada di bawahnya atau di sekitarnya. Jadi bukan karena teregangnya otot
seperti pada refleks dalam. Salah satu contohnya adalah refleks dinding perut superfisialis (refleks
abdominal).(Bahar, 2017)

5. Faktor yang mempengaruhi gerak refleks (aferen dan eferen)?


Neuron sangat sensitif terhadap perubahan pH dari cairan interstisial di sekitarnya. Contohnya,
kondisi alkalosis akan meningkatkan eksitabilitas suatu neuron.

Anda mungkin juga menyukai