Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM BIOKIMIA KARBOHIDRAT

Tujuan Paktikum

 Untuk mengetahui metode pemeriksaan biokimia karbohidrat

Teori

Karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung tiya unsur utama yaitu C , H ,
dan O. Karbohidrat secara alamiah ditentukan sebagai hasil sintesis tumbuh - tumbuhan
seperti padi , jagung , kentang , ubi , dan sagu . Fungsi karbohidrat yang paling utama dalam
tubuh yaitu sebagai sumber bahan bakar atau energi contohnya glukosa , pati , dan glikogen
, serta sebagai bahan penyusun struktur sel contohnya selulosa , kitin , dan pektin Fungsi
lain dari karbohidrat yang juga penting adalah peranannya dalam metubolisme seluler dan
reaksi biosintesis , penyusun DNA dan RNA , serta dapat berikutan dengan lipid dan protein
membentuk membran sel .

Karbohidrat secara garis besar digolongkan menjadi 4 golongan yaitu monosakarida ,


disakarida , oligosakarida , dan polisakarida

a. Monosakarida , bentuk karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat


dihidrolisis , gugus penyusunnya dapat berupa aldosa maupun ketosa , contohnya
Glukosa dan Fruktosa
b. Disakarida , tersusun atas dua monosakarida , contohnya : sukrosa ( fruktosa dan
ghikosa ) , laktosa ( glukosa dan galaktosa ) , maltosa ( glukosit dan glukosa ) .
Monosakarida satu dan lainnya dihubungkan oleh ikatan glikosida melalui eliminasi
air antara gugus hidroksil suatu monosakarida dengan gugus hidroksil monosakarida
lainnya .
c. Oligosakarida , tersusun atas tiga sampai sepuluh monosakarida .
d. Polisakarida , tersusun atas lebih dari sepuluh monosakarida , contohnya : pati ,
dekstrin , seluosa , kitin .

Karbohidrat umumnya merupakan zat padat berwarna putih yang sukar durut
dalam pelarut organik , tetapi larut dalam air kecuali beberapa polisakarida . Sifat kimia
karbohidrat berhubungan erat dengan gugus fungsi yang terdapat pada molekulnya
yaitu gugus hidroksil ( -OH ) , gugus aldehid dan gugus keton Monosakarida dan
disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi . Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan
untuk keperluan identifikasi karbohidrat dan analisis kuantitatif , juga analisis kualitatif
dengan menggunakan beberapa pereaksi antara lain : Pereaksi Fehling , pereaksi
Molish , reaksi iodium , pereaksi benedict , pereaksi Selliwanof dan pereaksi Barfoed .

UJI TERHADAP KARBOHIDRAT

1. Uji Molisch

TUJUAN

Mengidentifikasi Karbohidrat menggunakan pereaksi Molisch

TEORI

Uji molisch merupakan uji yang paling umum digunakan untuk semua bentuk karbohidrat
baik dalam bentuk bebas maupun yang terikat . Dasar dari reaksi ini adalah terbentuknya
warna ungu sebagai hasil reaksi antara senyawa furfural dengan alfa - naftol . Senyawa
furfural terbentuk dari daya dehidrasi asam pekat terhadap karbohidrat . Reaksi ini tidak
bersifat spesifik untuk karbohidrat tetapi berguna untuk analisis . Hasil negatif pada uji
molisch menunjukkan tidak adanya kandungan karbohidrat .

ALAT DAN BAHAN

a. Tabung reaksi
b. Pipet tetes
c. yang akan diuji
d. Pereaksi Molisch
e. Larutan H2SO4

CARA KERJA

a. Siapkan 3 buah ating reaksi bersih dan kering


b. Masukkan masing - masing 2 mL larutan yang akan di uji ke dalam 3 tabung reaksi
tersebut secara berturut - turut menggunakan pipet pasteur bersih kemudian beri label
c. Tambahkan pereaksi molisch ( alfa - naftol 5 % dalam alkohol ) sebanyak 3 tetes ke
dalam masing - masing tabung menggunakan pipet tetes bersih kemudian di kocok perlahan

d. Alirkan 1 ml . H : SO . pekat melalui dinding tabung yang dimiringkan , terlihat bahwa


asam sulfat berada pada lapisan bawah . Reaksi positif bila terbentuk cincin berwarna ungu
pada bidang atas kedua cairan

PEMBAHASAN:

1) Karbohidrat
 Uji Molisch

Percobaan Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji
ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural
yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di permukaan
antara lapisan asam dan lapisan sampel.

Dari hasil percobaan tadi ke tiga tabung yang sudah di beri masing masing 2ml larutan yang
akan diuji (Amilum,glukosa,Fruktosa) kemudian diberi pereaksi molisch, kemudia pada
tabung berisi (glukosa dan fruktosa) Reaksi positif karna ditandai dengan munculnya cincin
ungu di permukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel, sedangkan larutan (amilum)
tidak terbentuk cincin bewarna ungu karna pada larutan amilum tidak terdapat karbohidrat.
KESIMPULAN :

Uji Molisch pada karbohidrat merupakan uji pendahuluanterhadap karbohidrat secara umum
pada bahan pangan.Uji ini merupakan uji kualitatif yang menunjukan adanyacincin ungu jika
ada karbohidrat dalam bahan pangan.Uji Molisch adalah uji pendahuluan karbohidrat
umumyang sangat sederhana. Meskipun sederhana tetapisangat perlu diperhatikan tahapan-
tahapan dalampenambahan reagen, asam pekat dan perlakuanmekanis lainnya seperti
guncangan yang akanmengganggu hasil analisis

DAFTAR PUSAKA
Hein, Morris, Leo R.Best, Scott Pattison. Coolege Chemistry; An Introduction to
General, Organic, and Biochemistry 3rd edition. Monterey: Brooks/Cole Publishing
Company.

Anda mungkin juga menyukai