Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN

ANATOMI SISTEM PERSARAFAN

Disusun oleh :
Windi Anggriani
2215471091
Dosen pembimbing :
M.Ridwan,SKM.,MKM
Bab I
PEMBAHASAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN


A. SISTEM SARARAF PUSAT
Sistem syaraf merupakan jaringan kompleks yang berperan penting dalam mengatur
setiap kegiatan dalam tubuh. Sistem saraf yang kompleks dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sementara sistem saraf tepi
terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom. Kedua sistem ini bekerja sama mengendalikan
seluruh aktivitas di dalam tubuh, baik yang disadari maupun tidak disadari.

1. Otak besar (Serebrum)


Otak Besar Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar terletak di
bagian depan otak. Terdiri atas : Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan. Bagian
samping (temporal) →pusat pendengaran. Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan
otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan. Antara bagian tengah dan belakang →pusat
perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.

2. Otak kecil (Cerebellum)


Otak kecil Berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot
tubuh serta menyeimbangkan tubuh. ◦ Letak otak kecil terdapat tepat di atas batang otak.

3. Batang Otak
Batang otak berperan penting sebagai pusat kendali berbagai fungsi tubuh sepertiMengontrol
pergerakan mata.
Memproses informasi visual, bunyi, dan sensoris yang meliputi sentuhan, suhu, dan rangsang
nyeri. Mengendalikan gerakan wajah. Mengontrol fungsi jantung dan paru-paru, termasuk detak
jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Mengendalikan proses menelan, muntah, batuk, dan
bersin.

4. Medulla Oblongata(Sumsum Lanjutan)


Berfungsi sebagai Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut jantung, pernafasan,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, bersin, batuk)
5. Medulla Spinalis (Sumsum tulang belakang)
BerFungsi : (1) Penghubung impuls dari dan ke otak. (2) Memungkinkan jalan terpendek
pada gerak refleks. Di bagian dalam ada (1) akar dorsal yang mengandung neuron sensorik. (2)
akar ventral yang mengandung neuron motorik. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi.
B. SISTEM SARAF TEPI (Saraf Perifer)
Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf lanjutan dari otak dan spinal cord. Sel-sel
saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Saraf tepi berfungsi menghubungkan
respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh.Saraf ini meluas dari
sistem saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan pengiriman rangsangan
dari dan ke otak. Saraf yang membentuk sistem saraf tepi dinamakan sebagai akson. Dalam
beberapa kasus, saraf ini sangat kecil tetapi beberapa ikatan saraf ada yang bentuknya besar
dan dapat dilihat jelas oleh mata. Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu : 12 pasang saraf
serabut otak (saraf cranial) 3 pasang saraf sensori. 5 pasang saraf motori. 4 pasang saraf
gabungan. 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).
8 pasang → saraf leher (servikal).
12 pasang → saraf punggung (Torakal).
5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
1 pasang → saraf ekor (Koksigial).

1. Sistem Saraf Simpatis


Sistem Saraf Simpatis Terdiri dari 25 pasang simpul saraf. Terletak di sebelah kiri-
kanan tulang belakang. Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher dan di daerah
pinggang sehingga disebut juga saraf torakolumbar. Pra ganglion pendek. Praganglion →
urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion. Post ganglion → urat saraf yang berada pada
ujung ganglion.

2. Sistem Saraf Parasimpatis


Sistem Saraf Paramitis yaitu Urat praganglionnya panjang karena menempel pada organ
yang dibantu. Berpangkal pada medulla oblongata. Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf
simpatis. Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom kranial dan saraf otonom sakral.

3. Refleks refleks sederhana dan kompleks


Mengutip dari Verywell Health, gerak refleks adalah gerakan yang tidak disengaja atau
otomatis terhadap suatu rangsangan. Ini adalah cara tubuh menyampaikan informasi secara
tidak sadar. Sederhananya, gerak refleks pada tubuh terjadi apabila ada rangsangan atau
stimuli yang diterima oleh sel saraf atau neuron di tubuh. Contoh dari stimuli tersebut adalah
suhu panas atau adanya tetesan air yang masuk ke dalam mata. Stimuli atau rangsang tersebut
akan diterima oleh reseptor saraf sebagai “pesan” yang akan disampaikan ke neuron sensori.
Lalu, neuron akan memberikan informasi ke jaringan otot, bahwa rasa panas tersebut harus
dihindari dengan gerakan. Semua itu, terjadi hanya dalam waktu kurang dari satu detik.
Secara biologis, mekanisme gerak refleks pada tubuh berkaitan erat dengan bagian-bagian
neuron. Hal ini karena neuron memiliki tiga bagian berbeda yang memungkinkan sinyal
rangsangan diterima dan dirasakan oleh tubuh, yaitu:
1. Dendrit
Dendrit adalah bagian dari sel saraf yang berfungsi untuk menerima infromasi
rangsangan dari sensor atau sel saraf lainnya di tubuh.
2. Akson
Akson Dari dendrit, informasi tersebut akan dipindahkan ke akson. Sebelum
nantinya akan bergerak menuju dan keluar dari tulang belakang. Yaitu, sebagai
tempat sistem saraf pusat dan perifer manusia.

4. Ujung saraf
Ujung saraf Dari sistem saraf, informasi tersebut kemudian akan menuju ke ujung saraf
lalu diteruskan ke neuron lainnya, bernama interneuron atau motor neuron.Terakhir, informasi
tersebut akan disampaikan ke otot, sehingga otot dapat bergerak untuk menghindari potensi
kerusakan jaringan. Ada perbedaan yang cukup terlihat dari gerak biasa dengan gerak refleks.
Gerak biasa pada tubuh manusia terdiri dari tulang, otot, sendi, dan organ lainnya seperti
ligamen atau tulang rawan. Sedangkan pada gerak refleks, adalah gerakan tiba-tiba sebagai
respon terhadap stimulus yang melibatkan neuron.

C. HUBUNGAN SISTEM SYARAF DENGAN REPRODUKSI WWANITA


Sistem reproduksi dipersyarafi oleh saraf yang merupakan cabang dari saraf yang keluardari
tulang belakang dengan koordinasi pada otak. Jika terjadi kelainan pada saraf tersebutmaka akan
mengakibatkan gangguan pada sistem reporduksi, misalnya disfungsi ereksi, dangangguan
ejakulasi.Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas
menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, sertamemberikan respons
terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangandilakukan oleh alat indera, pengolah
rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudianmeneruskan untuk menanggapi rangsangan
yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alatinderaOrgan kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi,
yaitu sebagai jalan masuk sperma kedalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam
dari organisme penyebabinfeksi. Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan
dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi
kandungan. ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Organ kelamin dalam membentuk
sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari:

- Ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur-

- Tuba falopii (oviduk), tempat berlangsungnya pembuahan

- Rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin

- Vagina, merupakan jalan lahir.


Alat reproduksi wanita
Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum pada pria).
Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak); setelah puber,
labium mayor akan ditumbuhi rambut. Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium
mayor dan mengelilingi lubang vagina dan uretra. Lubang pada vagina disebut introitus dan daerah
berbentukseparuh bulan di belakang introitus disebut forset. Jika ada rangsangan, dari saluran kecil
disamping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin. Uretraterletak
di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandungkemih. Labium
minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang merupakan penonjolan kecil
yang sangat peka (sama dengan penis pada pria). Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang
disebut preputium (sama dengan kulit depat padaujung penis pria). Klitoris sangat sensitif terhadap
rangsangan dan bisa mengalami ereksi. Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang
membentuk perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus. Kulit
berasal yang membungkus perineum dan labium mayo sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya,
yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput
Pada labium minor dan vagina merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki strukturyang
sama dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembab karena adanya cairan yang dari pembuluh darah
pada lapisan yang lebih dalam. Karena kaya akan pembuluh darah, makalabium minora dan vagina
tampak berwarna pink, Lubang vagina dikeliling oleh himen(selaput dara).

Organ Kelamin Dalam


Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kalimelakukan
hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak. Dalam keadaan normal,dinding vagina
bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang didalam vagina kecuali jika
vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selamamelakukan hubungan seksual). Pada wanita
dewasa, rongga vagina memiliki panjangsekitar 7,6-10 cm. Sepertiga bagian bawah vagina
merupakan otot yang mengontrol garistengah vagina. Dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas
otot tersebut dan mudahteregang.Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina. Selama masa
reproduktif, lapisanlendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut. Sebelum pubertas dan
sesudahmenopause, lapisan lendir menjadi licin. Rahim merupakan suatu organ yang berbentukseperti
buah pir dan terletak di puncak vagina.Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan
rektum, dan diikat oleh 6ligamen. Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan
rahim). Serviksmerupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus biasanya
bengkokke arah depan. Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang
serviks.Korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama
proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melaluiserviks dan
vagina.Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahimdan darah
menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama
masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).Saluran di dalam serviks adalah
sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada
proses persalinan saluran ini akan meregangsehingga bayi bisa melewatinya. Saluran serviks dilapisi
oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat
sebelum terjadinya ovulasi.Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa
menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). Selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil
lendir diserviks juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari. Sperma ini kemudian
dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena
itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai