Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

KECANDUAN MEDIA SOSIAL (MENSOS)

OLEH

LIA SAFITRI
WENI SAPUTRI
SEPTA PRIANA
PUSPITA SARI

KELAS XII

SMA DARUL ARAFAH WAL HARMAIN


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatakan kehadirat Allah SWT, atas rahmatnya telah
memberikan banyak kenikmatan, sehingga kelompok kami dapat menyesaikan tugas
makalah yang berjudul Kecanduan Media Sosial “MENSOS”.
Makalah ini kami susun dengan harapan agar kami dapat mengembangkan
rasa tanggung jawab kami terhadap tugas-tugas yang harus kami selesaikan.
Kami harap makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk lebih memahami materi yang terdapat dalam makalah yang kami buat.
Akhirnya selamat membaca dan selalu berdo’a kepada Allah SWT.

hormat kami,

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3. Tujuan Masalah.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2
2.1. Definisi..................................................................................................................2
2.2. Penjelasan tentang cirri-ciri manusia yang sudah meulai kecanduan
media sosial...........................................................................................................2
2.3. Dampak Negatif kecanduan media sosial..............................................................3
2.4. Cara Mengatasi kecanduan sosial media...............................................................3

BAB III PENUTUP....................................................................................................6


3.1. Kesimpulan............................................................................................................6
3.2. Saran......................................................................................................................6

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.


Komunikasi merupakan hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua
manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi baik verbal
maupun non-verbal. Pada saat ini berkomunikasi sangatlah mudah. Kita bisa
menggunakan internet. Kehadiran internet bisa dibilang terlambat di Indonesia,
namun dapat dibilang perkembangannya sangat cepat. Siapa sih yang tidak
mengetahui jejaring sosial? Hampir seluruh manusia di berbagai belahan dunia
mengetahui apa itu jejaring sosial. Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari
adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs
jejaring sosial pertama, yaitu Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada
hubungan antar teman mantan sekolah kemudian ada Sixdegrees.com yang mulai
muncul pada tahun 1997. Saat ini, sudah banyak bermunculan beberapa situs jejaring
sosial yang baru, seperti Facebook, Twitter, Youtube, Tumblr, dan sebagainya.

1.2  Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh situs jejaring sosial terhadap kehidupan masyarakat ?

1.3  Tujuan Pendahuluan


Mengetahui seberapa besar pengaruh situs jejaring sosial terhadap kehidupan
masyarakat. Memberikan informasi pada masyarakat tentang situs jejaring sosial. Apa
saja kegunaan jejaring sosial?

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Kecanduan media sosial atau sering di sebut sebagai media sosial sedang
melanda berbagai belahan dunia baik di usia remaja ataupun dewasa. Sosial media
membawa banyak pengaruh pada perilaku manusia, baik juga buruk. Salah satu efek
buruknya adalah pengguna mulai kecanduan media sosial seperti Twitter maupun
Facebook. Salah satu contohnya adalah kita sering melihat orang yang duduk di satu
meja saling sibuk sendiri dengan gadget mereka masing-masing. Tetapi ada juga
dampak baiknya, yaitu kita jadi cepat mengetahui berita yang datangnya dari luar
negri dengan mudah.

2.2 Penjelasan Tentang Ciri-Ciri Manusia Yang Sudah Mulai Kecanduan


Media Sosial

1. Alert Lover (Pecinta Nada Panggil) 


Kebiasaan: Kamu selalu menyalakan nada panggil pada ponsel dan perangkat
kamu  kapanpun dimanapun dan apapun yang terjadi 
Gejala: Tiap kali nada panggil berbunyi baik untuk Retweet, share, atau komen
ke jejaring sosial kamu, maka kamu meninggalkan apapun yang tengah kamu
lakukan saat itu untuk segera berfokus pada jejaring sosial kamu. 

2. Ketergantungan dengan gadget dan media sosial


Dimana pun kita berada, sebagian orang ada selalu membawa gadgetnya dan
apabila ada kesalahan sedikit dengan gadget tersebut kita akan merasa cemas.
Banyak juga remaja di Indonesia yang tidak bisa lepas dari media sosial.
Kecanduan media sosial bisa dibilang mendunia pada saat ini. Karena, di seluruh
belahan dunia pasti mengenal apa itu media sosial.

iii
3. Constant Checker (Pemeriksa Konstan)
Kebiasaan: Kamu tidak kuat bila tidak menengok ponselmu tiap dua menit, tak
peduli dimana kamu berada, ada teman atau tidak Cuma-Cuma untuk memeriksa
instagram, update status, memeriksa sms (pesan singkat) atau Tweet yang masuk.
Gejala: Temanmu tidak tahan makan bersama dengan kamu karena kamu terus
menerus sibuk dengan gadgetmu sendiri.

4. Freak Out-er (Tukang Ngamuk)


Kebiasaan: Kamu langsung mengamuk ketika situs jejaring sosial down atau
bermasalah. Seperti kita pergi ke tempat terpencil dan tidak mendapatkan sinyal
untuk telepon genggam. Kita pasti akan merasa sangat panik. Ingat beberapa
waktu lalu? Bbm down? Orang yang kecanduan dengan media sosial pasti akan
merasa kehilangan.
Gejala: Permasalahan ini memang tidak berdampak negatif pada kegiatan kita.
Namun, kegelisahan dan kemarahan mungkin akan menghantui jiwa raga kamu
gara-gara peristiwa tersebut.

5. Pembenci Huruf Vokal


Kebiasaan: Menghilangkan semua huruf vokal yang mungkin dihilangkan untuk
memenuhi batasan 140 karakter (ini biasa terjadi pada penggemar Twitter).
Karena di twitter kita hanya bisa memuat tidak lebih dari 140 karakter.
Gejala: Bukan cuma merusak tata bahasa, tapi juga merusak mata nih.
Bayangkan kalimat seperti ini, “kl mw brngkt, sms y. Biar bs brngn kt” Terbaca
sih maksudnya. Tapi kurang enak dilihat. Bahkan ada orang yang menyebut
tulisan seperti itu dengan kata “alay”.

2.3 Dampak Negatif Kecanduan Media Sosial


1. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang
berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik
yang lemah, bahkan obesitas.

iii
2. Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau
memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat
mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga
merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak
waktu duduk di depan meja komputer.
3. Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga
menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan
dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh.
Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan
sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang
yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin
meningkat setiap harinya.
4. Perilaku berkurangnya aktifitas berinreraksi langsung secara face to face
terhadap orang lain juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti
kanker, struk, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan).
5. Twitter biasanya dijadikan ajang curhat-curhatan bagi remaja. Bahkan da yang
berkelahi karena media sosial. Contohnya adalah apabila si A sedang kesal
dengan si B, sia A akan seenaknya menyindir B di media sosial. Bahkan ada juga
yang sedang galau dan menuangkan semua kesedihannya di media sosial.
Apakah tidak malu untuk mengumbar masalah pribadi di tempat umum? Kenapa
tidak kita berbicara langsung kepada orangnya saja. Bisa dibilang media sosial
membuat manusia mejadi “cemen” karena mereka hanya berani menyindir lewat
sosial media dan tidak berani untuk mengatakannya secara langsung.

2.4. Cara Mengatasi Kecanduan Sosial Media


Kecanduan media sosial memang sedang mendunia saat ini, tetapi tetap masih
ada cara untuk mengobatinya. Bukan hanya penyakit-penyakit parah saja yang harus
diobati. Kecanduan media sosial juga sudah bisa disebut sebagai “penyakit” di
kalangan remaja. Cara untuk mengatasinya adalah :

iii
1. Mengatur waktu online
2. Kita seharusnya mengukur waktu online. Seperti menggunakan alarm, ataupun
stopwatch untuk mengukur seberapa lama kita online di dunia maya.
3. Jangan hanya menjadi orang di twitter yang memiliki followers banyak, tetapi
tidak pernah bersosialisasi di dunia nyata. Bukankah lebih baik jika kita
berkomunikasi dengan langsung? Dan tidak memakai perantara seperti twitter
maupun sms? Agar semua yang kita bicarakan itu jelas.
4. Batasi penggunaan media sosial
5. Seperti mengurangi penggunaan twitter, facebook, bbm, whatsapp, dll.
6. Lebih baik kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga maupun
sahabat.

BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan

iii
Kesimpulannya adalah sosial media membuat manusia pasif di dunia nyata.
Dahulu apabila kita duduk di satu meja yang samama, manusia biasanya mengobbrol
satu sama lain dan mengakibatkan timbulnya sifat kekeluargaan. Akan tetapi saat ini,
apa bila kita duduk satu meja, semua pasti akan sibuk dengan gadget mereka masing-
masing. Mungkin hanya sekitar 20% orang yang tidak seperti itu. Maka dari itu
muncullah sikap individualisme di ere modernisasi ini.

3.2. Saran
Kita harus membatasi pemakaian media sosial, baik itu Twitter, Google, Yahoo!,
Facebook, Tumblr, Instagram, SoundCloud, BBM, WhatsApp, dll. Dengan cara
membuat diri kita sibuk dengan urusan sehari-hari. Lebih banyaklah bergaul di dunia
nyata di bandingkan dengan dunia maya. Karena dunia maya biasa disebut dengan
dunia fana karena semua yang terjadi di dunia maya belum berarti kenyataan yang
terjadi di dunia nyata. Kita harus membuka mata untuk melihat kenyataan di luar
sana. Walaupun kenyataan memang tidak selalu terjadi seperti apa kita inginkan,
tetapi kehidupan nyata jauh lebih baik dibandingkan dengan dunia maya atau bisa di
sebut sebagai bayangan. Karena semua itu belum tentu nyata. Marilah kita keluar
untuk melihat keindahan di dunia nyata!

DAFTAR PUSTAKA

iii
 http://refrisavitri.blogspot.co.id/2013/02/bab1-pendahuluan-1.html

iii

Anda mungkin juga menyukai