Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Pentingnya Etika Bermedia Sosial yang Baik bagi


Remaja
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Asri Lolita, M. Pd

Oleh :
Nama : SUPRIANTO
NIM : 2103020042

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Kata Pengantar

Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah Swt., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah
ini kami beri judul “Pentingnya Etika Bermedia Sosial bagi Remaja”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal
manfaat etika bermedia sosial yang baik dan benar sebagai upaya pencegahan
penyalahgunaan media sosial.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Asri
Lolita, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia. Tidak lupa bagi
rekan-rekan mahasiswa lain yang telah mendukung penyusunan makalah ini kami juga
mengucapkan terima kasih.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna.
Maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun
kemampuan kami, agar pada tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik
lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

Bintan, 18 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………............................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah…………………………………………………. 1
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 2
1.3. Tujuan Masalah …….……………………………………………….…… 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Remaja……………….………………………………………. 4
2.2. Pengertian Media Sosial……………………………………….…………. 4
2.3. Dampak dari Media Sosial.…………………………………….………... 5
2.4. Pengaruh Media Sosial……………………………………..……………. 7
2.5. Etika Menggunakan Media Sosial…..……………………………….…… 8

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan……………………………………………………………….. 11
3.2. Saran…………………………………………………………..…………. 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Jika berbicara mengenai remaja, salah satu hal yang menarik perhatian untuk diamati
yaitu tingkah lakunya, kehidupan sosial, termasuk yang kini sering dibicarakan adalah
karakter remaja. Karakter merupakan akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lainnya. Karakter menjadi hal yang penting untuk diperhatikan
karena kaitannya secara langsung dengan sikap dan perilaku seseorang termasuk
remaja. Lalu, apa yang mempengaruhi pembentukan karakter remaja?

Salah satu hal yang berpengaruh yaitu lingkungan sosial termasuk teknologi. Di
zaman modern ini, teknologi menjadi hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam
aktivitas harian masyarakat termasuk remaja, salah satunya yaitu teknologi internet.
Banyak hal yang dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan koneksi internet, salah
satunya yang menjadi trend saat ini adalah media sosial atau jejaring sosial (social
networking).

Media sosial atau sering juga disebut sebagai sosial media adalah platform digital
yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berkomunikasi atau membagikan konten
berupa tulisan, foto, video, dan merupakan platform digital yang menyediakan fasilitas
untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya.

Di Indonesia, dari 63 juta orang pengguna internet, 95% nya menggunakan internet
untuk mengakses jejaring sosial. Berdasarkan data kementerian komunikasi dan
informatika (kemenkominfo), pada tahun 2013 Indonesia menempati peringkat 4
pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India, dimana remaja merupakan
lapisan masyarakat yang paling aktif setiap harinya dalam menggunakan facebook.
Kini, tidak hanya facebook yang menjadi media sosial paling digandrungi tapi juga
twitter, line, Instagram, ask.fm, skype, path, dan lainnya. Media sosial tersebut
bagaikan pisau bermata dua, dapat memberikan efek postif maupun negatif, lalu
bagaimana tindakan yang tepat yang akan dilakukan untuk bisa mengurangi efek
negatif dari media social tersebut ?
1.2 Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah
ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara
lain:

1. Apa penjelasan dari Remaja ?

2. Apa penjelasan dari media sosial ?

3. Bagaimana dampak positif dan negatif dari media sosial ?

4. Bagaimana pengaruh media sosial bagi remaja ?

5. Bagaimana etika menggunakan media sosial yang baik dan benar ?

1.3 Tujuan Masalah


Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga
tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

1. Untuk mengenali lebih jauh apa itu Remaja.


2. Untuk mengenali lebih jauh apa itu media sosial.
3. Untuk mengetahui dampak dari penggunaan media sosial.
4. Untuk mengetahui pengaruh media sosial bagi perkembangan dan karakter
remaja.
5. Untuk mengenali lebih jauh agar menjadi pengguna media sosial yang cerdas
dan berkarakter.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Remaja


Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi
aspek fisik, psikis dan psikososial.
Masa remaja merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa, dimana pola tingkah laku remaja dipengaruhi oleh pertumbuhan sosial
dan pola kehidupan masyarakat yang nantinya menentukan karakter remaja.
Beberapa karakteristik remaja yang sangat menonjol yaitu :
1. Masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas
diri, sehingga lingkungan dimana remaja sering berinteraksi secara tidak
langsung membentuk karakter remaja tersebut.
2. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan
berkelompok.
3. Senang berksperimentasi.
4. Ketidakstabilan emosi.
5. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal yang diinginkan tetapi remaja tidak sanggup
memenuhi semuanya.
7. Mudah terpengaruh.

2.2. Pengertian Media Sosial


Media sosial atau sering juga disebut sebagai sosial media adalah platform
digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berkomunikasi atau
membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan platform digital
yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap
penggunanya.
Media sosial sendiri pada dasarnya adalah bagian dari pengembangan
internet. Kehadiran beberapa dekade lalu telah membuat media sosial dapat
berkembang dan bertumbuh secara luas dan cepat seperti sekarang. Hal inilah
yang menjadikan semua pengguna yang tersambung dengan koneksi internet
dapat melakukan proses penyebaran informasi atau konten kapan pun dan di
mana pun.

2.3. Dampak dari Media Sosial


2.3.1. Dampak positif media sosial :
1. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs media sosial ini anak menjadi
lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun Sebagian
besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
2. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri
melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka
berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
3. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat,
perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka
berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga
hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

2.3.2. Dampak negatif jejaring sosial :


1. Seorang pelajar biasanya akan menjadi lebih malas belajar karena terlalu
asyik dengan media sosial dan konsentrasinya pun biasanya akan terganggu.
2. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata.
Tingkat pemahaman bahasapun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak
berkomunikasi di dunia maya.
3. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri
sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di Sekitar mereka, karena
kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan
menjadi kurang berempati di dunia nyata.
4. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring
sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara
berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
5. Situs jejaring sosial adalah lahan yang subur bagi predator untuk melakukan
kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru dikenal
anak kita di internet menggunakan jati diri yang sesungguhnya atau tidak.
6. Semakin maraknya penipuan, pencemaran nama baik / penggunaan,
kejahatan penculikan remaja putri, judi online dan kejahatan lainnya yang
sangat marak terjadi akhir-akhir ini. Pelaku kejahatan menggunakan media
sosial sebagai alat untuk menjaring korban.
7. Ketergantungan Bahkan, hal ini juga menjadi sebuah penyakit baru seperti
misalnya facebook depression. Penyakit ini awal nya terlihat sama seperti
kecemasan, kelainan psikis , ketergantungan atau kebiasaan buruk lainnya.
Meskipun hanya terlihat di facebook maka penyakit ini pun mendapatkan
perhatian serius.
8. Tidak Bisa Mengontrol Diri Pengguna adiktif media sosial dinilai tak
bisa mengontrol dirinya. Bagi mereka yang mengalami kecanduan akut, bahkan
memiliki kontrol diri rendah. Menurut peneliti pengguna peduli akan citra
mereka di media sosial, khususnya harga diri pada teman-teman terdekat.
9. Membuat waktu terbuang sia-sia, merusak kesehatan mata.
10. Menambah beban pengeluaran orang tua, karena jejaring media sosial
menggunakan jaringan internet yang harus kita baya setiap per kilo bytenya.
11. Banyak para remaja yang kecanduan menggunakan media sosial tanpa
mengenal waktu sehingga menurunkan produktifitas dan rasa sosial di antara
remaja pun berkurang.
12. Media sosial juga terkadang digunakan untuk bisnis prostitusi. Remaja yang
sedang labil apalagi suka bermimpi hidup mewah dengan mudah serta berasal
dari keluarga yang berantakan mudah untuk terjerumus dalam prostitusi media
sosial ini.
13. Banyak remaja yang tergiur karena pengaruh dari lingkungannya yang
memang ada yang sudah terjun ke dunia hitam dan juga menawarkan
keuntungan yang sangat menjanjikan.

2.4 Pengaruh Media Sosial


Oleh karena remaja sebagai pengguna aktif terbanyak dan hampir setiap hari
berinteraksi menggunakan media sosial, secara langsung pesan atau informasi
yang ada di media sosial sangat cepat tersebar pada kalangan remaja. Lalu,
masalahnya apakah informasi atau pesan yang tersebar tersebut positif dan
dapat diuji kebenarannya?

Belum sempurnanya kematangan pemikiran remaja dan ketidakstabilan


emosi remaja membawa pengaruh yang negative terhadap hasil penyerapan
informasi yang tidak baik melalui media sosial. Seperti yang kita ketahui, media
sosial merupakan wadah menuangkan kebebasan berekspresi, baik itu dalam
bentuk gambar ataupun pesan – pesan yang terkadang menyesatkan.

Informasi yang tersebar melalui media sosial secara rutin dan disimak oleh
remaja secara langsung mengarah kedalam pembentukan opini dikalangan
remaja. Salah satu contohnya yaitu suatu official account yang khusus
membahas mengenai manisnya hubungan pacaran, gambaran seorang pacar
yang ideal, bagaimana hubungan pacaran yang dikatakan ideal, dan lainnya.
Rutinnya account yang bermunculan memposting pesan seperti itu secara
langsung, tidak hanya mengarahkan fokus perhatian remaja yang mengarah
kepada percintaan bukannya fokus sekolah, namun juga membentuk suatu
“tuntutan” kondisi yang ideal. Hal tersebut berpengaruh terhadap karakter
remaja yang cenderung terbentuk karena tuntutan yang disebut sebagai suatu
standar yang “ideal”. Karakter yang terbentuk dari apa yang dikatakan orang,
dan tidak berasal dari pemikiran diri sendiri menyebabkan remaja akan mudah
kehilangan jati dirinya sendiri.
Agar menjadi pengguna media sosial yang cerdas dan berkarakter?
1. Jangan terlalu mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya
2. Temukan jati dirimu sendiri, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan
standar yang diciptakan oleh pengguna media sosial lainnya
3. Pikirkanlah bahwa hidup tidak hanya sebatas memikirkan pacaran dan terus
meratapi masa lalu yang kelam (seperti yang selalu di posting di salah satu
official account), mulailah berpikir mengenai masa depan. Perbanyaklah
intip official account dan fanspage yang menyajikan informasi positif
mengenai masa depan, filosofi hidup, motivasi positif, dan lainnya.
4. Imbangi dengan bersosialisasi di dunia nyata dengan baik, sehingga
nantinya karaktermu juga dapat disesuaikan.

2.5 Etika Bermedia Sosial


Etika dalam bermedia sosial terbagi menjadi 2 jenis etika, yaitu etika tertulis
dan tidak tertulis.
2.5.1 Etika Tertulis
1. Etika tertulis kesepakatan adalah etika tertuis yang dibuat berdasar
kesepakatan dari pihak-pihak yang terkait dalam penggunaan internet dan
berlaku mengikat bagi anggotanya. Contohnya adalah peraturan
kesepakatan FJB Kaskus.
2. Etika tertulis legal forum adalah peraturan perundang - undangan.
Contoh-nya ada dalam Undang-Undang RI terdapat pada Nomor 11 Tahun
2008 yang menjelaskan tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
2.5.2 Etika Tidak Tertulis
Etika tidak tertulis lebih kepada sopan santun dalam menggunakan internet
sebagai media komunikasi. Dalam banyak kasus yang menyangkut social
network, umumnya pengguna entah secara sengaja atau tidak sengaja
menyinggung pengguna lain sehingga menyebabkan salah paham dan
berujung pada sengketa antar pengguna. Setiap social media memiliki
masalah dengan karakteristik dan istilah masing-masing. Contohnya seperti
saling menyerang secara tersirat maupun terang-terangan dalam tweet antar
pengguna, ini disebut tweet war. Dalam facebook yang biasa terjadi adalah
hate speech. Yaitu pengungkapan kekesalan yang seolah menghujat pihak
lain yang akhirnya dapat berujung tidak menyenangkan. Dan masih banyak
kasus lainnya. Saat ini perkembangan tidak hanya berada di situs internet
saja, melainkan banyak sekali penggunaan aplikasi di handphone dan
smartphone yang fungsinya seperti media sosial di internet. Sehingga batas
dalam kehidupan sosial pun seakan-akan hambar atau tidak terlihat ada
batasnya. Padahal sebenarnya dalam kehidupan sosial itu sendiri tentu ada
batasnya, mulai dari norma, tata krama dll.
Untuk user tentu membedakan hal ini sangatlah mudah-mudah susah,
kadang kita sendiri lupa dengan batas tersebut karena terlalu asyik dengan
jejaring sosial. Kadang lupa dengan apa yang harus di share di publik atau
hanya cukup disimpan saja.
a. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung
berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
b. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras
(SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pen-
diskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas per-
seorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.
c. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi
untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia
dan ketentuan internasional umumnya.
d. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak
dibawah umur.
e. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi
dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking
dan cracking.
f. Hormati pengguna lain dan selalu menggunakan bahasa dan sosial yang
baik saat memposting sebuah gagasan kita ke publik.
g. Jangan terlalu mempublish sesatu yang bersifat pribadi dan overposting
karena belum tentu yang kita share itu membuat orang nyaman.
h. Jadilah pribadi diri sendiri dan bersikap dewasa dalam hal ini penting
karena terlalu banyak di media sosial akan mempengaruhi hubungan
bersosialisasi kita secara langsung.
i. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar/foto, animasi,
suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya
sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila
ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan
keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin
timbul karenanya.
j. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk,
sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
k. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di-
masyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
segala muatan/ isi situsnya.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat
di seluruh dunia.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun
ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter
misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses
media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi
tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media
massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Media sosial tidak akan pernah lepas dari pengaruh positif dan negatifnya,
dampaknya tetap tergantung dari diri kita sendiri sebagai penggunanya.
Walaupun masa remaja merupakan masa yang dapat dikatakan sangat kritis
karena memasuki transisi pencarian jati diri, namun remaja juga bisa berdaya
membentengi diri sendiri dengan norma dan moral yang baik. Pembentukan
karakter yang baik sejak dini termasuk saat remaja sangatlah penting bagi masa
depan diri remaja itu sendiri dan lebih luas lagi yaitu masa depan bangsa.
Remaja sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan
tangguh tentunya akan dapat membuat negaranya maju.
Semua pihak, sebagai pemerintah, masyarakat, dan media perlu ikut
bertanggung jawab menghadapi tantangan kemudahan hidup yang ditawarkan
internet di masa depan. Karena hal tersebut akan berpengaruh dalam
pembentukan generasi unggul dimasa yang akan datang.
3.1 Saran
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak membawa manfaat bagi
kehidupan kita, oleh karena itu gunakanlah dengan arif dan bijaksana.
Walaupun kebanyakan pengguna media sosial adalah anak-anak dan remaja
tapi pengawasan dan pendampingan kepada mereka disaat menggunakan media
tersebut sangatlah penting agar tidak disalahgunakan dan mendapatkan
informasi yang salah. Selain orang tua Pemerintah juga wajib ikut andil dalam
mengawasi perkembangan anak-anak dan remaja juga pengawasan trhadap
pihak-pihak penyedia situs-situs media sosial dengan aturan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Shamal, Dodo. 2021. Remaja. [Online]. Tersedia di :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Remaja. Diakses 16 Juni 2022

Pahennei, Umar. 2022. Media Sosial.[Online]. Tersedia di :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Istimewa:History/Media_sosial. Diakses 16 Juni

2022

Umam. 2021. Pengertian Media Sosial, Sejarah, Fungsi, Jenis, Manfaat, dan

Perkembangannya. [Online]. Tersedia di :

www.gramedia.com. Diakses 16 Juni 2022

Shintyadita, Noni. Pengaruh Media Sosial Terhadap Karakter Remaja. [Online].

Tersedia di :

https://www.kisara.or.id/artikel/pengaruh-media-sosial-terhadap-karakter-remaja.html.

Diakses 15 Juni 2022.

Gani, Alcianno G. 2021. Dampak Positif dan Negatif dari Media Sosial serta Etika Bermedia

Sosial. Dalam Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Anak Remaja [Online].

42 Halaman. Tersedia di :

https://journal.universitassuryadarmaac.id. Diakses 16 Juni 2022.

Anda mungkin juga menyukai