Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang
berjudul ‘PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP SOPAN SANTUN
SISWA’.
Penulis memilih judul ini karena penulis melihat bahwa hampir setiap hari
teman seperjuangan penulis atau pun penulis sendiri tidak jauh dari media sosial
namun tidak menyadari akan pengaruh buruk terhadap sopan santun pengguna
media sosial tersebut.oleh sebab itu penulis memilih judul ini karena relevan
terhadap apa yang terjadi pada saat ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB 1 : PENDAHULUAN……………………………………………………….1
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir teknologi seperti media sosial mengalami
perkembangan yang sangat pesat,perkembangan media sosial menjadikan
media sosial sebagai alat komunikasi utama yang sangat diminati oleh
Masyarakat khusus nya siswa. Hal inilah yang melatar belakangi perubahan
teknologi komunikasi dari konvensional menjadi modern dan serba digital.
Perkembangan penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi ini pun
menjadi semakin pesat karena media sosial sangat mudah untuk di akses
melalui telephone atau yang biasa dikenal (smartphone). Dengan hadir nya
smartphone fasilitas yang disediakan dalam berkomunikasi pun semakin
beragam. Aplikasi sosial media yang biasa digunakan mulai dari
Whatsapp,Facebook,Instagram,Messengger,dan lain sebagainya. Beragam nya
aplikasi tersebut sangat berdampak terhadap minat masyrakat terhadap media
sosial.
Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di internet yang
memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi,
bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain
membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam media sosial, tiga bentuk yang
merujuk pada makna bersosial adalah pengenalan (cognition), komunikasi
(communicate) dan kerjasama (co-operation)
Lembaga We Are Social dalam Nasrullah (2015) mempublikasikan hasil
risetnya bahwa pengguna internet dan media social di Indonesia cukup tinggi.
Ada sekitar 15 persen penetrasi internet atau 38 juta lebih pengguna internet.
Dari jumlah total penduduk,ada sekitar 62 juta orang yang terdaftar serta
memiliki akun di media sosial Facebook. Dari riset tersebut juga menunjukkan
bahwa rata-rata pengguna internet di Indonesia menghabiskan waktu hampir 3
jam untuk terkoneksi dan berselancar di media social melalui perangka
telepon genggam.
1
Penggunaan media sosial yang telah melonjak di kalangan remaja dan siswa
dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan platform seperti
Facebook,Instagram, Twitter, dan TikTok telah menjadi bagian penting dari
sehari-hari, memberikan sarana untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan
membangun hubungan sosial. Namun, pertumbuhan media sosial juga
menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap nilai-nilai sosial, termasuk
sopan santun. Dalam konteks pendidikan, penting untuk memahami bagaimana
media sosial memengaruhi perilaku dan sikap siswa terkait sopan santun, serta
implikasinya terhadap lingkungan belajar.
Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama
bagi remaja dan siswa. Fenomena ini membawa implikasi yang signifikan
terhadap perilaku sosial, termasuk sopan santun. Sopan santun merupakan nilai
fundamental dalam interaksi sosial yang mempengaruhi hubungan antarindividu
dan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mendalami pengaruh media sosial terhadap sopan santun siswa secara
menyeluruh, dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti perilaku
komunikasi, dan pengaruh lingkungan virtual.
2
Media sosial sering kali menekankan pada kesan dan popularitas, yang dapat
mengarah pada perilaku yang tidak autentik atau manipulatif dalam
komunikasi.Adopsi media sosial sebagai saluran utama untuk berkomunikasi
dapat mengurangi kemampuan siswa untuk berinteraksi secara langsung dan
membentuk hubungan yang mendalam di dunia nyata. Penggunaan media sosial
sebagai saluran utama komunikasi dapat mengurangi kemampuan siswa untuk
berinteraksi secara langsung dan membentuk hubungan yang mendalam di dunia
nyata. Hal ini dapat mengurangi pemahaman mereka tentang norma-norma etika
berkomunikasi secara langsung.
Penting bagi siswa untuk belajar menggunakan media sosial dengan bijak dan
memahami konsekuensi dari tindakan online mereka terhadap sopan santun dan
etika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang baik tentang
penggunaan yang tepat dan norma-norma sosial yang baik, siswa dapat
memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk memperluas jaringan sosial mereka
sambil tetap memelihara kesopanan dan etika yang baik.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan ini, diharapkan dapat
ditemukan strategi yang efektif dalam mengelola dampak negatif media sosial
terhadap sopan santun siswa dan mempromosikan perilaku yang lebih santun di
kalangan siswa
3
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah metode
literatur.Metode literatur adalah serangkaian metode pengumpulan data
pustaka,membaca,dan mencecah,serta mengelola data bahan penelitian.
5
menjalin persahabatan seiring dengan tumbuhnya ide-ide dari penciptaan blog,
podcast, video, hingga berbagai situs game. Hingga kini media sosial terus
berkembang dan berevolusi menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif
6
2.4 MEDIA SOSIAL MEMENGARUHI SOPAN SANTUN SISWA
Media sosial dapat berpengaruh terhadap sopan santun siswa karena mereka
sering terpapar dengan konten yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai etika
dan norma sosial. Selain itu, interaksi yang tidak terkontrol di media sosial dapat
mengurangi kesadaran akan konsekuensi dari perkataan dan tindakan mereka
secara langsung.
Media sosial dapat berpengaruh terhadap sopan santun siswa karena mereka
sering terpapar dengan konten yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai etika
dan norma sosial. Selain itu, interaksi yang tidak terkontrol di media sosial dapat
mengurangi kesadaran akan konsekuensi dari perkataan dan tindakan mereka
secara langsung.
Media sosial memiliki dampak besar pada sopan santun siswa. Penggunaan
media sosial yang tidak terkontrol dapat memengaruhi cara siswa berbicara,
berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain secara negatif. Misalnya,
penggunaan bahasa kasar, penghinaan, intimidasi, dan perilaku tidak pantas
lainnya sering kali terjadi di platform media sosial. Selain itu, eksposur terhadap
konten yang tidak pantas atau tidak sehat dapat mempengaruhi persepsi siswa
tentang norma sosial dan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat. Oleh karena
itu, penting bagi siswa untuk memahami dan mengendalikan penggunaan media
sosial mereka agar tetap menjaga sopan santun dan etika dalam berinteraksi
online.
Medsos memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dan sikap siswa
terutama terkait dengan sopan santun. Pertama, medsos memberikan akses yang
mudah kepada beragam konten, termasuk yang kurang pantas atau tidak sesuai
dengan nilai-nilai sosial yang diinginkan oleh sekolah dan masyarakat. Konten
yang tidak pantas tersebut dapat mempengaruhi perilaku siswa, membuat mereka
cenderung meniru atau menginternalisasi perilaku yang kurang sopan.
Penggunaan yang berlebihan atau tidak terkontrol terhadap media sosial dapat
menggeser fokus siswa dari interaksi sosial langsung ke interaksi virtual.
Akibatnya, kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara langsung dan sopan di
dunia nyata dapat terkikis. Mereka mungkin lebih cenderung untuk
mengungkapkan pendapat atau emosi secara tidak sopan atau agresif di dunia
maya tanpa mempertimbangkan akibatnya.
7
Selain itu, media sosial juga dapat menjadi platform di mana norma-norma
sosial yang negatif berkembang. Misalnya, perilaku bullying atau cyberbullying
sering kali terjadi melalui media sosial, yang dapat mempengaruhi sopan santun
siswa baik sebagai pelaku maupun korban. Selain itu, adanya tekanan dari teman
sebaya atau tren di media sosial juga dapat memengaruhi perilaku siswa dalam
mencari perhatian atau mendapatkan validasi, bahkan jika itu berarti melanggar
norma-norma sopan santun.
Dengan demikian, sementara media sosial memiliki manfaat yang besar dalam
berkomunikasi dan berinteraksi, penting bagi pendidik dan orang tua untuk
memantau dan mengarahkan penggunaan yang sehat dan bertanggung jawab
terhadap media sosial agar siswa tetap menjaga sopan santun dan nilai-nilai sosial
yang diinginkan.
8
- Komentar yang tidak sopan atau perilaku yang tidak pantas secara online
dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan konflik di dunia nyata, merusak
hubungan antar individu.
- Konten yang tidak pantas, seperti kekerasan grafis atau ujaran kebencian,
dapat merusak norma-norma sopan santun dan menciptakan lingkungan
online yang tidak aman dan tidak menyenangkan.
2.6 UPAYA MENGATASI DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP SOPAN
SANTUN SISWA
1. Pendidikan tentang Etika Digital:
Sekolah dapat mengintegrasikan pembelajaran tentang etika digital ke
dalam kurikulum mereka. Ini bisa mencakup pembelajaran tentang
pentingnya berkomunikasi secara sopan, menghormati privasi orang lain,
dan memahami dampak dari setiap tindakan online. Melalui pembelajaran
ini, siswa akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
bertindak dengan sopan dan bertanggung jawab saat berinteraksi di media
sosial.
2. Pengembangan keterampilan sosial:
Selain fokus pada penggunaan teknologi, penting juga untuk
membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang kuat. Ini
dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler atau program
khusus yang mendorong kerja sama, empati, dan pemahaman terhadap
perbedaan. Dengan memiliki keterampilan sosial yang baik, siswa akan
lebih mampu berinteraksi secara positif di dunia nyata maupun di
media sosial.
3. Pembinaan oleh Orang Tua dan Guru:
Orang tua dan guru memiliki peran yang sangat penting dalam
membimbing anak-anak tentang penggunaan yang sehat dan bertanggung
jawab terhadap media sosial. Mereka dapat melakukan ini dengan
memberikan contoh yang baik dalam penggunaan teknologi,
mendiskusikan secara terbuka tentang isu-isu yang muncul di media sosial,
dan membimbing anak-anak dalam menavigasi situasi yang mungkin
menantang secara online.
9
4. Memonitor Aktivitas Online:
Penting bagi orang tua dan guru untuk memantau aktivitas online siswa
mereka secara teratur. Ini tidak hanya untuk melindungi mereka dari
konten yang tidak pantas, tetapi juga untuk memberikan umpan balik
dan bimbingan tentang perilaku online yang tepat. Dengan memahami
apa yang mereka lakukan di media sosial, orang tua dan guru dapat
memberikan bantuan yang lebih terarah dalam mengatasi masalah
sopan santun yang mungkin muncul.
5. Kolaborasi dengan Komunitas:
Sekolah dapat bekerja sama dengan komunitas lokal, organisasi non-
pemerintah, atau ahli di bidang psikologi dan teknologi untuk
menyelenggarakan lokakarya, seminar, atau acara lainnya yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak media
sosial dan cara menghadapinya dengan bijaksana. Ini dapat
memberikan sumber daya tambahan dan perspektif yang berharga bagi
siswa, orang tua, dan guru.
Dengan pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif antara orang tua, sekolah,
dan teman sebaya, diharapkan anak-anak dapat mengembangkan kesadaran yang
lebih besar tentang pentingnya sopan santun dalam interaksi online dan
menghadapi pengaruh media sosial dengan cara yang lebih positif dan produktif.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN