Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP SOPAN SANTUN SISWA

Oleh:
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang
berjudul ‘PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP SOPAN SANTUN
SISWA’.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu J.Situmorang yang


telah membimbing dan membantu penulis dalam proses penyusunan karya ilmiah
ini.Ucapan terimakasih juga kepada kami penulis atas kerja-keras penulis dalam
menuntaskan karya ilmiah ini.

Penulis memilih judul ini karena penulis melihat bahwa hampir setiap hari
teman seperjuangan penulis atau pun penulis sendiri tidak jauh dari media sosial
namun tidak menyadari akan pengaruh buruk terhadap sopan santun pengguna
media sosial tersebut.oleh sebab itu penulis memilih judul ini karena relevan
terhadap apa yang terjadi pada saat ini.

Adapun harapan penulis terhadap karya ilmiah ini.Penulis sangat berharap


semoga dengan pembuatan makalah ini dapat menambah pengetahuan kepada
pembaca dan penulis.Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat menjadi
pengalaman kepada penulis, agar bisa terus berkarya.penulis juga berharap agar
makalah ini bisa pembaca praktikan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi penulis jika
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah yang disusun karna
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Medan,17 April 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii

BAB 1 : PENDAHULUAN……………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………4
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………..4
BAB 2 : PEMBAHASAN………………………………………………………...5
2.1 METODE PENELITIAN……………………………………………….
2.2 SEJARAH MEDIA SOSIAL……...…………………………………...5
2.3 PENGERTIAN MEDIA SOSIAL….…………………………………..6
2.4 MEDIA SOSIAL MEMENGARUHI SOPAN SANTUN SISWA……..7
2.5 DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP SOPAN SANTUN SISWA.8
2.6 UPAYA MENGATASI DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP
SOPAN SANTUN SISWA……………………………………………..9
BAB 3: PENUTUP………………………………………………………………11
3.1 SIMPULAN……………………………………………………………11
3.2 SARAN………………………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….14

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir teknologi seperti media sosial mengalami
perkembangan yang sangat pesat,perkembangan media sosial menjadikan
media sosial sebagai alat komunikasi utama yang sangat diminati oleh
Masyarakat khusus nya siswa. Hal inilah yang melatar belakangi perubahan
teknologi komunikasi dari konvensional menjadi modern dan serba digital.
Perkembangan penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi ini pun
menjadi semakin pesat karena media sosial sangat mudah untuk di akses
melalui telephone atau yang biasa dikenal (smartphone). Dengan hadir nya
smartphone fasilitas yang disediakan dalam berkomunikasi pun semakin
beragam. Aplikasi sosial media yang biasa digunakan mulai dari
Whatsapp,Facebook,Instagram,Messengger,dan lain sebagainya. Beragam nya
aplikasi tersebut sangat berdampak terhadap minat masyrakat terhadap media
sosial.
Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di internet yang
memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi,
bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain
membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam media sosial, tiga bentuk yang
merujuk pada makna bersosial adalah pengenalan (cognition), komunikasi
(communicate) dan kerjasama (co-operation)
Lembaga We Are Social dalam Nasrullah (2015) mempublikasikan hasil
risetnya bahwa pengguna internet dan media social di Indonesia cukup tinggi.
Ada sekitar 15 persen penetrasi internet atau 38 juta lebih pengguna internet.
Dari jumlah total penduduk,ada sekitar 62 juta orang yang terdaftar serta
memiliki akun di media sosial Facebook. Dari riset tersebut juga menunjukkan
bahwa rata-rata pengguna internet di Indonesia menghabiskan waktu hampir 3
jam untuk terkoneksi dan berselancar di media social melalui perangka
telepon genggam.

1
Penggunaan media sosial yang telah melonjak di kalangan remaja dan siswa
dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan platform seperti
Facebook,Instagram, Twitter, dan TikTok telah menjadi bagian penting dari
sehari-hari, memberikan sarana untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan
membangun hubungan sosial. Namun, pertumbuhan media sosial juga
menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap nilai-nilai sosial, termasuk
sopan santun. Dalam konteks pendidikan, penting untuk memahami bagaimana
media sosial memengaruhi perilaku dan sikap siswa terkait sopan santun, serta
implikasinya terhadap lingkungan belajar.

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama
bagi remaja dan siswa. Fenomena ini membawa implikasi yang signifikan
terhadap perilaku sosial, termasuk sopan santun. Sopan santun merupakan nilai
fundamental dalam interaksi sosial yang mempengaruhi hubungan antarindividu
dan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mendalami pengaruh media sosial terhadap sopan santun siswa secara
menyeluruh, dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti perilaku
komunikasi, dan pengaruh lingkungan virtual.

Media sosial telah mengubah cara siswa berkomunikasi, berinteraksi, dan


memperlakukan orang lain. Pengaruhnya terhadap tingkat kesopanan dan etika
dalam pergaulan sehari-hari sangatlah besar. Konten yang tidak pantas atau
perilaku kurang sopan di media sosial dapat memengaruhi perilaku siswa secara
negatif. Namun, dengan penggunaan media sosial yang bijak dan mengikuti
norma-norma sosial yang baik, siswa dapat meningkatkan sopan santun mereka
dalam berinteraksi dengan orang lain.

Eksposur terus-menerus terhadap konten yang tidak pantas, seperti kekerasan,


pornografi, atau perundungan di media sosial, dapat mempengaruhi norma-norma
komunikasi yang sehat di kalangan siswa.selain itu, eksposur yang terus-menerus
terhadap standar kecantikan yang tidak realistis atau gaya hidup yang glamor di
media sosial juga dapat mempengaruhi persepsi siswa tentang diri mereka sendiri
dan orang lain, yang pada gilirannya dapat memengaruhi cara mereka
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata.

2
Media sosial sering kali menekankan pada kesan dan popularitas, yang dapat
mengarah pada perilaku yang tidak autentik atau manipulatif dalam
komunikasi.Adopsi media sosial sebagai saluran utama untuk berkomunikasi
dapat mengurangi kemampuan siswa untuk berinteraksi secara langsung dan
membentuk hubungan yang mendalam di dunia nyata. Penggunaan media sosial
sebagai saluran utama komunikasi dapat mengurangi kemampuan siswa untuk
berinteraksi secara langsung dan membentuk hubungan yang mendalam di dunia
nyata. Hal ini dapat mengurangi pemahaman mereka tentang norma-norma etika
berkomunikasi secara langsung.

Penting bagi siswa untuk belajar menggunakan media sosial dengan bijak dan
memahami konsekuensi dari tindakan online mereka terhadap sopan santun dan
etika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang baik tentang
penggunaan yang tepat dan norma-norma sosial yang baik, siswa dapat
memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk memperluas jaringan sosial mereka
sambil tetap memelihara kesopanan dan etika yang baik.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan ini, diharapkan dapat
ditemukan strategi yang efektif dalam mengelola dampak negatif media sosial
terhadap sopan santun siswa dan mempromosikan perilaku yang lebih santun di
kalangan siswa

3
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah, sebagai berikut:

1. Mengapa media sosial dapat memengaruhi sopan santun siswa.

2. Apa dampak media sosial terhadap sopan santun siswa.

3. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan guna mengatasi dampak media


sosial terhadap sopan santun siswa.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah,antara lain :

1. memberikan informasi kepada pembaca alasan mengapa media sosial


dapat memengaruhi sopan santun siswa.
2. memberikan informasi kepada pembaca dampak media sosial terhadap
sopan santun siswa.
3. memberikan informasi kepada pembaca upaya yang bisa dilakukan guna
mengatasi pengaruh media sosial terhadap sopan santun siswa.

4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah metode
literatur.Metode literatur adalah serangkaian metode pengumpulan data
pustaka,membaca,dan mencecah,serta mengelola data bahan penelitian.

2.2 SEJARAH MEDIA SOSIAL


Sejarah sosial media diawali pada tahun 1970-an yakni saat ditemukannya
sistem papan buletin untuk menghubungkan satu orang dengan orang lain melalui
surat elektronik atau mengunggah dan mengunduh perangkat lunak. Aktivitas ini
masih dilakukan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengan modem.
Tahun 1980-an, komputer sudah menjadi hal yang umum dan media sosial jadi
sangat digemari. Mulai ada Internet yang bernama "Relay Chat", dan berlanjut
semakin populer hingga 1990. Media sosial pertama kali yang diketahui adalah
"SixDegrees.com", yang diciptakan pada 1997 atau 23 tahun silam. Aplikasi ini
mengizinkan pengguna mengunggah foto profil dan saling berteman dengan user
lain. Di tahun 1999, blog mulai ramai dikembangkan.
Pada tahun 1995, muncul situs bernama GeoCities, sekarang dikenal sebagai
Yahoo! yang memberikan layanan penyewaan penyimpanan data website agar
bisa diakses di mana saja. GeoCities merupakan tonggak awal berdirinya
beragam.
Sejak awal diciptakan, media sosial diperuntukkan sebagai wadah bagi para
penggunanya agar dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan bertukar
informasi dan ide di komunitas dan jejaring virtual.Media sosial menjadikan pola
perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang
ada, meliputi penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama
yang beraneka ragam, serta memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial.
Selain itu, media sosial juga digunakan untuk mendokumentasikan kenangan,
belajar tentang dan mengeksplorasi hal-hal, mengiklankan diri sendiri, dan

5
menjalin persahabatan seiring dengan tumbuhnya ide-ide dari penciptaan blog,
podcast, video, hingga berbagai situs game. Hingga kini media sosial terus
berkembang dan berevolusi menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif

2.3 PENGERTIAN MEDIA SOSIAL


Media sosial adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan
dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi
tanpa dibatasi ruang dan waktu. Adapun menurut ahli:
 Varinder Taprial dan Priya Kanwar (2012) - Media sosial adalah media
yang digunakan oleh individu agar menjadi sosial, atau menjadi sosial
secara daring dengan cara berbagi isi, berita, foto dan lain-lain dengan
orang lain.
 Mark Hopkins (2008) - Sosial media adalah istilah yang tidak hanya
mencakup berbagai platform Media Baru tetapi juga menyiratkan
dimasukkannya sistem seperti FriendFeed, dan lain-lain yang pada
umumnya dianggap sebagai jejaring sosial. Idenya adalah bahwa berbagai
platform media yang memiliki komponen sosial dan sebagai media
komunikasi publik.
 Chris Brogan (2010) - Media sosial adalah seperangkat alat komunikasi
dan kolaborasi baru yang memungkinkan terjadinya berbagai jenis
interaksi yang sebelumnya tidak tersedia bagi orang awam.
 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016) Media sosial adalah media
yang digunakan oleh konsumen untuk berbagi teks, gambar, suara, dan
video informasi baik dengan orang lain maupun perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas,media sosial dapat di artikan sebagai media
yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam jejaring sosial
secara virtual.

6
2.4 MEDIA SOSIAL MEMENGARUHI SOPAN SANTUN SISWA
Media sosial dapat berpengaruh terhadap sopan santun siswa karena mereka
sering terpapar dengan konten yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai etika
dan norma sosial. Selain itu, interaksi yang tidak terkontrol di media sosial dapat
mengurangi kesadaran akan konsekuensi dari perkataan dan tindakan mereka
secara langsung.
Media sosial dapat berpengaruh terhadap sopan santun siswa karena mereka
sering terpapar dengan konten yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai etika
dan norma sosial. Selain itu, interaksi yang tidak terkontrol di media sosial dapat
mengurangi kesadaran akan konsekuensi dari perkataan dan tindakan mereka
secara langsung.
Media sosial memiliki dampak besar pada sopan santun siswa. Penggunaan
media sosial yang tidak terkontrol dapat memengaruhi cara siswa berbicara,
berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain secara negatif. Misalnya,
penggunaan bahasa kasar, penghinaan, intimidasi, dan perilaku tidak pantas
lainnya sering kali terjadi di platform media sosial. Selain itu, eksposur terhadap
konten yang tidak pantas atau tidak sehat dapat mempengaruhi persepsi siswa
tentang norma sosial dan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat. Oleh karena
itu, penting bagi siswa untuk memahami dan mengendalikan penggunaan media
sosial mereka agar tetap menjaga sopan santun dan etika dalam berinteraksi
online.
Medsos memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dan sikap siswa
terutama terkait dengan sopan santun. Pertama, medsos memberikan akses yang
mudah kepada beragam konten, termasuk yang kurang pantas atau tidak sesuai
dengan nilai-nilai sosial yang diinginkan oleh sekolah dan masyarakat. Konten
yang tidak pantas tersebut dapat mempengaruhi perilaku siswa, membuat mereka
cenderung meniru atau menginternalisasi perilaku yang kurang sopan.
Penggunaan yang berlebihan atau tidak terkontrol terhadap media sosial dapat
menggeser fokus siswa dari interaksi sosial langsung ke interaksi virtual.
Akibatnya, kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara langsung dan sopan di
dunia nyata dapat terkikis. Mereka mungkin lebih cenderung untuk
mengungkapkan pendapat atau emosi secara tidak sopan atau agresif di dunia
maya tanpa mempertimbangkan akibatnya.
7
Selain itu, media sosial juga dapat menjadi platform di mana norma-norma
sosial yang negatif berkembang. Misalnya, perilaku bullying atau cyberbullying
sering kali terjadi melalui media sosial, yang dapat mempengaruhi sopan santun
siswa baik sebagai pelaku maupun korban. Selain itu, adanya tekanan dari teman
sebaya atau tren di media sosial juga dapat memengaruhi perilaku siswa dalam
mencari perhatian atau mendapatkan validasi, bahkan jika itu berarti melanggar
norma-norma sopan santun.
Dengan demikian, sementara media sosial memiliki manfaat yang besar dalam
berkomunikasi dan berinteraksi, penting bagi pendidik dan orang tua untuk
memantau dan mengarahkan penggunaan yang sehat dan bertanggung jawab
terhadap media sosial agar siswa tetap menjaga sopan santun dan nilai-nilai sosial
yang diinginkan.

2.5 DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP SOPAN SANTUN SISWA


1. Dampak positif media sosial terhadap perilaku sosial siswa:
- Pemberdayaan: Melalui media sosial, siswa dapat berpartisipasi dalam
diskusi dan gerakan sosial yang mengadvokasi perubahan positif dalam
masyarakat, memperkuat rasa tanggung jawab sosial mereka.
- Kesadaran Sosial: Media sosial memungkinkan siswa untuk belajar
tentang isu-isu sosial dan lingkungan yang relevan, menginspirasi mereka
untuk terlibat dalam kegiatan sukarela atau advokasi untuk perubahan
positif.
- Kreativitas dan Ekspresi: media sosial memberikan siswa kesempatan
untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui konten yang mereka
buat, seperti gambar, video, atau tulisan, memungkinkan mereka untuk
memperkuat identitas mereka dan mengembangkan keterampilan kreatif.
2. Dampak negatif media sosial terhadap sopan santun :
- Perilaku Negatif dan Kekerasan Online: Media sosial sering menjadi
tempat bagi perilaku cyberbullying, penghinaan, atau intimidasi, yang
merusak kesejahteraan emosional dan mental individu.

8
- Komentar yang tidak sopan atau perilaku yang tidak pantas secara online
dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan konflik di dunia nyata, merusak
hubungan antar individu.
- Konten yang tidak pantas, seperti kekerasan grafis atau ujaran kebencian,
dapat merusak norma-norma sopan santun dan menciptakan lingkungan
online yang tidak aman dan tidak menyenangkan.
2.6 UPAYA MENGATASI DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP SOPAN
SANTUN SISWA
1. Pendidikan tentang Etika Digital:
Sekolah dapat mengintegrasikan pembelajaran tentang etika digital ke
dalam kurikulum mereka. Ini bisa mencakup pembelajaran tentang
pentingnya berkomunikasi secara sopan, menghormati privasi orang lain,
dan memahami dampak dari setiap tindakan online. Melalui pembelajaran
ini, siswa akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
bertindak dengan sopan dan bertanggung jawab saat berinteraksi di media
sosial.
2. Pengembangan keterampilan sosial:
Selain fokus pada penggunaan teknologi, penting juga untuk
membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang kuat. Ini
dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler atau program
khusus yang mendorong kerja sama, empati, dan pemahaman terhadap
perbedaan. Dengan memiliki keterampilan sosial yang baik, siswa akan
lebih mampu berinteraksi secara positif di dunia nyata maupun di
media sosial.
3. Pembinaan oleh Orang Tua dan Guru:
Orang tua dan guru memiliki peran yang sangat penting dalam
membimbing anak-anak tentang penggunaan yang sehat dan bertanggung
jawab terhadap media sosial. Mereka dapat melakukan ini dengan
memberikan contoh yang baik dalam penggunaan teknologi,
mendiskusikan secara terbuka tentang isu-isu yang muncul di media sosial,
dan membimbing anak-anak dalam menavigasi situasi yang mungkin
menantang secara online.

9
4. Memonitor Aktivitas Online:
Penting bagi orang tua dan guru untuk memantau aktivitas online siswa
mereka secara teratur. Ini tidak hanya untuk melindungi mereka dari
konten yang tidak pantas, tetapi juga untuk memberikan umpan balik
dan bimbingan tentang perilaku online yang tepat. Dengan memahami
apa yang mereka lakukan di media sosial, orang tua dan guru dapat
memberikan bantuan yang lebih terarah dalam mengatasi masalah
sopan santun yang mungkin muncul.
5. Kolaborasi dengan Komunitas:
Sekolah dapat bekerja sama dengan komunitas lokal, organisasi non-
pemerintah, atau ahli di bidang psikologi dan teknologi untuk
menyelenggarakan lokakarya, seminar, atau acara lainnya yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak media
sosial dan cara menghadapinya dengan bijaksana. Ini dapat
memberikan sumber daya tambahan dan perspektif yang berharga bagi
siswa, orang tua, dan guru.
Dengan pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif antara orang tua, sekolah,
dan teman sebaya, diharapkan anak-anak dapat mengembangkan kesadaran yang
lebih besar tentang pentingnya sopan santun dalam interaksi online dan
menghadapi pengaruh media sosial dengan cara yang lebih positif dan produktif.

10
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai