Anda di halaman 1dari 12

Dampak Penggunaan Media Sosial pada Psikologis Remaja

Dosen Pengampu: Dr. Gustianingsih, M.Hum.

Mata Kuliah : Penulisan Karya Ilmiah

Disusun Oleh:

INDAH NAILA TAMMY

NIM : 220701015

FAKULTAS ILMU BUDAYA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun atas dasar tugas
mata kuliah penulisan karya ilmiah yang berjudul Dampak Penggunaan Media Sosial pada
Psikologis Remaja

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pengampu Ibu Dr. Gustianingsih,
M.Hum. yang telah memberikan arahan yang baik dan dukungan dari rekan sekalian, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran
dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tugas ini

Medan, 27 September 2023

Indah Naila Tammy

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................... 5

1.4 Manfaat Penulisan......................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 6

2.1 Media sosial mempengaruhi psikologis remaja……………….. 6

2.2 Dampak positif dan negatif media sosial ................................ 8

BAB III PENUTUP................................................................................................ 9

3.1 Simpulan .................................................................................... 11

3.2 Saran........................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan media sosial telah menjadi fenomena
yang mendalam dan luas di seluruh dunia. Remaja adalah salah satu kelompok usia yang
paling aktif dalam menggunakan platform media sosial seperti Facebook, Instagram,
Twitter, dan Snapchat. Meskipun media sosial dapat memberikan manfaat komunikasi
dan konektivitas yang signifikan, penggunaan yang berlebihan atau tidak sehat dapat
memiliki dampak yang kompleks pada kesejahteraan psikologis remaja.

Pengaruh media sosial pada remaja adalah masalah yang semakin mendapat perhatian
karena pertumbuhan pesat teknologi digital. Remaja saat ini menghabiskan waktu yang
signifikan di platform media sosial, menggunakan mereka untuk berinteraksi dengan
teman-teman, mengakses berita, berbagi foto dan video, serta mencari hiburan. Namun,
interaksi online ini juga dapat membawa risiko dan dampak negatif terhadap
kesejahteraan psikologis mereka.

Penting untuk memahami bahwa dampak media sosial pada psikologis remaja dapat
beragam. Di satu sisi, media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk menguatkan
hubungan sosial dan mengembangkan keterampilan komunikasi. Di sisi lain, penggunaan
yang berlebihan atau tidak sehat dapat menyebabkan isu-isu seperti depresi, kecemasan,
perasaan kurangnya harga diri, cyberbullying, gangguan tidur, dan bahkan ketagihan
digital.

4
Dalam konteks ini, makalah tentang pengaruh media sosial pada psikologis remaja
memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dampak positif dan negatif dari penggunaan
media sosial serta faktor-faktor yang memengaruhi pengalaman remaja dalam
berinteraksi dengan platform tersebut. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana media sosial memengaruhi psikologis remaja, kita dapat mengembangkan
strategi yang lebih efektif untuk mendukung kesejahteraan mereka dan mengurangi risiko
dampak negatifnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana media sosial memengaruhi psikologis remaja?

2. Apasaja dampak positif dan negatif penggunaan media sosial?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana media sosial memengaruhi psikologis remaja

2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif penggunaan media sosial

1.4 Manfaat penulisan

1. Memahami pengaruh media sosial terhadap psikologis remaja

2. Mengetahui dampak positif dan negatif media sosial

5
BAB II

ISI

2.1 MEDIA SOSIAL MEMENGARUHI PSIKOLOGIS REMAJA

1. Arti psikologis

Menurut American Psychological Asociation, Psikologis adalah kondisi yang berkaitan dengan
pikiran atau fenomena mental sebagai materi pelajaran psikologi. Bisa dibilang, psikologis
adalah objek dari studi psikologi. Psikologis berkaitan dengan apapun yang memengaruhi
pikiran, terutama sebagai fungsi dari kesadaran, perasaan, atau motivasi.

2. Arti media sosial

Menurut KBBI, media adalah sarana, dalam konteks pembahasan kali ini yang dimaksud
adalah media sebagai sarana komunikasi. Sedangkan sosial adalah hal-hal yang berhubungan
dengan masyarakat atau kepentingan umum. Dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah
sarana komunikasi masyarakat.

Menurut B. K. Lewis (2010), Media sosial merupakan teknologi digital dengan label yang bisa
digunakan untuk berbagi isi pesan, berinteraksi, serta berhubungan dengan orang lain.

3. Pengaruh media sosial terhadap psikologis remaja

Media sosial tak hanya membantu remaja yang kesulitan dengan interaksi tatap muka atau
kecemasan sosial untuk membantu membangun keterampilan komunikasi dan sosialisasi, tetapi
juga dapat membantu remaja membentuk persahabatan, bertukar pikiran, dan memberikan
dukungan emosional. Di balik manfaat tersebut, media sosial dapat memiliki konsekuensi negatif
pada kesehatan mental remaja.

a. Membentuk identitas palsu dan selalu membandingkan diri sendiri dan orang lain

Ketika memasuki masa remaja, tingkat penerimaan seorang anak dengan teman sebaya sangat
tinggi untuk mengembangkan harga dirinya. Dilansir dari Child Mind Institute, anak pra-remaja
dan remaja memiliki risiko lebih tinggi terkena Imposter Syndrome yang merupakan 'identitas
palsu', di media sosial, dan ini dapat merusak kesehatan mental anak. Anak dengan impostor

6
syndrome ini berjuang untuk menunjukkan siapa diri sebenarnya, namun dengan gambaran yang
disaring tentang bagaimana seharusnya ia menggambarkan dirinya sendiri secara online. Ketika
remaja lebih berfokus pada berapa banyak 'suka' yang ia terima, ia cenderung menilai bagaimana
hasil selfie-nya dan terus-menerus membandingkan diri dengan teman sebaya. Dilansir dari
Pewinternet, 24 % remaja yang melihat aspek media sosial ini memiliki efek negatif.

b. Kurangnya berkomunikasi secara langsung

Media sosial adalah situs web dan aplikasi yang dimaksudkan untuk menghubungkan kita
secara virtual atau tidak langsung ke jejaring sosial, untuk berbagi dan bertukar informasi dan
pengetahuan, dan menghubungkan kita dengan keluarga dan teman sebagai bentuk ekspresi
komunikatif dan sosial.

Namun, dengan meningkatnya penggunaan media sosial, interaksi tatap muka justru jadi
berkurang sehingga menciptakan asosiasi dengan fungsi psikologis yang lebih buruk. Dengan
koneksi manusia yang kurang, akan menjadi lebih sulit untuk membangun keterampilan empati
dan kasih sayang yang diperlukan untuk membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna.

Terlalu banyak waktu bermain media sosial juga dapat memengaruhi kemampuan remaja
dalam komunikasi lisan dan verbal, serta komunikasi non-verbal seperti membaca isyarat bahasa
tubuh. Meskipun anak mungkin tak perlu menguasai keterampilan ini untuk berinteraksi tatap
muka, mempelajari cara menggunakannya dapat memainkan peran besar dalam komunikasi yang
efektif dalam hubungan apapun.

c. Membuat remaja merasa tidak mampu

Sebuah studi dalam Journal of Social and Clinical Psychology di tahun 2014 menunjukkan
bahwa hubungan antara pengguna Facebook (dari kedua jenis kelamin) dengan gejala depresi.
Dalam survei yang dilakukan, di mana 50 persen pengguna mengaku 'merasa lebih buruk' setelah
menghabiskan waktu di media sosial.

Perbandingan sosial dan evaluasi diri yang negatif ini dapat mengurangi perasaan pencapaian
seorang remaja, karena melihat pencitraan media yang salah. Remaja mungkin selalu melihat
pencapaian atau kehidupan megah teman-teman sebayanya secara online, dan membandingkan
dengan kehidupannya sendiri. Media sosial yang menjadi wadah untuk menunjukkan pentingnya

7
kepercayaan diri dan harga diri, seringkali ini dapat dengan cepat membuat remaja dan siapa pun
merasa tidak mampu atau kekurangan dalam hal apapun.

2.2 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MEDIA SOSIAL

Dampak positif media sosial bagi psikologis remaja ialah sebagai berikut :

1. Menghubungi teman-teman yang jauh

Tak mudah bagi remaja untuk kehilangan teman dan sahabatnya. Namun, ketika mereka
memiliki kesempatan untuk tetap berhubungan dengan mudah, hal itu dapat berdampak positif
pada kesehatan mental mereka. Menurut VeryWell Health, hubungan pertemanan dapat
membawa kebahagiaan bagi remaja. Mengetahui bahwa teman dekat mereka dapat dengan
mudah dihubungi dan kedua belah pihak dapat mengikuti kehidupan satu sama lain, berarti
persahabatan tidak harus berakhir ketika terjadi perpindahan jarak jauh.

2. Menjadi tempat untuk mengekspresikan diri

Remaja memiliki banyak emosi yang perlu mereka ekspresikan dengan cara yang aman di
media sosial. Menurut ReachOut.com, media sosial memberikan kesempatan kepada remaja
untuk membangun identitas mereka. Ini adalah cara untuk mengungkapkan apa yang penting
bagi mereka dan menemukan orang lain yang satu pemikiran. Dengan begitu, remaja dapat
memperluas lingkaran pertemanan mereka.

Remaja yang merasa sulit untuk mengungkapkan perasaan mereka secara pribadi, media sosial
dapat jadi tempat curhat tanpa merasa dihakimi dan tahu bahwa ada orang di balik layar yang
mendukung mereka. Semakin remaja mampu menjelaskan apa yang ada di pikiran mereka,
semakin banyak tekanan, kecemasan, dan depresi yang berkurang. Sebagai hasilnya, mereka
memiliki pengalaman media sosial yang lebih positif.

3. Mendapatkan dukungan emosional dari media sosial

Media sosial mungkin merupakan salah satu sumber daya terbaik yang dimiliki remaja dalam
hal dukungan emosional. Ketika remaja merasa seperti mereka didukung, terlepas dari ucapan
atau perilakunya, kesehatan mental mereka akan terpengaruh secara positif. Saat berhubungan

8
dengan orang lain, remaja menyadari bahwa mereka bukan satu-satunya yang mengalami situasi
sulit. Hal ini membantu mereka memiliki pandangan hidup yang lebih sehat.

4. Mengajarkan remaja bersosialisasi

Bagi remaja yang sulit bergaul, media sosial bisa menjadi anugerah. Tanpa interaksi yang
membuat canggung seperti di dunia nyata, para remaja bisa tetap berteman lewat media sosial.
Komunikasi secara virtual juga memberi mereka waktu untuk merumuskan apa yang ingin
dikatakan dan juga memilih teman yang berpikiran sama. Dengan secara konsisten berpartisipasi
dalam percakapan di media sosial, keterampilan sosial akan menguat. Rasa malu dan serta
kecemasan akan berkurang saat berbicara dengan orang lain secara tatap muka.

5. Menjadi tempat yang menyenangkan

Alasan utama bahwa media sosial positif bagi remaja adalah bahwa mereka menikmatinya.
Menurut Mayo Clinic, remaja tertarik pada media sosial untuk tujuan hiburan dan kesenangan.
Meskipun mereka dapat mengikuti kehidupan teman-teman, mereka juga dapat belajar tentang
topik atau acara sosial yang mungkin tidak mereka ketahui sebelumnya. Ini adalah pelarian dari
kehidupan sehari-hari.

Dampak negatif media sosial terhadap psikologis remaja antara lain:

1. Kecanduan Media Sosial

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan media sosial.
Kecanduan media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja dan dapat menyebabkan
masalah seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.

9
2. Peningkatan Kecemasan dan Depresi

Remaja yang sering menggunakan media sosial dapat mengalami peningkatan kecemasan dan
depresi. Hal ini dapat disebabkan oleh perbandingan sosial, di mana remaja membandingkan
kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain yang diposting di media sosial. Hal ini dapat
membuat remaja merasa kurang sukses atau bahkan gagal.

3. Cyberbullying

Cyberbullying adalah tindakan intimidasi atau pelecehan yang dilakukan melalui media
sosial. Cyberbullying dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental remaja.
Remaja yang menjadi korban cyberbullying dapat mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan
pemikiran untuk bunuh diri.

4. Gangguan Tidur

Penggunaan media sosial pada malam hari dapat mempengaruhi kualitas tidur remaja. Terlalu
banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat menyebabkan kesulitan tidur dan bahkan
insomnia. Media sosial dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental remaja.
Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan media sosial,
peningkatan kecemasan dan depresi, cyberbullying, dan gangguan tidur. Oleh karena itu, remaja
harus belajar menggunakan media sosial dengan bijak dan mengambil langkah-langkah untuk
menjaga kesehatan mental.

10
BAB III

Penutup

3.1 Simpulan

Pentingnya pendidikan tentang media sosial. Remaja perlu diberikan pendidikan dan batas waktu
yang efektif dalam menggunakan media sosial agar mereka bisa bijak dan mendapat manfaat
yang sehat dari media sosial. Sekolah dan lembaga pendidikan harus memasukkan dalam
kurikulumnya pelajaran tentang kesadaran media sosial, cyberbullying(membully orang lain di
dalam medsos), dan cara menggunakan media sosial dengan baik. Dengan pemahaman yang kuat
tentang dampak media sosial, anak remaja akan lebih mampu membuat keputusan yang cerdas
dan bertanggung jawab terkait penggunaan mereka. Melakukan kegiatan yang tidak terkait
dengan media sosial. Remaja dapat mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang tidak
melibatkan penggunaan media sosial. Contohnya: berolahraga, membaca buku, mengeksplorasi
minat dan bakat mereka, atau melakukan kegiatan kreatif seperti seni atau musik. Dengan
mengalokasikan waktu untuk hal-hal yang berbeda, remaja dapat mengurangi ketergantungan
mereka pada media sosial dan meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka secara
keseluruhan. Mendorong interaksi sosial langsung. Meskipun media sosial dapat memberi
fasilitas koneksi dan interaksi online, penting bagi usia remaja untuk tetap menjaga hubungan
sosial langsung dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas seperti bertemu langsung dengan teman-
teman, ikut serta dalam kegiatan sosial, dan berinteraksi dengan keluarga secara langsung dapat
membantu menjaga keseimbangan dan kesejahteraan psikologis remaja. Penggunaan media
sosial dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan psikologis remaja.
Sementara penggunaan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah seperti dirinya akan
merasa rendah diri(Insecure), kecemasan, dan depresi. penggunaan yang bijak dan sehat dapat
mendukung jaringan sosial dan memberikan sumber daya pendidikan dan dukungan. Penting
bagi remaja untuk memahami pengaruh media sosial dan mengambil langkah yang tepat untuk
menjaga kesejahteraan psikologis mereka dalam era digital ini.

3.2 Saran

Disarankan kepada mahasiswa Sastra Indonesia yang mengambil mata kuliah Penulisan Karya
Ilmiah Semester III untuk membaca makalah ini, agar dapat memahami “pengaruh media sosial
terhadap psikologis”.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/hot/read/4443734/psikologis-adalah-bagian-dari-psikologi-
kenali-macam-gangguannya?page=4

https://www.selasar.com/pengertian-media-sosial/

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/15/095757420/ketahui-5-dampak-positif-media-
sosial-bagi-remaja?page=3

12

Anda mungkin juga menyukai