Anda di halaman 1dari 22

DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU

SISWA SISWI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 NGANJUK

Disusun Oleh:
1. Rio Stevan Febrian Wibowo
2. Faza Aida Fitri
3. Tegar Abdila Abidin

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 NGANJUK
KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS-2)
2022-2023
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Berjudul
Dampak media sosial terhadap perilaku siswa siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk
Tahun Ajaran 2022 – 2023

Oleh : Nama : Rio Stevan Febrian Wibowo


No. Induk : 131135180001210145
Kelas/program : XI IPS 2

Telah disetujui dan disahkan di Nglawak, …………


Koordinator KIR, Pembimbing,

Mustagfiroh, S. Pd. Ratna Rahayu M, S. Pd.


NIP : 197904192005012005 NIP : 198304302009012009

Mengetahui
Kepala MAN 1 Nganjuk

H. Muh. Zuhal, S.Ag.M.Pd.I


NIP : 197007252005011002.
KATA PENGANTAR
Kepada Bapak/Ibu Guru dan seluruh Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk,
Saat ini, media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari
kita. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, penggunaan media sosial
semakin meluas dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk perilaku siswa-
siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk.
Penelitian dan pengalaman praktis menunjukkan bahwa media sosial memiliki dampak yang
signifikan terhadap perilaku siswa. Dalam konteks Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk,
penting untuk memahami dan menganalisis dampak-dampak tersebut guna mengoptimalkan
pemanfaatan media sosial dan meminimalkan konsekuensi negatifnya.
Salah satu dampak yang dapat diamati adalah perubahan dalam pola komunikasi dan interaksi
sosial. Media sosial memungkinkan siswa untuk terhubung dengan teman-teman mereka
secara lebih mudah dan cepat. Namun, interaksi ini cenderung bersifat virtual dan tidak
langsung, yang dapat mengurangi kemampuan siswa untuk membangun hubungan
interpersonal yang mendalam dan bermakna. Hal ini berpotensi mempengaruhi kemampuan
siswa dalam memahami dan menghadapi kompleksitas interaksi sosial dalam kehidupan
nyata.
Selain itu, media sosial juga dapat mempengaruhi perilaku siswa dalam hal pengelolaan
waktu. Siswa cenderung menghabiskan waktu yang berlebihan di platform media sosial,
mengakibatkan berkurangnya waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar, bermain, dan
berinteraksi langsung dengan teman sebaya atau keluarga. Kelebihan waktu yang dihabiskan
di media sosial dapat mengakibatkan penurunan produktivitas, keterlambatan dalam
menyelesaikan tugas sekolah, dan penurunan fokus saat belajar.
Selanjutnya, media sosial juga memiliki dampak terhadap aspek kesehatan mental siswa.
Paparan terus-menerus terhadap konten yang tidak sehat, tindakan cyberbullying, dan
perbandingan sosial yang tidak sehat dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan gangguan
psikologis lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan siswa, harga diri mereka, dan
perkembangan identitas pribadi.
Namun, di sisi lain, media sosial juga dapat memberikan dampak positif bagi siswa Madrasah
Aliyah Negeri 1 Nganjuk. Penggunaan media sosial yang bijak dapat meningkatkan akses
terhadap informasi dan pengetahuan, memfasilitasi kolaborasi dan diskusi akademis, serta
memperluas keterampilan sosial dan jaringan hubungan.
Untuk mengatasi dampak negatif media sosial dan memaksimalkan manfaatnya, penting bagi
kita semua untuk mengambil langkah-langkah yang bijak dalam menggunakan media sosial.
Bapak/Ibu Guru perlu berperan aktif dalam memberikan pemahaman tentang etika dan
kesadaran digital kepada siswa siswi MAN 1 Nganjuk
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak penggunaan media sosial terhadap
perilaku siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk. Media sosial telah menjadi bagian
integral dari kehidupan remaja saat ini, dan studi ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana
penggunaan media sosial mempengaruhi perilaku siswa di lingkungan pendidikan Islami.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif penelitian terdiri dari 50 siswa
Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan melalui
kuesioner yang mencakup pertanyaan tentang pola penggunaan media sosial dan dampaknya
terhadap perilaku siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial memiliki dampak yang signifikan
terhadap perilaku siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk. Ditemukan bahwa penggunaan
media sosial secara berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan perilaku negatif, seperti
penggunaan waktu yang tidak produktif, kurangnya konsentrasi dalam belajar, dan gangguan
terhadap interaksi sosial langsung. Selain itu, penggunaan media sosial juga dapat
memengaruhi kesehatan mental siswa, termasuk meningkatnya kecemasan, depresi, dan
perasaan rendah diri.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa ada hubungan antara pola penggunaan media
sosial dan prestasi akademik siswa. Ditemukan bahwa siswa yang menghabiskan lebih
banyak waktu di media sosial cenderung memiliki kinerja akademik yang lebih rendah.
Dengan demikian, temuan penelitian ini menekankan perlunya kesadaran yang lebih baik
tentang penggunaan yang tepat dan seimbang dari media sosial di kalangan siswa Madrasah
Aliyah Negeri 1 Nganjuk. Penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada pendidik, orang
tua, dan siswa itu sendiri untuk mengelola penggunaan media sosial dengan bijak dan
memaksimalkan manfaat positifnya sambil mengurangi dampak negatifnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
ABSTRAK.................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pemgertian Media Sosial...................................................................
2.2 Pengertian Perilaku...........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian........................................................................
3.2 Data Dan Sumber Data/ Subjek Penelitian.......................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................
3.4 Teknik Analisis Data.........................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data...................................................................................
4.2 Analisis Data.....................................................................................
4.3 Pembahasan.......................................................................................
Pembahasan.............................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................
5.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BIODATA .................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah mengenai dampak media sosial terhadap perilaku siswa-siswi
Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk. Media sosial telah menjadi bagian penting dalam
kehidupan banyak orang, termasuk siswa-siswi sekolah. Namun, pengaruh media sosial
terhadap perilaku siswa-siswi memunculkan beberapa perhatian.
Dalam konteks pendidikan, penggunaan media sosial dapat memiliki dampak positif dan
negatif terhadap perilaku siswa-siswi. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi antara
lain:
Penggunaan waktu yang berlebihan: Media sosial dapat menghabiskan banyak waktu siswa-
siswi jika tidak digunakan dengan bijak. Mereka mungkin menghabiskan waktu yang
seharusnya digunakan untuk belajar, berinteraksi dengan teman sebaya, atau beraktivitas
fisik.
Gangguan konsentrasi: Adanya notifikasi dan konten yang terus muncul di media sosial bisa
mengganggu konsentrasi siswa-siswi dalam belajar atau kegiatan akademik lainnya. Hal ini
dapat mengurangi produktivitas mereka.
Pengaruh negatif: Konten negatif atau tidak sehat di media sosial seperti intimidasi,
perundungan (bullying), atau ekspresi negatif lainnya dapat mempengaruhi perilaku siswa-
siswi. Mereka mungkin terpengaruh secara emosional atau terlibat dalam perilaku yang tidak
pantas.
Perbandingan sosial: Media sosial sering kali menampilkan gambar-gambar kehidupan yang
terlihat sempurna dan ideal. Hal ini dapat mendorong siswa-siswi untuk membandingkan diri
mereka dengan orang lain dan mengembangkan rasa rendah diri atau kecemasan sosial.

1.2 Rumusan Masalah

1 Banyak Pengaruh negatif penggunaan media sosial terhadap perilaku siswa-siswi


Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk
2 Bagaimana media sosial mempengaruhi produktivitas dan fokus belajar siswa-siswi
Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk?
3 Apakah penggunaan media sosial berdampak pada peningkatan risiko perilaku
negatif, seperti cyberbullying atau kecanduan gadget, di kalangan siswa-siswi
Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk?
4 Bagaimana peran sekolah dan orang tua dalam mengelola penggunaan media sosial
siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk?
1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui jenis-jenis perilaku yang dipengaruhi oleh media sosial. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku tertentu yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan
media sosial, seperti peningkatan atau penurunan konsentrasi belajar, perubahan pola tidur,
perubahan pola makan, perubahan interaksi sosial, atau perubahan emosi.
Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan media sosial dan perilaku
siswa-siswi. Tujuan ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
penggunaan media sosial dan dampaknya pada perilaku siswa-siswi, seperti motivasi
penggunaan media sosial, waktu yang dihabiskan di media sosial, pengaruh teman sebaya,
atau pengaruh lingkungan keluarga.
Menilai kesadaran dan literasi digital Penelitian ini dapat bertujuan untuk mengevaluasi
tingkat kesadaran dan literasi digital siswa-siswi di MAN 1 Nganjuk. Tujuannya adalah untuk
memahami sejauh mana siswa-siswi memahami risiko dan keuntungan penggunaan media
sosial, pemahaman mereka tentang perlindungan data pribadi, pengetahuan mereka tentang
praktik yang aman dan etis dalam penggunaan media sosial, dan keterampilan mereka dalam
membedakan informasi yang akurat dan tidak akurat di platform media sosial.

1.4 Manfaat Penelitian

1 Identifikasi dampak positif: Penelitian ini dapat mengidentifikasi dampak positif dari
penggunaan media sosial terhadap perilaku siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1
Nganjuk. Misalnya, penggunaan media sosial yang tepat dapat meningkatkan
aksesibilitas informasi, memperluas wawasan, dan memfasilitasi komunikasi yang
efektif.
2 Identifikasi dampak negatif: Penelitian ini juga dapat mengidentifikasi dampak negatif
dari penggunaan media sosial terhadap perilaku siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri
1 Nganjuk. Contohnya, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan
gangguan tidur, penurunan konsentrasi, dan kecanduan media sosial yang berpotensi
merugikan kesehatan mental dan fisik remaja.
3 Kesadaran akan risiko dan bahaya: Penelitian ini dapat membantu meningkatkan
kesadaran siswa-siswi tentang risiko dan bahaya yang terkait dengan penggunaan
media sosial. Mereka dapat memahami konsekuensi dari penyebaran informasi yang
tidak benar, penyalahgunaan privasi, kecanduan media sosial, dan dampak negatif
lainnya.
4 Pengembangan keterampilan sosial: Meskipun media sosial dapat menghubungkan
orang-orang, penggunaan yang berlebihan dapat mengurangi keterampilan sosial
siswa-siswi. Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
penggunaan media sosial mempengaruhi keterampilan komunikasi dan interaksi sosial
mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik, siswa-siswi dapat mengembangkan
keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain secara
langsung.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sosial Media
Media sosial atau sering juga disebut sebagai sosial media adalah platform digital
yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau
membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan platform digital yang
menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Media
sosial juga merupakan sebuah sarana untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan
secara daring yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi
ruang dan waktu
Sejarah sosial media diawali pada tahun 1970-an yakni saat ditemukannya sistem
papan buletin untuk menghubungkan satu orang dengan orang lain melalui surat
elektronik atau mengunggah dan mengunduh perangkat lunak. Aktivitas ini masih
dilakukan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengan modem. Tahun 1980-
an, komputer sudah menjadi hal yang umum dan media sosial jadi sangat digemari.
Mulai ada Internet yang bernama "Relay Chat", dan berlanjut semakin populer hingga
1990. Media sosial pertama kali yang diketahui adalah "SixDegrees.com", yang
diciptakan pada 1997 atau 23 tahun silam. Aplikasi ini mengizinkan pengguna
mengunggah foto profil dan saling berteman dengan user lain. Di tahun 1999, blog mulai
ramai dikembangkan.[3]

2.2 Pengertian Perilaku


Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem,
atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya,
[1]
 yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik (mati).
Perilaku adalah respons yang dikomputasi dari sebuah sistem atau organisme terhadap
berbagai rangsangan atau input, baik internal atau eksternal, sadar atau bawah
sadar, terbuka atau rahasia, dan sukarela atau tidak sukarela.[2]
Mengambil perspektif informatika perilaku, perilaku terdiri dari aktor, operasi, interaksi,
dan sifat-sifat perilaku. Perilaku dapat direpresentasikan sebagai vektor perilaku.
Meskipun ada beberapa ketidaksepakatan tentang bagaimana mendefinisikan perilaku
secara tepat dalam konteks biologis, satu interpretasi umum berdasarkan meta-analisis
literatur ilmiah menyatakan bahwa "perilaku adalah respon yang terkoordinasi secara
internal (tindakan atau tidak bertindak) dari seluruh organisme hidup (individu atau
kelompok) terhadap rangsangan internal dan/atau eksternal ".[4]
Definisi perilaku yang lebih luas, dapat diterapkan pada tumbuhan dan organisme lain,
mirip dengan konsep plastisitas fenotipik. Perilaku dideskripsikan sebagai respons
terhadap suatu peristiwa atau perubahan lingkungan selama masa hidup individu,
berbeda dari perubahan fisiologis atau biokimia lainnya yang terjadi lebih cepat, dan
tidak termasuk perubahan yang merupakan hasil perkembangan (ontogeni).[5][6]
Perilaku dapat bersifat bawaan dari lahir atau dipelajari dari lingkungan.
Perilaku dapat dianggap sebagai tindakan apa pun dari suatu organisme yang mengubah
hubungannya dengan lingkungannya. Perilaku memberikan keluaran dari organisme ke
lingkungan.[7]
2.3 Pengertian Dampak
Kata “dampak” merupakan sebuah kata yang banyak digunakan untuk
menggambarkan akibat dari sebuah tindakan. Akan tetapi apakah arti sesungguhnya dari
kata ini?

Berikut ini adalah pengertian dampak menurut para ahli dan juga hal-hal menarik lainnya
mengenai kata “dampak”.

Kata dampak menurut pada ahli 

Untuk anda yang ingin tahu pengertian dari kata dampak ini menurut ahli, berikut ini
adalah beberapa ulasannya.

 Pengertian dampak menurut Jotin Khristy


Menurutnya, dampak adalah sebuah pengaruh yang dimiliki oleh sebuah jasa
terhadap lingkungan dan juga kawasan yang dilayani

 Pengertian dampak menurut Schemel


Menurut beliau, dampak adalah sebuah tingkat perusakan terhadap tata guna yang
disebabkan karena sesuatu hal lain.

 Pengertian dampak menurut Gorys Kerap


Menurut Kerap, dampak adalah sebuah pengaruh yang kuat dari seseorang atau
sebuah kelompok orang dalam melakukan tugas dalam kedudukannya. Pengaruh
yang besar dan kuat ini nantinya akan membawa perubahan, baik itu perubahan ke
arah yang positif ataupun ke arah yang negatif.

 Pengertian dampak menurut Otto Soemarwoto


Menurut beliau, dampak adalah sebuah perubahan yang disebabkan karena sebuah
aktivitas. Aktivitas ini bisa dilakukan dengan banyak hal mulai dari aktivitas kimia,
fisik, biologi maupun aktivitas manusia.

 Pengertian dampak menurut JE. Hosio


Menurut Hosio, dampak adalah sebuah perubahan tingkah laku dan juga sikap yang
terlihat nyata yang disebabkan karena sebuah kebijakan.

 Pengertian dampak menurut Irfan Islamy


Menurut Irfan, dampak adalah sebuah akibat atau konsekuensi yang disebabkan
karena pelaksanaan dari kebijakan.

 Pengertian dampak sebagai sebuah kata benda


Sebagai kata benda, dampak artinya adalah benturan yang mendatangkan akibat

Dari pengertian-pengertian yang sudah disampaikan sebelumnya, kita bisa


mengambil kesimpulan bahwa dampak adalah sebuah perubahan yang terjadi karena
sebuah aktivitas maupun tindakan yang disebabkan karena munculnya kebijakan.
Dampak muncul sebagai akibat dari kemunculan sesuatu yang baik itu membawa
pengaruh positif maupun negatif.

-
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rencangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu menyajikan data analisis dalam
bentuk deskripsi sedangkan untuk jenisnya ialah penelitian deskriptif yang digunakan untuk
menjabarkan secara sistematis rumusan masalah dalam penelitian

3.2 Data Dan Sumber Data


a. Siswa Siswi MAN 1 Nganjuk kelas 10 dan 11

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah:
3.3.1 Angket
Angket ialah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi / data dari sumbernya secara langsung
3.3.2 Observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi tidak terstruktur.
Pengumpulan data melalui pengamatan tanpa mengembangkan pengamatannya
berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan

3.4 Teknik analisis data


Setelah selesai melakukan pengumpulan data melalui hasil observasi, Data yang
terkumpul akan di olah oleh peneliti. Analisis data menggunakan metode pengolahan data
dan kualitatif yang melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
3.4.1 Redaksi Data
Redaksi data ialah tahap memilih informasi yang relevan dan yang tidak relevan
dengan masalah sehingga data yang terkumpul lebih terfokus pada tujuan penelitian
3.4.2 Penyajian Data
Setelah di reduksi, Data kemudian disusun untuk mempermudah penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan tujuan penyajian data ialah agar dapat lebih
mudah untuk memahami dan merencanakan tindakan yang akan dilakukan
selanjutnya

3.4.3 Kesimpulan
Setelah semua data tersaji permasalahan yang menjadi objek penelitian akan di
analisis kemudian ditarik kesimpulan yang merupakan hasil dari penelitian ini
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data
Berikut adalah informasi yang didapatkan setelah menyebar angket
Jenis Media Sosial Yang sering digunakan:

PRESENTASE JAWABAN
NO SOAL ANGKET
IYA TIDAK

Apakah Anda pernah merasa


terganggu atau sulit berkonsentrasi
1. . 56,9% 43,1%
dalam belajar karena penggunaan
media sosial?
Apakah Anda merasa adiktif atau sulit
2. mengontrol waktu yang dihabiskan di 45,1% 54,9%
media sosial?

Apakah penggunaan media sosial


3. memengaruhi interaksi sosial Anda 43,1% 56.9%
secara langsung?

Apakah Anda pernah mengalami


4. perubahan suasana hati yang negatif 47,1% 52,9%
setelah menggunakan media sosial?

Apakah penggunaan media sosial


5. berdampak pada kinerja akademik 57,7% 42,3%
Anda?

Apakah Anda merasa terganggu tidur


6. atau mengalami gangguan tidur 36,5% 63,5%
karena penggunaan media sosial?

Apakah Anda merasa terganggu tidur


7. atau mengalami gangguan tidur 67,3% 32,7%
karena penggunaan media sosial?

Apakah Anda merasa kehilangan


waktu yang berharga karena
8. 57,7% 42,3%
menghabiskan terlalu banyak waktu
di media sosial?

Menurut pendapat Anda, apakah ada


9. manfaat positif dari penggunaan 88,5% 11,5%
media sosial dalam kehidupan Anda?

4.2 Analisis Data


Dari 60 siswa siswi yang telah mengisi angket, sebanyak 88,5% berpendapat media social
memiliki dampak positif dalam kegiatan belajar mengajar, Sebanyak 57,7% kehilangan
waktu yang berharga karena menghabiskan terlalu banyak waktu di media social, 67,3%
mengalami gangguan pada jam tidur, dan sebanyak 56,9% merasa terganggu dan sulit
berkonsentrasi dalam belajar karena pengaruh media social

4.3 Pembahasan
Pembahasan Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Siswa-siswi Madrasah Aliyah
Negeri 1 Nganjuk:
1. Pengaruh Interaksi Sosial: Penggunaan media sosial dapat berdampak pada interaksi
sosial siswa-siswi. Media sosial memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk
terhubung dengan teman-teman mereka secara online. Namun, terlalu banyak
menghabiskan waktu di media sosial juga dapat mengurangi interaksi sosial di dunia
nyata. Hal ini dapat mengurangi kemampuan siswa-siswi untuk berkomunikasi secara
langsung, mengembangkan keterampilan sosial, dan membangun hubungan
interpersonal yang kuat.

2. Konsentrasi Belajar: Salah satu dampak negatif dari media sosial adalah gangguan
terhadap konsentrasi belajar siswa-siswi. Media sosial sering kali menawarkan
distraksi dalam bentuk notifikasi, konten yang menarik, atau interaksi dengan
pengguna lainnya. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu
fokus siswa-siswi dalam belajar dan menyebabkan penurunan produktivitas
akademik.

3. Produktivitas: Media sosial juga dapat mempengaruhi produktivitas siswa-siswi


dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Banyaknya waktu yang dihabiskan di media
sosial dapat mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk tugas-tugas sekolah,
kegiatan ekstrakurikuler, atau kegiatan produktif lainnya. Hal ini dapat berdampak
negatif pada prestasi akademik dan pengembangan keterampilan siswa-siswi.

4. Kesehatan Mental: Dampak media sosial terhadap kesehatan mental siswa-siswi juga
perlu diperhatikan. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan
masalah seperti kecemasan, depresi, perasaan kurang berharga, dan masalah
kepercayaan diri. Selain itu, eksposur terhadap konten negatif atau cyberbullying di
media sosial juga dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional siswa-siswi.

5. Pengaruh Positif: Meskipun media sosial memiliki dampak negatif, ada juga beberapa
pengaruh positif yang dapat ditemukan. Media sosial dapat digunakan sebagai alat
untuk berbagi informasi, memperluas wawasan, dan menghubungkan siswa-siswi
dengan komunitas yang memiliki minat serupa. Penggunaan yang bijak dan terukur
dari media sosial dapat membantu siswa-siswi mengembangkan keterampilan digital,
memperluas jaringan sosial, dan membangun identitas digital yang positif.

6. Dalam menghadapi dampak media sosial, penting bagi siswa-siswi, orang tua, dan
sekolah untuk mengadopsi pendekatan yang seimbang. Kesadaran akan risiko dan
manfaat media sosial harus ditingkatkan, serta dibutuhkan upaya untuk
mengembangkan kebiasaan penggunaan yang sehat dan terkendali. Peran pendidikan,
pembinaan, dan pemantauan yang aktif dari pihak sekolah dan orang tua sangat
penting dalam membantu siswa-siswi memahami dan mengelola dampak media sosial
dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Media sosial dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas dan fokus belajar
siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk. Berikut adalah beberapa cara di mana media
sosial dapat mempengaruhi aspek tersebut:
1. Gangguan dan Pengalih Perhatian: Media sosial sering kali menawarkan berbagai
macam konten menarik seperti notifikasi, pesan, berita, atau postingan dari teman-
teman. Siswa-siswi yang menggunakan media sosial secara berlebihan mungkin
rentan terhadap gangguan dan pengalih perhatian saat mereka seharusnya fokus pada
belajar. Notifikasi yang sering muncul dan godaan untuk memeriksa media sosial
dapat mengganggu konsentrasi mereka dalam mempelajari materi pelajaran.

2. Waktu yang Terbuang: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat


mengakibatkan siswa-siswi menghabiskan waktu yang seharusnya digunakan untuk
belajar. Mereka dapat terjebak dalam scroll endless feed atau terlibat dalam interaksi
sosial di media sosial, yang mengakibatkan waktu berharga terbuang begitu saja.
Akibatnya, waktu yang seharusnya digunakan untuk membaca, mengerjakan tugas,
atau mempersiapkan ujian dapat berkurang secara signifikan.

3. Multitasking yang Tidak Efektif: Siswa-siswi yang terbiasa menggunakan media


sosial saat belajar cenderung terjerat dalam praktik multitasking yang tidak efektif.
Mereka mungkin mencoba untuk membagi perhatian mereka antara membaca materi
pelajaran dan menggunakan media sosial secara bersamaan. Namun, penelitian telah
menunjukkan bahwa multitasking seperti ini dapat mengurangi efisiensi dan kualitas
belajar, karena fokus terbagi dan pemrosesan informasi menjadi tidak optimal.

4. Dampak Emosional: Media sosial juga dapat memiliki dampak emosional yang
memengaruhi fokus belajar siswa-siswi. Eksposur terhadap konten yang
menghasilkan emosi negatif, seperti perbandingan sosial atau cyberbullying, dapat
mengganggu keseimbangan emosional siswa-siswi. Hal ini dapat mempengaruhi
konsentrasi mereka, motivasi belajar, dan kemampuan mereka untuk menyerap
informasi dengan efektif.

5. Kesulitan Mengatur Waktu: Penggunaan media sosial yang tidak terkendali dapat
menyebabkan kesulitan dalam mengatur waktu. Siswa-siswi mungkin menjadi kurang
disiplin dalam membagi waktu mereka antara penggunaan media sosial dan belajar.
Akibatnya, mereka mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan
mengabaikan waktu yang seharusnya dihabiskan untuk tugas-tugas sekolah dan
pembelajaran.
Untuk mengatasi dampak negatif media sosial terhadap produktivitas dan fokus belajar
siswa-siswi, penting untuk mengadopsi kebiasaan yang sehat dalam penggunaan media
sosial. Ini meliputi mengatur batasan waktu untuk penggunaan media sosial, menghilangkan
gangguan saat belajar, memprioritaskan tugas-tugas sekolah, dan mengembangkan disiplin
dalam mengatur waktu. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran siswa-siswi
tentang pentingnya fokus dan konsentrasi dalam belajar, serta memberikan edukasi mengenai
dampak negatif penggunaan media sosial yang berlebihan.
penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko perilaku negatif, termasuk
cyberbullying dan kecanduan gadget, di kalangan siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1
Nganjuk. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:
1. Cyberbullying: Media sosial memberikan platform untuk interaksi online, dan ini juga
membuka pintu bagi cyberbullying. Siswa-siswi dapat menjadi sasaran cyberbullying
atau terlibat dalam perilaku tersebut. Mereka mungkin menghadapi intimidasi,
pelecehan, atau penyebaran informasi pribadi yang tidak diinginkan melalui media
sosial. Ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, harga diri, dan prestasi
akademik siswa-siswi.
2. Kecanduan Gadget: Penggunaan media sosial dapat menjadi pemicu terjadinya
kecanduan gadget. Siswa-siswi yang terlalu bergantung pada media sosial dapat
menghabiskan waktu yang berlebihan di depan layar gadget mereka. Hal ini dapat
menyebabkan ketergantungan dan kesulitan mengendalikan penggunaan gadget.
Kecanduan gadget dapat mempengaruhi keseimbangan hidup, kualitas tidur,
konsentrasi, dan interaksi sosial siswa-siswi.
3. Gangguan Interaksi Sosial: Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dapat
mengganggu interaksi sosial di dunia nyata. Siswa-siswi mungkin menjadi lebih
terisolasi secara sosial atau kurang mampu membangun hubungan interpersonal yang
sehat. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam berkomunikasi,
memahami ekspresi nonverbal, dan membangun hubungan sosial yang kuat di luar
dunia maya.
4. Penurunan Produktivitas: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat
menyebabkan penurunan produktivitas siswa-siswi. Mereka dapat mengalami
kesulitan dalam mengatur waktu dan teralihkan dari tugas-tugas sekolah atau
tanggung jawab lainnya. Dampak ini dapat berdampak negatif pada prestasi akademik
dan kemampuan mereka dalam menyelesaikan tugas dengan efisien.
5. Dampak Kesehatan Mental: Penggunaan media sosial yang tidak sehat atau
berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental siswa-siswi. Mereka mungkin
mengalami tekanan sosial, perbandingan sosial yang merugikan, atau depresi akibat
eksposur terhadap konten yang tidak sehat atau mengalami kekerasan verbal online.
Ini dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dan kesehatan mental mereka
secara keseluruhan.
Untuk mengatasi risiko perilaku negatif yang terkait dengan penggunaan media sosial,
penting bagi siswa-siswi, orang tua, dan sekolah untuk bekerja sama dalam meningkatkan
kesadaran, memberikan pendidikan mengenai etika dan keselamatan online, serta
mempromosikan penggunaan yang bijak dan sehat dari media sosial.
Peran sekolah dan orang tua sangat penting dalam mengelola penggunaan media sosial
siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk. Berikut adalah beberapa peran dan tindakan
yang dapat dilakukan oleh sekolah dan orang tua:
Peran Sekolah:
1. Pendidikan dan Kesadaran: Sekolah dapat memberikan pendidikan dan kesadaran
kepada siswa-siswi mengenai penggunaan yang bijak dan aman dari media sosial. Ini
dapat mencakup penyuluhan tentang risiko dan dampak negatif yang terkait dengan
penggunaan media sosial, serta strategi untuk mengelola dan membatasi penggunaan
yang berlebihan.
2. Kebijakan Sekolah: Sekolah dapat mengimplementasikan kebijakan yang mengatur
penggunaan media sosial di lingkungan sekolah. Hal ini dapat meliputi aturan tentang
penggunaan gadget selama jam sekolah, akses ke media sosial di lingkungan sekolah,
dan konsekuensi bagi pelanggaran kebijakan tersebut. Kebijakan ini dapat membantu
menciptakan lingkungan belajar yang fokus dan mendukung.
3. Pengawasan dan Pembinaan: Sekolah dapat melakukan pengawasan terhadap
penggunaan media sosial di lingkungan sekolah. Guru dan staf sekolah dapat
memantau aktivitas media sosial siswa-siswi untuk mengidentifikasi tanda-tanda
perilaku negatif, seperti cyberbullying. Selain itu, sekolah juga dapat memberikan
pembinaan dan pendampingan kepada siswa-siswi yang terlibat dalam perilaku
negatif atau kecanduan gadget.
Peran Orang Tua:
1. Komunikasi Terbuka: Orang tua perlu menjaga komunikasi terbuka dengan anak-anak
mereka mengenai penggunaan media sosial. Mereka harus aktif mendengarkan dan
memahami kekhawatiran, pengalaman, dan tantangan yang dihadapi anak-anak
mereka terkait dengan media sosial. Ini memungkinkan orang tua untuk memberikan
bimbingan dan nasihat yang sesuai.

2. Penetapan Batasan: Orang tua perlu menetapkan batasan yang jelas terkait dengan
penggunaan media sosial oleh anak-anak mereka. Ini termasuk mengatur waktu yang
ditentukan untuk menggunakan gadget, mengatur aturan penggunaan media sosial di
rumah, dan memantau aktivitas online anak-anak mereka. Orang tua juga dapat
menggunakan fitur pengendalian orang tua yang disediakan oleh platform media
sosial untuk mengatur akses dan mengontrol penggunaan.

3. Mendukung Keterampilan Digital: Orang tua dapat membantu anak-anak mereka


mengembangkan keterampilan digital yang positif. Ini meliputi pendidikan mengenai
privasi online, etika internet, perlindungan diri, dan cara berinteraksi secara positif di
media sosial. Orang tua juga dapat melibatkan anak-anak dalam kegiatan non-digital
yang bermanfaat untuk mengurangi ketergantungan pada gadget.
Dengan kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam mengelola penggunaan media
sosial siswa-siswi, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan
produktif bagi mereka.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dampak negatif yang mungkin terjadi dari penggunaan media sosial terhadap
perilaku siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk yaitu cyberbullying,
kecanduan gadget, gangguan interaksi sosial, penurunan produktivitas, dan dampak
kesehatan mental. Untuk mengatasi dampak negatif media sosial terhadap
produktivitas dan fokus belajar siswa-siswi, penting untuk mengadopsi kebiasaan
yang sehat dalam penggunaan media sosial. Sedangkan dampak positifnya
diantaranya media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk berbagi informasi,
memperluas wawasan, dan menghubungkan siswa-siswi dengan komunitas yang
memiliki minat serupa. Penggunaan yang bijak dan terukur dari media sosial dapat
membantu siswa-siswi mengembangkan keterampilan digital, memperluas jaringan
sosial, dan membangun identitas digital yang positif.
Media sosial dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas dan fokus
belajar siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk. Berikut adalah beberapa cara
di mana media sosial dapat mempengaruhi aspek tersebut yaitu gangguan dan
pengalih perhatian, waktu yang terbuang, multitasking yang tidak efektif, dampak
emosional, dan kesulitan mengatur waktu.
Peran sekolah dan orang tua sangat penting dalam mengelola penggunaan media
sosial siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk. Peran Sekolah diantaranya
pendidikan dan kesadaran, kebijakan sekolah, dan pengawasan dan pembinaan.
Sedangkan peran orang tua diantaranya komunikasi terbuka, penetapan batasan dan
mendukung keterampilan digital. Dengan kerjasama antara sekolah dan orang tua
dalam mengelola penggunaan media sosial siswa-siswi, diharapkan dapat
menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan produktif bagi mereka.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Kepada para Siswa agar menjadikan media sosial sebagai sarana pembelajaran
dan media sosialisasi, sehingga dapat menunjang dalam proses belajar
mengajar yang lebih modern. Penting untuk siswa-siswi mengadopsi kebiasaan yang
sehat dalam penggunaan media sosial. Ini meliputi mengatur batasan waktu untuk
penggunaan media sosial, menghilangkan gangguan saat belajar, dan
memprioritaskan tugas-tugas sekolah. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan
kesadaran siswa-siswi tentang pentingnya fokus dan konsentrasi dalam belajar, serta
menambah edukasi mengenai dampak negatif penggunaan media sosial yang
berlebihan.
2. Bagi Sekolah
Perlu adanya pembinaan atau sosialisasi terhadap siswa agar mereka mengerti
bagaimana cara pengunaan media sosial yang baik dan benar. Sekolah juga dapat
melakukan pengawasan terhadap penggunaan media sosial di lingkungan sekolah.
Atau dengan mengimplementasikan kebijakan yang mengatur penggunaan media
sosial di lingkungan sekolah

3. Orang tua
Orang tua perlu menjaga komunikasi terbuka dengan anak-anak mereka mengenai
penggunaan media sosial, menetapkan batasan yang jelas terkait dengan penggunaan
media sosial, dan membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan digital
yang positif. Orang tua harus mendampingi anaknya mengenali karakteristik layanan
teknologi informasi yang digunakan khususnya media sosial, seperti dengan cara
orang tua memiliki akun media sosial sehingga dapat mengawasi kegiatan anak di
dunia maya secara langsung. Perhatian orangtua sangat dibutuhkan oleh seorang anak
untuk dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan.

Biodata Penulis

Nama Lengkap : Faza Aida Fithri

Tempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 3 November 2005

Pendidikan/Sekolah : - RA Al-Huda Kepuhbener

- MI Al-Huda Kepuhbener

- MTs Al-Huda Kepuhbener

Alamat lengkap sekolah : Jl. KH. Abdul Fattah, Nglawak Kertosono


Nganjuk

Alamat lengkap rumah : Dsn. Kepuhbener Ds. Kedungrejo, Kec.


Tanjunganom, Kab. Nganjuk
Hobi : Membaca

Cita-cita : Guru

Bidang ilmu yang digemari : Sosiologi

Nama orang tua : Ayah : Drs. H. Subhan SH

Ibu : Siti Malikah

Pekerjaan orang tua : Ayah : Wiraswasta

Ibu : Ibu Rumah Tangga


DAFTAR PUSAKA

Media sosial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2023).


https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial , Diakses pada 21 Mei 2023

Arti kata perilaku - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online., from
https://kbbi.web.id/perilaku , Diakses pada 21 mei 2023

Perilaku - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2023). from


https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku , Diakses pada 21 mei 2023

Pengertian Dampak Menurut Para Ahli dan Jenis dari “Dampak”. (2020), from
https://bejanakehidupan.com/pengertian-dampak-menurut-para-ahli/ , Diakses pada 21 mei
2021

Anda mungkin juga menyukai