2 SUNGAILIAT
DISUSUN OLEH:
1. M.RIZKY ADIWANGSA
2. SALMA ALZAIDA
KELAS: XI.4
mengemuka. SMA Negeri 2 Sungailiat tidak terkecuali dari realitas kompleks ini, di
mana interaksi antar pelajar dapat menciptakan berbagai bentuk penyimpangan sosial.
yang dapat diambil. Dalam menggali pemahaman tersebut, kita perlu menyelami
berbagai aspek, mulai dari faktor internal individu hingga faktor eksternal yang dapat
sosial itu sendiri, tetapi juga pada upaya pembentukan karakter positif, pembinaan
antar pelajar di SMA Negeri 2 Sungailiat, kita dapat mencari solusi yang relevan dan
pendidikan ini.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan bagi pihak sekolah, dan
tempat yang aman, nyaman, dan produktif bagi perkembangan integral setiap
pelajarnya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan sebuah institusi pendidikan menengah atas yang memiliki peran penting
pelajar dapat mencakup berbagai perilaku yang melanggar norma-norma sosial yang
internal sekolah, tetapi juga menjadi perhatian masyarakat luas dan berpotensi
karena itu, penelitian ini menjadi relevan untuk menggali akar penyebab dan faktor-
Dalam konteks ini, faktor-faktor internal dan eksternal sekolah dapat menjadi
pengaruh lingkungan keluarga, teman sebaya, dan media sosial. Dengan memahami
keterkaitan antara berbagai faktor ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
kontribusi dalam mengembangkan strategi dan program intervensi yang efektif untuk
mendalam, observasi, dan analisis dokumen untuk mendapatkan data yang akurat dan
komprehensif. Selain itu, penelitian ini juga akan melibatkan partisipasi aktif dari
berbagai pihak terkait, termasuk siswa, guru, orang tua, dan pihak sekolah, guna
kalangan pelajar.
dalam konteks pendidikan dan pengembangan masyarakat. Temuan dari penelitian ini
dapat menjadi dasar bagi pihak sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk
B. Rumusan Masalah
Pelajar?
D. Manfaat Penelitian
aspek. Pertama, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pihak sekolah untuk
kondusif, dan promosi nilai-nilai moral dan etika di kalangan siswa. Dengan
siswa.
Selain itu, manfaat penelitian ini juga dapat meluas ke tingkat masyarakat.
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi sumber wawasan bagi
orang tua, lembaga pendidikan, dan pihak terkait lainnya dalam upaya meningkatkan
pertumbuhan positif anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan
dapat menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan pendidikan dan sosial yang
lebih holistik dan berkelanjutan, dengan fokus pada pencegahan dan penanggulangan
Hasil dijadikan sebagai acuan bagi rekan peneliti lain dalam penelitian
E. Metode Penelitian
Menurut Bogdan dan Taylor metode kualitatif adalah metode suatu penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif bersifat deskriftif dan lebih menggunakan
Sungailiat memiliki sejumlah manfaat yang dapat dirasakan baik oleh pihak sekolah
maupun masyarakat luas. Pertama-tama, hasil penelitian ini dapat membantu pihak
sekolah untuk merancang program pembinaan dan intervensi yang lebih tepat sasaran.
pencegahan yang lebih efektif. Hal ini melibatkan perbaikan kebijakan internal
Manfaat kedua dari penelitian ini adalah memberikan wawasan kepada orang
tua tentang dinamika penyimpangan sosial yang mungkin dihadapi oleh anak-anak
mereka di lingkungan sekolah. Dengan informasi yang diperoleh dari penelitian ini,
orang tua dapat lebih proaktif dalam memberikan dukungan dan pengawasan terhadap
anak-anak mereka. Selain itu, mereka dapat bekerja sama dengan pihak sekolah dalam
yang lebih aktif ini dapat menciptakan sinergi antara pendidikan di sekolah dan di
karakter dan moralitas siswa. Dengan publikasi temuan penelitian melalui berbagai
individu dan masyarakat secara luas. Peningkatan kesadaran ini dapat memicu
dukungan masyarakat yang lebih besar terhadap kebijakan dan program-program
sebagai landasan, pemerintah daerah dapat merancang kebijakan yang lebih relevan
memberikan solusi konkret bagi SMA Negeri 2 Sungailiat, tetapi juga dapat menjadi
G. Landasan Teori
Kebiasaan di artikan sebagai reaksi bersyarat yang kompleks dan bervariasi, dan
menjadi kanal yang tetap bisa dilalui oleh tingkah laku manusia. Tujuan dari
berkomunikasi, bertukar ide dan meminta saran terhadap suatu hal, menambah
produk dari dorongan dan memberikan stabilitas pada tingkah laku individu.
Kebiasaan diperoleh dengan aktivitas sehari hari yang dilakukan oleh seseorang.
nongkrong agar dapat merefreshkan pikirannya dan secara sadar dan disengaja akan
Selanjutnya kebiasaan itu sifatnya menjadi netral, tanpa pengarahan tertentu pada
warna dan suasana hati yang posistif atau negative. Lingkungan dan sikap yang
menjadi menetap dan bersifat otomatis”. Kebiasaan bukanlah bakat alamiah atau
bawaan (hereditas) akan tetapi merupakan perilaku yang dipelajari secara sengaja ataupun
tanpa sadar dari waktu-waktu yang lalu. Karena selalu di ulang ulang maka perilaku
tersebut terbiasakan dan pada akhirnya terlaksana secara spontan. Jadi kebiasaan ini
mula-mula dibentuk sendiri oleh individu secara sadar atau tidak, dan kemudian
kebiasaan yang telah tertanam akan membentuk corak dari individu tersebut, yaitu
PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
fasilitas yang cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Sekolah Menengah
Atas ini memiliki 5 Ruangan, 4 adalah ruang kelas, dan 1 ruang guru.
Agama, 1 Guru Bahasa Indonesia, 1 Guru Bahasa Inggris, 1 Guru Penjas, 1 Guru
Fisika, 1 Guru Sosiologi, 1 Guru PKN, 1 Guru Sejarah, 1 Guru Senibudaya, 1 Guru
Guru Ekonomi, 2 Guru BK, dan 1 Guru staff tata usaha. Dari seluruh guru
B. Alasan Siswa SMA Negeri 2 Sungailat yang sering nongkrong pada saat
Pulang sekolah
X2
4) “Agar selalu update dan terus mendapatkan informasi terbaru ” ujar Daffa
Arkan X1
10) “Untuk menjauhi dari pergalan bebas yang bersifat negative” ujar Erika
X4
1) “Ingin menghibur diri sendiri dengan cara nongrong bareng teman” ujar
Asmiranda X2
4) “Ingin menjauhi pergaulan bebas yang dapat menyebabkan efek buruk” ujar
Daffa Arkan X1
ujar Firdani X3
PENUTUP
A. Kesimpulan
melakukan diam disuatu tempat yang sering dikunjungi atau bisa disebut dengan
diluar disekolah. Nongkrong yang dilakukan oleh remaja yaitu anak SMA terkadang
setelah pulang sekolah mereka tidak langsung pulang menuju rumah namun menuju
tempat nongkrong yang biasa mereka datangi hanya untuk sekedar berkumpul. Di
sekolah usai jam pelajar, tetapi tidak jarang pada saat jam belajar, para pelajar
nongkrong di kantin, parkiran, dan dibelakang sekolah hanya untuk sekedar duduk-
duduk. Diluar sekolah pun terkadang ada yang melakukan kegiatan ini seperti di
warung-warung, di pinggir jalan atau di cafe-cafe sekitar sekolah atau yang jauh dari
sekolah.
Orang nongkrong biasanya bersosialisasi, mengusir rasa bosan, mengusir
kesunyian, untuk bertemu /melihat teman, merasa lega dan tenang, juga merasakan
senang. Nongrong juga tidak hanya sekedar duduk duduk saja,tetapi dapat menambah
pengalaman,seperti Satu orang saja yang sudah punya wawasan dan pengalaman yang
banyak. Apalagi, kalau banyak orang disatukan dalam satu tempat. Pasti, semakin
banyak wawasan dan pengalaman yang bisa saling diceritakan. Dengan nongkrong
bareng teman, akan ada banyak hal yang bisa kalian bagikan.
sekedar ngobrol santai, nonton bareng pertandingan bola, balapan, maupun live
music.
B. Saran
nongkrong lebih ke sisi positif. Penting atau tidaknya hal-hal yang dibahas, itu semua
akan menambah wawasan kita tentang dunia luar pula, dengan nongkrong kita juga
dapat menambah link atau koneksi. Tetapi kita juga harus hati-hati untuk memilih
teman nongkrong, karena ada teman nongkrong yang mungkin saja bisa mengajak
kita ke arah yang negatif seperti miras dan narkoba. Dan menurut saya, kalau ada
teman nongkrong notabene adalah seorang perokok atau bahkan perokok berat, itu
bisa di toleransi tanpa harus menjauhi orang tersebut, karena jika kita menjauhi orang
tersebut, tindakan seperti itu juga akan memberikan kesan yang negatif.
adalah sesuatu yang tidak baik, yang sebagian besar pelakunya adalah orang-orang
apakah mereka dapat memanfaatkan waktu luang agar dapat memperoleh sesuatu
yang bermanfaat ketimbang hanya duduk memesan secangkir kopi tanpa melakukan