Anda di halaman 1dari 7

TEMPLATE JURNAL PERNIK

Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini: Studi Kasus dalam Pengelolaan
Hubungan Masyarakat di TK Perwari 1

Risbon Sianturi1, Sri Ayu Rismayanti2 , Mimin Sa’adah3


1
Universitas Pendidikan Indonesia 1; risbonsianturi@upi.edu
2
Universitas Pendidikan Indonesia 1; sriayurismayanti@upi.edu
3
Universitas Pendidikan Indonesia 1; miminsaadah0@gmail.com

Abstrak:
Dalam suatu instansi atau sekolah harus terdapat minimalnya pengelolaan hubungan masyarakat
sebagai jembatan informasi antara sekolah dan masyarakat sekitar. Dalam pendidikan hubungan
masyarakat atau humas sering disebut dengan komunikasi pendidikan atau husemas. Tujuan dari
penilitian ini adalah unutk mengetahui strategi apa yang digunakan, bagaimana penerapannya, dan
dampak penerapannya terhadap peningkatan hubungan positif antara sekolah dan oran tua siwa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana data yang diperoleh dari wawancara dan
analisa lapangan berupa observasi dan catatan dokumentasi yang diolah secara deskriptif untuk
menggambarkan kenyataan di lapangan kemudian diperkuat dengan argumen dari penulis
sebelumnya melalui literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang diterapkan adalah
memberikan santunan kepada masyarakat yang kurang mampu, mengadakan pertemuan terencana
antara guru sekolah dan orang tua secara berkala seperti POMG dan anjong sono (Home Visit) oleh
guru di rumah orang tua murid di luar jam sekolah sehingga dihasilkan berbagai gambaran
perspektif masyarakat pada TK Perwari 1 khususnya.
Kata Kunci: Pengelolaan Hubungan Masyarakat, Persepsi Masyarakat

Abstract
In an agency or school there must be a minimum of community relations management as a
bridge of information between the school and the surrounding community. In education,
public relations or public relations is often called educational communication or public
relations. The aim of this research is to find out what strategies are used, how they are
implemented, and the impact of their implementation on increasing positive relationships
between schools and student parents. This research uses a qualitative method, where data
obtained from interviews and field analysis is in the form of observations and
documentation notes which are processed descriptively to describe the reality in the field
and then reinforced with arguments from previous authors through literature. The results of
the research show that the strategy implemented is providing compensation to
underprivileged communities, holding planned meetings between school teachers and
parents on a regular basis such as POMG and anjong sono (Home Visit) by teachers at the
parents' homes outside of school hours so that various results are produced. description of
the community's perspective on Perwari 1 Kindergarten in particular.
Keywords: Public Relations Management, Public Perception
PENDAHULUAN
Persepsi dipicu oleh suatu peristiwa atau hal yang dianggap baru dan belum diketahui
sehingga orang mengungkapkannya oleh persepsi dan reaksi, baik langsung maupun tidak
langsung, melalui perkataan atau tindakan. Setiap masyarakat atau orang tua mempunyai
konsep yang berbeda-beda tentang pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini
(Prasekolah), baik dari segi proses pembelajaran, metode pembelajaran, lingkungan belajar
maupun tahapan pembelajaran. (Menurut Dea dkk dalam Asfarina, 2014). Persepsi terbagi
dalam dua jenis, antara lain : (a) Persepsi baik, yaitu suatu anggapan atau pendapat
menunjukkan kesesuaian dengan berbagai bentuk pengetahuan dan jawaban tentang suatu
fenomena yang dihadapi, maka akan ada upaya dari pihak seseorang untuk
menindaklanjutinya. (b) Mispersepsi atau persepsi buruk, yaitu suatu asumsi pendapat
pendapat yang menunjukan ketidaksetujuan terhadap sesuatu yang sedang terjadi serta
berproses secara tegas menerima, menolak ataupun menentang segala upaya yang dilakukan
oleh objek yang dipersepsikan. (Menurut Dea dkk dalam Walgito, 2004).
Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya merupakan merupakan pendidikan
ynag kaitannya erat dengan perkembangan kepribadian anak, sehingga pendapat masyarakat
terhadap tercapainya tujuan pendidikan anak sangatlah penting. (Menurut Ihlas dkk dalam
Sutjipto, 2019). Namun yang terjadi dilapangan tidak selaras dengan apa yang diharapkan,
melihat dan meninjau pandangan masyarat terhadap lembaga pendidikan yang PAUD yang
terkesan tidak baik.
Masyarakat biasa terkhusus orang tua memiliki pandangan terhadap pendidikan bahwa
pendidikan adalah hal yang tidak penting, tetapi itupun dipengaruhi oleh pendidikan orang
tua yang rendah serta ekonomi yang kurang mendukung, lantas pentingnya pendidikan hanya
digambarkann untuk sebuah pekerjaan saja. Yakni bagaimana mencari uang atau membantu
pendapatan orang tua serta faktor lainnya yang mempengaruhi persepktip masyarakat
mengenai anak yang putus sekolah terhadap pendidikan. Rendahnya kualitas ekonomi dan
dipengaruh oleh blingkungan sekitar seperti pergaulan dengan orang dewasa. Selain itu
terdapat adanya anggapan luas bahwa lembaga PAUD adalah tempat penitipan anak, hal ini
terlihat dari aktivitas orang tua yang meminta agar anaknya ditinggalkan. Menyekolahkan
anaknya ke PAUD, dengan harapan anaknya mampu menemukan jati dirinya dan
menunjukkan bakatnya.
Pendidikan dari sudut pandang masyarakat, umumnya masyarakat maju jelas berbeda dengan
pendidikan pada masyarakat biasa. Di masyarakat maju, pendidikan sudah maju, dan tingkat
pendidikan anak mungkin lebih tinggi dibandingkan orang tuanya. Kemajuan dan
kemunduran suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat perkembangan pendidikannya. Model
masyarakat biasa gagal memahami betapa pentingnya pendidikan bagi kemajuan individu,
kelompok dan bangsa.
Peresepsi masyarkat terhadap lembaga pendidikan tersebut disebabkan kurangnya
komunikasi antar masyarakat dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu lembaga paud
mampu merangkul dan memberikan kepercayaan terhadap masyarakat mengenai pentingnya
sebuah pendidikan. Namun seiring berjalannya waktu, interaksi masyarakat dengan
komunitas lain semakin intens sehingga lambat laun memengaruhi pandangan dan penilaian
terhadap pendidikan.
Berdasarkan masalah tersebut perlu dilakulan penelitian karena hubungan masyarakat yang
baik memerlukan strategi yang tepat dalam merencanakan kegiatan sekolah yang bermanfaat
bagi masyarakat. Masalah penelitian ini difokuskan pada presepsi masyarakat terhadap TK
Perwari 1 baik hubungan masyarakat antar lembaga sekolah dan wali siswa. Tujuan dari
penilitian ini adalah unutk mengetahui strategi apa yang digunakan, bagaimana
penerapannya, dan dampak penerapannya terhadap peningkatan hubungan positif antara
sekolah dan oran tua siwa. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang diterapkan
adalah memberikan santunan kepada masyarakat yang kurang mampu, mengadakan
pertemuan terencana antara guru sekolah dan orang tua secara berkala seperti POMG dan
anjong sono (Home Visit) oleh guru di rumah orang tua murid di luar jam sekolah.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitiannya dilakukan di TK
Perwari 1 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Subyek penilitian ini yakni kepala sekolah TK
Perwari 1 serta pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Teknik analisis data
kualitatif digunakan untuk analisi data. Penelitian ini bersifat deskriptif dan kualitatif guna
memperoleh gambaran obyektif keseluruhan mengenai subjek penelitian. Didukung
dengan penguatan materi melalui studi literatur dari penulis sebelumnya yang sesuai
dengan pembahasan penelitian ini. Berikut langkah dalam penelitian ini, yaitu;
(1) Prapenelitian kami mempersiapkan rancangan awal, mengajukan surat izin observasi,
eksplorasi, pemilihan subjek dan penyedia informasi
(2) Pelaksanaan penelitian lapangan, yaitu melakukan observasi serta mewawancarai
informan dan mendokumentasikan data penelitian
(3) Analisi dengan model interaktif pasca pnelitian tidak hanya dilakukan setelah
pengumpulan data, namun kami mengandalkan suara lapanagan untuk konfirmasi pada
tahap akhir

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pendidikan adalah sebuah upaya bersama yang melibatkan banyak pihak dan elemen
kunci dari kesuksesan pendidikan salah satunya melalui hubungan yang kuat antara sekolah
dengan masyarakat(Munir dkk, 2022). Dalam suatu instansi atau sekolah harus terdapat
minimalnya pengelolaan hubungan masyarakat sebagai jembatan informasi antara sekolah
dan masyarakat sekitar. Dalam pendidikan hubungan masyarakat atau humas sering disebut
dengan komunikasi pendidikan atau husemas. Menurut Afkarina kegiatan hubungan
masyarakat sangat diperlukan karena memberikan kesempatan untuk memperkenalkan
usaha dan manajemen sekolah kepada masyarakat umum.
Melalui penelitian ini penulis dapat melihat berbagai gambaran perspektif
masyarakat pada TK Perwari 1 khususnya, hal itu tergambar dari program ataupun kegiatan
terkait pengelolaan masyarakat yang dilaksanakan oleh TK Perwari 1. Berikut beberapa
strategi program yang dijadikan pendekatan terkait pengelolaan hubungan masyarakat yang
ada di TK Perwari 1, diantaranya;
1. Kegiatan santunan
Kegiatan santunan ini rutin dilaksansakan oleh TK Perwari 1 setiap seminggu sekali
pada hari jum’at dan kegiatan ini akan lebih aktif terutama ketika bulan Ramadhan. TK
Perwari merupakan salah satu lembaga pendidikan anak uisa dini, tentunya memiliki peran
penting dalam membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar. Salah satu
caranya yaitu melalui penerapan pengelolaan hubungan masyarakat yang baik melalui
kegiatan santunan. Dalam kegiatan ini terbangun hubungan yang baik karena tidak hanya
melibatkan orang tua dan wali murid tetapi juga masyarakat masyarakat kurang mampu
sebagai penerima santunan. Melalui kegiatan santunan ini TK Pertiwi sendiri mempunyai
tujuan yaitu untuk menciptakan ikatan yang kuat antara sekolah dan komunitas sekitar,
meningkatkan citra sekolah dan masyarakat, dan menggugah kesadaran sosial siswa serta
memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang kurang mampu.
2. Mengadakan pertemuan yang direncanakan secara periodik
Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap setahun sekali atau pada saat pergantian
semester. Dalam kegiatan ini pihak sekolah sebelumnya merencanakan aspek-aspek yang
akan disampaikan kepada wali murid ataupun masyarakat terkait dengan operasional dan
perkembangan TK Pertiwi 1. Adapun topik dalam kegiatan ini yaitu;
a) Evaluasi Program pendidikan, seperti perkembangan dan kemajuan siswa, metode
pembelajaran, hasil ujian dan penilaian siswa, dan peningkatan kualitas kurikulum;
b) Masalah Kesejahteraan Siswa, seperti kesehatan dan keselamatan siswa, kedisiplinan
dan perilaku siswa, kebutuhan khusus siswa, dan program bimbingan konseling;
c) Keterlibatan orang tua, seperti cara untuk meningkatkan keterlibatan orang tua, mencari
solusi bersama terkait kendala atau masalah yang mungkin dihadapi oleh orang tua, kegiatan
kolaboratif antara sekolah dan orang tua;
d) Keuangan dan pengelolaan sumber daya, seperti rencana pengeluaran anggaran sekolah,
manajemen dana dan alokasi anggaran, permintaan dukungan keuangan dari orang tua atau
komunitas instansi yang telah bekerjasama;
e) Pengembangan staf guru, seperti pelatihan dan pengembangan profesional staf, evaluasi
kinerja guru, rekrutmen guru dan staf baru;
f) Kegiatan ekstrakulikuler yang akan dilaksanakan
g) Perkembangan insfrastruktur, seperti perbaikan atau perawatan fasilitas sekolah,
pengadaan peralatan dan sumber daya pendukung;
h) Hubungan dengan masyarakat, seperti program-program keterlibatan perusahaan atau
instansi, peningkatan citra sekolah dalam perusahaan atau instansi, dukungan dari
masyarakat atau pihak penyumbang dana atau sponsor;
i) Perencanaan kegiatan khusus, seperti kegiatan kunjungan wisata, kegiatan amal,
ataupun acara keagamaan dan budaya, koordinasi kegiatan ekstra dalam kurikulum tahunan;
j) Kendala dan tantangan, seperti identifikasi masalah atau hambatan yang perlu diatasi,
upaya untuk mengatasi kendala yang ada, langkah-langkah yang diambil untuk perbaikan.
Sebagaimana dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 8 menyebutkan bahwa: “ Masyarakat berhak berhak ikut serta
dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program pendidikan”. Kegiatan
ini akan membangun hubungan terutama dalam memastikan transparansi, keterlibatan
semua pihak, serta perencanaan efektif untuk kemajuan masa depan TK Pertiwi 1.
3. Anjang sono (kunjungan rumah)
Anjang sono sangat penting dalam membangun hubungan yang kuat antara sekolah
dengan keluarga siswa(Abdullah, 2019). Melalui Home Visit orang tua bersama pihak
sekolah yaitu guru bisa konsultasi langsung mengenai perkembangan anak, lebih memahami
konteks sosial, budaya, dan lingkungan siswa. Dengan program ini akan lebih membangun
kepercayaan antara sekolah dan orang tua siswa terutama dalam memberikan dukungan
khusus untuk anak yang mungkin membutuhkan perhatian khusus.
Terbukti dengan dilaksanakannya pendekatan tersebut, komunikasi mempunyai
peran sangat penting terutama dalam membangun hubungan yang kuat antara institusi
pendidikan yaitu TK Perwari 1, siswa, orang tua, dan komunitas atau perusahaan. Hal ini
juga dapat menciptakan kemitraan antara sekolah dengan keluarga sebagai jalan yang
mempromosikan pendidikan yang efektif dan menginspirasi perkembangan anak. Berikut
beberapa peran komunikasi dalam membangun hubungan sekolah dengan masyarakat;
1) Membangun kepercayaan
2) Menginformasikan tentang perkembangan pendidikan anak
3) Partisipasi orang tua dalam mendukung pembelajaran anak
4) Mengatasi masalah dan mencari solusi bersama
5) Menginformasikan tentang kebijakan sekolah
6) Meningkatkan kualitas pendidikan
7) Mempromosikan kolaborasi sekolah dengan komunitas atau perusahaan
8) Melibatkan orang tua dalam pengambilan keputusan
9) Mengukur kemajuan siswa
Tentunya tidak terlepas dari itu, penggunaan media sosial dan teknologi komunikasi
modern dapat mempengaruhi cara TK Perwari dalam berinteraksi dengan berbagai
pemangku kepentingan. Penggunaan media sosial seperti watsapp dapat meningkatkan
keterlibatan orang tua, mempermudah komunikasi, dan menyediakan akses lebih mudah dan
relevan(Safitri et al., 2021). Namun di TK Perwari juga menekankan bahwa teknologi hanya
sebagai alat saja, disamping itu komunikasi pribadi secara langsung sangat efektif dalam
membangun hubungan sekolah dengan orang tua siswa.
Menurut Majir, hubungan masyarakat mendorong masyarakat atau orang tua agar
lebih terbuka ketika memberikan masukan dengan kritik dan saran untuk kemajuan
sekolah(Abdul Majir, 2019). Dengan adanya pendekatan pengelolaan hubungan masyarakat
ini sangat bermanfaat bagi TK Perwari terutama dalam mengelola krisis atau situasi
kontroversial dalam konteks pendidikan ataupun menjaga hubungan yang baik dengan
masyarakat. Oleh karena itu, lembaga juga harus mampu menyeimbangkan perubahan
tersebut. Menurut oktavia, lembaga pendidikan tentunya harus berani menghadapi persoalan
global yang mungkin timbulakibat adanya perubahan pada aspek kehidupan masyarakat,
khususnya mengantisipasi opini negatif dari masyarakat(oktaria et al, 2023). Persiapan dari
TK Perwari 1, hal tersebut bisa ditangani melalui komunikasi terbuka dan jujur dengan
semua pihak yang terkait termasuk orang tua, siswa, dan staf sekolah. Tentunya didukung
dengan memberikan informasi yang jelas dan jujur juga diusahakan untuk tidak
menyembunyikan atau merahasikan sesuatu masalah atau kejadian tertentu. Hal tersebut
tentunya juga bisa memanfaatkan media sosial atau situs web sekolah untuk memberikan
informasi terbaru kepada masyarakat khususnya orang tua siswa.
Dalam mengukur keberhasilan program hubungan masyarakat di TK Perwari
menggunakan metrik atau indikator yang sesuai dan relevan dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan keterlibatan orang tua, meningkatkan citra
sekolah, dan meningkatkan partisipasi dalam acara sekolah. Adapun sasaran utamanya yaitu
masyarakat terkhusus orang tua. Metrik utama yaitu melalui jumlah kunjungan ke akun
media sosial atau situs web sekolah serta melacak lalu lintas digital. Salah satunya juga bisa
dengan mengelola masukan dan umpan balik dari masyarakat untuk meningkatkan kualitas
pendidikan atau fasilitas yang ada di TK Perwari 1. Seraya adanya hubungan yang baik
bersama masyarakat, tentu akan mempermudah masyarakat agar lebih leluasa untuk
menyampaikan pendapat, kritik dan saran yang berdampak positif bagi kemajuan sekolah
dan perkembangan siswa. Adapun dalam pelaksanaannya yaitu disetujui atau tidaknya oleh
guru tentunya melalui beberapa pertimbangan dahulu ersama staf sekolah dan guru.
Disamping itu, TK Perwari 1 juga membangun kerjasama yang kuat bersama mitra eksternal
seperti rumah sakit, perusahaan, dan lembaga pemerintah.
Oleh karena itu, apabila sekolah ingin mecapai tujuan maksimal maka harus
mempertimbangkan yang harus dijalankan untuk mencapai program-program sekolah.
Diantara prinsip dari husemas yaitu harus terjalin kerjasama antara sekolah dengan
masyarakat untuk mencapai tujuan yang baik guna menciptakan terselenggaranya
pendidikan di sekolah.

KESIMPULAN
Melalui penelitian ini penulis dapat melihat berbagai gambaran perspektif masyarakat pada
TK Perwari 1 khususnya, melalui tiga program utama yaitu kegiatan santunan, mengadakan
pertemuan yang direncanakan secara periodik, dan home visit. Dari program husemas
tersebut tergambar bagaimana keterlibatan masyarakat dalam setiap rencana kemajuan TK
Perwari 1. Dari program-program tersebut juga dapat menciptakan kemitraan antara sekolah
dengan keluarga sebagai jalan yang mempromosikan pendidikan yang efektif dan
menginspirasi perkembangan anak. Dengan adanya pengelolaan hubungan masyarakat di
TK Perwari 1 mempunyai sarana untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat luas
mengenai program ataupun manajemen sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majir. (2019). Rekonstruksi Hubungan Komite Sekolah Dan Sekolah Sebagai Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 10(2),
223–231. https://doi.org/10.36928/jpkm.v10i2.173
Abdullah, E. (2019). Home Visit Oleh Guru Atau Wali Kelas Dan Motivasi Belajar Siswa.
Jurnal Kajian Pembelajaran Dan Keilmuan, 3(2), 142.
https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41208
Afkarina, N. I. (2018). Strategi komunikasi humas dalam membentuk public opinion
lembaga pendidikan. Idaarah, 2(1), 50-63
Arifin, S., Rahman, F., Wulandari, A., & Anhar, V. Y. (2013). Buku Dasar-dasar
Manajemen Kesehatan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Munir, M., Asshofa, M. L., Suciowati, E., (2022). P-issn: 2809-4506 e-issn: 2809-1264.
1(2), 1–4.
Oktaria, K., Abduh, M., Karoma, Astuti, M., (2023). INOVASI DALAM PENGELOLAAN
HUBUNGAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN MASYARAKAT. Jurnal
Pendidikan dan Keguruan, 1(5), 344-356.
Pratiwi, D. S., Widiastuti, A. A., & Rahardjo, M. M. (2018). Persepsi Orangtua terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini di Lingkungan RW 01 Dukuh Krajan Kota Salatiga.
Satya Widya, 34(1), 39–49.
Safitri, A. O., Handayani, P. A., Sakinah, R. N., & Prihantini, P. (2021). Implementasi
Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Basicedu, 6(1), 116–128. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i1.1926

Anda mungkin juga menyukai