Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini: Studi Kasus dalam Pengelolaan
Hubungan Masyarakat di TK Perwari 1
Abstrak:
Dalam suatu instansi atau sekolah harus terdapat minimalnya pengelolaan hubungan masyarakat
sebagai jembatan informasi antara sekolah dan masyarakat sekitar. Dalam pendidikan hubungan
masyarakat atau humas sering disebut dengan komunikasi pendidikan atau husemas. Tujuan dari
penilitian ini adalah unutk mengetahui strategi apa yang digunakan, bagaimana penerapannya, dan
dampak penerapannya terhadap peningkatan hubungan positif antara sekolah dan oran tua siwa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana data yang diperoleh dari wawancara dan
analisa lapangan berupa observasi dan catatan dokumentasi yang diolah secara deskriptif untuk
menggambarkan kenyataan di lapangan kemudian diperkuat dengan argumen dari penulis
sebelumnya melalui literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang diterapkan adalah
memberikan santunan kepada masyarakat yang kurang mampu, mengadakan pertemuan terencana
antara guru sekolah dan orang tua secara berkala seperti POMG dan anjong sono (Home Visit) oleh
guru di rumah orang tua murid di luar jam sekolah sehingga dihasilkan berbagai gambaran
perspektif masyarakat pada TK Perwari 1 khususnya.
Kata Kunci: Pengelolaan Hubungan Masyarakat, Persepsi Masyarakat
Abstract
In an agency or school there must be a minimum of community relations management as a
bridge of information between the school and the surrounding community. In education,
public relations or public relations is often called educational communication or public
relations. The aim of this research is to find out what strategies are used, how they are
implemented, and the impact of their implementation on increasing positive relationships
between schools and student parents. This research uses a qualitative method, where data
obtained from interviews and field analysis is in the form of observations and
documentation notes which are processed descriptively to describe the reality in the field
and then reinforced with arguments from previous authors through literature. The results of
the research show that the strategy implemented is providing compensation to
underprivileged communities, holding planned meetings between school teachers and
parents on a regular basis such as POMG and anjong sono (Home Visit) by teachers at the
parents' homes outside of school hours so that various results are produced. description of
the community's perspective on Perwari 1 Kindergarten in particular.
Keywords: Public Relations Management, Public Perception
PENDAHULUAN
Persepsi dipicu oleh suatu peristiwa atau hal yang dianggap baru dan belum diketahui
sehingga orang mengungkapkannya oleh persepsi dan reaksi, baik langsung maupun tidak
langsung, melalui perkataan atau tindakan. Setiap masyarakat atau orang tua mempunyai
konsep yang berbeda-beda tentang pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini
(Prasekolah), baik dari segi proses pembelajaran, metode pembelajaran, lingkungan belajar
maupun tahapan pembelajaran. (Menurut Dea dkk dalam Asfarina, 2014). Persepsi terbagi
dalam dua jenis, antara lain : (a) Persepsi baik, yaitu suatu anggapan atau pendapat
menunjukkan kesesuaian dengan berbagai bentuk pengetahuan dan jawaban tentang suatu
fenomena yang dihadapi, maka akan ada upaya dari pihak seseorang untuk
menindaklanjutinya. (b) Mispersepsi atau persepsi buruk, yaitu suatu asumsi pendapat
pendapat yang menunjukan ketidaksetujuan terhadap sesuatu yang sedang terjadi serta
berproses secara tegas menerima, menolak ataupun menentang segala upaya yang dilakukan
oleh objek yang dipersepsikan. (Menurut Dea dkk dalam Walgito, 2004).
Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya merupakan merupakan pendidikan
ynag kaitannya erat dengan perkembangan kepribadian anak, sehingga pendapat masyarakat
terhadap tercapainya tujuan pendidikan anak sangatlah penting. (Menurut Ihlas dkk dalam
Sutjipto, 2019). Namun yang terjadi dilapangan tidak selaras dengan apa yang diharapkan,
melihat dan meninjau pandangan masyarat terhadap lembaga pendidikan yang PAUD yang
terkesan tidak baik.
Masyarakat biasa terkhusus orang tua memiliki pandangan terhadap pendidikan bahwa
pendidikan adalah hal yang tidak penting, tetapi itupun dipengaruhi oleh pendidikan orang
tua yang rendah serta ekonomi yang kurang mendukung, lantas pentingnya pendidikan hanya
digambarkann untuk sebuah pekerjaan saja. Yakni bagaimana mencari uang atau membantu
pendapatan orang tua serta faktor lainnya yang mempengaruhi persepktip masyarakat
mengenai anak yang putus sekolah terhadap pendidikan. Rendahnya kualitas ekonomi dan
dipengaruh oleh blingkungan sekitar seperti pergaulan dengan orang dewasa. Selain itu
terdapat adanya anggapan luas bahwa lembaga PAUD adalah tempat penitipan anak, hal ini
terlihat dari aktivitas orang tua yang meminta agar anaknya ditinggalkan. Menyekolahkan
anaknya ke PAUD, dengan harapan anaknya mampu menemukan jati dirinya dan
menunjukkan bakatnya.
Pendidikan dari sudut pandang masyarakat, umumnya masyarakat maju jelas berbeda dengan
pendidikan pada masyarakat biasa. Di masyarakat maju, pendidikan sudah maju, dan tingkat
pendidikan anak mungkin lebih tinggi dibandingkan orang tuanya. Kemajuan dan
kemunduran suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat perkembangan pendidikannya. Model
masyarakat biasa gagal memahami betapa pentingnya pendidikan bagi kemajuan individu,
kelompok dan bangsa.
Peresepsi masyarkat terhadap lembaga pendidikan tersebut disebabkan kurangnya
komunikasi antar masyarakat dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu lembaga paud
mampu merangkul dan memberikan kepercayaan terhadap masyarakat mengenai pentingnya
sebuah pendidikan. Namun seiring berjalannya waktu, interaksi masyarakat dengan
komunitas lain semakin intens sehingga lambat laun memengaruhi pandangan dan penilaian
terhadap pendidikan.
Berdasarkan masalah tersebut perlu dilakulan penelitian karena hubungan masyarakat yang
baik memerlukan strategi yang tepat dalam merencanakan kegiatan sekolah yang bermanfaat
bagi masyarakat. Masalah penelitian ini difokuskan pada presepsi masyarakat terhadap TK
Perwari 1 baik hubungan masyarakat antar lembaga sekolah dan wali siswa. Tujuan dari
penilitian ini adalah unutk mengetahui strategi apa yang digunakan, bagaimana
penerapannya, dan dampak penerapannya terhadap peningkatan hubungan positif antara
sekolah dan oran tua siwa. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang diterapkan
adalah memberikan santunan kepada masyarakat yang kurang mampu, mengadakan
pertemuan terencana antara guru sekolah dan orang tua secara berkala seperti POMG dan
anjong sono (Home Visit) oleh guru di rumah orang tua murid di luar jam sekolah.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitiannya dilakukan di TK
Perwari 1 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Subyek penilitian ini yakni kepala sekolah TK
Perwari 1 serta pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Teknik analisis data
kualitatif digunakan untuk analisi data. Penelitian ini bersifat deskriptif dan kualitatif guna
memperoleh gambaran obyektif keseluruhan mengenai subjek penelitian. Didukung
dengan penguatan materi melalui studi literatur dari penulis sebelumnya yang sesuai
dengan pembahasan penelitian ini. Berikut langkah dalam penelitian ini, yaitu;
(1) Prapenelitian kami mempersiapkan rancangan awal, mengajukan surat izin observasi,
eksplorasi, pemilihan subjek dan penyedia informasi
(2) Pelaksanaan penelitian lapangan, yaitu melakukan observasi serta mewawancarai
informan dan mendokumentasikan data penelitian
(3) Analisi dengan model interaktif pasca pnelitian tidak hanya dilakukan setelah
pengumpulan data, namun kami mengandalkan suara lapanagan untuk konfirmasi pada
tahap akhir
KESIMPULAN
Melalui penelitian ini penulis dapat melihat berbagai gambaran perspektif masyarakat pada
TK Perwari 1 khususnya, melalui tiga program utama yaitu kegiatan santunan, mengadakan
pertemuan yang direncanakan secara periodik, dan home visit. Dari program husemas
tersebut tergambar bagaimana keterlibatan masyarakat dalam setiap rencana kemajuan TK
Perwari 1. Dari program-program tersebut juga dapat menciptakan kemitraan antara sekolah
dengan keluarga sebagai jalan yang mempromosikan pendidikan yang efektif dan
menginspirasi perkembangan anak. Dengan adanya pengelolaan hubungan masyarakat di
TK Perwari 1 mempunyai sarana untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat luas
mengenai program ataupun manajemen sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majir. (2019). Rekonstruksi Hubungan Komite Sekolah Dan Sekolah Sebagai Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 10(2),
223–231. https://doi.org/10.36928/jpkm.v10i2.173
Abdullah, E. (2019). Home Visit Oleh Guru Atau Wali Kelas Dan Motivasi Belajar Siswa.
Jurnal Kajian Pembelajaran Dan Keilmuan, 3(2), 142.
https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41208
Afkarina, N. I. (2018). Strategi komunikasi humas dalam membentuk public opinion
lembaga pendidikan. Idaarah, 2(1), 50-63
Arifin, S., Rahman, F., Wulandari, A., & Anhar, V. Y. (2013). Buku Dasar-dasar
Manajemen Kesehatan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Munir, M., Asshofa, M. L., Suciowati, E., (2022). P-issn: 2809-4506 e-issn: 2809-1264.
1(2), 1–4.
Oktaria, K., Abduh, M., Karoma, Astuti, M., (2023). INOVASI DALAM PENGELOLAAN
HUBUNGAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN MASYARAKAT. Jurnal
Pendidikan dan Keguruan, 1(5), 344-356.
Pratiwi, D. S., Widiastuti, A. A., & Rahardjo, M. M. (2018). Persepsi Orangtua terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini di Lingkungan RW 01 Dukuh Krajan Kota Salatiga.
Satya Widya, 34(1), 39–49.
Safitri, A. O., Handayani, P. A., Sakinah, R. N., & Prihantini, P. (2021). Implementasi
Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Basicedu, 6(1), 116–128. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i1.1926