Anda di halaman 1dari 12

Peran Humas Dalam....

(Rozanah Ahlam Fadiyah) 1

PERAN HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF SEKOLAH


DI SD N SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA

ARTIKEL JURNAL

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Rozanah Ahlam Fadiyah
NIM 11101244007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JANUARI 2016
2 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Januari2016
Peran Humas Dalam.... (Rozanah Ahlam Fadiyah) 3

PERAN HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF SEKOLAH DI SD N


SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA

THE ROLES OF PUBLIC RELATION IN IMPROVING POSITIVE REPUTATION IN SD N


SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA

Oleh: rozanah ahlam fadiyah, universitas negeri yogyakarta, rozanahahlamfadiyah@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui peran humas dalam membangun citra positif di SD N
Sosrowijayan Yogyakarta; (2) Mengetahui hambatan-hambatan humas yang dihadapi dalam membangun citra
positif di SD N Sosrowijayan Yogyakarta; (3) Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan humas dalam
membangun citra positif di SD N Sosrowijayan Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara tidak terstruktur, observasi, dan pedoman
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut : (1) Peran humas dalam membangun citra positif
dibagi menjadi 2 yaitu internal dan eksternal.(2) Hambatan-hambatan internal humas diantaranya adalah waktu,
buku paket, website, letak sekolah. Sedangkan untuk bagian eksternal hambatan-hambatannya berupa peran
serta orang tua dan lingkungan. (3) Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak humas yang dibantu oleh pihak
guru dan juga kepala sekolah. Dalam hal internal ada beberapa kegiatan yaitu pemanggilan orang tua, buku
penghubung, kunjungan rumah, sedangkan secara eksternal yaitu menghormati wilayah dan negara.

Kata kunci : peran humas, citra positif sekolah, sekolah dasar

ABSTRACT

This study aimed to: (1) Determine public relations contribution in building a positive image in SD N
Sosrowijayan Yogyakarta; (2) Knowing the obstacles faced in the public relations building a positive image in SD N
Sosrowijayan Yogyakarta; (3) Know the efforts that made in building a positive image of public relations in SD N
Sosrowijayan Yogyakarta. This was a descriptive study with qualitative approach. The data were collected through
interviews structures, observation and documentation guidelines. The data validity was tested by triangulation. The
results showed as follows: (1) The constribution of public relations in building a positive image is divided into two,
namely the Internal and External. (2) Barriers internal public relations including the time, textbooks, website, location
school. As for the external constraints are not too big, just a participation of parents and the environment. (3). Efforts
undertaken by the public relations assisted by the teacher and the principal. These efforts in terms of internal namely,
calling parents, religious liaison books, home visit, while externally respecting regions and states, cooperation.

Keywords: public relations, building a positive image of school, primary school


4 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Januari2016
PENDAHULUAN direncanakan oleh pihak humas sesuai dengan tujuan
Komunikasi merupakan hal yang penting yang sudah ditetapkan sekolah.
dalam menjalin suatu hubungan satu dengan yang Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia
lainnya. Terlebih komunikasi yang ada di dalam No 20 Tahun 2003 Bab XV pasal 54 bagian kesatu
sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah. Salah Umum menyebutkan: (1) peran serta masyarakat
satu komunikasi yang penting disekolah dipegang dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan,
oleh hubungan masyarakat atau yang sering disebut kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha
humas. Humas yang pada umunya langsung terjun dan organisasi kemasyarakatan dalam
untuk berkomunikasi langsung dengan masyarakat penyelenggaraan dan pengendalian mutu. Pelayanan
dan mengetahui keadaan sebenarnya dilapangan pendidikan; (2) masyarakat dapat berperan serta
sesungguhnya memerlukan bantuan dari pihak sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil
dalam sekolah maupun luar sekolah. pendidikan; (3) ketentuan mengenai peran serta
M. Linggar Anggoro (2002: 1) humas masyarakat sebagai mana dimaksud dalam ayat (1)
(hubungan masyarakat) merupakan bidang atau dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap Pemerintah.
organisasi, baik itu organisasi yang bersifat Tim Dosen Administrasi Pendidikan
komersial maupun organisasi yang nonkomersial. Universitas Pendidikan Indonesia (2009: 280) secara
Mulai dari yayasan sekolah, perguruan tinggi, dinas umum hubungan sekolah dan masyarakat memiliki
militer, sampai dengan lembaga-lembaga tujuan yang hendak dicapai yakni berupa
pemerintah, bahkan pesantren dan usaha bersama peningkatan mutu pendidikan, sehingga pada
seperti Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA) gilirannya masyarakat akan merasakan dampak
memerlukan humas. langsung dari kemajuan tersebut. Adapun tujuan
Persepsi dari setiap masyarakat terhadap yang lebih kongkrit hubungan antara sekolah dan
pendidikan tentunya penting dan memberikan nilai masyarakat antara lain :
atau citra dari sebuah sekolah. Masyarakat yang ada 1. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran
disekitar sekolahpun dapat memberikan dampak dan pertumbuhan peserta didik.
bagi setiap siswa di sekolah. Antara sekolah dan 2. Berperan dalam memahami kebutuhan-
masyarakat saling mempengaruhi, sekolah kebutuhan masyarakat yang sekaligus
mempunyai pengaruh terhadap masyarakat dan menjadi desakan yang dirasakan saat kini.
masyarakat berpengaruh terhadap sekolah. 3. Berguna dalam mengembangkan program-
Kesadaran dari setiap pihak dalam membangun program sekolah kearah yang
pendidikan lebih maju perlu adanya perencanaan lebih maju dan lebih membumi agar dapat
yang matang pula. Untuk itu disetiap sekolah dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai
mempunyai program masing-masing untuk membuat pengguna jasa pendidikan.
para anak didik berkembang dan belajar lebih dari Wawancara tanggal 27 Februari 2015 bersama
kegiatan yang diselenggarakan. Setiap program yang Bapak Sukarman selaku Humas dan juga guru
agama Katholik di SD N Sosrowijayan Yogyakarta,
Peran Humas Dalam.... (Rozanah Ahlam Fadiyah) 5
kegiatan yang dilakukan oleh pihak humas di SD N secara formal, sehingga penulis tertarik untuk
Sosrowijayan adalah home visit atau yang bisa di meneliti lebih lanjut.
sebut sebagai kunjungan ke rumah-rumah para
siswa. Kunjungan dilakukan apabila terdapat para Identifikasi Masalah:
siswa yang bermasalah, sehingga membutuhkan Dari uraian di atas, maka penulis mendapatkan
wawancara sangat dalam kepada pihak orang tua, identifikasi masalah sebagai berikut :
selain itu lingkungan dalam sekolah yang bersih 1. Peran humas di sekolah masih kurang
karena peran serta humas dalam memberikan diperhatikan.
program kebersihan demi terwujudnya sekolah yang 2. Humas masih kurang jelas topoksinya.
nyaman dan bersih. Letak sekolah yang berada 3. Humas memiliki kendala dalam membangun citra
didekat pariwisata dan juga prostitusi dianggap biasa positif sekolah.
bagi anak-anak, karena kesehariannya memang 4. Kurangnya partisipasi dari wali murid.
seperti itu. Menurut fakta yang ditemukan
dilapangan, anak-anak yang berada di SD N Batasan Masalah
Sosrowijayan Yogyakarta memang cara berbicara, Dari uraian yang dijelaskan di atas, penulis
perilaku dan juga tontonan sudah tidak seperti anak membatasi sebuah masalah agar dapat memenuhi
normal sesuai dengan umurnya. tujuan penelitian ini. Peneliti membatasi masalah
Sebenarnya, jika semua pihak ikut tentang Peran Humas Dalam Membangun Citra
berpartisipasi dalam membangun sekolah lebih Positif Sekolah di SD N Sosrowijayan Yogyakarta.
baik, maka citra dari sekolah akan membaik, karena
dengan adanya citra positif maka sekolah akan Rumusan Masalah
dianggap masih bisa dipercaya untuk memberikan Dari uraian di atas dan permasalahan yang ada, maka
ilmu yang lebih baik dan masih tetap bisa berdiri penulis mendapatkan beberapa pertanyaan , yaitu:

untuk memberikan hal-hal yang positif kepada para 1. Bagaimana peran humas dalam membangun citra
anak didik. Diharapkan dengan adanya nilai-nilai positif sekolah di SD N Sosrowijayan
positif yang dilakukan oleh pihak sekolah akan Yogyakarta?
menimbulkan citra-citra positif demi terbentuknya 2. Apa saja hambatan-hambatan humas yang
pendidikan yang lebih baik. dihadapi dalam membangun citra positif sekolah
Alasan pemilihan SD N Sosrowijayan di SD N Sosrowijayan Yogyakarta?
Yogyakarta karena keadaan sekolah yang 3. Apa saja upaya-upaya yang dilakukan humas
mempunyai beragam masalah diantaranya tingkat dalam membangun citra positif sekolah di SD N

kesadaran dan partisipasi orang tua yang masih Sosrowijayan Yogyakarta?


rendah, letak sekolah yang berdekatan dengan pusat
pariwisata yakni Malioboro dan lokasi postitusi,
selain itu humas memiliki peran yang sangat besar
namun keberadaan humas di SD belum tersusun
6 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Januari2016
Tujuan Penelitian b. Bagi Mahasiswa
Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan Penelitian ini diharapkan dapat menambah
dimaksudkan untuk : wawasan dan referensi khususnya yang
1. Mengetahui peran humas dalam membangun citra berkaitan dengan masalah hubungan
positif sekolah di SD N Sosrowijayan masyarakat disekolah dasar. Selain itu, hasil
Yogyakarta. penelitian ini dapat bermanfaat bagi almamater
2. Mengetahui hambatan-hambatan humas yang sebagai bahan referensi kajian untuk penelitian
dihadapi dalam membangun citra positif sekolah selanjutnya.
di SD N Sosrowijayan Yogyakarta. c. Bagi Masyarakat
3. Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan humas Penelitian ini diharapkan dapat mengingatkan
dalam membangun citra positif sekolah di SD N kepada masyarakat khususnya pihak humas di
Sosrowijayan Yogyakarta. SD dalam membuat sekolah dapat dipandang
masyarakat umum lebih maju dan tetap ada
Manfaat Penelitian untuk kedepannya.
Manfaat dari penelitian yang peneliti lakukan
adalah : METODE PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis Jenis Penelitian
a. Penelitian ini diharap dapat memajukan ilmu Penelitian ini menggunakan penelitian
pendidikan khususnya dibidang Hubungan deskriptif kualitatif.
Masyarakat yang ada disekolah.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah Waktu dan Tempat Penelitian
informasi atau referensi bagi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N
berikutnya yang berkaitan dengan hubungan Sosrowijayan Yogyakarta Jalan Sosrowijayan
masyarakat disekolah. No. 21 Sosromenduran Yogyakarta. Observasi di
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mulai pada tanggal 27 Februari - 6 April 2015.
konstribusi dalam dunia pendidikan dan
manajemen pendidikan. Target/Subjek Penelitian
2. Manfaat Praktis Subjek penelitian ini meliputi pihak Internal
a. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta dan Eksternal. Pihak internal yaitu: humas di
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sekolah yang dibantu oleh beberapa informan yaitu,
koleksi bacaan sehingga dapat dijadikan kepala sekolah, guru. Sedangkan untuk eksternal
referensi atau acuan dalam meningkatkan dan yaitu : orangtua murid kelas 4, 5 dan 6 dan juga
menambah wawasan pengetahuan yang masyarakat dari lingkungan sekolah yaitu orang
berkaitan dengan hubungan masyarakat di yang berjualan disekitar sekolah dan juga ibu rumah
sekolah dasar. tangga yang rumahnya berdekatan dengan sekolah.
Alasan diambilnya sumber dari wali murid kelas 4
dikarenakan kelas 4 anak-anaknya termasuk masih
Peran Humas Dalam.... (Rozanah Ahlam Fadiyah) 7
banyak yang susah membaca, tidak naik kelas tersebut. Alasan diambilnya sumber dari wali
beberapa kali dan juga termasuk banyak yang murid kelas 4 dikarenakan kelas 4 anak-anaknya
menggangu teman sebaya ataupun adik kelas, untuk termasuk masih banyak yang susah membaca,
kelas 5 alasannya adalah karena kelas 5 menurut tidak naik kelas beberapa kali dan juga termasuk
informasi dari pihak humas lebih sering bermasalah banyak yang menggangu teman sebaya ataupun
disekolah. Kelas 6 alasannya karena sudah adik kelas, untuk kelas 5 alasannya adalah karena
mendekati detik-detik ujian tentunya perlu kelas 5 menurut informasi dari pihak humas lebih
pendampingan ekstra dari orang tua murid dan juga sering bermasalah disekolah, termasuk masih ada
guru maupun pihak-pihak yang ada didalam sekolah. tidak lancar membaca. Kelas 6 alasannya karena
Sedangkan alasan diambilnya penjual disekitar sudah mendekati detik-detik ujian tentunya perlu
sekolah karena penjual disekitar sekolah tentunya pendampingan ekstra dari orang tua murid dan
sering melihat tingkah anak-anak diluar sekolah, juga guru maupun pihak-pihak yang ada didalam
sedangkan untuk pemilihan ibu rumah tanggga sekolah.
disekitar sekolah, karena ibu rumah tangga lebih Wawancara yang dilakukan secara langsung
sering berada dirumah dan lebih peka dengan atau tatap muka. Kegiatan dari wawancara ini
keadaan yang ada disekitarnya dibandingkan dengan dilakukan secara tidak terstruktur, dikarenakan
bapak-bapak. peneliti dapat dengan bebas mewawancarai
pihak-pihak dari subjek penelitian dengan tidak
Prosedur menggunakan pedoman wawancara yang telah
Metode pengumpulan data yang akan tersusun secara sistematis.
digunakan dalam penelitian ini guna memperoleh 3. Dokumentasi
data sebagai berikut: Dokumentasi dilakukan agar mendapatkan
1. Observasi informasi lebih jelas terkait dari kegiatan atau
Observasi ini dilakukan disekolah dari SD N program yang humas lakukan untuk sekolah.
Sosrowijayan yang terletak diwilayah pariwisata dan Struktur dari sekolah dan juga sistem kerja humas.
juga dekat dengan prostitusi. Observasi dilakukan Dokumentasi ini dilakukan agar melengkapi
untuk meneliti atau mengungkap masalah tentang informasi dari data-data yang sudah ada agar lebih
konstribusi humas dalam memberikan citra positif di akurat dan terpercaya. Dokumen yang dapat
SD N Sosrowijayan Yogyakarta. dijadikan bahan tambahan informasi diantaranya:
2. Wawancara rencana kegiatan humas, dokumen-dokumen
Wawancara dilakukan agar mendapatkan kegiatan, dokumen kerja sama, dokumen
informasi dari subjek penelitian. Subjek kepengurusan kegiatan, dokumen tugas-tugas
penelitian internal maupun eksternal. Subjek kepengurusan.
penelitian tersebut adalah : humas, kepala
sekolah, wali kelas 4, 5, 6, wali murid kelas 4, 5,
6 dan masyarakat lingkungan sekitar yaitu
penjual dan ibu rumah tangga disekitar sekolah
8 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Januari2016

Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Konstribusi penelitian ini yakni teknik analisis data kualitatif
Humas Dalam Membangun Citra Positif Sekolah di model Milles dan Huberman, yang dikutip oleh
SD N Sosrowijayan Yogyakarta Sugiyono (2013: 247). Aktifitas analisis data yang

Komponen Indikator Sumber Data Metode


akan dilakukan yaitu pengumpulan data, reduksi
Konstribusi a. Internal 1) Humas Observasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau
Humas 1. Humas 2) Kepala Sekolah Wawancara verifikasi.
Dalam 2. Kepala Sekolah 3) Wali Kelas 4,5,6 Dokumentasi
Membangun 3. Wali Kelas 4) Wali Murid
1. Tahap Pengumpulan Data (Data Collection)
Citra 4,5,6 Kelas 4,5,6 Pengumpulan data merupakan prosedur yang
b. Eksternal 5) Masyarakat
sistematis dan standar untuk memperoleh sumber
1. Wali Murid Sekitar Sekolah
Kelas 4, 5, 6 (Penjual, Ibu data. Dalam penelitian ini pengumpulan data
2. Masyarakat Rumah Tangga)
dilakukan melalui wawancara, observasi, dan
Sekitar Sekolah
(Penjual, Ibu studi dokumnetasi. Setelah data terkumpul
Rumah Tangga) disajikan dalam bentuk transkip wawancara,
Hambatan- a. Internal 1) Humas Observasi
deskripsi studi dokumentasi dan deskripsi hasil
Hambatan 1. Humas 2) Kepala Sekolah Wawancara
Humas 2. Kepala Sekolah 3) Wali Kelas 4,5,6 Dokumentasi pengamatan.
Dalam 3. Wali Kelas 4) Wali Murid
2. Reduksi Data (data reduction)
Membangun 4,5,6 Kelas 4,5,6
Citra Positif b. Eksternal 5) Masyarakat Dalam penelitian ini data yang direduksi
1. Wali Murid Sekitar Sekolah berasal dari hasil wawancara, observasi dan
Kelas 4, 5, 6 (Penjual, Ibu
2. Masyarakat Rumah Tangga)
dokumentasi. Peneliti mereduksi data dengan cara
Sekitar Sekolah mengelompokkan data sesuai dengan rumusan
(Penjual, Ibu
masalah yang ada. Reduksi data pada awalnya
Rumah Tangga)
Upaya- a. Internal 1) Humas Observasi merupakan data kasar yang kemudian akan diolah
Upaya 1. Humas 2) Kepala Sekolah Wawancara menjadi data yang lebih terstruktur, sehingga
Humas 2. Kepala Sekolah 3) Wali Kelas 4,5,6 Dokumentasi
Dalam 3. Wali Kelas 4) Wali Murid
pendataan yang akan diperlukan dapat difokuskan
Membangun 4,5,6 Kelas 4,5,6 kearah permasalahan sebuah penelitian.
Citra Positif b. Eksternal 5) Masyarakat
3. Penyajian Data (data display)
1. Wali Murid Sekitar Sekolah
Kelas 4, 5, 6 (Penjual, Ibu Penyajian data dilakukan dengan cara
2. Masyarakat Rumah Tangga)
penelitian kualitatif, penelitian kualitatif yang
Sekitar Sekolah
(Penjual, Ibu berbentuk teks naratif. Penyajian data merupakan
Rumah Tangga) sebuah tahapan agar memahami kegiatan yang
terjadi, sehingga mengetahui rencana yang akan
dilaksanakan selanjutnya, agar semua kegiatan
dapat diambil tindakan yang paling diperlukan.
Pemaparan wawancara yang dilakukan oleh
Peran Humas Dalam.... (Rozanah Ahlam Fadiyah) 9
subjek penelitian yaitu: Humas, Kepala Sekolah, e. Mengedepankan pendidikan karakter dan budi
Guru, Wali Murid Kelas 4, 5, 6 dan Masyarakat pekerti untuk anak didik contohnya dalam
Sekitar yaitu Penjual dan Ibu Rumah Tangga. keagamaan menurut kepercayaan masing-masing.
4. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi (conclusion Pembinaan iman, untuk Kristiani setahun sekali
drawing/verification (KKR) Kebaktian Kebangunan Rohani maksimal
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data, hanya 2 jam dilaksanakan disekolah, bagi yang
akan disajikan dalam sebuah bentuk teks naratif, muslim pengajian ataupun Idul Adha, buka puasa
selanjutnya pendataan secara kualitatif akan ditarik bersama, syawalan, salam, sapa, sopan diajarkan
menuju ke kesimpulan. Hasil penelitian pada oleh guru ke siswa.
masing-masing permasalahan disimpulkan yang f. Membentuk polisi kebersihan sudah berjalan 5
meliputi: tahun, yang tertangkap basah buang sampah
1. Peran humas dalam membangun citra positif di sembarangan diberikan hukuman, hukumannya
SD N Sosrowijayan Yogyakarta. berupa memunguti sampah diseluruh sekolah,
2. Hambatan-hambatan humas yang dihadapi tapi jika pelaku tidak tertangkap, maka guru yang
dalam membangun citra positif di SD N membuangnya dikotak sampah. Setiap hari selalu
Sosrowijayan Yogyakarta. diawasi oleh guru yang piket, sehingga
3. Upaya-upaya yang dilakukan humas dalam pemerintah Yogyakarta pun mengakui jika
membangun citra positif di SD N Sosrowijayan sekolah ini bersih.
Yogyakarta. g. Humas bisa jadi keamanan, P3K, BP, bisa
menjadi humas. Lebih ke penolong umum karena
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN bisa melakukan apapun.
Kegiatan internal maupun eksternal yang h. Mengadakan rapat dengan wali murid dan
dilakukan oleh pihak humas itu sangat banyak, komite sekolah.
dimulai dari kegiatan internal yang pihak humas i. Menghias sekolah untuk memeriahkan dalam
lakukan adalah : rangka 17 Agustus.
a. Melakukan pendampingan langsung kepada anak j. Memperbaiki tanaman sekolah untuk penghijauan
didik di SD N Sosrowijayan Yogyakarta dan juga udara yang lebih baik.
disekolah, seperti melihat kegiatan anak-anak k. Adanya lomba-lomba, tumpengan ketika
disekolah. peringatan Hari Ulang Tahun sekolah.
b. Memberikan informasi seperti dipasangnya poster l. Jika ada orang tua/wali murid yang meninggal
kawasan bebas asap disekolah, agar para wali dan sakit parah maka guru berkunjung.
murid kesekolah tidak merokok. Adanya arah m. Pemanggilan orang tua siswa bagi anak yang
tempat berkumpul saat gempa, letakkan sampah bermasalah disekolah.
pada tempatnya. n. Home visit.
c. Publikasi untuk siswa baru melalui banner Sedangkan untuk kegiatan eksternal yang
didepan sekolah. dilakukan oleh pihak humas adalah :
d. Buku Penghubung.
10 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Januari2016
a. Ikut serta dalam kegiatan gang sosrowijayan, i. Kerja sama dengan sekolah se-Yogya Barat
contohnya kegiatan apeman, apeman adalah dalam bidang keagamaan, kegiatan ini dibuat oleh
tradisi membuat apem menjelang puasa, simbol pihak guru se-Yogya Barat yaitu SD N
dari saling memaafkan menjelang puasa. Siswa- Gedongtengen, SD Kanisius Notoyudan, SD
siswi ikut serta yaitu mengikuti pawai bentuknya Netral C, SD Netral D, SD N Sosrowijayan, SD
secara karnaval. Selain itu, ada pula kegiatan Muhamdiyah Pringgokusuman.
karnaval/pawai, HUT Yogyakarta, HUT DIY, Hambatan-Hambatan Humas Dalam
17 Agustusan, penyambutan pejabat tinggi yang Membangun Citra Positif Secara Internal dan
datang di Yogyakarta khusus untuk kelas besar Eksternal
yaitu kelas 5 dan 6. a. Internal
b. Mendatangkan nara sumber saat upacara hari Waktu, keuangan, buku paket, website, letak
senin, contohnya kerja sama dengan Polsek sekolah, guru.
Gedung Tengen, RT, Kelurahan dari masyarakat b. Eksternal
umum juga bisa, misalnya: Ustad, Pendeta, Peran serta orang tua dan lingkungan.
Sesepuh dilingkungan sekitar sekolah atau orang Upaya-Upaya Humas Dalam Membangun
yang paling dihormati. Citra Positif Secara Internal dan Eksternal:
c. Jika terjadi bencana besar seperti letusan Gunung a. Internal: Infaq, pemanggilan orangtua,
Merapi, Gunung Kelud, kita tidak hanya kebersihan, keagamaan, melakukan hukuman
membersihkan sekolah namun juga dilingkungan bagi anak, buku penghubung, home visit.
sekolah. b. Eksternal : menghormati kegiatan negara, kerja
d. Kerja sama dengan Puskesmas, melakukan sama.
pelayanan kesehatan sekolah, pelatihan dokter
kecil, konstribusi psikologi. KESIMPULAN DAN SARAN
e. Kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah, Kesimpulan
Transfer Dana Pendidikan dari BOS maupun Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
BOSDA, transfer gaji PNS dan tunjangan profesi. seperti yang telah disampaikan pada bab IV, maka
f. Kerja sama dengan Majid At-Taqwa, menjadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
mitra kegiatan belajar khususnya pada mata berikut :
pelajaran Pendidikan Agama Islam. 1. Peran humas dalam membangun citra positif
g. Kerja sama dengan Perguruan Tinggi , UAD, dibagi menjadi 2 yaitu Internal dan Eksternal.
SANATA DHARMA, UII, UTY, UNY, UST, Kegiatan humas selalu dibantu oleh pihak guru
UGM menjadi mitra sekolah dalam penelitian, dan kepala sekolah, karena humas tidak dapat
mengembangkan media pembelajaran, berdiri sendiri. Konstribusi humas secara internal
pendampingan anak belajar, rule of game. mencakup kegiatan yang ada disekolah seperti
h. Kerja sama Kelurahan Sosromenduruan, sebagai keagamaan, pertemuan wali murid dengan guru
sumber data anak dalam pengajuan KMS. dan komite, serta kegiatan lainnya yang
berdampak positif dan menguntungkan satu sama
Peran Humas Dalam.... (Rozanah Ahlam Fadiyah) 11
lain. Sedangkan untuk Konstribusi secara dampaknya, anak-anak terbiasa mendengar
eksternal, pihak humas melakukan kerja sama bahasa-bahasa yang tidak sepantasnya selain itu
dengan pihak luar beberapa contohnya yaitu kondisi sekolah yang memang berdekatan dengan
dengan bank, puskesmas, sekolah se-Yogya hotel dan jalan raya menggangu anak belajar.
Barat. Sedangkan untuk bagian eksternal hambatan-
2. Hambatan-hambatan Internal humas diantaranya hambatannya tidak terlalu besar, hanya berupa
adalah waktu, keuangan, buku paket, guru, peran serta orang tua dan lingkungan. Peran serta
website, letak sekolah. Hambatan berupa waktu orang tua di SD N Sosrowijayan mengalami
untuk karnaval yang tidak bisa diikuti kurang hambatan yaitu, tidak semua wali murid dapat
tertib dan hingga larut malam, namun untuk pihak ikut serta dalam kegiatan rapat salah satu
didalam sekolah lebih kepada permasalahan contohnya, karena kondisi orang tua yang bekerja
waktu yaitu khusus kelas 6 SD yang mempunyai atau mempunyai kesibukan lainnya. Adapula
waktu berangkat lebih pagi untuk mempersiapkan orang tua yang kurang peduli terhadap anaknya
ujian. Permasalahan keuangan tidak terlalu besar, seperti contohnya yang terpenting anak sekolah,
masih bisa diatasi oleh pihak guru sekolah. tidak tahu lebih dalam terhadap perkembangan
Permasalahan buku paket yang tidak dapat anak disekolah.
dibawa kerumah dikarenakan anak-anak yang 3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak humas
kurang merawat. Buku paket dapat dibawa jika yang dibantu oleh pihak guru dan juga kepala
ada PR dari sekolah. Permasalahan guru terkait sekolah. Upaya-upaya tersebut dalam hal internal
para anak didik yang susah belajar memang yaitu infaq, pemanggilan orangtua, kebersihan,
pengaruh dari lingkungan rumah, keadaan rumah keagamaan, buku penghubung, home visit,
yang kurang mendukung anak untuk belajar dan melakukan hukuman bagi anak, sedangkan secara
juga latar belakang orang tua. Permasalahan eksternal yaitu menghormati wilayah dan negara,
keuangan tidaklah terlalu besar, namun memang kerja sama, keagamaan.
mengeluarkan uang seperti perbaikan buku atau Saran
acara diluar sekolah seperti karnaval. Selain itu 1. Humas dapat membentuk sebuah kerja sama
sekolah ini tidak memiliki website karena dengan Universitas terkait yaitu kegiatan untuk
kekurangan tenaga dan memang tidak ada yang memberikan pembelajaran kepada guru, kepala
mengolah. Lingkungan disekitar sekolah yang sekolah dalam hal teknologi. Setidaknya para
berdekatan dengan daerah pariwisata, jalan raya, guru peka terhadap teknologi dan setidaknya
prostitusi tenyata berdampak bagi anak-anak. pihak humas dapat membuat website ataupun
Dalam hal prostitusi yang utama, ternyata blog untuk sekolah.
menurut penelitian tempat prostitusi yang 2. Perlunya kerja sama yang lebih dengan pihak
berjarak ± 300 meter tidak berdampak besar bagi orangtua dan masyarakat sekitar untuk
anak-anak, karena anak-anak memang jarang membangun sekolah lebih baik, seperti
ditemukan bermain ke wilayah tempat prostitusi, mengikutsertakan masyarakat di dalam rapat
jika berada di wilayah pariwisata tentunya ada untuk mengetahui saran atau kritik untuk sekolah.
12 Jurnal Pendidikan Manajemen Pendidikan edisi Januari2016

DAFTAR PUSTAKA

M. Linggar Anggoro. (2000). Teori dan Profesi


Kehumasan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitafi,


Kualitatif dan R&B. Cetakan ke-19.
Bandung:Alfabeta.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas


Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20.


(2003) . Bandung: Citra Umbara.

Anda mungkin juga menyukai