Anda di halaman 1dari 10

Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Arida Meri yolanda

2130103012

Email: arida2701@gmail.com

Manajemen pendidikan Islam

UIN Mahmud Yunus Batusangkar

abstract

The relationship between the school and the community is very influential in improving the behavior of
students. Public relations as a liaison from the school and the community must always be maintained
properly because the school will always be associated with the community, cannot be separated from it
as a school partner in achieving the success of the school itself. The high participation of parents in
school education is one of the characteristics of good school management, meaning that the extent to
which the community can be empowered in the education process in schools is an indicator of the
management of the school in question. Community empowerment in education is needed especially to
support the implementation of good schools. The level of community participation in the education
process in this school seems to have a major influence on the progress of the school, the quality of
learning services in schools which will ultimately affect the progress and learning achievement of
children in school.

abstrak

Hubungan antara sekolah dan masyarakat sangat berpengaruh dalam meningkatkan perilaku siswa.
Humas sebagai penghubung dari sekolah dan masyarakat harus selalu dijaga dengan baik karena sekolah
akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak lepas darinya sebagai mitra sekolah dalam mencapai
keberhasilan sekolah itu sendiri. Tingginya partisipasi orang tua dalam pendidikan sekolah merupakan
salah satu ciri pengelolaan sekolah yang baik, artinya sejauh mana masyarakat dapat diberdayakan
dalam proses pendidikan di sekolah merupakan salah satu indikator pengelolaan sekolah yang
bersangkutan. Pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan sangat diperlukan terutama untuk
mendukung terselenggaranya sekolah yang baik. Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses
pendidikan di sekolah ini nampaknya berpengaruh besar terhadap kemajuan sekolah, kualitas layanan
pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemajuan dan prestasi belajar anak di
sekolah.

1.PENDAHULUAN

Lembaga pendidikan khususnya sekolah, tidak bisa terlepas dari manajemen, karena manajemen
merupakan hal utama yang tidak bisa dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tanpa
adanya manajemen, tidak mungkin tujuan pendidikan dapat terwujud secara optimal, efektif dan
efisien.Untuk itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar proses pendidikan di sekolah dapat
terlaksana hingga menghasilkan lulusan yang produktif dan berkualitas. Partisipasi yang tinggi dari orang
tua murid dalam pendidikan di sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik,
artinya sejauh mana masyarakat dapat diberdayakan dalam proses pendidikan di sekolah adalah
indikator terhadap manajemen sekolah yang bersangkutan. Pemberdayaan masyarakat dalam
pendidikan sangat dibutuhkan khususnya untuk menunjang penyelenggaraan sekolah yang baik. Tingkat
partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan di sekolah ini nampaknya memberikan pengaruh yang
besar bagi kemajuan sekolah, kualitas pelayanan pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap kemajuan dan prestasi belajar anak-anak di sekolah. . Peran Humas (hubungan
masyarakat) di sekolah sebenarnya bisa membantu menetralisir persoalan sekolah. Sesuai tugasnya,
Humas memiliki peran ganda dalam kinerjanya yaitu fungsi internal dan eksternal. Selain itu,
manajemen humas penting dilakukan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.

Mulyasa (2007:50) menyatakan hubungan sekolah dengan masyrakat pada hakekatnya merupakan
suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pribadi peserta didik di
sekolah. Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujan antara lain untuk memajukan kualitas
pembelajaran dan pertumbuhan anak. Filsafat pendidikan pancasila, Muhammad Noor Syam, dalam
bukunya filsafat pendidikan dan dasar filsafat pendidikan pancasila, bersifat korelatif, bahkan seperti
telor dengan ayam. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan
ditemukan dalam masyarakat yang maju pula.
Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merumuskan tujuan
pendidikan yang ingin dicapai yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta tanggung jawab. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut perlu adanya peningkatan
setiap jenis dan jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru
mempunyai peranan yang sangat penting karena gurulah yang berfungsi secara langsung dalam proses
belajar mengajar.
METIDE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode library research. Yang
memanfaatkan tulisan-tulisan sebelumnya baik berupa buku, jurnal, dan artikel yang kemudian diolah
dengan baik untuk menemukan pengetahuan baru supaya berguna bagi kalangan akademisi maupun
kalangan masyarakat awam.(M. Iqbal Hasan 2002).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Pengertian sekolah dan Masyarakat

Hubungan Sekolah dengan masyarakat merupakaan salah satu bidang garapan adminstrasi
pendidikan. Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima
dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya). Istilah “sekolah” merupakan konsep yang luas, yang
mencakup lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal sedangkan istilah
“masyarakat” merupakan konsep yang mengacu kepada semua individu, kelompok, lembaga atau
organisasi yang berada diluar sekolah sebagai lembaga pendidikan. Masyarakat yang bersifat kompleks,
terdiri dari berbagai macam tingkatan masyarakat yang saling melengkapi (over lapping) dan bersifat
unik, sebagai akibat latar belakang dimensi budaya yang beraneka ragam hasil penelitian menujukkan,
betapa penting dan perlunya program sekolah selalu mengahayati adanya hubungan kerja sama antara
sekolah dengan masyarakat. Sekolah sebagai patner masyarakat didalam melaksanakan fungsi
pendidikan dalam konteks ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-
pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional. Sekolah merupakan
tempat untuk menimba ilmu dan mendapatkan pendidikan formal.

Menurut Purwanto (1990) Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-
anggota masyarakat dalam bidang pendidikan. Jadi, seorang anggota masyarakat berhak mendapatkan
pelayanan dalam bidang pendidikan dari sekolah. Seorang anggota masyarakat yang menginjakkan kaki
di sekolah pasti berharap untuk mendapatkan pelayanan dalam bidang pendidikan).

Di dalam pendidikan yang berlangsung di sekolah akan terjadi proses belajar dan pembelajaran.
Menurut Dimyati (1994) Belajar adalah kegiatan individu memeperoleh pengetahuan, perilaku dan
ketrampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Sedangkan pembelajaran adalah subjek (guru) yang
mengajar atau membelajarkan siswa.
Sebagai Masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang
berbentuk mengikat prilaku anak didik untuk taat pada norma– norma sosial, susila dan hukum yang
berlaku didalam masyarakat. Demikian halnya di sekolahan.
2. Pengertian Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas
diri yang tidak berpendidikan sampai dengan yang berpendidikan. Sementara itu, dilihat dari lingkungan
pendidikan, masyarakat disebut lingkungan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan
berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis.

Mohammad Noor Syam, dalam bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila,
mengemukakan bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan
seperti telur dengan ayam. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan
ditemukan dalam masyarakat yang maju. Sekolah juga berfungsi sebagai lembaga sosial yang melayani
anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.

Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup mempunyai
peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan pertumbuhan dan
pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum orang dapat mengatakan apabila terjadi kontak,
pertemuan dan lain-lain antara sekolah dengan orang di luar sekolah, adalah kegiatan hubungan sekolah
dengan masyarakat.

Arthur B. Mochlan menyatakan school public relation adalah kegiatan yang dilakukan sekolah atau
sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. ada suatu kebutuhan yang sama antara keduanya,
baik dilihat dari segi edukatif, maupun dilihat dari segi psikologi. Hubungan antar sekolah dan
masyarakat lebih dibutuhkan dan lebih terasa fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan
dalam pendidikan yang menekankan perkembangan pribadi dan sosial anak melalui pengalaman-
pengalaman anak dibawah bimbingan guru, baik diluar maupun di dalam sekolah.

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan Interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar
dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi dan Simpati dari masyarakat,
serta mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antara sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan
bersama, atau secara khusus bagi sekolah Penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensukseskan
program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis, A.Rahmat
(2016: 119).

Seperti dikutip dari International Public relations Association dalam pengelolaan pendidikan yaitu
hubungan masyarakat dengan sekolah merupakan komunikasi dua arah antar organisasi dengan publik
secara timbal balik baik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan
pembinaan kerjasama serta pemenuhan kepentingan bersama.

Mulyasa (2007 : 50) mengemukakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakekatnya
merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan
pribadi peserta didik di sekolah. Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk antara lain,
memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak, memperkuat tujuan serta meningkatkan
kualitas hidup dan penghidupan masyarakat, mengarahkan masyarakat untuk menjalin hubungan baik
dengan sekolah.

Menurut soetopo dan soemanto (dalam buku Manajemen Pendidikan Karangan Tim Dosen Administrasi
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia: 2008), hubungan sekolah dan masyarakat diartikan
sebagai suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang
kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah.

Dalam tujuan menyukseskan pendidikan, humas harus bekerja sama dengan masyarakat membentuk
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari
penyelenggarana manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat menurut Mulyono (2008) seperti
memberitahukan masyarakat tentang pentingnya sekolah, memperoleh dukungan dari masyarakat
berupa dukungan moral maupun finansial, meluaskan program sekolah sesuai dengan perkembangan
maupun kebutuhan masyarakat, meningkatkan kerjasama yang luas tentang mendidik anak antara
keluarga dengan sekolah. Artinya dalam memajukan suatu pendidikan atau dalam penyelenggaraan
pendidikan sekolah membutuhkan peran masyarakat.

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dengan
masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan
dengan mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan
sekolah. Menurut Arikunto (1988), apabila sekolah dipandang sebagai suatu organisasi sosial maka
organisasi tersebut mempunyai lingkungan di mana ia memperoleh pengaruh dan membutuhkan
hubungan.

3.Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Banyak orang mengartikan hubungan kerjasama sekolah dan masyarakat itu dalam pengertian yang
sempit. Mereka berpendapat bahwa hubungan kerjasama itu hanyalah dalam hal mendidik anak belaka.
Padahal, hubungan kerjasama antara sekolah dan masyarakat itu mengandung arti yang lebih luas dan
mencakup beberapa bidang. Sudah barang tentu bidang-bidang yang ada hubungannya dengan
pendidikan anak-anak dan pendidikan masyarakat pada umumnya.Purwanto (2014:194) berpendapat
bahwa hubungan kerja sama sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi tiga jenis
hubungan, yaitu sebagai berikut:

1) Hubungan edukatif,
maksudnya adalah hubungan kerjasama dalam hal mendidik murid antara guru sekolah
dan orang tua dalam keluarga. Hubungan kerjasama yang lainnya adalah dengan berusaha
memenuhi fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran baik di sekolah
maupun di rumah. Cara kerjasama itu dapat direalisasikan dengan pertemuan rutin
orangtua murid ke sekolah demi membahas masalah murid yang ada. Dengan adanya
hubungan ini, diharapkan pihak sekolah dan orangtua murid dapat menyelesaikan masalah-
masalah yang ada di lingkungan sekolah yang dapat meningkatkan mutu pendidikan bagi
murid sehingga murid murid dapat belajar dengan baik.
2) Hubungan kultural
Hubungan kultural, hubungan ini merupakan hubungan usaha kerja sama antara sekolah
dan masyarakat yang kemungkinan akan memunculkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Dalam hubungan ini
diharapkan sekolah mampu menjadi pusat dan sumber terpercaya norma-norma kehidupan
(agama, etetika, etika, sosial dan lain sebagainya). Untuk mewujudkan hubungan ini, sekolah
harus mengerahkan siswa untuk membantu berbagai kegiatan sosial, bersama masyarakat
sekitar bergotong-royong memperbaiki pengairan sawah dan juga bersama
menyelenggarakan perayaan perayaan yang bersifat keagamaan ataupun nasional.
Untuk itu diperlukan adanya hubungan yang fungsional antara kehidupan di sekolah dan
kehidupan dalam masyarakat. Kebutuhan kebutuhan kurikulum sekolah disesuaikan dengan
kebutuhan dan tuntutan dari perkembangan masyarakat. Untuk menjalankan hubungan
kerja sama ini, sekolah harus mengerahkan muridmuridnya untuk membantu
kegiatankegiatan sosial yang diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan kegiatan sosial ini berarti
mendidik anak-anak berpartisipasi dan turut bertanggung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungan.
3) Hubungan institusional
maksudnya Hubungan institusional yaitu hubungan kerjasama antara sekolah dengan
lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti
hubungan kerjasama antara sekolah dengan sekolah-sekolah lain, dengan kepala
pemerintahan setempat, jawatan penerangan, jawatan pertanian, perikanan dan
peternakan, dengan perusahaan-perusahaan negara atau swasta yang berkaitan dengan
perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang nantinya akan hidup
sebagai anggota masyarakat yang terdiri atas bermacam-macam golongan, jabatan, status
sosial, dan bermacam-macam pekerjaan, sangat memerlukan adanya hubungan kerjasama
itu. Dengan adanya hubungan ini sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga-lembaga
lain, baik berupa tenaga pengajar, pemberi ceramah tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pengadaan dan pengembangan materi kurikulum maupun bantuan yang berupa fasilitas
serta alat-alat yang diperlukan bagi kelancaran program sekolah.
Sebagai kesimpulan dapat dikemukakan bahwa dengan dilaksanakannya ketiga jenis
hubungan sekolah dan masyarakat seperti telah diuraikan di atas, diharapkan sekolah tidak
lagi selalu ketiggalan dengan perubahan dan tuntutan masyarakat yang senantiasa
berkembang. Apalagi menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini,ketika masyarakat
berubah dan berkembang dengan sangat pesatnya akibat kemajuan teknologi, sehingga
seperti dikatakan oleh Tilaar, sekolah makin tercecer dan terisolasi dari masyarakat, sekolah
lebih berfungsi sebagai penjara intelek. Maka untuk dapat memperoleh kembali fungsi yang
sebenarnya, sekolah harus merupakan salah satu pusat belajar dari banyak pusat belajar
yang kini dikategorikan sebagai pendidikan nonformal.
Adanya hubungan sekolah dan masyarakat ini dimaksudkan pula agar proses belajar yang
berlaku di sekolah mengalami perubahan,dari proses belajar dengan cara “menyuapi”,
dengan bahan pelajaran yang telah dicerna oleh guru, menjadi proses belajar yang inovatif,
yaitu belajar secara antisipatoris dan partisipatoris. Anak-anak dididik untuk berpartisipasi
dalam arti luas di dalam kehidupan masyarakat, dan dapat mengantisipasi kehidupan
masyarakat yang akan dating tempat mereka akan hidup dan terlibat didalamnya setelah
mereka dewasa.

3.Prinsip-prinip manajemen hubungan sekolah dan masyarakat

Beberapa prinsip yang perlu diperhatian dalam pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat
anatara lain :

1. Integrity
Prisnsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat
harus terpadu. Artinya informasi yang disampaikan antar keduanya harus informasi yang
terpadu baik mengenai masalah akademik maupun non akademik. Biasanya sering terjadi
sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang sebenarnya menjadi masalah
sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua murid. Oleh sebab itu sekolah harus sedini
mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah persepsi, salah interpretasi tentang
informasi yang disajikan dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap,
sehingga dapat diterima secara rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting untuk
meningkatkan penilaian dan kepercayaan antar keduanya atau dengan kata lain transparansi
sekolah sangat diperlukan karena pada era saat sekarang ini masyarakat akan semakin kritis dan
berani memberikan penilaian secara langsung tentang sekolah.
2. Continuity
Prinsip ini menjelaskan bahwa hubungan ini harus dilakukan secara terus menerus, hal ini
dilakukan agar masyarakat mengetahui perkembangan sekolah. Jadi pelaksanaan hubungan
sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental atau sewaktuwaktu.
3. Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dan masyarakat ini dapat
menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat sesuai dengan kondisi
dan karakteristik masyarakat. Proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan baik
komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberi informasi dapat
menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang
disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun melalui media hendaknya
disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar. Prinsip
kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa informasi yang disajikan dinyatakan dengan
kata-kata yang penuh persahabatan dan mudah dimengerti.
4. Coverage
Yaitu kegiatan pemberian informasi secara menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor
atau substansi yang perlu disampaikan dan perlu diketahui oleh masyarakat, misalnya program
ekstrakurikuler, kegiatan kurikuler, remedian teaching, dan kegiatan lainnya. Prinsip ini juga
mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya:
a. Lengkap
Artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan, padahal masyarakat atau
orang tua murid mempunyai hak untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan sekolah dimana
anaknya belajar. Oleh karena itu informasi kemajuan sekolah, masalah yang dihadapi sekolah
serta prestasi yang dapat dicapai sekolah harus diinformasikan kepada masyarakat.
b. Akurat
Artinya informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang diberikan jangan dibuat-buat.
c. Up to date
Berarti informasi yang diberikan adalah informasi perkembangan, kemajuan, masalah dan
prestasi sekolah terakhir.
5. Constructiveness
Yaitu program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti
sekolah memberikan informasi yang membangun pemahaman dan pengetahuan masyarakat
terhadap program pengembangan sekolah. Dengan demikian masyarakat akan memberikan
respon positif tentang sekolah serta mengerti dan memahami secara detail berbagai masalah
yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut dapat dimengerti oleh masyarakat maka dapat
menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan kepada
sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah.
6. Adaptability
Yaitu program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan
keadaan di dalam lingkungan masyarakat setempat. Penyesuaian dalam hal ini termasuk
penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya dan bahkan informasi yang ada dan berlaku
di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat
pun harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat (Sagala, 2008).

4.Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sekolah yang perlu
diketahui masyarakat antara lain: daryanto (2013:153)

a. Teknik tertulis, cara tertulis dapat direalisasikan dalam bentuk seperti laporan kepada orang
tua murid, buletin sekolah, surat kabar, pameran sekolah dan pamlflet.
b. Teknik Lisan, teknik ini dapat dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke rumah wali murid,
warga ataupun tokoh masyarakat, panggilan orang tua dan pertemuan.
c. Teknik Peragaan, humas dapat dilaksanakan dalam bentuk peragaan berupa penampilan atau
pameran yang dilakukan sekolah untuk menunjukkan keberhasilan siswanya. Dalam hal ini
kepala sekolah dapat atau guru dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu
pendidikan dan juga masalah dan hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program
tersebut.
d. Teknik Elektronik, seperti melalui telepon, televisi, ataupun radio merupakan salah satu alat
yang digunakan sebagai sarana untuk promosi. Selain itu, melalui teknik ini, maka akan
membantu masyarakat untuk lebih mengenal situasi dan perkembangan sekolah dengan
menyampaiakn pengumumanpengumuman yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pendidikan.

KESIMPULAN

Hubungan sekolah dan masyarakat meruapakan fungsi yang sangat penting dalam pengelolaan
pendidikan, karena keberhasilan suatu lembaga pendidikan juga sangat ditentukan oleh berfungsi atau
tidaknya humas pendidikan. Husemas adalah serangkaian kegiatan untuk menciptakan hubungan yang
harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Hubungan yang harmonis tersebut dimaksudkan agar
sekolah mendapat dukungan yang positif dalam usaha mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran
disekolah.

Hubungan sekolah dengan masyarakat sangat berpengaruh terhadap peningkatan perilaku peserta
didik. Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan
baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai
partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri.
Hasil pembelajaran yang baik bagi siswa di tersebut adanya hubungan dari lingkungan Kelurga dimana
siswa itu pertama kali mendapat pengetahuan dan tingkah laku yang mereka pandang setiap hari
dilingkungan sekolah / lingkungan keluarga mereka yang berhubungan dengan bimbingan orang tua
yang sangat melekat Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan
peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam
memajukan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, M., 2013 Administrasi Dan Manajemen Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta. h.153

Mulyasa, Endang. 2007.Manajemen Basis Sekolah, Bandung: Pt.Remaja Rosdakarya. h. 50

Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 194

Rahmat, A., 2016, Manajemen Humas Sekolah, Yogyakarta: Media Akademi, h. 119 R

Rohiat. (2010). Manajemen Sekolah (Teori Dasar Dan Praktik).

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media,2009

Sundari, S. (2016). Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Terhadap Peningkatan Prilaku Peserta Didik.
156–166.

Suryasubroto, Manajemen Pendidikan Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta, 2006 Hubungan sekolah dan
masyarakat, Padang 2019

Anda mungkin juga menyukai