Anda di halaman 1dari 8

I

Peran Masyarakat Dalam kemajuan Instansi Pendidikan Di Indonesia

M.Samsudin Ma'ruf

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah IAINU TUBAN.

Muhammadmaruf228@gmail.com.

Abstrak.

Masyarakat berperan penting dalam lingkungan instansi pendidikan di Indonesia dengan harapan bisa
memberikan sumbangsih mensukseskan tujuan dari lembaga pendidikan secara tertata sehingga
mendapatkan tujuan yang maksimal sesuai dengan harapan yang diinginkan bersama. Peran masyarakat
dengan instansi lembaga pendidikan sangatlah luas cakupannya, diantaranya peran yang meliputi
individu, grup atau kelompok, keluarga, organisasi,keahlian atau profesi, pengusaha dan organisasi
masyarakat peran tersebut guna untuk menyelenggarakan dan mengendalikan terkait visi misi
pelayanan pendidikan itu sendiri, melihat macam-macam bahan masyarakat dalam kemajuan instansi
pendidikan di Indonesia, tidaklah membuat tujuan dari peran masyarakat dalam pendidikan itu berbeda
satu sama lainnya, tujuan peran masyarakat dalam pendidikan itu sama yaitu menciptakan suasana yang
dapat membantu dalam menunjang tujuan awal pendidikan. Masyarakat berperan penting di
pendidikan sekolahan untuk ikut andil dalam memprogram berita intern atau ekstern dengan tujuan
agar bisa memberikan info beserta keterangan atau penjelasan sedetail mungkin kepada publik terkait
mengenai banyaknya program-program maupun tindakan lembaga pendidikan. Peran utama
masyarakat dengan pendidikan yaitu sebagai sumber berita, pesan, media, penerima berita, umpan
balik dan tujuan. Demikian masyarakat sepenuhnya merespon balik apa yang disampaikan mengenai
program dan tujuan pendidikan dengan semaksimal mungkin. Banyak para ahli berbicara mengenai
tentang definisi bahan masyarakat maupun tujuannya. Jika sebuah manajemen kependidikan tidak
begitu sepenuhnya diaplikasikan dan dihiraukan oleh lembaga pendidikan, maka bisa jadi lembaga
pendidikan akan mengalami kemerosotan pada kualitas maupun kuantitas dan masyarakat kurang
begitu minat karena kurangnya komunikasi dan sosialisasi dengan masyarakat secara offline atau online.

Kata kunci: Pendidikan, Peran masyarakat.

Pendahuluan

Diera modern ini persaingan pendidikan semakin meningkat dan berbagai strategi dilakukan
untuk menarik perhatian masyarakat atau peminat dalam hal ini stakeholder eksternal agar agar
memiliki antusias yang tinggi terhadap dunia pendidikan khususnya lembaga pendidikan. Untuk menarik
perhatian masyarakat lembaga selalu berusaha untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan
berbagai pihak termasuk di dalamnya masyarakat dengan melibatkan mereka dalam merumuskan
pengelolaan lembaga pendidikan serta yang menjadi pemantau proses pendidikan.
I

Adanya keterkaitan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat inilah yang masih belum
disadari oleh kedua belah pihak, terutama masyarakat awam yang beranggapan bahwa mereka dengan
lembaga pendidikan adalah lingkungan yang berbeda, padahal keterlibatan mereka sangat memberikan
pengaruh yang positif bagi lembaga pendidikan. Di pihak lembaga pendidikan juga belum memberikan
ruang gerak bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses pendidikan kalaupun ada hanya sebatas
keterlibatan secara materi sedangkan secara fisik dan psikis belum dilibatkan secara maksimal.

Peluang besar untuk lembaga pendidikan dengan desentralisasi pendidikan yang memberikan
keleluasaan bagi lembaga pendidikan untuk mengelolanya lembaga yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat sekitar dan menjadi cikal bakal akan muncul teori dan penerapan manajemen berbasis
sekolah (MBS).menuntut peran masyarakat yang maksimal di dalamnya. Dengan kebijakan
Desentralisasi merupakan salah satu konsekuensi dalam penyelenggaraan pendidikan berbasis
komunitas sangat mengharapkan keterlibatan masyarakat secara keseluruhan yaitu orang tua siswa,
masyarakat sekitar sekolah, pengusaha organisasi sosial masyarakat dan pemerintah dalam
menyelenggarakan pendidikan. Karena itu Sekolah sebagai unit pelaksana pendidikan harus mampu
menjalin kerjasama dengan masyarakat baik dari segi pemikiran, tenaga, pembiayaan maupun
pemecahan masalah dihadapi oleh lembaga pendidikan (Maisyaroh, 2011: 116).

Dari perspektif pendidikan dan psikologis, lembaga pendidikan dan masyarakat saling
eksklusif memiliki kebutuhan yang sama di mana masyarakat membutuhkan tempat untuk belajar dan
lembaga pendidikan membutuhkan masyarakat untuk menuntut pengetahuan dalam lembaga, karena
ada kecenderungan perubahan yang terus terjadi dalam pendidikan untuk menekankan pengembangan
pribadi dan sosial masyarakat.Perubahan yang terus menerus ini menuntut lembaga pendidikan untuk
berintegrasi dengan masyarakat. Elsbree dalam Mulyono (2008:202) menyebutkan bahwa ada tiga
faktor yang menyebabkan lembaga pendidikan hubungan baik dengan masyarakat, yaitu (1) faktor
perubahan sifat, tujuan dan metode pengajaran di lembaga pendidikan, (2) faktor sosial yang menuntut
perubahan pendidikan dan perlunya pendampingan masyarakat lembaga pendidikan, (3)
pengembangan gagasan demokrasi bagi masyarakat menuju pendidikan.

Metode

Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif Deskriptif.
Metode kualitatif deskriptif itu sendiri metode yang digunakan untuk menjabarkan fenomena-
fenoma lingkungan atau alam. Tujuan dari metode ini memberikan gambaran yang kuat tentang
fenomena yng dihadapi dalam lingkungan.

PEMBAHASAN

Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat


I

Lembaga pendidikan tidak dibenarkan menutup diri dari masyarakat apalagi masyarakat sekitar
juga tidak adil untuk menjalankan idenya sendiri bersama tidak mendengarkan atau melaksanakan
aspirasi rakyat karena Pada hakekatnya lembaga pendidikan adalah milik masyarakat. Masyarakat
menginginkan lembaga pendidikan berdiri di lingkungan mereka untuk mempromosikan pembangunan
sumber daya manusia, masyarakat juga menginginkan lembaga pendidikan biasa memiliki pengaruh
positif terhadap perkembangan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
harapan masyarakat juga mendukung upaya tersebut upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di
lingkungannya.

Lembaga pendidikan merupakan sistem terbuka bagi masyarakat, seperti sistem terbuka
jelas tidak dapat mengisolasi dirinya sendiri dan penting untuk sadar akan keberadaan masyarakat baik
gagasan, kebutuhan dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Begitu pula sebaliknya menyadari
institusi itu pendidikan sangat membantu mereka untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas tentunya menurut keinginan mereka sendiri dengan tidak membiarkan agen hanya
pendidikan yang berperan aktif tetapi masyarakat juga karena bagaimanapun juga dalam membentuk
manusia dewasa melalui proses pendidikan tidak akan biasa Hal ini tidak mungkin terwujud tanpa
dukungan dan kerjasama masyarakat. Intinya Ada tiga lingkungan pendidikan yang sangat erat
hubungannya dan tidak dapat berdiri sendiri yaitu lingkungan pendidikan dalam keluarga, lingkungan
pendidikan dalam lembaga pendidikan dan lingkungan pendidikan di masyarakat. Jadi antar instansi
pendidikan dan masyarakat terjadi komunikasi dua arah untuk dapat saling memberi dan menerima satu
sama lain.

Komunikasi dua arah yaitu dari lembaga pendidikan ke masyarakat dan dari masyarakat
kepada lembaga pendidikan adalah saling memberi informasi dan berpartisipasi dalam mendorong
proses pendidikan. Pemikiran dalam perkembanganpendidikan tidak selalu harus datang dari lembaga
pendidikan dan tidak dekat kemungkinan ide-ide dari masyarakat dapat diterapkan dalam proses
pendidikan karena tidak semua program atau ide dari lembaga pendidikan sesuai kebutuhan masyarakat.
Hubungan komunikasi dua arah ini sangat efektif dalam pengembangan proses pendidikan jika benar-
benar dilaksanakan oleh kedua belah pihak berpesta. Ngalim Purwanto menyatakan kerjasama antar
lembaga pendidikan Komunitas ini diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

Hubungan edukatif, yaitu hubungan kerjasama antar lembaga pendidikan dan masyarakat
dalam hal mendidik anak didik, antara guru dalam lembaga pendidikan dan orang tua dalam keluarga.
Kerjasama ini dapat diwujudkan dengan mengadakan pertemuan terencana secara berkala antara guru
dan orang tua siswa sebagai anggota komite sekolah

Hubungan budaya, yaitu kerjasama antara lembaga pendidikan dan masyarakat membina dan
mengembangkan budaya masyarakat setempat karena bagaimanapun pendidikan adalah bagian dari
budaya masyarakat sekitar.Untuk mewujudkan kerjasama tersebut yaitu dengan menggerakkan
mahasiswa untuk membantu kegiatan sosial yang dibutuhkan oleh masyarakatbergotong royong
memperbaiki jalan, membersihkan lingkungan, menjaga kelestarian lingkungan dan juga bersama-sama
menyelenggarakan perayaan yang ada keagamaan atau nasional.
I

Hubungan kelembagaan, yaitu hubungan kerja sama antar lembaga pendidikan dengan lembaga
atau instansi resmi lainnya, baik swasta maupun pemerintah, misalnya hubungan antara lembaga
pendidikan dan pusat kesehatan, pemerintah kantor daerah, perkantoran, pasar dan sebagainya (Sri
Minarti, 2011:278-280).

Abdul Hadis dan Nurhayati (2010:3) dalam bukunya Manajemen Mutu Pendidikan
menyampaikan hal itu tanpa kerjasama yang baik dengan berbagai pihak lembaga pendidikan tidak akan
dapat berjalan sendiri dalam menjalankannya proses belajar mengajar untuk menghasilkan siswa yang
berkualitas. Belum Tuntutan lain untuk peningkatan kualitas dilakukan oleh lembaga pendidikan. Satu
dari menurunnya mutu pendidikan karena kurang maksimalnya komunikasi dan informasi dalam dunia
pendidikan termasuk menjalin relasi kerjasama yang baik dengan masyarakat.

Selain itu, pendidikan karakter banyak dilakukan oleh para ahli pendidikan saat ini belum
mencapai hasil yang maksimal sesuai harapan bersama, karena kemerosotan moral bangsa yang sering
terlihat di berbagai media massa, hal ini juga karena tidak adanya keterlibatan masyarakat dalam
mengawasi proses tersebut pendidikan. Masyarakat tidak boleh menyerahkan tanggung jawab penuh
mendidik generasi ke lembaga pendidikan tetapi mereka juga memiliki peran yang berbeda yang penting
dalam hal ini tentunya dengan komunikasi yang baik terlebih dahulu antara kedua belah pihak.

Hubungan kerjasama antara sekolah dan masyarakat mengikuti perubahan lingkungan dengan
pendekatan situasional, memungkinkan sekolah tetap eksis dan utuh.Karena hidup bersama dengan
masyarakat, sekaligus menjadi inovator bagi Publik.

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen sekolah dan masyarakat dalam
membangun hubungan yang harmonis (jaringan) sebagai berikut:

a. Manajemen sekolah

- Memperbesar dorongan introspeksi,

- Untuk memfasilitasi peningkatan pendidikan,

- Memperbesar upaya untuk meningkatkan potensi belajar,

- Konsep masyarakat tentang guru semakin besar,

- Mendapat reaksi dari kelompok masyarakat,

- Mendapatkan dukungan moril dari masyarakat,

- Memudahkan untuk meminta bantuan dan materi dari masyarakat,

- Dan memfasilitasi penggunaan narasumber

b. Publik

- Untuk mengetahui tentang sekolah,


I

- Kebutuhan masyarakat akan pendidikan lebih mudah diwujudkan

- Menyalurkan kebutuhan untuk berpartisipasi dalam pendidikan,

- Dan untuk membuat saran atau saran untuk pendidikan.

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa sekolah itu mutlak memerlukan hubungan dengan
masyarakat (humas), yaitu sebagai upaya untuk mempertahankan hidupnya dan juga untuk melayani
masyarakat. Pendekatan situasional ini dapat dilakukan dengan mawas diri, meningkatkan
profesionalitas tenaga pengajar, dan meningkatkan pendidikan secara umum. Ini dapat diterapkan
sebagaimana adanya reaksi atau kontak dari masyarakat, dukungan moral dan ketersediaan media
pendidikan dan narasumber di masyarakat.

Komunikasi dan kerjasama yang baik akan menciptakan opini publik yang positif salah tentang
guru menjadi benar. Guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik anak mendidik. Guru tidak hanya
mementingkan gaji, tetapi pendidikan dan pengajaran anak-anak Pendidikan merupakan aspek
terpenting dalam pendidikan di sekolah.

Hubungan antara sekolah dan masyarakat akan meningkat jika hubungan tersebut membaik
baik dan harmonis. Masyarakat semakin puas karena sekolah semakin maju dan berkembang, karena
banyak warga yang diperhatikan, terbuka untuk warga orang yang ingin berpartisipasi dalam pendidikan,
dan terbuka untuk setiap saran diketahui oleh masyarakat mengenai pelaksanaan proses pembelajaran
di sekolah.

Pengaruh Masyarakat Terhadap Pendidikan.

Pengaruh masyarakat terhadap sekolah sebagai lembaga pendidikan sosial,sangat kuat, dan
berpengaruh terhadap individu di lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah merupakan masyarakat yang
kompleks, terdiri dari berbagai tingkatan komunitas yang saling melengkapi dan unik sebagai hasil dari
latar belakang dimensional budaya yang beragam.

Masyarakat yang kompleks terdiri dari kelompok-kelompok kecil dengan karakteristik


kepemilikan kolektif, memiliki harapan kebijaksanaan yang berbeda sekolah, seperti tujuan, sasaran,
kurikulum program, dan lain-lain.9

Oleh karena itu, untuk memperbaiki dan meningkatkan perhatian masyarakat terhadapsekolah
dapat dilakukan dengan melibatkan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan sekolah, karena kunci
untuk mengembangkan partisipasi yang efektif dengan masyarakat setempat, adalah untuk
memungkinkan orang tua dan warga daerah partisipasi aktif dan berarti dalampendidikan pendidikan di
sekolah.

Hubungan kerjasama antara sekolah dan masyarakat mendorong orang tua untuk terlibat aktif
dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah melalui kerjasama dengan guru dalam
merencanakan program pendidikan baik secara individu maupun kolektif. Komunikasi yang efektif
antara sekolah dan masyarakat dimungkinkan karena orang tua dan masyarakat erat berpartisipasi
I

dengan guru dan memantau perkembangan peserta didik ke arah pencapaian nilai-nilai pendidikan,
sosial, dan kepribadian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang Partisipasi yang efektif antara
masyarakat dan sekolah diperlukan untuk mencapai keberhasilan suatu lembaga pendidikan.
Pertumbuhan dan perkembangan kognitif siswa di sekolah sangat ditentukan oleh hal-hal sebagai
berikut:

a.Ada pengaruh yang sangat kuat dari dorongan keluarga dan masyarakat sekolah,

b. Ada sikap dan kehidupan rumah tangga dan keluarga

c. Adanya sikap positif dari siswa terhadap keluarga dan rumah tangga,

d. Adanya peran orang tua sebagai pengembang yang menjauhkan sikap negatif

terhadap keberadaan sekolah dan pendidikan, serta kepedulian dan perasaan tertarik

dengan kurikulum sekolah dan guru.

e. Peran dan tokoh masyarakat dalam menciptakan hubungan masyarakat (humas)

dengan sekolah.

Pada dasarnya tokoh masyarakat berperan sangat besar dalam menjalin hubungan antara
sekolah dengan masyarakat. Oleh karena itu, sekolah harus bekerjasama kerjasama yang erat dengan
tokoh masyarakat termasuk dengan tokoh formal masyarakat dalam rangka pembinaan pendidikan di
sekolah. Bahkan jika mereka tidak bekerja sama begitu mudah disadari karena masih banyak hal lain
yang harus diperhatikan

Untuk mewujudkan kerjasama tersebut, lembaga pendidikan membentuk badan yang berfungsi
memajukan dan menggerakkan tokoh masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya memajukan
lembaga pendidikan. Strategi yang digunakan adalah dengan menarik perhatian masyarakat melalui
perbaikan proses pendidikan dan pembinaan moralitas dan perilaku siswa yang dilakukan oleh guru.
Triknya adalah guru harus bekerja dengan baik dan menjadi teladan bagi peserta didik serta
menanamkan nilai-nilai agama, akhlak dan ilmu pengetahuan secara sempurna dan efektif.

Bekal kerja dan cara kerja seperti itu akan mampu menciptakan mahasiswa atau lulusanseperti
yang diharapkan. Prestasi kerja sekolah akan lebih menarik perhatian masyarakat.Perhatian masyarakat
ini akan menjadi modal awal peningkatan dukungan kerjasama hubungan yang erat antara masyarakat
dengan sekolah. Begitu juga perlakuan guru terhadap siswa dalam mengajar, merupakan hal terpenting
dalam menunjang dan menentukan karakter hubungan sekolah dengan masyarakat. Perlakuan guru
berpusat pada kemajuan kelas merupakan sumber penghormatan dan kepercayaan masyarakat
terhadap sekolah

Cara ini sesuai dengan realitas kehidupan yang terjadi di lingkungan masyarakat, karena orang
mencoba memasukkan anak-anak mereka ke sekolah kualitas (favorit). Karena sekolah tersebut secara
I

operasional maju dan memiliki citra baik di mata masyarakat, dan tidak sulit menjalin hubungan dekat
masyarakat.16

Selain memanfaatkan guru dalam upaya meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat,
pengelola sekolah (kepala sekolah) juga diharapkan dapat menghasilkan semangat badan penghubung
lembaga pendidikan dengan masyarakat seperti kepanitiaan sekolah. Dengan pendekatan yang baik,
komite sekolah mencoba membuat badan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah. Misalnya dengan
mengirimkan informasi lembaga pendidikan secara teratur, mengemukakan masalah yang dihadapi,
menyusun kurikulum dan sebagainya.

Selain itu perlu dibentuk kelompok anggota masyarakat lainnya yang diharapkan dapat
membantu sekolah meningkatkan hubungannya dengan masyarakat. Kelompok tersebut adalah alumni,
khusus untuk perguruan tinggi yang satu kelompok sendirian bersama dengan kelompok lain ia
diharapkan untuk bekerja sama untuk membantu lembaga sekolah dalam membina hubungan
kerjasama dengan masyarakat. Bantuan ini akan lebih mudah terwujud bila dilakukan melalui kerjasama
(jaringan) secara keseluruhan.

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa antara sekolah dan masyarakat memiliki hubungan timbal
balik. Karena sekolah dan masyarakat dua lingkungan hidup yang tidak dapat dipisahkan, sekolah
sebagai tempat belajar dan masyarakat sebagai tempat menerapkan dan menuai hasil belajar. Sekolah
adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan untuk memajukan kehidupan siswa dan masyarakat pada
umumnya. Selain itu, sekolah tidak hanya mementingkan pendidikan intelektual, tetapi pembinaan dan
pengembangan pribadi peserta didik juga menjadi tanggung jawab sekolah. Sekolah merupakan
lembaga formal yang berfungsi sebagai mitra keluarga dan pekerjaan masyarakat dalam melaksanakan
tugas pembentukan anggota masyarakat sebagai yang diinginkan. Hubungan masyarakat dan sekolah
dalam bidang pendidikan harus dimaknai sebagai rangkaian kegiatan organisasi atau mitra kerja dalam
rangka menyukseskan proses tersebut pendidikan dan pengajaran agar tepat sasaran, dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat

Daftar pustaka

Maisyaroh. 2011. Maksimalisasi Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Tesis


Manajemen Pendidikan Islam UIN Maliki Malang.

Sri Minarti. 2011. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan secara Mandiri. Ar-Ruzz Media:
Jogjakarta.
I

Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Ar-Ruzz Media: Jogjakarta

Abdul Hadis dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Alfabeta: Bandung.

Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management, (Jakarta:


Gurung Agung, 1992), hal. 110

Wahjo Sumojo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1999), hal. 331

S.Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal. 153


Philip Robinson, Sosiologi Pendidikan Beberapa Perspektif, (Jakarta: Rajawali, 1995), hal. 153

Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990), hal.
107

Anda mungkin juga menyukai