Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Model Pelibatan Masyarakat Dan Organisasi Lainnya Terhadap


Lembaga Pendidikan

Dosen Pengampu:

Dr. Septuri, M.Ag

Dr. Erjati Abbas,M.Ag

Disusun Oleh:

Neila Qonita

NPM : 2386131033

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1444 H / 2023 M
BAB I

PENDAHULUAN

Di Indonesia, sistem pendidikan menganggap peran masyarakat dalam pendidikan


sangat penting. Selain berfungsi sebagai objek pendidikan, masyarakat juga berfungsi sebagai
subjek pendidikan. Mereka memiliki otoritas untuk membuat model pendidikan yang sesuai
dengan potensi dan harapan masyarakat setempat. Pendidikan harus memprioritaskan peran
masyarakat karena tanpanya, fungsi, tujuan, dan kualitas pendidikan akan terhambat dan
tidak tercapai dengan baik. Karena pendidikan terjadi di dalam masyarakat, dilakukan oleh
masyarakat, dan dimanfaatkan oleh masyarakat, peran masyarakat dalam pendidikan sangat
penting. Masyarakat dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan, dan hasil pendidikan
akan mempengaruhi masyarakat.

Kebijakan nasional pendidikan yang meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap


sekolah dan madrasah adalah dasar dari pelibatan masyarakat dan organisasi lainnya terhadap
lembaga pendidikan. Tujuan dari ide ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan ,
membantu manajemen institusi pendidikan serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
partisipasi masyarakat dalam lembaga pendidikan.1
Dalam membangun masa depan yang gemilang bagi generasi mendatang, Pendidikan
tidak lagi hanya berkaitan dengan tugas sekolah. Melalui berbagai proyek kolaboratif yang
luar biasa, masyarakat dan organisasi lainnya memainkan peran penting dalam meningkatkan
sistem pendidikan. Keberadaan mereka membentuk lingkungan pendidikan yang dinamis dan
inklusif, mulai dari program mentoring yang menginspirasi hingga kemitraan bisnis-sekolah
yang mempelajari keterampilan praktis.

Pelibatan masyarakat dan organisasi lainnya terhadap lembaga pendidikan sangat


penting untuk mendorong partisipasi aktif dalam pendidikan, meningkatkan kualitas
pendidikan, dan berkontribusi pada kemajuan sosial. Kemajuan sosial dapat dicapai melalui
strategi humas yang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan, yang dapat

1
‘Kanwil Kemenag Kalsel’, //kalsel.kemenag.go.id/opini/271/Manajemen-Keterlibatan-Masyara.
membantu masyarakat mendapatkan pendidikan yang baik. 2 Salah satu tujuannya adalah
untuk menyediakan anggota masyarakat untuk mencari nafkah dan membawa bekal. Dalam
dasar pelibatan masyarakat dalam pendidikan, setiap anggota masyarakat diberi peran serta
dalam penyelenggaraan dan pengendalian kualitas layanan pendidikan. Masyarakat juga
bertanggung jawab untuk menyediakan dukungan sumber daya yang diperlukan untuk
menyelenggarakan pendidikan.
Pelibatan masyarakat dan organisasi lainnya terhadap lembaga pendidikan sangat
penting untuk menciptakan pendidikan yang relevan dan efektif. Untuk meningkatkan sarana
dan prasarana pendidikan, masyarakat dapat membantu dengan membangun gedung, area
pendidikan, dan teknologi pendidikan. Sebagai institusi pendidikan, sekolah harus memiliki
reputasi yang baik di mata masyarakat, serta memberikan kebebasan bagi institusi pendidikan
untuk mengatur organisasi mereka dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di
sekitarnya.

2
Nurhasanah Nurhasanah, ‘Peran Masyarakat dalam Lembaga Pendidikan’, FONDATIA 1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pelibatan Masyarakat Dan Organisasi Lainnya Terhadap Lembaga Pendidikan

Dalam melibatkan masyarakat dan organisasi lainnya terhadap lembaga pendidikan, perlu
adanya manajemen humas yang efektif dan efisien. Manajemen humas dalam pelibatan
masyarakat dan organisasi lainnya terhadap lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi
yang penting. Fungsi utama manajemen humas di lembaga pendidikan adalah untuk
menghubungkan sekolah dengan masyarakat, membangun hubungan yang baik, dan
meningkatkan kualitas pendidikan. Jika lembaga pendidikan tidak melibatkan bidang humas
dalam pengelolaan lembaganya, mereka akan tertinggal karena mereka tidak akan dapat
menyerap dan menyebarkan informasi secara strategis. 3

Manajemen humas lembaga pendidikan harus dikelola dengan baik, profesional, efektif,
dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi lembaga pendidikan dan membentuk hubungan
baik dan kesepahaman (mutual understanding) antara stakeholder, yang terdiri dari pimpinan
lembaga pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan masyarakat secara
keseluruhan.

Dalam lembaga pendidikan, manajemen humas menangani aktivitas hubungan masyarakat


(humas), yang mencakup berbagai kegiatan, diantara lain:4

a) Pengumpulan dan Manajemen Informasi : Informasi seperti berita, informasi pendidikan,


dan informasi tentang institusi pendidikan dikumpulkan dan diolah oleh manajemen
humas.
b) Siaran dan Komunikasi : Media seperti siaran pers, berita, dan informasi pendidikan
adalah cara manajemen humas memberikan informasi kepada masyarakat.

3
Juhji et al., “MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN.”
4
Habib et al., “Pentingnya Manajemen Humas Di Lembaga Pendidikan Islam.”
c) Pengembangan Hubungan : Manajemen humas menciptakan dan mempertahankan
hubungan yang baik dengan masyarakat dan lembaga pendidikan, yang membantu
memperjelas visi, misi, dan tujuan lembaga pendidikan
d) Kegiatan dan Seminar: Manajemen Humas mengadakan seminar, diskusi, berdialog, dan
rapat untuk memberikan instruksi dan pengembangan kepada masyarakat umum atau
pelanggan lembaga pendidikan.
e) Pembuatan Media: Manajemen humas memberikan informasi yang relevan kepada
masyarakat melalui spanduk, umbul-umbul, dan acara khusus.
f) Pengembangan Program Humas: Manajemen humas membangun program humas yang
sesuai dengan masyarakat dan fleksibel.
g) Pengembangan Hubungan dengan Masyarakat: Manajemen humas membantu
membangun hubungan dengan masyarakat, yang mencakup keterpaduan antara sekolah
dan komunitas, keluarga, dan masyarakat luar.
h) Pengembangan Public Opinion: Manajemen humas membantu membentuk opini publik
agar reputasi sekolah tetap baik di mata masyarakat.
i) Penyajian Fakta: Manajemen humas memberikan fakta tentang semua aspek sekolah,
seperti kehidupan sosial, ekonomi, dan kegiatan lainnya.
j) Penyediaan Informasi: Manajemen humas memberikan informasi yang penting, jelas, dan
menyenangkan dengan cara yang ramah dan mudah dipahami.
k) Pengembangan Pendapat Umum: Manajemen humas membantu menciptakan opini umum
yang baik tentang sekolah.
l) Pengembangan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat: Manajemen humas membantu
sekolah membangun hubungan dengan masyarakat melalui pertukaran informasi dan
gagasan tertentu yang bermanfaat untuk meningkatkan pendidikan.

2.2 Model Pelibatan Masyarakat dan Organisasi Lainnya Terhadap Lembaga


Pendidikan
Untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik dengan masyarakat dan
organisasi lainnya, lembaga pendidikan menggunakan model pelibatan masyarakat dan
organisasi lainnya. Tujuan dari model ini adalah untuk mendapatkan dukungan, tenaga kerja,
sarana, dan dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berikut ini adalah beberapa model pelibatan masyarakat dan organisasi lainnya terhadap
lembaga pendidikan:
a) Model Kemitraan: Dalam pelibatan masyarakat dan organisasi lainnya terhadap
lembaga pendidikan, model kemitraan digunakan untuk membangun hubungan yang baik
dan mendapatkan dukungan, tenaga kerja, sarana, dan dana yang diperlukan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Model ini mengandalkan pemahaman bersama tentang
masalah dan peran masyarakat yang akan membantu lembaga pendidikan mencapai
tujuan mereka. Model kemitraan dalam pelibatan masyarakat dan organisasi lainnya
terhadap lembaga pendidikan mencakup:5
a) Kemitraan Semu: Model ini adalah kolaborasi antara dua atau lebih entitas, yang akan
bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat
b) Kemitraan Kompleks: Model ini menunjukkan bagaimana lembaga pendidikan dan
masyarakat bekerja sama, yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
c) Kemitraan Tertinggal: Model ini menunjukkan kerja sama antara lembaga pendidikan
dan masyarakat, yang akan menguntungkan masyarakat yang terlibat.
Dalam melakukan model kemitraan lembaga pendidikan harus mengembangkan
keterampilan masyarakat melalui pendidikan, yang akan membantu lembaga pendidikan
mencapai tujuan akademik. Ini dapat dicapai melalui pelatihan, diskusi, dan seminar,
yang akan membantu masyarakat memahami dan mendukung tujuan pendidikan.
b) Model Partisipasi: suatu model yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi
akademik secara aktif dan dinamis. Tujuan dari model ini adalah untuk membangun
hubungan yang kuat dan mendapatkan dukungan, tenaga kerja, sarana, dan dana yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk menerapkan model partisipasi,
lembaga pendidikan harus mengembangkan kompetensi masyarakat dalam pendidikan,
yang akan membantu mereka mencapai tujuan mereka. Ini dapat dicapai melalui
pelatihan, diskusi, dan seminar, yang akan membantu masyarakat memahami dan
mendukung tujuan pendidikan.
Model partisipasi dalam pelibatan lembaga pendidikan oleh masyarakat dan organisasi
lainnya mencakup:
a) Model Pemberdayaan: Model ini bertujuan untuk mengubah sosiokultural, ekonomi,
dan politik dengan melibatkan komunitas kategori formal, seperti dewan pendidikan
dan komite sekolah, dalam pengembangan pendidikan dasar.
b) Model Pelibatan Masyarakat Melalui Komite Sekolah: Model ini mengacu pada
komite sekolah dan organisasi lain untuk membantu dan mengembangkan lembaga
pendidikan. Tujuan dari model ini adalah untuk mengubah persepsi masyarakat
5
“223790-Model-Strategi-Kemitraan-Pada-Lembaga-Pe.Pdf.”
tentang aktivitas baru di lembaga pendidikan. Komite sekolah juga bertanggung
jawab untuk mendorong orang tua dan masyarakat untuk ikut serta dalam pendidikan
untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan. Selain itu, komite sekolah
memanfaatkan dana masyarakat untuk membiayai pendidikan dan menilai dan
mengawasi kebijakan, program, operasi, dan hasil pendidikan.
c) Model Pendidikan Berbasis Masyarakat: Model ini bertujuan untuk mengubah
keadaan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia melalui pengembangan pendidikan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c) Model Pelibatan Orang Tua: Model pelibatan orang tua dalam pendidikan bertujuan
untuk mendorong orang tua untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pendidikan
anak mereka. Tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan
kepedulian orang tua akan pendidikan yang mereka berikan kepada anak mereka, serta
untuk mengetahui bagaimana orang tua dapat membantu anak mereka menjadi lebih baik
dari apa yang mereka bisa lakukan.6
Beberapa aspek yang telah diidentifikasi oleh berbagai sumber sebagai manfaat dari
model pelibatan orang tua dalam pendidikan anak termasuk:
a) Manfaat untuk Kemajuan Pendidikan: Keterlibatan orang tua di sekolah membantu
peserta didik mendukung kemajuan pendidikan mereka.
b) Meningkatkan Kreativitas Anak: Model pelibatan orang tua dalam meningkatkan
kreativitas anak melalui pentas akhir tahun dapat membantu mengembangkan
kreativitas anak.
c) Meningkatkan Kemampuan Akademik dan Kecakapan Sosio: Model di mana orang
tua terlibat dalam meningkatkan kemampuan akademik dan kecakapan sosio di
sekolah membantu perkembangan anak.
d) Peningkatan Pendidikan Karakter: Keterlibatan orang tua dalam pendidikan karakter,
yang merupakan komponen penting dalam pembentukan kepribadian anak, dapat
diukur dengan menggunakan model pelibatan orang tua.

6
Lestari and Prima, “PELIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.”
DAFTAR PUSTAKA

“223790-Model-Strategi-Kemitraan-Pada-Lembaga-Pe.Pdf.”.
https://media.neliti.com/media/publications/223790-model-strategi-kemitraan-pada-
lembaga-pe.pdf.
Habib, Mustafa, Umi Masnah Sihombing, Utia Rahmadani, and Wirahayu Wirahayu.
“Pentingnya Manajemen Humas Di Lembaga Pendidikan Islam.” EDU SOCIETY:
JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT 1, no. 2 (2021): 269–75. https://doi.org/10.56832/edu.v1i2.100.
Juhji, Juhji, Bernadheta Nadeak, Opan Arifudin, Marwidin Mustafa, Wahyuni Choiriyati, Ita
Musfirowati Hanika, Rahman Tanjung, and Gracia Rachmi Adiarsi. “MANAJEMEN
HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN,” June 15, 2020.
https://repository.penerbitwidina.com/publications/314619/.
“Kanwil Kemenag Kalsel.” https://kalsel.kemenag.go.id/opini/271/Manajemen-Keterlibatan-
Masyara.
Lestari, Putu Indah, and Elizabeth Prima. “PELIBATAN ORANG TUA DALAM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,” 2020.
Nurhasanah, Nurhasanah. “Peran Masyarakat dalam Lembaga Pendidikan.” FONDATIA 1,
no. 1 (March 31, 2017): 61–67. https://doi.org/10.36088/fondatia.v1i1.87.

Anda mungkin juga menyukai