“Manajemen Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Parida, M.Pd.
SEMESTER III
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH LINGGA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan penguasa alam, tempat menyembah dan
tempat memohon pertolongan yang memiliki kekuasaan atas penguasa, yang
memiliki ilmu di atas orang yang berilmu, dengan berkah rahmatnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Manajemen hubungan lembaga
pendidikan dengan masyarakat.”
Makalah ini dibuat guna memberikan informasi kepada pembaca
mengenai manajemen hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat dan juga
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen pendidikan.
Kami mengucapkan terimaksih kepada Ibu selaku dosen mata kuliah
manajemen pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehinga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan kami yang membangun kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Fithriani, “Manajemen Hubungan Masyarakat dengan Lembaga Sekolah” (https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/intel/article/view/4442 ,diakses pada 31 Oktober 2021, 10:10)
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kebutuhan mereka, kemampuan, dan kondisi mereka. Manajer pendidikan
bersama warga masyarakat mencoba berusaha mencari jalan keluar dan
mewujudkannya dalam lembaga pendidikan untuk keputusan bersama.
Hubungan kerjasama lembaga pendidikan dengan masyarakat, mengikuti
perubahan-perubahan lingkungan dengan pendekatan situasional,
memungkinkan lembaga itu tetap berdiri. Sebab ia berada dalam hidup
bersama masyarakat dan sekaligus penerang/inovator bagi masyarakat.
Inilah yang perlu diusahakan oleh manajer pendidikan.
Sama halnya dengan pertahanan hidup, layanan tehadap masyarakat
juga akan semakin meningkat bila hubungan lembaga pendidik dengan
masyarakat semakin baik. Masyarakat akan puas karena banyak warga yang
diperhatikan, lembaga terbuka bagi para warga masyarakat yang ingin
berpatisipasi dalam pendidikan, termasuk mengajukan usul tentang hal-hal
yang mereka inginkan terjadi atau dilaksanakan di lembaga.2
2
Fina Wulandari,”Manajemen hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat”,
(https://finawulandari90.wordpress.com/2020/06/05/manajemen-hubungan-lembaga-pendidikan-
dengan-masyarakat ,diakses pada tanggal 31 Oktober 2021, pukul 11:05)
3
Syiifa,”Manajemen hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat”
(http://syiffa93yuhu.blogspot.com/2013/09/manajemen-hubungan-lembaga-
pendidikan.html?m=1 ,diakses pada tanggal 31 Oktober 2021,pukul 11:45)
4
dari itu, informasi melalui televisi memerlukan persiapan yang
lebih cermat daripada informasi melalui radio. Informasi melalui
televisi dapat dilaksanakan dengan cara ceramah biasa,
wawancara, ceramah dengan alat-alat peraga, diskusi,
sandiwara, acara cerdas tangkas, kegiatan kesenian dan
sebagainya.
d. Pameran sekolah
Pameran sekolah dimaksud untuk menunjukkan hasil pekerjaan
para siswa serta masyarakat pada umumnya.
2. Kegiatan Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannya tidak
lain adalah warga sekolah yang bersangkutan yakni para guru, tenaga
tata usaha dan seluruh siswa.
Pada prinsipnya, kegiatan internal bertujuan untuk:
a. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan
sekolah,situasi dan perkembangannya.
b. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga
sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan
pengembangan sekolah.
c. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya
kerja sama antar warga sekolah sendiri.
5
Kegiatan internal dapat dibedakan atas kegiatan langsung dan
tidak langsung. Kegiatan langsung ini dapat berupa, antara lain:
a. Rapat dewan guru
b. Upacara sekolah
c. Karyawisata/rekreasi bersama
d. Penjelasan lisan pada berbagai kesempatan yang ada, misalnya
pada pertemuan arisan, syawalan dan sebagainya
6
Cara kerja sama tersebut dapat direalisasikan dengan
mengadakan pertemuan yang direncanakan secara periodik
antara guru-guru di sekolah dengan para orang tua murid. Di
samping itu, dapat pula dilakukan dengan mengadakan
kunjungan ke rumah peserta didik di luar waktu sekolah untuk
mengenal lingkungan di mana peserta didik berkembang. Jika
hal tersebut tidak dimungkinkan, dapat pula dilakukanpertemuan
antara guru dengan orang tua peserta didik per kelas untuk
mengadakan dialog terbuka mengenai masalah-masalah
pendidikan yang sering terjadi dalam keluarga, dan bagaimana
cara mengatasinya.
7
mendapatkan fungsinya yang sebenarnya, sekolah harus
merupakan salah satu pusat belajar dari banyak pusat belajar
yang kini dikategorikan sebagai pendidikan nonformal.
Adanya hubungan sekolah dan masyarakat ini dimaksudkan pula
agar proses belajara yang berlaku di sekolah mengalami
perubahan, dari proses belajar dengan cara “menyuapi” dengan
bahan pelajaran yang telah dicerna oleh guru, menjadi proses
belajar yang inovatif, yaitu belajar secara antisipatoris dan
partisipatoris. Proses belajar yang inovatif ini tidak hanya
“belajar memecahkan masalah”, tetapi justru yang terpenting
adalah mengidentifikasi, mengerti, dan bila perlu merumuskan
kembali masalah itu. Peserta didik dididik untuk berpartisipasi
dalam arti luas di dalam kehidupan masyarakat, dan dapat
mengantisipasi kehidupan masyarakat yang akan datang tempat
mereka akan hidup dan terlibat di dalamnya setelah mereka
dewasa.4
4
Choirul Huda,”Hubungan sekekolah dengan masyarakat dalam konteks pendidikan”,
(https://www.binaaku.web.id/2013/04/hubungan-sekolah-dengan-masyarakat.html ,diakses pada
tanggal 31 Oktober 2021, pukul 12:30)
8
Jika sebuah fungsi manajemen kurang dilaksanakan dan diabaikan
oleh sebuah lembaga maka lembaga pendidikan akan hancur dan tidak lagi
diminati masyarakat Karena kurang sosialisasi dan berkomunikasi dengan
masyarakat baik secara langsung maupun melalui media.5
Secara terperinci manfaat hubungan lembaga pendidikan dengan
masyarakat adalah sebagai berikut:
Bagi lembaga pendidikan yakni :
b. Memudahkan memperbaiki pendidikan
c. Memperbesar usaha meningkatkan profesi pengajar
d. Konsep masyarakat tentang guru/dosen menjadi benar
e. Mendapatkan koreksi dari kelompok masyarakat
f. Mendapat dukungan moral dari masyarakat
g. Memudahkan meminta bantuan dari masyarakat
h. Memudahkan pemakaian media pendidikan masyarakat
i. Memudahkan pemanfaatan narasumber
5
Fithriani,”Manajemen hubungan masyarakat dengan lembaga sekolah”, (https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/intel/article/view/4442 ,diakses pada tanggal 31 Oktober 2021,pukul
13:05)
9
D. Bentuk Kerjasama Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat
Menurut Drs. Ngalim Purwanto (1975) hubungan sekolah dengan
mayarakat mencakup hubungan sekolah dengan sekolah lain, sekolah
dengan pemerintah setempat, sekolah dengan instansi dan jawatan lain, dan
sekolah dengan msayarakat pada umumnya. Selanjutnya diuraikan bahwa
hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerja sama yang
bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan
keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak.
Dalam hal ini dapat diperinci sebagai berikut:
1. Hubungan edukatif, adalah hubungan kerja sama dalam hal mendidik
murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga.
Hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau
bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan
pendirian dan sikap pada diri anak.
2. Hubungan cultural, adalah usaha kerja sama antara sekolah dan
masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan adanya saling membina dan mengembangkan
kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada.
3. Hubungan institusional, adalah hubungan kerja sama antara sekolah-
sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi lainnya baik
swasta maupun pemerintah. Misalnya hubungan sekolah dengan
puskesmas, pemerintah setempat, pertanian, pasar, dan sebagainya,
yang kesemuanya itu dilakukan dalam rangka perbaikan dan
kemajuan pendidikan. Dengan demikian siswa tidak lagi asing dengan
lingkungan tempat tinggalnya yang penuh dengan berbagai ragam
jenis profesi
6
Azid Zainuri, “Bentuk-bentuk Kerja Sama Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat”
(https://www.azid45.web.id/2018/06/bentuk-bentuk-kerja-sama-hubungan.html ,diakses pada
31 Oktober 2021, 14:20)
10
E. Peningkatan dan Pendayagunaan Partisipasi Masyarakat
Sekolah bukanlah suatu kesatuan yang berdiri sendiri atau terpisah
dengan masyarakat, akan tetapi sekolah dan masyarakat merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Di satu sisi, sekolah membutuhkan
masukan dari masyarakat tentang sumber-sumber yang ada untuk
dimanfaatkan dalam proses pendidikan dan untuk menyusun program yang
relevan dengan kebutuhan masyarakat, sekolah sekaligus juga
membutuhkan dukungan dalam melaksanakan program tersebut.
Selain itu, masyarakat juga membutuhkan jasa sekolah untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai oleh sekolah
dan program-program pendidikan yang sesuai dengan keinginan.
Langkah penting yang dapat diambil oleh pengelola sekolah adalah
mengembangkan hubungan antara sekolah dan masyarakat dengan cara
mepelajari dan memahami dengan baik masyarakat yang ada disekitar
sekolah tersebut. Jalinan semacam ini akan terwujud apabila kepala sekolah
ataupun melalui wakilnya (wakil kepala sekolah bagian humas) dapat aktif
dan mampu membangun antara kedua belah pihak yang saling
menguntungkan dan memberi kepuasan.
1. Memahami masyarakat
Masyarakat sekolah menurut Gorton dapat dipandang sebagai
kesatuan yang meliputi total area geografis yang terdiri dari daerah
yang lebih dekat dengan sekolah maupun populasi dalam batas
individu. Untuk memahami masyarakat sekitar, pengelola sekolah
harus mempelajari macam-macam type-type individu dan organisasi
di masyarakat . dalam memahami masyarakat ini, Elsbree (Tim Dosen
IKIP, 229) memberikan prinsip, antara lain:
a. Ketahuilah masyarakat anda
b. Adakan survey program pendidikan anda dan bersahabatlah
dengan masyarakat.
c. Pelajarilah masyarakat melalui daerahnya dan dokumen-
dokumen
d. Jadilah anggota organisasi dalam masyarakat
e. Adakanlah kunjungan ke orang-orang penting di masyarakat
f. Layani masyarakat di daerah anda dengan baik.
11
Faktor pertama, terkait dengan usaha pendidik dalam proses
pendidikan, yakni mengubah program atau sistem yang dalam hal
tertentu bertentangan dengan norma masyarakat. Seperti usaha
inovasi, integrasi, dan perencanaan pembelajaran modern, yang
terkadang malah dianggap menentang norma dalam tatanan
masyarakat tertentu, sebab sekolah tidak memberi harapan
sebagaimana yang diinginkan. Sehingga ada sudut pandang yang
berseberangan.
12
3. Organisasi Orang Tua Murid
d. Komite Sekolah
Pada tahun 2000, BP3 berubah menjadi Komite Sekolah.
Secara operasional, tugas dan wewenang komite sekolah adalah:
(d.1) Mendorong dan meninkatkan hubungan baik antara
masyarakat sekolah maupun pemerintah.
(d.2) Membantu kelancaran kegiatan pendidikan dan tidak
mencampuri urusan teknik pengajaran sekolah yang
menjadi wewenang kepala sekolah, guru dan pengawas.
13
(d.3) Mengusahakan bantuan dari masyarakat, baik berupa
benda, uang maupun jasa dengan tidak menambah beban
wajib bayar.
(d.4) Memberikan perimbangan kepala sekolah dan kepada
perwakilan Depdibud tentang permohonan keringanan atas
permohonan wajib bayar.7
7
Azid Zainuri, “Peningkatan dan Pendayagunaan Partisipasi Masyarakat”
(https://www.azid45.web.id/2018/06/peningkatan-dan-pendayagunaan.html ,diakses pada 31
Oktober 2021, 16:00)
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi pendidikan merupakan suatu sistem yang terbuka. Sebagai
sistem terbuka, berarti lembaga pendidikan selalu mengadakan kontak
hubungan dengan lingkungannya yang disebut sebagai suprasistem. Kontak
hubungan ini dibutuhkan untuk menjaga agar sistem atau lembaga itu tidak
mudah punah atau mati.
Lembaga pendidikan sesungguhnya melaksanakan fungsi rangkap
terhadap masyarakat yaitu memberi layanan dan sebagai agen pembaru,
Dikatakan fungsi layanan karena ia melayani kebutuhan-kebutuhan
masyarakat, dan fungsi pemimpin sebab ia memimpin masyarakat disertai
dengan penemuan-penemuannya untuk memajukan kehidupan masyarakat.
Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu sendiri dapat digolongkan
menjadi 3 jenis, yaitu: hubungan edukatif, hubungan kultural, dan hubungan
institusional.
Hubungan masyarakat dengan sekolah merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan memperoleh kepercayaan dan sangat penting dalam manajemen
guna untuk mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi lembaga
pendidikan. Tujuan dan tugas utama hubungan masyarakat dengan sekolah
yaitu salah satunya menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh
bantuan yang melibatkan masyarakat dalam kegiatan pendidikan baik secara
individual seperti membuka kesempatan konsultasi antara orang tua peserta
didik dengan guru sekolah ,komite sekolah, organisasi atau alumni.
Hubungan sekolah dengan mayarakat mencakup hubungan sekolah
dengan sekolah lain, sekolah dengan pemerintah setempat, sekolah dengan
instansi dan jawatan lain, dan sekolah dengan msayarakat pada umumnya.
Langkah penting yang dapat diambil oleh pengelola sekolah adalah
mengembangkan hubungan antara sekolah dan masyarakat dengan cara
mepelajari dan memahami dengan baik masyarakat yang ada disekitar
sekolah tersebut.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini apabila terdapat beberapa kesalahan
dalam cara penulisan baik penempatan kalimat maupun pembahasan,
penulis meminta maaf dan sekiranya pembaca dapat memperbaiki kesalahan
dalam pembuatan makalah. Dan kami berharap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/intel/article/view/4442
https://finawulandari90.wordpress.com/2020/06/05/manajemen-hubungan-
lembaga-pendidikan-dengan-masyarakat
http://syiffa93yuhu.blogspot.com/2013/09/manajemen-hubungan-lembaga-
pendidikan.html?m=1
https://www.binaaku.web.id/2013/04/hubungan-sekolah-dengan-
masyarakat.html
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/intel/article/view/4442
https://www.azid45.web.id/2018/06/bentuk-bentuk-kerja-sama-
hubungan.html
https://www.azid45.web.id/2018/06/peningkatan-dan-pendayagunaan.html
16