Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ADMINISTRASI SUERVISI

“HUBUNGAN KERJASAMA SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT”

Dosen Pengampu : TABRONI, S.Ag., M.Pdi

Kelas : PGMI 1H
Disusun oleh

Sri Handayani (NIM. 204210299)


Masrohadi (NIM. 204210295)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat
merampungkan penyusunan makalah ilmiah Administrasi suvervisi dengan judul "
HUBUNGAN KERJASAMA SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT " tepat
pada waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan


didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana


ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah-
makalah.

Jambi, 8 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................


DAFTAR ISI .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................
A. Pengertian Hubungan Kerjasama Sekolah Dengan Masyarakat
B. Tujuan Hubungan Kerjasama Sekolah Dengan Masyarakat.
C. Manfaat Hubungan Kerjasama Sekolah Dengan Masyarakat
D. Ruang Lingkup Hubungan Kerja Sama Sekolah Dengan Masyarakat

BAB III PENUTUP ..............................................................................


A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan salah satu bidang


garapan administrasi pendidikan. Istilah “sekolah” merupakan konsep yang
luas, yang mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga
pendididkan non formal. Sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep
yang mengacu kepada semua individu, kelompok, lembaga, atau organisasi
yang berada di luar sekolah sebagai lembaga pendidik. Masyarakat yang
bersifat kompleks, terdiri dari berbagai macam tingkatan masyarakat yang
saling melengkapi (over lapping), dan bersifat unik, sebagai akibat latar
belakang dimensi budaya yang bereneka ragam hasil penelitian
menunjukkan, betapa penting dan perlunya program sekolah selalu
menghayati adanya hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat.
Hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, yaitu dengan
melibatkan orang tua, dan masyarakat serta isu-isu yang timbul dan
bagaimana menyelesaikan isu-isu tersebut. Dalam hal ini kepemimpinan
kepala sekolah mempunyai peranan menentukan sebagai satu kekuatan atau
kewibawaan (power) di dalam menghimpun dan menggerakkan segala
sumber daya di dalam kerja sama dengan masyarakat pendidikan yang lebih
luas, serta untuk memperoleh berbagai dukungan sumber daya manusia,
dana, serta dukungan informasi berbagai lembaga dan dukungan politis dari
segenap jajaran aparat pendidikan.
Semakin majunya pengertian masyarakat akan pentingnya pendidikan
anak-anaknya, maka merupakan kebutuhan vital bagi sekolah dan
masyarakat untuk menjalin kerja sama. Kerjasama tersebut maksudnya demi
kelancaran pendidikan di sekolah pada umumnya dan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa pada khususnya. Jadi hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan
masyarakat dengan maksud meningkatkan pengertian warga masyarakat
tentang kebutuhan dan praktek pendidikan serta mendorong minat dan kerja
sama warganya dalam usaha memperbaiki sekolah.
Setiap program yang ada di sekolah perlu dikembangkan, lebih-lebih
program hubungan sekolah dengan masyarakat yang masih dini dalam
masyarakat perlu mendapat perhatian terus untuk dikembangkan. Mungkin
kesadaran masyarakat akan keikutsertaannya dalam bertanggung jawab
terhadap pendidikan di sekolah belum tinggi, walaupun kesadaran akan
pentingnya pendidikan sudah tinggi, membuat mereka tidak banyak
berpartisipasi di sekolah. Atau mungkin juga karena kondisi sosial ekonomi
mereka membuat perhatian mereka hanya terpaku kepada usaha-usaha
meningkatkan kehidupan dam memandang pendidikan di sekolah cukup
ditangani oleh personalia-personalia sekolah saja. Apapun alasannya yang
membuat partisipasi masyarakat dalam pendidikan di sekolah belum
banyak, perlu diteliti dan dikaji oleh sekolah dijadikan bahan untuk
mengembangkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Kita sebagai calon pendidik diharapkan mampu menjalin kerja sama dengan
masyarakat. Jadi kita harus mengetahui cara bekerja sama dengan
masyarakat yang baik demi kelancaran pendidikan sekolah melalui adanya
makalah ini
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
beberapa masalah yaitu :
1. Apakah yang dimaksud hubungan kerjasama sekolah dengan
masyarakat?
2. Apakah manfaat diadakannya hubungan kerjasama sekolah dengan
masyarakat?
3. Apakah tujuan diadakannya hubungan kerjasama sekolah dengan
masyarakat?
4. Bagaimana Ruang Lingkup hubungan kerjasama sekolah dengan
masyarakat ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hubungan Kerjasama Sekolah Dengan Masyarakat


Suatu sekolah tidak dibenarkan mengisolasi diri dari masyarakat.
Sekolah tidak boleh menutup diri terhadap masyarakat sekitarnya, ia tidak
boleh melaksanakan idenya sendiri dengan tidak mau tahu akan aspirasi-
aspirasi masyarakat. Sekolah tidak boleh bersikap dan berlaku demikian,
sebab pada hakekatnya ia adalah milik masyarakat. Masyarakat
menginginkan sekolah itu berdiri di daerahnya untuk meningkatkan
perkembangan putra-putra mereka. Masyarakat juga menginginkan agar
sekolah bisa memberi pengaruh positif terhadap perkembangan masyarakat
baik langsung maupun tidak langsung.
Untuk maksud ini masyarakat siap mendukung usaha-usaha sekolah di
daerahnya.
Sekolah adalah merupakan sistem terbuka terhadap lingkungannya termasuk
masyarakat pendukungnya. Sebagai sistem terbuka sudah jelas ia tidak
dapat mengisolasi diri, sebab bila hal ini ia lakukan berarti ia menuju ke
ambang kematian, akibat menentang kewajaran hukum alam. Sebagai
sistem terbuka, sekolah selalu membukakan pintu terhadap kehadiran warga
masyarakat, terhadap ide-ide mereka, terhadap kebutuhan-kebutuhan
mereka, dan terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sebaliknya
masyarakat juga membuka diri untuk dimasuki oleh aktivitas-aktivitas
sekolah. Sekolah juga dapat belajar dari masyarakat, guru-guru dan para
siswa dapat mencari pengalaman, belajar dan praktek di masyarakat. Antara
sekolah dan masyarakat terjadi komunikasi dua arah untuk bisa saling
memberi dan saling menerima.
Masyarakat dalam arti sempit di sini adalah masyarakat di lingkungan
sekolah itu sendiri, sedangkan dalam arti luas yaitu masyarakat dalam
negara dan bahkan bila diperlukan dapat dihubungkan dengan masyarakat
Internasional. Sekolah-sekolah pada umumnya lebih banyak
menghubungkan diri dengan masyarakat dalam arti sempit ialah masyarakat
setempat, sebab fungsi sekolah yang pertama adalah melayani kebutuhan
masyarakat setempat.
Hubungan dengan masyarakat berarti komunikasi sekolah dengan
masyarakat, ialah mengkomunikasikan masalah-masalah pendidikan baik
yang bersumber dari sekolah maupun yang bersumber dari masyarakat.
Komunikasi inilah merupakan pintu-pintu keterbukaan sekolah
terhadap masyarakat, pintu-pintu yang menghubungkan sekolah sebagai
sistem dengan masyarakat sebagai suprasistemnya
Komunikasi itu merupakan lintasan dua arah yaitu dari arah sekolah
ke masyarakat dan dari arah masyarakat ke sekolah. Kedua kelompok
kehidupan itu saling memberi informasi, berpartisipasi membina
pendidikan. Jones (1969:388) menyambut hubungan dengan masyarakat itu
sebagai hubungan dua arah tempat memadu ide antara sekolah dengan
masyarakat untuk melahirkan saling pengertian. Ide-ide tentang pendidikan
tidak selalu datang dari sekolah. Lagi pula tidak semua ide sekolah itu dapat
diterima oleh masyarakat sebagai pemilik sekolah.
Masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap pendidikan putra-
putranya seringkali punya ide tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh
sekolah.
Dari uraian-uraian di atas dapat dipahami bahwa hubungan dengan
masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah
dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi-
informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan.
Hubungan dengan masyarakat didasarkan kepada ketentuan bahwa (1)
masyarakat adalah salah satu penanggung jawab sekolah, (2) proses belajar
serta media pendidikan juga terjadi dan ada di masyarakat, dan (3)
masyarakat menaruh perhatian terhadap pendidikan putra-putranya
B. Manfaat Hubungan Kerjasama Sekolah Dengan Masyarakat
1. Bagi Masyarakat
a) Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya
b) Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih
mudah diwujudkan
c) Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan
d) Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah
2. Bagi Sekolah
a) Memperbesar dorongan, mawas diri
b) Memudahkan memperbaiki pendidikan
c) Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf
d) Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar
e) Mendapatkan koreksi dari kelompok penuntut
f) Mendapat dukungan moral dari masyarakat
g) Memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat
h) Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat
i) Memudahkan pemanfaatan narasumber.
C. Tujuan Hubungan Kerjasama Sekolah Dengan Masyarakat
Mengenai hubungan sekolah dengan masyarakat, T.Sianipar meninjau
dari sudut kepentingan kedua lembaga tersebut, yaitu kepentingan sekolah
dan kepentingan masyarakat itu sendiri. Ditinjau dari kepentingan sekolah,
pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat
bertujuan untuk
a) Memelihara kelangsungan hidup sekolah
b) Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan
c) Memperlancar proses belajar mengajar
d) Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang
diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program
sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri, tujuan
hubungannya dengan sekolah adalah untuk
a) Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
terutama dalam bidang mental-spiritual
b) Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi oleh masyarakat
c) Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan
masyarakat
d) Memperoleh kembali angota-anggota masyarakat yang makin
meningkat kemampuannya
Secara lebih konkret lagi, tujuan diselenggarakannya hubungan
sekolah dengan masyarakat adalah
a) Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat
b) Mendapatkan dukungan dan bantuan moril maupun financial
yang diperlukan bagi pengembangan sekolah
c) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan
pelaksanaan program sekolah
d) Memperkaya atau memperluasprogram sekolah sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat
e) Mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan
sekolah dalam mendidik anak
Menurut Elsbree dan McNally, bermacam-macam tujuan seperti
dikemukakan di atas dapat dikelompokkan menjadi tiga tujuan pokok yaitu :
a) Mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak.
Makin majunya konsep-konsep pendidikan menunjukkan
kepada para pendidik, terutama guru-guru di sekolah, agar
pendidikan dan pengajaran tidak lagi subject matter centered,
tetapi hendaknya community life centered; tidak lagi berpusat
pada buku, tapi berorientasi pada kebutuhan kehidupan di dalam
masyarakat. Konsep pendidikan yang demikian mengandung
implikasi-implikasi yang berhubungan dengan masyarakat,
seperti antara lain :
a) Personil sekolah, terutama guru-guru, perlu mengetahui
benar-benar kondisi masyarakat lingkungan hidup anak-
anak yang sangat penting bagi program pendidikan seperti
lingkungan alam tempat anak itu hidup, macam-macam
masalah pendidikan yang timbul di dalam masyarakat itu,
adat istiadat dan kepercayaan masyarakat, keadaan
kehidupan dan ekonomi mereka, kesempatan dan sarana
rekreasi bagi anak-anak
b) Kepala sekolah dan guru-guru hendaknya selalu berusaha
untuk dapat bekerja sama dan memenfaatkan sumber-
sumber di dalam masyarakat yang diperlukan untuk
memperkaya program sekolah. Dengan memandang
masyarakat itu sebagai laboratorium untuk belajar, berarti
penting bagi guru-guru untuk mengetahui fasilitas-fasilitas
apa yang tersedia di dalam masyarakat yang diperlukan
dalam belajar
c) Sekolah hendaknya dapat bekerja sama dengan organisasi-
organisasi dan instansi lain di dalam masyarakat yang
mempunyai tugas dan kepentingan yang sama terhadap
pendidikan anak-anak. Misalnya lembaga-lembaga
keagamaan, organisasi kepramukaan, kesenian dan
kesehatan. Semua itu dapat membantu pendidikan anak-
anak, baik pendidikan di sekolah maupun pendidikan di
luar sekolah.
d) Guru-guru hendaknya selalu mengikuti perkembangan
masyarakat dan selalu siap memahami dan mengkaji
sumber-sumber masyarakat yang dapat dimasukkan ke
dalam rencana perkembangan pendidikan. Dengan
demikian, dapat diharapkan bahwa bahan pengajaran yang
diberikan kepada murid-murid bukanlah bahan yang statis
dan using,melainkan merupakan bahan yang fungsional
dan akurat bagi kebutuhan muridsekarang dan kehidupan
yang akan dating
b) Meningkatkan tujuan dan mutu kehidupan masyarakat. Di dalam
masyarakat yang demokratis, sekolah seharusnya dapat
menjadikan dirinya sebagai pelopor dan pusat perkembangan
bagi perubahan-perubahan masyarakat di dalam bidang-bidang
kehidupan ekonomi, kebudayaan, teknologi dan sebagainya, ke
tingkat yang lebih tinggi. Jadi dalam hal ini, bukan sekolah yang
harus mengekor secara pasif kepada perkembangan masyarakat,
tetapi sebaliknya sekolahlah yang justru yang harus
mempelopori bagaimana dan kemana masyarakat itu harus
dikembangkan. Seperti pernah dikemukakan oleh
prof.Dr.Bachtiar Rifai dan Ir.S. Sudarmadi, M.Sc. dalam
ulasannya mengenai sekolah pembangunan yang telah dirintis di
Indonesia sejak tahun 1972 sebagai berikut : Sekolah
pembangunan harus dapat memenuhi persyaratan sebagai
berikut
a) Sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup, sekolah
hendaknya mempunyai dwifungsi yaitu mampu
memberikan pendidikan formal dan juga pendidikan
nonformal,baik itu untuk para pemuda maupun untuk
orang dewasa baik pria maupun wanita
b) Sekolah hendaknya mempunyai kurukulum, metode
mengajar, serta evaluasi dan program yang
menyenangkan, merangsang dan cocok dengan tujuan
pendidikan
c) Sekolah hendaknya merupakan bagian integral dari
masyarakat sekitarnya dan berorientasi kepada
pembangunan dan kemajuan
d) Sekolah hendaknya mempunyai mekanisme untuk
menjamin terpeliharanya dialog yang kontinu antara
sekolah-orang tua murid-masyarakat, dan juga dialog
intrasekolah dan antar sekolah. Dari apa yang
dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,
berbeda dengan sekolah-sekolah tradisional seperti yang
kita miliki sekarang ini, sekolah pembangunan lebih
merupakan community center atau lebih spesifik lagi,
“pusat kegiatan belajar masyarakat”, walaupun tidak
tertutup kemungkinan untuk memakai fasilitas-fasilitasnya
untuk rekreasi, balai budaya, ataupun pertemuan dan
rapat-rapat anggota masyarakat di sekitarnya
3. Mengembangkan pengertian, antusiasme, dan partisipasi
masyarakat. Hal tersebut penting, apalagi bagi masyarakat
Indonesia. Yang pada umumnya masih belum begitu menyadari
bahwa tugas dan tanggung jawab pendidikan anak-anak adalah
juga tugas dan tanggung jawab masyarakat di samping sekolah
dan pemerintah. Seperti pernah dikemukakan oleh Menteri P
dan K Mashuri, SH. sebagai berikut: “Sekolah itu hendaknya
merupakan bagian integral dari masyarakat sekitarnya. Sesuai
dengan azas pendidikan seumur hidup, sekolah itu hendaknya
mempunyai dwi fungsi: mampu memberikan pendidikan formal
dan juga pendidikan informal, baik untuk para pemuda maupun
untuk orang dewasa pria wanita”. Dalam hubungannya dengan
antusiasme dan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan,
Menteri P dan K pernah pula mengusulkan dalam salah satu
tulisannya antara lain: “Azas pendidikan nasional Indonesia
adalah pendidikan sepanjang umur hidup manusia, dari sejak
lahir sampai meninggal, bagi semua jenis seks, umur, golongan,
dan keyakinan. Mengingat wadah yang tidak hanya berbentuk
sekolah, tetapi juga dalam keluarga dan masyarakat pada
umumnya, maka azas pendidikan nasional menetapkan pula,
bahwa bentuk pendidikan yang kita manfaatkan melalui
berbagai wadah itu tidak hanya bentuk pengajaran, tetapi juga
tauladan, komunikasi, kelompok atau massa, dan sosialisasi
pada umumnya
D. Ruang Lingkup hubungan kerjasama sekolah dengan masyarakat
Ada banyak hal yang dapat diungkapkan tentang ruang lingkup
hubungan sekolah dengan masyarakat, antara lain yaitu sebagai berikut.
1. Konsep-konsep hubungan sekolah dengan masyarakat
Konsep hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sangat luas dan
kompleks serta beranekaragam. Berikut ini ada bermacam-macam konsepsi
hubungan sekolah dengan masyarakat untuk dapat dipertimbangkan mana
yang lebih efektif dikembangkan si sekolah mendatang.
Menurut Amateambun dalam bukunya Guru dalam Administrasi
sekolah pembangunan “konsepsi hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah sebagai berikut :
a) Konsep “menunggu” sekolah hanya menunggu dan
mengharapkan perhatian dan bantuan dari masyarakat.
b) Konsep preventif kegiatan-kegiatan sekolah hanyalah untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat.
c) Konsep tanda bahaya kegiatan-kegiatan hubungan sekolah
masyarakat terjadi bila ada bahaya misalnya kebakaran,
bangunan runtuh dan sebagainya. Sehingga sekolah memerlukan
bantuan/kontak dengan masyarakat.
d) Konsep pameran sekolah hanya sekedar memamerkan
kegiatannya kepada masyarakat.
e) Konsep prestise kegiatan-kegiatan sekolah sebagai alat untuk
meninjolkan kariernya. Biasanya hal ini cenderung untuk
mencari popularitas sekolah.
f) Konsep partnership hubungan ini dapat diinterpretasikan sebagai
hubungan proses timbal balik. Dimana kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan-keinginan masyarakat juga menjadi kebutuhan
dan keinginan sekolah. Terutama dalam kegiatan kurikuler.
g) Konsep social leadership sekolah sebagai lembagan pendidikan
utama masyarakat, harus dan diharapkan dapat membina
kepemimpinan dengan pihak yang erat hubungannya problema-
problema sosial.
2. Prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
hubungansekolah dan masyarakat,antara lain:
a) Integrity; Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan
hubungan sekolah dan masyarakat harus terpadu. Artinya
informasi yang disampaikan antar keduanya harus informasi
yang terpadu baik mengenai masalah akademik maupun non
akademik. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan penilaian
dan kepercayan antar keduanya.
b) Continuity; Prinsip ini menjelaskan bahwa hubungan ini harus
dilakukan secara terus menerus, hal ini dilakukan agar
masyarakat mengetahui perkembangan sekolah.
c) Simplicity; Prinsip menghendaki agar dalam proses hubungan
sekolah dan masayarakat ini dapat menyederhanakan berbagai
informasi yang disajikan kepada masyarakat sesuai dengan
kondisi dan karakteristik masyarakat.
d) Coverage; Kegiatan pemberian informasi secara menyeluruh
dan mencakup semua asfek, faktor atau subtansi yang perlu
disampaikan dan perlu diketahui masyarakat.
e) Constructiveness; Program hubungan sekolah dengan
masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti sekolah
memberikan informasi yang membangun
pemahaman/pengetahuan masyarakat terhadap program
pengembangan sekolah
f) Adaptability; Program hubungan sekolah dengan masyarakat
hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan
masyarakat setempat..
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Pembahasan diatas, maka penulis dapat menentukan simpulan
bahwa Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi
yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah
masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan
mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan
masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah
penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program
sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis
B. Saran
Setelah membaca hasil karya ilmiah ini, penulis menyarankan bahwa
agar dapat mencari referensi yang lain. Karena kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam menyajikan teknik pengajaran ini..
DAFTAR PUSTAKA

Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Purwanto, M. Ngalim. 1990. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Soetopo, Hendyat dan Wasty Sumanto. 1982. Pengantar Operasional

Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Wijono. 1989. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

http:// http://www.idp-europe.org/toolkit/Buku-2.pdf.

Setiawan, Yasin. 2009. http://siaksoft.net/?p=560.

Trimo. 2008. Peranan Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan, (online),( http://re-searchengines.com/trimo80708.html).

Akhir, Ibnu. 2008. Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat, (Online),

(http://khairuddinhsb.blogspot.com/2008/07/hubungan-sekolah-dengan-

masyarakat.html).

Anda mungkin juga menyukai