Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Tentang

ADMINISTRASI HUBUNGAN SEKOLAH/ MADRASAH dengan


MASYARAKAT

Oleh:

KELOMPOK 7

TBI C

DOSEN PENGAMPU:

Syukra Fadhillah, M.Pd

1.MELANI NASRIL 2214050085


2.DELIMA AUDIA RAHMAN 2214050081

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOLPADANG

2023 M/ 1944 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. puji syukur atas rahmat Allah SWT, serta berkat
dan rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul administrasi
hubungan sekolah/ madrasah dengan masyarakat ini dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas makalah dari syukra
fadhillah pada bidang studi administrasi pendidikan . Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang administrasi
pendidikan

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibuk Syukra Vadhillah


selaku dosen bidang studi administrasi pendidikan. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidak ksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Padang, Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Pengertian administrasi hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat................3

2.2 prinsip hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat..........................................4

2.3 Fungsi Hubungan Sekolah/Madrasah dengan Masyarakat.......................................7

2.4 Teknik Hubungan Sekolah/ Madrasah dengan Masyarakat......................................8

2.5 Hubungan Sekolah/Madrasah dengan Keluarga/Orang Tua...................................11

2.6 Hubungan Sekolah/Madrasah dengan Masyarakat.................................................12

2.7 komite Sekolah/ Madrasah.....................................................................................13

BAB III PENUTUP........................................................................................................15


3.1 Kesimpulan............................................................................................................15

3.2 Saran......................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan suatu


proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan
pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta
mendorong minat dan kerja sama masyarakat dalam peningkatan dan
pengembangan sekolah.

Semakin majunya pengertian masyarakat akan pentingnya pendidikan


anak anaknya, maka merupakan kebutuhan vital bagi sekolah dan masyarakat
untuk menjalin kerja sama. Kerjasama tersebut maksudnya demi kelancaran
pendidikan di sekolah paada umumnya dan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa pada khususnya.

Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang administrasi


hubungan sekolah / madrasah dengan masyrakat serta hal yang berkaitan
tentang topik tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian administrasi hubungan sekolah / madrasah dengan


masyarakat ?
2. Apa saja prinsip hubungan sekolah/ madrasah dengan masyarkat?
3. Apa saja fungsi hubungan sekolah/ madrasah dengan masyarakat?
4. Teknik apa yang dipakai dalam hubungan sekolah/ madrasah dengan
masyarakat?
5. Bagaimana hubungan sekolah/madrasah dengan keluarga / orang tua?
6. Bagaimanakah sekolah / madrasah dengan masyarakat?

7. Apa itu komite sekolah/ madrasah?

iv
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian administrasi hubungan sekolah/madrasah


dengan masyarakat
2. Untuk mengetahui prinsip hubungan sekolah/madrasah dengan
masyarakat
3. Untuk mengetahui fungsi hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat
4. Untuk mengetahui teknik hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat
5. Untuk mengetahui hubungan sekolah/madrasah dengan keluarga/orang tua
6. Untuk mengetahui hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat
7. Untuk mengetahui apa itu komite sekolah/madrasah

v
6
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian administrasi hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat

Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang teridiri dari kata ad
yang berarti “ke” atau “kepada” dan ministrate yang berarti “melayani”,
“membantu”, atau “mengrahkan”. Dapat disimpulkan bahwa kata administrasi
adalah suatu kegiatan untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau
mengatur semua kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu. Hubungan sekolah
dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat
berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta
didik di sekolah.

Sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial
yang lebih besar yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki
hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan
secara efektif dan efisien. Sebaliknya sekolah juga harus menunjang
pencapaian tujuan atau pemenuhan masyarakat, khususnya kebutuhan
pendidikan. Sehingga jelaslah antara sekolah dan masyarakat harus dibina
suatu hubungan yang harmonis 1

Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat merupakan suatu


proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan
pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta
mendorong minat dan kerjasama masyarakat dalam peningkatan dan
pengembangan sekolah2. Defenisi diatas mengandung 3 element penting
yaitu, adanya:

1. Kepentingan yang sama antara sekolah dan masyarakat.


2. Peran penting dalam pengembangan sekolah, untuk memenuhi harapan
masyarakat.
1
(Mulyasa, 2004).
2
(Afriansyah, 2019b)

3
4

3. Komunikasi dua arah yang efisien , untuk meningkatkan kerja sama yang
baik.

2.2 prinsip hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat

1. Prinsip Administrasi Husemas


a. Integrity

Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan


sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan,
disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang
terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang
bersifat non akademik. Biasanya sering terjadi sekolah tidak
menginformasikan atau menutupi sesuatu yang sebenarnya menjadi masalah
sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua murid. Oleh sebab itu,
sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah
persepsi, salah interprestasi tentang informasi yang disajikan dengan
melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap, sehingga dapat
diterima secara rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting untuk
meningkatkan penilaian dan kepercayaan masyarakat atau orang tua murid
terhadapsekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat
diperlukan, lebih dalam era reformasi dan abad informasi ini, masyarakat
akan semakin kritis dan berani memberikan penilaian secara langsung tentang
sekolah.

b. Continuity

Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan


masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadi, pelaksanaan
hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental
atau sewaktu-waktu, misalanya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam
satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah ada saat akan meminta bantuan
keuangan kepada orang tua atau masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan
masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk datang ke
5

sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka cenderung untuk


tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain untuk
menghadiri undangan sekolah. Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan sulit
mendapat dukungan yang kuat dari semua orang tua murid dam masyarakat.
Perkembangan informasi, perkembangan kemajuan sekolah, permasalahan-
permasalahan sekolah bahkan, permasalahan belajar siswa selalu muncul dan
berkembang setiap saat, karena itu maka diperlukan penjelasan informasi
yang terus menerus dari sekolah untuk masyarakat atau orang tua murid,
sehingga mereka sadar akan pentingnya keikutsertaan ,mereka dalam
meningkatkan mutu pendidikan putra-putrinya.

c. Simplicity

Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan


masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi
kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan
berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang
disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun melalui
media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi
dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).

d. Coverage

Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan


mencakup semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan
diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan
kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga
mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya:

a) Lengkap Artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan,
padahal masyarakat atau orang tua murid mempunyai hak untuk mengetahui
keberadaan dan kemajuan sekolah dimana anaknya belajar. Oleh sebab itu,
informasi kemajuan sekolah, masalah yang dihadapi sekolah serta prestasi
yang dapat dicapai sekolah harus diinformasikan kepada masyarakat.
6

b) Akurat Artinya informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang
diberikan jangan dibuat-buat atau informasi yang obyektif.
c) Up to date Berarti informasi yang diberikan adalah informasi perkembangan,
kemajuan, masalah dan prestasi sekolah terakhir.

e. Constructiveness

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya


konstruktif dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif
kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan memberikan
respon hal-hal positif tentang sekolah serta mengerti dan memahami secara
detail berbagai masalah yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut dapat
mereka mengerti, akan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong
mereka untuk memberikan bantuan kepada sekolah sesuai dengan
permasalahan sekolah yang perlu mendapat perhatian dan pemecahan
bersama. Hal ini, menuntut sekolah untuk membuat daftar masalah yang
perlu dikomunikasikan secara terus menerus kepada sasaran masyarakat
tertentu.

f. Adaptability

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya


disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas,
kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang ada dan berlaku di
dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan
dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi bekerja di
sawah, tidak mungkin sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada
pagi hari.
7

2.3 Fungsi Hubungan Sekolah/Madrasah dengan Masyarakat

Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik


simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat
meningkatkan relasi serta animo pada sekolah tersebut. Hal ini akan
membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai


berikut :

 Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua.


 Memelihara hubungan baik dengan komitte sekolah.
 Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-
lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional.
 Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui
bermacammacam tehnik komunikasi (majalah, surat kabar dan
mendatangkan sumber).

Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat hubungan sekolah


dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata
masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan
program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan
dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan
sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan
popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan
sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:

a) Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan


sekolah situasi dan perkembangannya.
8

b) Menampung sarana-sarana dan pendapatpendapat dari warga


sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan
pengembangan sekolah.
c) Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja
sama antar warga sekolah sendiri.

Sedangkan menurut Mulyasa, tujuan dari hubungan sekolah


dengan masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan
pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan
kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan
masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.

Tujuan utama yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan


hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:

a) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran


yang ingin direalisasikan sekolah.
b) Peningkatan pemahaman sekolah tentang kedudukan serta aspirasi
masyrakat tersebut terhadap sekolah.
c) Peningkatan usaha orang tua siswa dan guruguru dalam memenuhi
kebutuhan anak didik, serta meningkatkan kuantitas serta kualitas
bantuan orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan di sekolah.
d) Peningkatan kesadaran masyrakat tentang pentingnya peran serta
mereka dalam memajukan pendidikan di sekolah dalam era
pembangunan.
e) Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta
apa yang dilakukan oleh sekolah.
f) Pertanggung jawaban sekolah atas harapan yang disebabkan
masyrakat kepada sekolah.
g) Dukungan serta bantuan masyarakat dalam memperoleh sumber-
sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan
program sekolah.
9

2.4 Teknik Hubungan Sekolah/ Madrasah dengan Masyarakat

Kenyataan membuktikan, hubungan sekolah dengan masyarakat tidak


selalu berjalan baik. Berbagai kendala yang sering ditemukan antara lain adalah
komunikasi, yang terhambat dan tidak professional, tindak lanjut program yang
tidak lancar dan pengawasan yang tidak terstruktur. Untuk mengatasi berbagai
kendala tersebut beberapa hal bisa menjadi altenatif, adanya laporan berkala
mengenai berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya berbagai
kegiatan yang mengakrabkan seperti open house kunjungan timbal balik dan
program kegiatan bersama seperti pentas seni dan perpisahan.

Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan oleh lembaga


pendidikan, teknik-teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat,
yaitu teknik tertulis, teknik lisan, teknik peragaan dan teknik elektronik.

a) Teknik Tertulis

Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara


tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan adalah :

 Buku kecil pada permulaan tahun ajaran. Buku kecil pada permulaan tahun
ajaran baru ini isinya menjelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk,
hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada
orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
 Pamflet. Merupakan selembaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga
pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan
belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid jga bisa di sebarkan ke
masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga
sekaligus untuk promosi lembaga.
 Berita kegiatan murid. Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada
selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di sekolah ataupun pesantren. Dengan membacanya orang tua
10

murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut,


khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
 Catatan berita gembira. Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan
murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja
catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita
tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau
bahkan disebarkan ke masyarakat.
 Buku kecil tentang cara membimbing anak. Dalam rangka
menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala
sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana
yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian
buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.

b) Teknik Lisan

Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga secara lisan,


yaitu:

 Kunjungan rumah. Dalam rangka mengadakan hubungan dengan


masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah
wali murid, warga ataupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan
rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya.
Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka
program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk
disesuaikan dengan minatnya.
 Mengundang orang tua. Selain mengadakan kunjungan ke rumah,
pihak sekolah sesekali juga mengundang orang tua murid datang
ke sekolah. Setelah datang, mereka diberi penjelasan tentang
perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu
diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan
anaknya.
11

 Pertemuan. Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang


masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan
masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini
sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh
semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya
disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, setiap akan mengadakan
pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.

c) Teknik Peragaan

Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara


mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah.
Peragaan yang diselenggarakan biasanya berupa pameran keberhasilan
murid. Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi
dan menari. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru TK tersebut
dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan dan
juga masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-
program itu.

2.5 Hubungan Sekolah/Madrasah dengan Keluarga/Orang Tua

Salah satu tugas pendidik adalah melayani kebutuhan anak sejak usia dini
untuk mengoptimalkan perkembangannya, Perubahan–perubahan tersebut
dipengaruhi oleh penampilan, perilaku, nilai budaya, peran, dan pengalaman
pribadi. Tujuan perubahan tersebut adalah anak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sehingga secara fisik maupun psikis dapat sesuai dengan harapan
sosial. Perkembangan anak akan dipengaruhi oleh serangkaian interaksi di dalam
keluarga, sekolah, masyarakat, sekolah dengan orangtua, sekolah dengan
masyarakat, dan masyarakat dengan orangtua. Setiap lapisan lingkungan selalu
bersifat dinamis mempengaruhi perkembangan individu. Oleh karena itu
perkembangan anak tidak terlepas dari hubungan atau kerjasama antara sekolah
12

dan orangtua yang termasuk ke dalam lingkungan mesosistem. Interaksi di antara


kedua pihak tersebut akan berpengaruh pada peningkatkan tingkat pencapaian
belajar anak

Menurut Slamet PH 3
kerjasama merupakan suatu usaha atau
kegiatan bersama yang dilakukan oleh kedua belah pihak dalam rangka
untuk mencapai tujuan bersama. Lebih lanjut Epstein dan Sheldon
4
menyatakan bahwa kerjasama sekolah, keluarga, dan masyarakat
merupakan konsep yang multidimensional di mana keluarga, guru,
pengelola, dan anggota masyarakat bersama-sama menanggung tanggung
jawab untuk meningkatkan dan mengembangkan akademik siswa sehingga
akan berakibat pada pendidikan dan perkembangan anak. Kerjasama tidak
hanya sekedar pertemuan orangtua-guru dalam pembagian laporan
tahunan, namun mengikutsertakan orangtua dalam berbagai peran
sepanjang waktu. Hal tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan iklim dan
program sekolah, mengembangkan keterampilan dan kepemimpinan
orangtua, mendampingi keluarga untuk berhubungan dengan sekolah, dan
mendampingi guru untuk melakukan proses belajar di sekolah. Beberapa
alasan tersebut memberikan tekanan betapa pentingnya peran orangtua
pada pendidikan anak dan menjalin hubungan yang kuat dan positif
dengan sekolah.

Briggs dan Potter 5


menjelaskan bahwa kerjasama antara sekolah
dan orangtua yang berkaitan dengan program sekolah dikelompokkan
menjadi dua, yaitu keterlibatan (parent involvement), dan partisipasi
(partisipation). Keterlibatan merupakan tingkat kerjasama yang minimum,
misalnya orangtua datang dan membantu sekolah jika diundang dalam
bentuk rapat wali murid. Partisipasi merupakan tingkat kerjasama yang
lebih luas dan tinggi tingkatannya dimana orang tua dan sekolah duduk
bersama membicarakan berbagai program dan kegiatan anak.

3
(dalam B. Suryosubroto, 2006:90),
4
(dalam Grant & Ray, 2013:6)
5
(dalam Slamet Suyanto, 2005:225)
13

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kerjasama sekolah


dengan orangtua merupakan merupakan usaha sekolah dan orangtua untuk
bertanggung jawab meningkatkan dan mengembangkan pendidikan dan
perkembangan anak secara multidimensional untuk mencapai tujuan
bersama. Kegiatan kerjasama antara sekolah dan orangtua dapat
dikelompokkan menjadi keterlibatan dan partisipasi.

2.6 Hubungan Sekolah/Madrasah dengan Masyarakat

Secara sederhana “hubungan” atau “communication” dapat


diartikan sebagai “process by wich a person transmits a message to
another” yang berarti proses penyampaian berita dari seseorang kepada
orang lain. Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan
interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-
tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat.
Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan
masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah
penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-
program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap
eksis.

Definisi tersebut diatas mengandung beberapa elemen penting,


sebagai berikut:

1. Adanya kepentingan yang sama antara sekolah dengan masyrakat. Masyarakat


memerlukan sekolah untuk menjamin bahwa anak-anak sebagai generasi
penerus akan dapat hidup lebih baik, demikian pula sekolah.
2. Untuk memenuhi harapan masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta
dalam pengembangan sekolah. Yang dimaksud peran serta sekolah adalah
kepedulian masyarakat tentang hal-hal yang terjadi disekolah, serta tindakan
membangun dalam perbaikan sekolah.
3. Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerja sama yang baik, melalui
komunikasi dua arah yang efisien.
14

2.7 komite Sekolah/ Madrasah

Keberadaan Komite Sekolah dalam Sistem Pendidikan Nasional cukup


kuat. Secara yuridis telah dituangkan dalam Keputusan Mendiknas NO
044/U/2002 Tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, dan pasal 56
UndangUndang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta
Permendikbud nomor 75 tahun 2016 tentang komite sekolah. Oleh karena itu,
peran serta masyarakat diharapkan bersinergi dengan wadah ini. Dengan kata lain,
peran masyarakat dan orang tua siswa di sekolah diharapkan lebih difokuskan
terhadap peningkatan mutu pendidikan.

Dengan demikian, mengartikan Komite Sekolah seharusnya


diletakkan dalam konteks partisipasi masyarakat dan orang tua siswa
terhadap pendidikan, yang terkandung dalam surat keputusan Menteri
Pendidikan Nasional di atas. Secara umum Komite Sekolah dapat diartikan
sebagai lembaga mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam
rangka meningkatkan mutu dan efesiensi pengelolaan pendidikan di satuan
pendidikan, baik pada jalur pendidikan prasekolah, jalur pendidikan
sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah.

Sebagai organisasi masyarakat sekolah, komite sekolah dibentuk


dengan tujuan, sebagai berikut:

o Mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa masyarakat dalam


melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di sekolah.
o Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
o Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis
dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkulitas.
o Membantu sekolah/madrasah dalam menyelenggarakan mutu
pendidikan.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi yang dimaksudkan dengan hubungan administrasi sekolah atau


madrasah dengan masyarakat adalah Kesimpulan bahwa hubungan yang baik dan
saling mendukung antara kedua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan
pendidikan yang sukses. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil:

1. Komunikasi yang efektif: Administrasi hubungan sekolah madrasah dengan


masyarakat harus didasarkan pada komunikasi yang efektif. Komunikasi yang
baik antara sekolah dan masyarakat akan membantu membangun saling
pengertian, kepercayaan, dan kolaborasi yang diperlukan untuk mencapai
tujuan bersama.
2. Keterlibatan masyarakat: Penting bagi sekolah madrasah untuk melibatkan
masyarakat dalam kegiatan pendidikan. Dengan melibatkan masyarakat,
sekolah dapat memperoleh dukungan, saran, dan masukan yang berharga.
Masyarakat juga dapat menjadi mitra dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalah yang terkait dengan pendidikan.
3. Pemberdayaan masyarakat: Administrasi hubungan sekolah madrasah dengan
masyarakat juga harus berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Sekolah
dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan, pengembangan kurikulum, dan kegiatan sekolah
lainnya. Hal ini akan memberikan rasa memiliki pada masyarakat dan
meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
4. Kolaborasi dalam pengembangan program: Administrasi hubungan yang baik
akan memungkinkan sekolah madrasah dan masyarakat bekerja sama dalam
mengembangkan program pendidikan yang relevan dan efektif. Dengan
kolaborasi ini, sekolah dapat memahami kebutuhan masyarakat dan

15
16

5. mengintegrasikannya ke dalam program pendidikan, sehingga menciptakan


dampak positif pada siswa.
6. Manfaat timbal balik: Kesimpulan penting lainnya adalah bahwa hubungan
yang baik antara sekolah madrasah dan masyarakat memberikan manfaat
timbal balik bagi kedua belah pihak. Sekolah madrasah mendapatkan
dukungan dan partisipasi masyarakat, sementara masyarakat memperoleh
manfaat dari pendidikan yang lebih baik dan lebih baik dalam mempersiapkan
generasi muda untuk masa depan.
7. Dalam rangka mencapai kesimpulan ini, penting bagi sekolah madrasah untuk
mengembangkan strategi administrasi yang baik, membangun jaringan
komunikasi yang kuat, dan terus berupaya memperkuat hubungan dengan
masyarakat secara berkelanjutan.

3.2 Saran

Sebaiknya madrasah atau sekolah mau menrima masukan atau kritikan


yang membangun dari masyarakat serta keterbukaan bagi madrasah untuk
membangun kolaborasi dengan masyarakat seperti organisasi, selain itu sekolah
atau madrasah mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa guna
mengkomunikasikan siswa pada orang tua .
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, H. (2019a). Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat.

https://doi.org/10.17605/OSF.IO/X4U2D

Afriansyah, H. (2019b). Administrasi Peserta Didik.

https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8

Ahmadi , H. Abu & Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
2001.

Daryanto, H.M. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2005.

Faisal, Sanafiah. Pendidikan Luar Sekolah didalam Sistem Pendidikan dan

Pembangunan Nasional. Surabaya: CV. Usaha Nasional. 1981.

Ihsan, H. Fuad. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008.

Larasati, (2019).Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat. Padang:

Universitas Negeri Padang.

Mulyasa. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007.

S, Sagala. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Nimas

Multima. 2008.

Yulia, Rahma. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. Padang: 2019.

Anda mungkin juga menyukai