Misria Hastuti
Nur Aini
Juliadi
SEMESTER III
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH LINGGA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmah, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Pendidikan Akhlak dan Tasawwuf yang berjudul “Akhlaq da Adab Kepada
Orang Tua dan Guru” ini dengan baik dan selesai pada waktunya. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad
SAW.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang membangun dari pembacaguna penyempurnaan makalah ini diwaktu-waktu
yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak
terhadap orangtua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena,
orangtua adalah orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga
dewasa. Orang tua adalah telah merawat dan membesarkan kita. Ibu adalah
yang telah mengandung kita kurang lebih selama 9 bulan dan melahirkan ke
dunia. Pengorbanan seorang ibu sangatlah besar saat melahirkan, karena
saat melahirkan seorang ibu mempertaruhkan nyawanya.Sehingga jika ada
seorang ibu yang meninggal saat melahirkan pahalanya sangat besar disisi
Allah Swt. dan termasuk mati syahid. Dan setiap orang tua pun pasti
mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak yang
sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.
Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita
selalu berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan
olehorang tua, dan pantang untuk membangkang kepada orang tua. Namun
di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap kewajiban kita
terhadap orangtua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita harus
memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita.
Selain kita harus hormat dan patuh terhadap orang tua kita, kita harus
hormat dan patuh terhadap guru. Karena guru adalah wakil orang tua kita
saat disekolah. Mereka yang mengajari kita membaca, menulis, menghitung
dan seterusnya. Guru adalah orang yang bertanggungjawab atas diri kita
selama disekolah, mereka telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk
menyampaikan ilmu kepada kita. Makalah ini mengandung poin-poin
penting bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti terhadap orang tua
dan gurunya. Maka selain sebagai upaya untuk mengerjakan tugas akhlak,
saya berharap bahwa tugas makalah ini juga dapat dijadikan sebagai
pengingat bagi setiap orang muslim yang membacanya akan pentingnya
akhlak terhadap orang tua dan guru.1
1
Laisah Jamala, “Makalah Adab Terhadap Orangtua”
(https://www.scribd.com/document/396019658/Makalah-Adab-Terhadap-Orang-Tua ,diakses
pada 11 November 2021, 08:00)
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari akhlak dan adab terhadap orang tua dan guru?
2. Apa saja kewajiban berbakti kepada orang tua dan guru?
3. Apa dosa bagi anak yang durhaka terhadap orang tua dan juga guru
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Apa pengertian dan penjelasan dari akhlak dan adab terhadap orang tua
dan juga guru.
2. Seperti apa kewajiban guru, dosen, beserta penangkat, dan
3. Seperti apa dosanya orang yang tidak berbakti kepada orang tua dan
guru.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Admin, “Materi 5:Akhlak terhadap Orang Tua”
(https://sman1gumer.sch.id/2020/05/14/materi-5-akhlak-terhadap-orang-tua/ ,diakses pada
11 November 2021, 08:15)
3
Abdul Wahid, “Belajar Tentang Adab Terhadap Orang Tua dan Guru” (https://www.portal-
ilmu.com/2019/10/belajar-tentang-adab-terhadap-orang-tua_23.html ,diakses pada 11
November 2021, 08:20)
3
2) Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua
وابلوالدين إحسانا
“Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua”
Hal ini menunjukan bahwa akhlak menghormati orang tua
adalah suatu hal yang sangat penting yang dianjurkan oleh Rosulullah
kepada Umatnya. Adapun akhlak anak terhadap orang tua adalah
sebagai berikut : Sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah
kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya. Ketahuilah bahwa
kita hidup bersama orang tua merupakan nikmat yang luar biasa, kalau
orang tua kita meninggal alangkah sedihnya hati kita karena tidak ada
yang dipandang lagi.
Allah SWT telah memerintahkan supaya Kita jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah Kita berbuat baik pada Ibu
Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 32:
4
Kurniawan, “Makalah Akhlak Kepada Orang Tua”
(http://kurniawaalex.blogspot.com/2014/10/makalah-akhlak-kepada-orang-tua.html ,diakses
pada 11 November 2021, 08:30)
4
3) Adab Seorang Anak Kepada Orang Tua
5
3.5 Merendah dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan
Kerendahan hati kepada orang tua tetap harus dijaga
meskipun sang anak sudah lebih alim dan pintar dari orang
tuanya. Selain itu, rasa hormat ini tetap harus ada meskipun
dahulu orang tua tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan anak.
Dan seorang anak juga harus memahami keterbatasan dan
kemampuan orang tua, sehingga tidak menuntut sesuatu yang
dapat menyusahkan orang tuanya.
3.6 Tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada orang tua
Seorang anak harus memahami bahwa orang tua sudah
mengasuh dan membesarkannya tanpa lelah. Sehingga, seorang
anak wajib berbuat baik dan berusaha menyenangkan hati orang
tua dengan melakukan apa yang orang tua minta.
5
Paud IT Al Hasanah Bengkulu, “Adab Seorang Anak Kepada Orang Tua Menurut Imam Al-
Ghazali” (https://paudit.alhasanah.sch.id/pengetahuan/adab-anak-orang-tua-imam-al-ghazali/
,diakses pada 11 November 2021, 08:50)
6
4) Keutamaan dan Pahala Berbakti Kepada Orang Tua
7
Ketiga. Bahwa berbakti kepada kedua orang tua dapat
menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu dengan cara
bertawasul dengan amal shahih tersebut. Dengan dasar hadits Nabi
Shallallahu „alaihi wa sallam dari Ibnu Umar, dia berkata :
“Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Pada
suatu hari tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka
berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika
mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh
dan menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata pada yang
lain, „Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan‟.
Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul
melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah
menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu diantara mereka
berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai kedua orang
tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai istri dan
anak-anak yang masih kecil. Aku mengembala kambing, ketika
pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan
kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku
harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari
nafkah sehingga pulang telah larut malam dan aku dapati kedua
orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu
sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu
aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur
pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta
susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan
memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini
kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu
sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun,
aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum
lalu kuberikan kepada anak-anaku. Ya Allah, seandainya
perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena Engkau ya
Allah, bukakanlah. “Maka batu yang menutupi pintu gua itupun
bergeser”. [Hadits Riwayat Bukhari (Fathul Baari 4/449 No.
2272), Muslim (2473) (100) Bab Qishshah Ashabil Ghaar Ats
Tsalatsah Wat-Tawasul bi Shalihil A‟mal].
8
Ini menunjukkan bahwa perbuatan berbakti kepada kedua orang
tua yang pernah kita lakukan, dapat digunakan untuk bertawassul
kepada Allah ketika kita mengalami kesulitan, Insya Allah kesulitan
tersebut akan hilang. Berbagai kesulitan yang dialami seseorang saat
ini diantaranya karena perbuatan durhaka kepada kedua orang tuanya.
Keempat. Dengan berbakti kepada kedua orang tua akan
diluaskan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dalam hadits
yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari sahabat Anas
Radhiyallahu „anhu bahwa Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda.
َُرِِحَو ِ وي ْنسأَ لَو ِِف أَثَِرهِ فَ ْلي،ب أَ ْن ي بس َط لَو ِِف ِرْزقِ ِو
ص ْل َ ُ َ ََ ُ َ ُْ َح ه َ َم ْن أ
9
Kelima. Manfaat dari berbakti kepada kedua orang tua yaitu
akan dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Subhanahu wa Ta‟ala.
Di dalam hadits Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam disebutkan bahwa
anak yang durhaka tidak akan masuk surga. Maka kebalikan dari
hadits tersebut yaitu anak yang berbuat baik kepada kedua orang tua
akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta‟ala ke jannah (surga).
Dosa-dosa yang Allah Subhanahu wa Ta‟ala segerakan adzabnya di
dunia diantaranya adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada kedua
orang tua. Dengan demikian jika seorang anak berbuat baik kepada
kedua orang tuanya, Allah Subahanahu wa Ta‟ala akan
menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah. 6
6
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, “Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua dan Pahalanya”
(https://almanhaj.or.id/404-keutamaan-berbakti-kepada-kedua-orang-tua-dan-pahalanya.html
,diakses pada 11 November 2021, 09:20)
10
Orang yang berilmu tidaklah pandai begitu saja tanpa proses belajar.
Proses belajar bisa dilakukan secara formal maupun non-formal. Proses
belajar biasanya membutuhkan pembina yang biasa disebut guru, yang
mempunyai andil besar dalam proses belajar. Guru akan membukakkan
pintu-pintu ilmu lain baginya, yang menunjukkan bila kita salah, agar tidak
tergelincir pada kekeliruan. Hendaknya orang yang sedang belajar dan
berilmu itu bersikap baik terhadap guru.7
7
Zahra Na, “Materi PAI/MTS Adab Terhadap Orang Tua dan Guru”
(https://zahranaa.blogspot.com/2017/08/materi-pai-mtssmp-adab-terhadap-orang.html
,diakses pada 15 November 2021, 22:00)
11
1.3. Menghormati hak guru
Guru juga memiliki hak-hak dalam mengajar, maka hargailah
hak guru tersebut. “Bukanlah termasuk golongan kami, orang
yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang
muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar
2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh
al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117)
8
Dafri Harweli, “Adab Terhadap Guru” (http://ppmal-
kautsarmuhammadiyah.ponpes.id/read/10/adab-terhadap-guru ,diakses pada 15 November
2021, 22:20)
12
2. Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Guru
Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya menghormati
guru. Dengan menghormati guru, kita akan mendapatkan berbagai
keuntungan, antara lain sebagai berikut:
2.1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan
kita.
2.2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya.
2.3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi
orang lain.
2.4. Akan selalu didoakan oleh guru.
2.5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi
nikmat yang lebih dari Allah Swt.
2.6. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan
kelebihan itu merupakan anugerah Allah Swt. akan
memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang yang
dikehendaki-Nya. 9
9
Bacaanmadani, “Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Orangtua dan Guru”
(https://www.bacaanmadani.com/2020/11/hikmah-dan-manfaat-hormat-dan-patuh.html
,diakses pada 16 November 2021, 16:30)
13
C. Dosa Bagi yang Durhaka Kepada Orang Tua dan Guru
Ayah dan Ibu adalah dua manusia yang allah ciptakan untuk
melindungi dan menyayangi kita dan kewajiban kita sebagai anak adalah
menghormati dan membahagiakan beliau-beliau tak bisa di ungkapkan
dengan apapun jasa yang telah mereka lakukan untuk kita, terutama ibu
yang melahirkan kita kedunia ini dan bahkan rela mempertaruhkan
nyawanya demi kita.
Begitu pula dengan ayah beliau banting tulang setiap hari untuk demi
bisa memberi makan anak dan istrinya dan tak memperdulikan kesehatan-
nya sendiri. Dan sebagai seorang anak kita wajib membalas apa yang telah
kedua orang tua lakukan demi kita meskipun tak seberapa karena
sesungguhnya jasa kedua orang tua tidak bisa terbalas dengan apapun.
Allah akan menunjukan azabnya di dunia tidak menundanya sampai
hari akhirat. Azab di dunia bagi seorang anak yang durhaka kepada orang
tuanya berupa hidup dalam kesengsaraan, tidak bahagia, sulit saat sekaratul
maut dan di akhirat sungguh akan mendapatkan azab yang sangat
pedih. berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi akibat durhaka kepada
kedua orang tuanya:
1) Haram masuk ke surga Allah.
2) Di murkai oleh Allah SWT.
3) Tidak di anggap masuk golongan umat nabi Muhammad Saw.
4) Mendapat gelar "kafir" Naudzubillah.
5) Allah akan memberikan azab di dunia.
6) Dosanya tidak akan di ampuni Allah Swt.
7) Membatalkan semua amal ibadahnya.
8) Di haramkan mencium bau surga Allah Swt.
9) Terputus rezekinya.
10) Termasuk kedalam orang mendapat kerugian besar.10
10
Afi Magfiroh, “Akibat Durhaka Kepada Kedua Orang Tua”
(https://www.kompasiana.com/magfiroh/5a16e0149f91ce1f0a6f7582/akibat-durhaka-kepada-
kedua-orangtua ,diakses pada 16 November 2021, 16:50)
14
Salah satu hal penting diperhatikan seorang murid adalah adab kepada
guru. Adab menjadi salah satu kunci mendapatkan ilmu yang bermanfaat
dan barokah.
Sebaliknya, tidak punya adab, apalagi sampai durhaka kepada guru,
akan menjadi penghalang barokah dan manfaatnya ilmu. Karena pentingnya
adab tersebut, para ulama telah banyak mewanti-wati agar jangan sampai
durhaka kepada guru.
Berikut ini adalah pesan penting Habib Alwi Al-Maliki dan Imam
Nawawi bagi murid agar tidak sampai durhaka kepada gurunya.
Berkata Syeikh al-Habib Muhammad bin 'Alwi al-Maliki:
ولو اجتمع على إصالحو بعد ذلك مشايخ املشرق واملغرب مل يستطيعوه إال
أن يرضى عنو شيخو
11
Duta Islam, “Durhaka Kepada Guru, Begini Kata Habib Alwi dan Imam Namawi”
(https://www.dutaislam.com/2018/03/durhaka-kepada-guru-begini-kata-habib-alwi-dan-imam-
nawawi.html ,diakses pada 16 November 2021, 17: 50)
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak kepada orang tua adalah sikap atau perbuatan yang seharusnya
dilakukan oleh seseorang terhadap orangtuanya. Dengan demikian dalam
Islam, di samping berkewajiban berakhlak yang baik kepada Allah dan
kepada diri sendiri, manusia juga memiliki kewajiban berakhlak baik
kepada orangtua. Para Ulama‟ Islam sepakat bahwa hukum berbuat baik
atau berbakti pada kedua orang tua hukumnya adalah wajib, hanya saja
mereka berselisih tentang ibarat-ibarat
Guru merupakan „orang tua kedua‟ kita, merekalah yang berjasa
dalam mendidik kita setelah orang tua, Ilmu yang kita peroleh saat ini tidak
lepas dari peranan seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan
buruk karena ilmu. Orang yang berilmu tidaklah pandai begitu saja tanpa
proses belajar. Proses belajar bisa dilakukan secara formal maupun non-
formal. Proses belajar biasanya membutuhkan pembina yang biasa disebut
guru, yang mempunyai andil besar dalam proses belajar. Guru akan
membukakkan pintu-pintu ilmu lain baginya, yang menunjukkan bila kita
salah, agar tidak tergelincir pada kekeliruan. Hendaknya orang yang sedang
belajar dan berilmu itu bersikap baik terhadap guru
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/396019658/Makalah-Adab-Terhadap-
Orang-Tua
https://sman1gumer.sch.id/2020/05/14/materi-5-akhlak-terhadap-orang-tua/
https://www.portal-ilmu.com/2019/10/belajar-tentang-adab-terhadap-orang-
tua_23.html
http://kurniawaalex.blogspot.com/2014/10/makalah-akhlak-kepada-orang-
tua.html
https://paudit.alhasanah.sch.id/pengetahuan/adab-anak-orang-tua-imam-al-
ghazali/
https://almanhaj.or.id/404-keutamaan-berbakti-kepada-kedua-orang-tua-
dan-pahalanya.html
https://zahranaa.blogspot.com/2017/08/materi-pai-mtssmp-adab-terhadap-
orang.html
http://ppmal-kautsarmuhammadiyah.ponpes.id/read/10/adab-terhadap-guru
https://www.bacaanmadani.com/2020/11/hikmah-dan-manfaat-hormat-dan-
patuh.html
https://www.kompasiana.com/magfiroh/5a16e0149f91ce1f0a6f7582/akibat-
durhaka-kepada-kedua-orangtua
https://www.dutaislam.com/2018/03/durhaka-kepada-guru-begini-kata-
habib-alwi-dan-imam-nawawi.html
17