Anda di halaman 1dari 20

AKHLAQ & ADAB

KEPADA ORANG TUA & GURU

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:


“Pendidikan Akhlaq dan Tasawwuf ”
Dosen Pengampu:
H. Muhammad Nizar, MA

Disusun Oleh Kelompok 6:

 Misria Hastuti
 Nur Aini
 Juliadi

SEMESTER III
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH LINGGA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmah, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Pendidikan Akhlak dan Tasawwuf yang berjudul “Akhlaq da Adab Kepada
Orang Tua dan Guru” ini dengan baik dan selesai pada waktunya. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad
SAW.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang membangun dari pembacaguna penyempurnaan makalah ini diwaktu-waktu
yang akan datang.

Dabo singkep, 11 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3


A. Akhlak dan Adab Terhadap Orang Tua ........................................................ 3
1) Pengertian Akhlak dan Adab Terhadap Orang Tua .................................. 3
2) Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua .................................................. 4
3) Adab Seorang Anak Kepada Orang Tua .................................................. 5
4) Keutamaan dan Pahala Berbakti Kepada Orang Tua ................................ 7
B. Adab dan Akhlak Terhadap Guru .............................................................. 10
1) Adab yang Baik Terhadap Guru ............................................................ 11
2) Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Guru .......................... 13
C. Dosa Bagi yang Durhaka Kepada Orang Tua dan Guru ............................. 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16


A. Kesimpulan ............................................................................................... 16
B. Saran ........................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak
terhadap orangtua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena,
orangtua adalah orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga
dewasa. Orang tua adalah telah merawat dan membesarkan kita. Ibu adalah
yang telah mengandung kita kurang lebih selama 9 bulan dan melahirkan ke
dunia. Pengorbanan seorang ibu sangatlah besar saat melahirkan, karena
saat melahirkan seorang ibu mempertaruhkan nyawanya.Sehingga jika ada
seorang ibu yang meninggal saat melahirkan pahalanya sangat besar disisi
Allah Swt. dan termasuk mati syahid. Dan setiap orang tua pun pasti
mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak yang
sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.
Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita
selalu berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan
olehorang tua, dan pantang untuk membangkang kepada orang tua. Namun
di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap kewajiban kita
terhadap orangtua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita harus
memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita.
Selain kita harus hormat dan patuh terhadap orang tua kita, kita harus
hormat dan patuh terhadap guru. Karena guru adalah wakil orang tua kita
saat disekolah. Mereka yang mengajari kita membaca, menulis, menghitung
dan seterusnya. Guru adalah orang yang bertanggungjawab atas diri kita
selama disekolah, mereka telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk
menyampaikan ilmu kepada kita. Makalah ini mengandung poin-poin
penting bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti terhadap orang tua
dan gurunya. Maka selain sebagai upaya untuk mengerjakan tugas akhlak,
saya berharap bahwa tugas makalah ini juga dapat dijadikan sebagai
pengingat bagi setiap orang muslim yang membacanya akan pentingnya
akhlak terhadap orang tua dan guru.1

1
Laisah Jamala, “Makalah Adab Terhadap Orangtua”
(https://www.scribd.com/document/396019658/Makalah-Adab-Terhadap-Orang-Tua ,diakses
pada 11 November 2021, 08:00)

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari akhlak dan adab terhadap orang tua dan guru?
2. Apa saja kewajiban berbakti kepada orang tua dan guru?
3. Apa dosa bagi anak yang durhaka terhadap orang tua dan juga guru

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Apa pengertian dan penjelasan dari akhlak dan adab terhadap orang tua
dan juga guru.
2. Seperti apa kewajiban guru, dosen, beserta penangkat, dan
3. Seperti apa dosanya orang yang tidak berbakti kepada orang tua dan
guru.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akhlaq dan Adab Terhadap Orang Tua


1) Pengertian Akhlak dan Adab Terhadap Orang Tua

Akhlak kepada orang tua adalah sikap atau perbuatan yang


seharusnya dilakukan oleh seseorang terhadap orangtuanya. Dengan
demikian dalam Islam, di samping berkewajiban berakhlak yang baik
kepada Allah dan kepada diri sendiri, manusia juga memiliki
kewajiban berakhlak baik kepada orangtua.
Para Ulama‟ Islam sepakat bahwa hukum berbuat baik atau
berbakti pada kedua orang tua hukumnya adalah wajib, hanya saja
mereka berselisih tentang ibarat-ibarat atau contoh pengamalannya
misalnya mengenai orang anak yang mengatakan “uh” atau “ah”
ketika di suruh oleh kedua orang tua tersebut. Pendapat Ibnu Hazm
menganai hukum birrul walidain, menurutnya birul walidain adalah
fardhu a‟in yaitu wajib bagi masing-masing individu. Sedangkan
menurut Al-Qadli Iyyad birrul walidain adalah wajib kecuali terhadap
perkara yang haram. 2
Adab kepada orang tua adalah berperilaku sopan santun dan
baik budi pekerti kepada orang tua. Baik itu dalam perkataan ataupun
perbuatan kita sendiri. 3

2
Admin, “Materi 5:Akhlak terhadap Orang Tua”
(https://sman1gumer.sch.id/2020/05/14/materi-5-akhlak-terhadap-orang-tua/ ,diakses pada
11 November 2021, 08:15)
3
Abdul Wahid, “Belajar Tentang Adab Terhadap Orang Tua dan Guru” (https://www.portal-
ilmu.com/2019/10/belajar-tentang-adab-terhadap-orang-tua_23.html ,diakses pada 11
November 2021, 08:20)

3
2) Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua

Berbakti (Al Birr) adalah kata yang mencakup kebaikan dunia


dan akhirat, berbakti kepada kedua orang tua adalah dengan berbaik
kepada keduanya, memenuhi hak-hak keduanya, dan mentaati
keduanya.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23 :

‫وابلوالدين إحسانا‬
“Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua”
Hal ini menunjukan bahwa akhlak menghormati orang tua
adalah suatu hal yang sangat penting yang dianjurkan oleh Rosulullah
kepada Umatnya. Adapun akhlak anak terhadap orang tua adalah
sebagai berikut : Sayangilah, cintailah, hormatilah, patuhlah
kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya. Ketahuilah bahwa
kita hidup bersama orang tua merupakan nikmat yang luar biasa, kalau
orang tua kita meninggal alangkah sedihnya hati kita karena tidak ada
yang dipandang lagi.
Allah SWT telah memerintahkan supaya Kita jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah Kita berbuat baik pada Ibu
Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 32:

‫فال تقل هلما أف وال تنهرمها وقل هلما قوال كرمي ا‬


“Maka janganlah Kamu mengatakan ah kepada orang tua dan
janganlah membentaknya dan ucapkanlah kepada keduanya
dengan perkataan yang baik”.

Kita juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk merendahkanlah


diri terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(QS Al-
Isra : 32).4

4
Kurniawan, “Makalah Akhlak Kepada Orang Tua”
(http://kurniawaalex.blogspot.com/2014/10/makalah-akhlak-kepada-orang-tua.html ,diakses
pada 11 November 2021, 08:30)

4
3) Adab Seorang Anak Kepada Orang Tua

Sebagai seorang anak, berbakti kepada orang tua sudah menjadi


hal yang wajib. Hal ini juga sudah diperintahkan dalam Al-Qur‟an dan
Hadits. Salah satu bentuk berbakti kepada orang tua adalah dengan
memperhatikan etika dan adab antara anak kepada orang tuanya.
Mengenai adab seorang anak kepada orang tuanya juga pernah
dibahas oleh Imam Al-Ghazali dalam risalah yang berjudul Al-Adab
fid Diin yang terdapat dalam buku Majmu‟ah Rasail. Dalam tulisan
tersebut disebutkan beberapa adab seorang anak kepada orang tua
yang perlu diperhatikan, yaitu:

3.1 Mendengarkan kata-kata orang tua


Seorang anak perlu mendengar dengan baik saat orang tua
berbicara. Khususnya jika pembicaraan tersebut adalah
pembicaraan serius atau nasihat. Jika seorang anak berencana
untuk memotong omongan orang tua, akan lebih baik jika anak
meminta izin terlebih dahulu.

3.2 Berdiri ketika orang tua berdiri


Selain sebagai bentuk sopan santun, hal ini juga
menunjukkan kesigapan anak untuk membantu. Jika sewaktu-
waktu orang tua membutuhkan bantuan, maka anak bisa segera
memberi bantuan. Sebaliknya, jika orang tua sudah duduk, maka
sebaiknya anak juga ikut duduk, kecuali jika tidak lagi ada kursi
yang tersedia.

3.3 Mematuhi perintah orang tua


Selama orang tua memberikan perintah yang tidak
bertentangan dengan aturan Allah, maka wajib untuk
mengikutinya. Selain itu, jika perintah orang tua melebihi
kemampuan anak, maka seorang anak perlu berusaha
semampunya atau menolak dengan cara yang baik jika memang
benar-benar terpaksa harus menolak.

3.4 Memenuhi panggilan orang tua


Begitu anak mendengar orang tua memanggilnya, maka ia
harus segera datang. Bahkan jika ia sedang melaksanakan shalat
sunnah, tidak menjadi kesalahan jika membatalkan shalat
tersebut untuk memenuhi panggilan orang tua.

5
3.5 Merendah dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan
Kerendahan hati kepada orang tua tetap harus dijaga
meskipun sang anak sudah lebih alim dan pintar dari orang
tuanya. Selain itu, rasa hormat ini tetap harus ada meskipun
dahulu orang tua tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan anak.
Dan seorang anak juga harus memahami keterbatasan dan
kemampuan orang tua, sehingga tidak menuntut sesuatu yang
dapat menyusahkan orang tuanya.

3.6 Tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada orang tua
Seorang anak harus memahami bahwa orang tua sudah
mengasuh dan membesarkannya tanpa lelah. Sehingga, seorang
anak wajib berbuat baik dan berusaha menyenangkan hati orang
tua dengan melakukan apa yang orang tua minta.

3.7 Tidak memandang dengan rasa curiga


Seorang anak juga harus selalu menjaga prasangka baik
kepada orang tua. Jika ada sesuatu yang ingin diketahui dari
orang tua, jangan bertanya dengan pertanyaan yang terkesan
curiga. Usahakan pertanyaan yang disampaikan tetap baik dan
tidak menyakiti hati.

Itulah adab-adab yang perlu dimiliki oleh anak terhadap orang


tuanya. Adab-adab ini perlu diketahui dan dipahami oleh seorang
anak. Selain itu, adab ini juga perlu diajarkan oleh orang tua kepada
anaknya. Sehingga, anak akan terbiasa dan memahami dengan baik
mengenai adab-adab tersebut hingga ia dewasa dan orang tua sudah
berusia lanjut.5

5
Paud IT Al Hasanah Bengkulu, “Adab Seorang Anak Kepada Orang Tua Menurut Imam Al-
Ghazali” (https://paudit.alhasanah.sch.id/pengetahuan/adab-anak-orang-tua-imam-al-ghazali/
,diakses pada 11 November 2021, 08:50)

6
4) Keutamaan dan Pahala Berbakti Kepada Orang Tua

Di Antara Fadhilah (Keutamaan) Berbakti Kepada Kedua Orang


Tua:
Pertama. Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal
yang paling utama. Dengan dasar diantaranya yaitu hadits Nabi
Shallallahu „alaihi wa sallam yang disepakati oleh Bukhari dan
Muslim, dari sahabat Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas‟ud
radhiyallahu „anhu dia berkata :

َ َ‫صالَةُ َعلَى َوقْتِ َها ق‬ ُّ ‫اَّللُ َعلَْي ِو َو َسله َم أ‬


‫صلهى ه‬ ِ‫ول ه‬
‫ال‬ ‫ اَل ه‬: ‫ال‬ َ َ‫ض ُل؟ ق‬َ ْ‫َي الْ َع َم ِل أَف‬ َ ‫اَّلل‬ َ ‫ت َر ُس‬ُ ْ‫َسأَل‬
ِ‫اَّلل‬
‫اد ِِف َسبِ ِيل ه‬ ِ َ َ‫َي؟ ق‬ َ َ‫ بُِّر الْ َوالِ َديْ ِن ق‬: ‫ال‬
ُ ‫ اَ ْْل َه‬: ‫ال‬ ُّ ‫ ُثُه أ‬: ‫ت‬ ُ ‫ قُ ْل‬: ‫ال‬ َ َ‫َي؟ ق‬
ُّ ‫ت ُثُه أ‬
ُ ‫ قُ ْل‬:

“Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam


tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah ? Nabi
Shallallahu „alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada
waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal
waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad
di jalan Allah” (Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85,
Fathul Baari 2/9).

Dengan demikian jika ingin kebajikan harus didahulukan amal-


amal yang paling utama di antaranya adalah birrul walidain (berbakti
kepada kedua orang tua).

Kedua. Bahwa ridla Allah tergantung kepada keridlaan orang


tua. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam
Adabul Mufrad, Ibnu HIbban, Hakim dan Imam Tirmidzi dari sahabat
Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu „anhuma dikatakan bahwa
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

‫الوالِ ِد‬ ِ ِ ِّ ‫ط الر‬


َ ‫ب ِف ُس ْخط‬
ِ ِ ‫ب ِِف ِرضا‬
َ ُ ‫الوالد و ُس ْخ‬
َ َ ِّ ‫الر‬
َ ‫ضا‬َ ‫ِر‬
“Ridla Allah tergantung kepada keridlaan orang tua dan murka
Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua” [Hadits
Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-
Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)]

7
Ketiga. Bahwa berbakti kepada kedua orang tua dapat
menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu dengan cara
bertawasul dengan amal shahih tersebut. Dengan dasar hadits Nabi
Shallallahu „alaihi wa sallam dari Ibnu Umar, dia berkata :
“Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Pada
suatu hari tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka
berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika
mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh
dan menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata pada yang
lain, „Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan‟.
Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul
melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah
menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu diantara mereka
berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai kedua orang
tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai istri dan
anak-anak yang masih kecil. Aku mengembala kambing, ketika
pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan
kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku
harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari
nafkah sehingga pulang telah larut malam dan aku dapati kedua
orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu
sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu
aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur
pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta
susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan
memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini
kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu
sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun,
aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum
lalu kuberikan kepada anak-anaku. Ya Allah, seandainya
perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena Engkau ya
Allah, bukakanlah. “Maka batu yang menutupi pintu gua itupun
bergeser”. [Hadits Riwayat Bukhari (Fathul Baari 4/449 No.
2272), Muslim (2473) (100) Bab Qishshah Ashabil Ghaar Ats
Tsalatsah Wat-Tawasul bi Shalihil A‟mal].

8
Ini menunjukkan bahwa perbuatan berbakti kepada kedua orang
tua yang pernah kita lakukan, dapat digunakan untuk bertawassul
kepada Allah ketika kita mengalami kesulitan, Insya Allah kesulitan
tersebut akan hilang. Berbagai kesulitan yang dialami seseorang saat
ini diantaranya karena perbuatan durhaka kepada kedua orang tuanya.
Keempat. Dengan berbakti kepada kedua orang tua akan
diluaskan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dalam hadits
yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari sahabat Anas
Radhiyallahu „anhu bahwa Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda.

ُ‫َرِِحَو‬ ِ ‫ وي ْنسأَ لَو ِِف أَثَِرهِ فَ ْلي‬،‫ب أَ ْن ي بس َط لَو ِِف ِرْزقِ ِو‬
‫ص ْل‬ َ ُ َ ََ ُ َ ُْ ‫َح ه‬ َ ‫َم ْن أ‬

“Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan


umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi” [Hadits
Riwayat Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu Dawud 1693].
Dalam ayat-ayat Al-Qur‟an atau hadits-hadits Nabi Shallallahu
„alaihi wa sallam dianjurkan untuk menyambung tali silaturahmi.
Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan silaturahmi kepada kedua
orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak diantara saudara-saudara
kita yang sering ziarah kepada teman-temannya tetapi kepada orang
tuanya sendiri jarang bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil
dia selalu bersama ibu dan bapaknya. Tapi setelah dewasa, seakan-
akan dia tidak pernah berkumpul bahkan tidak kenal dengan kedua
orang tuanya. Sesulit apapun harus tetap diusahakan untuk
bersilaturahmi kepada kedua orang tua. Karena dengan dekat kepada
keduanya insya Allah akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umur.
Sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi bahwa dengan
silaturahmi akan diakhirkannya ajal dan umur seseorang. Walaupun
masih terdapat perbedaan dikalangan para ulama tentang masalah ini,
namun pendapat yang lebih kuat berdasarkan nash dan zhahir hadits
ini bahwa umurnya memang benar-benar akan dipanjangkan.

9
Kelima. Manfaat dari berbakti kepada kedua orang tua yaitu
akan dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Subhanahu wa Ta‟ala.
Di dalam hadits Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam disebutkan bahwa
anak yang durhaka tidak akan masuk surga. Maka kebalikan dari
hadits tersebut yaitu anak yang berbuat baik kepada kedua orang tua
akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta‟ala ke jannah (surga).
Dosa-dosa yang Allah Subhanahu wa Ta‟ala segerakan adzabnya di
dunia diantaranya adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada kedua
orang tua. Dengan demikian jika seorang anak berbuat baik kepada
kedua orang tuanya, Allah Subahanahu wa Ta‟ala akan
menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah. 6

B. Adab dan Akhlak Terhadap Guru

Guru merupakan „orang tua kedua‟ kita, merekalah yang berjasa


dalam mendidik kita setelah orang tua, Ilmu yang kita peroleh saat ini tidak
lepas dari peranan seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan
buruk karena ilmu. Islam meletakkan ilmu di atas yang lainnya, dan Islam
juga meninggikan derajat orang yang berilmu dibanding yang lain.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya “Umamah Al-Bahili
berkata bahwasannya Rasulullah saw. bersabda : “Kelebihan orang alim
(ulama) atas ahli ibadah seperti kelebihanku atas orang yang paling rendah
di antara kamu. Kemudian Baginda besabda lagi : Sesungguhnya para
malaikat dan penduduk langit dan bumi hingga semut dalam lubangnya
serta ikan bersalawat (berdoa) untuk orang-orang yang mengejar kebaikan
kepada manusia” (HR. Imam Tirmidzi).
Selain itu biasanya Orang tidak memiliki banyak waktu untuk
mengajarkan berbagai macam ilmu kepada anaknya, maka dari itu peran
guru adalah mengajarkan berbagai macam ilmu. Setelah hormat dan ta‟at
kepada orang tua, setiap muslim wajib hormat dan menghargai gurunya,
karena gurunya merupakan orang yang perannya sangat penting dalam
mendidik kita. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang siswa menghargai
dan menghormati gurunya.

6
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, “Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua dan Pahalanya”
(https://almanhaj.or.id/404-keutamaan-berbakti-kepada-kedua-orang-tua-dan-pahalanya.html
,diakses pada 11 November 2021, 09:20)

10
Orang yang berilmu tidaklah pandai begitu saja tanpa proses belajar.
Proses belajar bisa dilakukan secara formal maupun non-formal. Proses
belajar biasanya membutuhkan pembina yang biasa disebut guru, yang
mempunyai andil besar dalam proses belajar. Guru akan membukakkan
pintu-pintu ilmu lain baginya, yang menunjukkan bila kita salah, agar tidak
tergelincir pada kekeliruan. Hendaknya orang yang sedang belajar dan
berilmu itu bersikap baik terhadap guru.7

1. Adab yang Baik Terhadap Guru

Inilah adab-adab terhadap guru yang perlu kita terapkan ketika


menuntut ilmu:
1.1. Mendoakan kebaikan untuk guru
Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula. Salah satu hal yang
dapat kita lakukan untuk membalas kebaikan guru adalah
dengan mendoakannya. Jika bukan karena ilmu yang
disampaikan oleh guru, mungkin kita masih dalam keadaan
bodoh dan tidak tahu banyak hal. Rasulullah bersabda: “Apabila
ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan
yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka
doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi
untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR Bukhari)

1.2. Tidak menggaduh di hadapan guru


Bagaimana rasanya ketika kita sedang berdiri menyampaikan
sesuatu namun orang yang kita ajak berbicara malah mengobrol
sendiri? Tidak enak bukan? Pun begitu dengan guru. Ketika
mereka sedang menyampaikan sesuatu, maka dengarkanlah
dengan seksama. “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid,
maka keluarlah Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam
kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas
kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang
berbicara” (HR. Bukhari).

7
Zahra Na, “Materi PAI/MTS Adab Terhadap Orang Tua dan Guru”
(https://zahranaa.blogspot.com/2017/08/materi-pai-mtssmp-adab-terhadap-orang.html
,diakses pada 15 November 2021, 22:00)

11
1.3. Menghormati hak guru
Guru juga memiliki hak-hak dalam mengajar, maka hargailah
hak guru tersebut. “Bukanlah termasuk golongan kami, orang
yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang
muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar
2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh
al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117)

1.4. Merendahkan diri di hadapan guru


Rendah dirilah di hadapan guru, sebab orang yang sombong
biasanya akan sulit menerima apa yang disampaikan oleh orang
lain. Ibnu Jama‟ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang
murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru
adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.”
(Tadzkirah Sami‟ hal. 88)

1.5. Duduk, bertanya, dan mendengarkan dengan baik


Di dalam majlis ilmu, lakukan segala sesuatunya dengan baik.
Misalkan ingin bertanya, maka memohonlah ijin dengan sopan
dan tidak menyelanya ketika berbicara. Syaikh Bakr Abu Zaid
Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan,
“Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama
syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan
mendengarkannya.”

1.6. Bersabar terhadap kesalahan guru


Guru juga memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang
dengan lemah lembut, juga ada guru yang memiliki cara
mengajar yang keras. Ketika sudah berniat untuk menuntut ilmu,
maka sudah seharusnya kita bersabar dalam berjuang di
dalamnya, termasuk bersabar terhadap guru kita. Jangan malah
marah atau malas karena tidak ingin bertemu dengan guru yang
tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Al Imam As Syafi
Rahimahullah mengatakan, “Bersabarlah terhadap kerasnya
sikap seorang guru Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu
karena memusuhinya”. 8

8
Dafri Harweli, “Adab Terhadap Guru” (http://ppmal-
kautsarmuhammadiyah.ponpes.id/read/10/adab-terhadap-guru ,diakses pada 15 November
2021, 22:20)

12
2. Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Guru
Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya menghormati
guru. Dengan menghormati guru, kita akan mendapatkan berbagai
keuntungan, antara lain sebagai berikut:
2.1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan
kita.
2.2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya.
2.3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi
orang lain.
2.4. Akan selalu didoakan oleh guru.
2.5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi
nikmat yang lebih dari Allah Swt.
2.6. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan
kelebihan itu merupakan anugerah Allah Swt. akan
memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang yang
dikehendaki-Nya. 9

9
Bacaanmadani, “Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Orangtua dan Guru”
(https://www.bacaanmadani.com/2020/11/hikmah-dan-manfaat-hormat-dan-patuh.html
,diakses pada 16 November 2021, 16:30)

13
C. Dosa Bagi yang Durhaka Kepada Orang Tua dan Guru

Ayah dan Ibu adalah dua manusia yang allah ciptakan untuk
melindungi dan menyayangi kita dan kewajiban kita sebagai anak adalah
menghormati dan membahagiakan beliau-beliau tak bisa di ungkapkan
dengan apapun jasa yang telah mereka lakukan untuk kita, terutama ibu
yang melahirkan kita kedunia ini dan bahkan rela mempertaruhkan
nyawanya demi kita.
Begitu pula dengan ayah beliau banting tulang setiap hari untuk demi
bisa memberi makan anak dan istrinya dan tak memperdulikan kesehatan-
nya sendiri. Dan sebagai seorang anak kita wajib membalas apa yang telah
kedua orang tua lakukan demi kita meskipun tak seberapa karena
sesungguhnya jasa kedua orang tua tidak bisa terbalas dengan apapun.
Allah akan menunjukan azabnya di dunia tidak menundanya sampai
hari akhirat. Azab di dunia bagi seorang anak yang durhaka kepada orang
tuanya berupa hidup dalam kesengsaraan, tidak bahagia, sulit saat sekaratul
maut dan di akhirat sungguh akan mendapatkan azab yang sangat
pedih. berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi akibat durhaka kepada
kedua orang tuanya:
1) Haram masuk ke surga Allah.
2) Di murkai oleh Allah SWT.
3) Tidak di anggap masuk golongan umat nabi Muhammad Saw.
4) Mendapat gelar "kafir" Naudzubillah.
5) Allah akan memberikan azab di dunia.
6) Dosanya tidak akan di ampuni Allah Swt.
7) Membatalkan semua amal ibadahnya.
8) Di haramkan mencium bau surga Allah Swt.
9) Terputus rezekinya.
10) Termasuk kedalam orang mendapat kerugian besar.10

10
Afi Magfiroh, “Akibat Durhaka Kepada Kedua Orang Tua”
(https://www.kompasiana.com/magfiroh/5a16e0149f91ce1f0a6f7582/akibat-durhaka-kepada-
kedua-orangtua ,diakses pada 16 November 2021, 16:50)

14
Salah satu hal penting diperhatikan seorang murid adalah adab kepada
guru. Adab menjadi salah satu kunci mendapatkan ilmu yang bermanfaat
dan barokah.
Sebaliknya, tidak punya adab, apalagi sampai durhaka kepada guru,
akan menjadi penghalang barokah dan manfaatnya ilmu. Karena pentingnya
adab tersebut, para ulama telah banyak mewanti-wati agar jangan sampai
durhaka kepada guru.
Berikut ini adalah pesan penting Habib Alwi Al-Maliki dan Imam
Nawawi bagi murid agar tidak sampai durhaka kepada gurunya.
Berkata Syeikh al-Habib Muhammad bin 'Alwi al-Maliki:

‫أغضب من الطالب الذي ال حيرتم أستاذه ولو كان األستاذ صاحبو‬

"Aku marah terhadap murid yg tidak menghormati gurunya, meskipun


sang guru adalah temannya."

Al-Habib 'Abdullah bin 'Alwi al-Haddad berkata :

‫واضر شيئ على املريد تغري قلب الشيخ عليو‬

"Paling berbahayanya bagi seorang murid (orang yg ingin sampai


kepada keridhaan Allah, baik kalangan santri atau bukan) adalah
berubahnya hati dari seorang guru kepadanya”

‫ولو اجتمع على إصالحو بعد ذلك مشايخ املشرق واملغرب مل يستطيعوه إال‬
‫أن يرضى عنو شيخو‬

“Jikalau semua guru dari timur dan barat berkumpul untuk


memperbaiki keadaan si murid, maka mereka tidak akan mampu kecuali
gurunya telah ridha kembali kepadanya."
Perkataan-perkataan di atas sebagai nasihat bagi kita sebagai murid,
namun jika kita sebagai guru, maka janganlah kita mengharap untuk di
hormati. 11

11
Duta Islam, “Durhaka Kepada Guru, Begini Kata Habib Alwi dan Imam Namawi”
(https://www.dutaislam.com/2018/03/durhaka-kepada-guru-begini-kata-habib-alwi-dan-imam-
nawawi.html ,diakses pada 16 November 2021, 17: 50)

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Akhlak kepada orang tua adalah sikap atau perbuatan yang seharusnya
dilakukan oleh seseorang terhadap orangtuanya. Dengan demikian dalam
Islam, di samping berkewajiban berakhlak yang baik kepada Allah dan
kepada diri sendiri, manusia juga memiliki kewajiban berakhlak baik
kepada orangtua. Para Ulama‟ Islam sepakat bahwa hukum berbuat baik
atau berbakti pada kedua orang tua hukumnya adalah wajib, hanya saja
mereka berselisih tentang ibarat-ibarat
Guru merupakan „orang tua kedua‟ kita, merekalah yang berjasa
dalam mendidik kita setelah orang tua, Ilmu yang kita peroleh saat ini tidak
lepas dari peranan seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan
buruk karena ilmu. Orang yang berilmu tidaklah pandai begitu saja tanpa
proses belajar. Proses belajar bisa dilakukan secara formal maupun non-
formal. Proses belajar biasanya membutuhkan pembina yang biasa disebut
guru, yang mempunyai andil besar dalam proses belajar. Guru akan
membukakkan pintu-pintu ilmu lain baginya, yang menunjukkan bila kita
salah, agar tidak tergelincir pada kekeliruan. Hendaknya orang yang sedang
belajar dan berilmu itu bersikap baik terhadap guru

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini apabila terdapat beberapa kesalahan


dalam cara penulisan baik penempatan kalimat maupun pembahasan,
penulis meminta maaf dan sekiranya pembaca dapat memperbaiki kesalahan
dalam pembuatan makalah. Dan kami berharap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/396019658/Makalah-Adab-Terhadap-
Orang-Tua
https://sman1gumer.sch.id/2020/05/14/materi-5-akhlak-terhadap-orang-tua/
https://www.portal-ilmu.com/2019/10/belajar-tentang-adab-terhadap-orang-
tua_23.html
http://kurniawaalex.blogspot.com/2014/10/makalah-akhlak-kepada-orang-
tua.html
https://paudit.alhasanah.sch.id/pengetahuan/adab-anak-orang-tua-imam-al-
ghazali/
https://almanhaj.or.id/404-keutamaan-berbakti-kepada-kedua-orang-tua-
dan-pahalanya.html
https://zahranaa.blogspot.com/2017/08/materi-pai-mtssmp-adab-terhadap-
orang.html
http://ppmal-kautsarmuhammadiyah.ponpes.id/read/10/adab-terhadap-guru
https://www.bacaanmadani.com/2020/11/hikmah-dan-manfaat-hormat-dan-
patuh.html
https://www.kompasiana.com/magfiroh/5a16e0149f91ce1f0a6f7582/akibat-
durhaka-kepada-kedua-orangtua
https://www.dutaislam.com/2018/03/durhaka-kepada-guru-begini-kata-
habib-alwi-dan-imam-nawawi.html

17

Anda mungkin juga menyukai