DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Kesimpulan ....................................................................................................................7
B. Saran ..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keimanan adalah komitmen tertinggi dalam hirarki epistemologi karena keimanan adalah
bentuk kepercayaan yang jauh melampaui empiris dan rasional yang terbatas pada indra manusia.
Padahal hakikatnya yang tak terlihat itu jauh lebih luas dan nyata keberadaannya sedangkan sejatinya
yang terlihat oleh indra itu semu karena indra itu sendiri akan lapuk dimakan waktu. Maka hanya
orang-orang yang mendapat petunjuk dari Al-Haqq yang akan beriman. Karena keimanan adalah
epistemologi yang intuitif dan berdasar pada wahyu yang tertanam pada hati. Alur kedatangannya dari
atas kebawah, sedangkan empiris dan rasional dari bawah keatas sehingga pada akhirnya kebenaran itu
akan berlabuh pada sang pencipta kebenaran itu sendiri. Belum lagi masalah tentang orang beriman dan
tidak beriman, ternyata diriwayatkan dalam hadist iman itu terdapat banyak cabangnya.
Bahkan dalam banyak sabda Rasulullah SAW mengatakan “tidak akan beriman seseorang
apabila …..”, “….adalah bagian dari iman”, “ Iman adalah ….”. ini artinya iman ini akan terwujud
melalui amal perbuatan kita, sehingga tidak cukup jika iman hanya diyakini dengan hatibdan diucapkan
dengan lisan, tetapi juga harus diamalkan dengan perbuatan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah :
a. Apa Pengertian Syu’abul Iman ?
b. Apa Saja Macam-Macam Syu’abul Iman ?
c. Apa Hikmah dari Syu’abul Iman ?
C. TUJUAN MASALAH
Adapun Tujuan Masalah dalam makalah ini adalah :
a. Mengetahui Pengertian dari Syu’abul Iman !
b. Mengetahui Macam-Macam Syu’abul Iman !
c. Mengetahui Hikmah dari Syu’abul Iman !
BAB II
TEORI KAJIAN
Syu’ Abul Iman adalah sebuah istilah dalam Islam yang merujuk pada pengucapan kalimat
“Ashhadu anna Laa ilaaha illa Allah wa ashhadu anna Muhammadan Rasulullah”. Kalimat ini dikenal
sebagai syahadat, dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk mengucapkannya sebagai tanda
keimanan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
2. Al-Hadits
Amalan-amalan yang merupakan cabang dari iman sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad
Saw. yang diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Hurairah RA yang artinya : “Dari Abu Hurairah
ra.berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Iman itu 77 (tujuh puluh tujuh) lebih cabangnya, yang paling
utama adalah mengucapkan laa ilaha illallah, dan yang paling kurang adalah menyingkirkan apa yang
akan menghalangi orang di jalan, dan malu itu salah satu dari cabang ima”. (HR. Muslim)
Sabda Rasulullah Saw yang lain terkait dengan cabang-cabang iman yang artinya adalah
sebagai berikut : “Dari Anas r.a., dari Nabi Saw. beliau bersabda, tiga hal yang barang siapa ia
memilikinya, maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah Swt. dan Rasul-Nya
lebih dicintai dari selainnya, mencintai (sesuatu) semata-mata karena Allah Swt. dan benci kepada
kekufuran, sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka”. (HR. Bukhari Muslim).
2. Lisan / Ucapan
Cabang Iman yang Berkaitan dengan Lisan antara lain :
Membaca kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik)
Membaca kitab suci Al-Qur`an
Belajar dan menuntut ilmu
Mengajarkan ilmu kepada orang lain
Berdoa Dzikir kepada Allah Swt. termasuk istighfar
Menghindari bacaan yang sia-sia
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam perkembangan saat ini dengan media sosial seperti facebook, instagram,twitter, internet,
film dan sebagainya membuat para orang tua maupun pendidikkhawatir akan merusak akhlak generasi
muda. Dengan adanya hal tersebut sumberdaya manusia dipertanyakan terutama dalam hal keimanan
dan akhlak yang menjadiujung tombak kemajuan suatu Negara. Belum ada tanggung jawab yang
dimiliki siswa dalam memutuskanperbuatannya. Siswa dalam dunia pendidikan untuk mendapatkan
suatupembelajaran yang di dalamnya terjadi proses belajar mengajar. Namun, apabila siswa belum
melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti bolos sekolah, mencontek saat ujian, datang terlambat
ke sekolah dan sebagainya, hal ini menandakan kurangnya sikap tanggung jawab yang dimiliki siswa
tersebut. Oleh sebab itu “Peran Syu'abul Iman Dalam Menata Kehidupan” menjadi salah satu faktor
dalam merubah hal-hal yang negatif ke arah yang positif terutama dalampembiasaan sikap yang baik.
Membiasakan sikap disiplin dan tanggung jawab bertujuan untuk melatih agarsiswa terbiasa bersikap
disiplin dan tanggung jawab serta membentuk orangorangyang baik, keras kemauan, perubahan pola
pikir, memiliki karakter, unggul, danteladan yang mampu memberikan contoh dan manfaat yang baik
kepada lingkungan. Dengan pendidikan akhlak siswa akan dapat membudayakan sikap disiplin
dantanggung jawab sehingga menjadi bagian dari jiwa pada tubuh mereka. Denganmengedepakan
akhlak mulia siswa mampu bekerja dengan ikhlas serta dapat menjadi manusia yang madani yang taat
terhadap hukum.
B. SARAN
Manusia diciptakan lemah. Sehingga tidak menutup kemungkinan dalam makalah ini terdapat
banyak kesalahan. Baik dari segi penulisan, EYD, maupun isinya. Sehingga diharapkan kepada
pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran agar dapat menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Keutamaan Beriman Dan Beramal Shaleh - Bacaan Madani |
Bacaan Islami dan Bacaan Masyarakat Madani
Definisi, Dalil dan Macam-macam Syu'abul Iman (tirto.id) Hikmah dan Manfaat Syu’abul Iman
dan Pengaruhnya Pada Kehidupan Manusia (markombur.com)