Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Gejala Alam

Oleh
Sigit Sanjaya

SMK N 1 KOTO BARU


KABUPATEN DHARMASRAYA
2014 / 2015

KATA PENGANTAR
Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami membuat
makalah ini dalam rangka membahas mengenai berbagai gejala alam yang pernah
terjadi di Indonesia maupun di Negara Lain.
Kami juga berterima kasih kepada orang-orang hebat yang telah menulis data
ataupun artikel, di mana tulisan Anda sekalian kami jadikan referensi bagi karya
makalah kami ini. Makalah ini kami buat secara sistematis agar pembaca dapat
mengetahui sekilas tentang gejala alam.
Kami berharap agar pembaca dapat memperoleh informasi yang berguna bagi
kehidupan bermasyarakat. Kami sangat berharap agar pembaca memperoleh banyak
manfaat dari makalah ini. Kritik dan saran yang membangun akan kami terima
dengan senang hati.

Penyusun

DAFTAR ISI
2

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 Pengertian Pers.............................................................................................3
2.2 Fungsi Pers...................................................................................................4
2.3 Peranan Pers.................................................................................................5
2.4 Sistem Pers di Berbagai Negara...................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya
kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal
tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang
mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu
berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan
kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya
bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua
bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima
oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit
demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
1.2 Rumusan Masalah
1. Masalah masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
2. Apa devinis bencana alam itu ?
3. Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
4. Apa saja macam macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara
mengatasinya ?
5. Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan devinisi bencana alam.
2. Menjelaskan klasifikasi benacana alam.

3. Menjelaskan macam macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara
mengatasinya.
4. Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Devinisi Bencana Alam


Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu
peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas
manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen
keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan
struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh
gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan
biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda
manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan
benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau
menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan
dengan pernyataan: bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan
ketidakberdayaan. Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan
menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya
gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah
alam juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau
malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang
mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard)
serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan
memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
5

ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana


merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.
Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah
penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang
cukup.
2.2 Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam
bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah
gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana

alam

klimatologis

merupakan

bencana

alam

yang

disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis
adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan
kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun
pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya
dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan
sebagainya).
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di
luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda
langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam
yang dahsyat bagi penduduk bumi.

2.3 Macam-Macam Bencana Alam Di Sekitar Kita


1. Gempa Bumi

a. Pengertian
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan
energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya
lapisan batuan pada kerak bumi. Energi yang dihasilkan dipancarkan
kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat
dirasakan sampai ke permukaan bumi.Semakin besar energi yang dilepas
semakin kuat gempa yang terjadi. Kejadian bencana alam tidak dapat
dicegah dan ditentukan kapan dan dimana lokasinya, akan tetapi
pencegahan jatuhnya korban akibat bencana ini dapat dilakukan bila
terdapat cukup pengetahuan mengenai sifat-sifat bencana tersebut.
b. PeyebabTerjadinya Gempa
Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah,
yang terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan.
Getaran pada bumi terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara
tiba-tiba (sudden slip) pada kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba
terjadi karena adanya sumber gaya (force) sebagai penyebabnya, baik
bersumber dari alam maupun dari bantuan manusia (artificial
earthquakes).

Selain disebabkan oleh sudden slip, getaran pada bumi juga bisa
disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa getaran
kecil-kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut misalnya yang
disebabkan oleh lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan angin pada pohon
dan lain-lain. Getaran seperti ini dikelompokan sebagai mikroseismisitas
(getaran sangat kecil).
Dimana tempat biasa terjadinya gempa bumi alamiah yang cukup
besar, berdasarkan hasil penelitian, para peneliti kebumian menyimpulkan
bahwa hampir 95 persen lebih gempa bumi terjadi di daerah batas
pertemuan antar lempeng yang menyusun kerak bumi dan di daerah sesar
atau fault.
Para peneliti kebumian berkesimpulan bahwa penyebab utama
terjadinya gempa bumi berawal dari adanya gaya pergerakan di dalam
interior bumi (gaya konveksi mantel) yang menekan kerak bumi (outer
layer) yang bersifat rapuh, sehingga ketika kerak bumi tidak lagi kuat
dalam merespon gaya gerak dari dalam bumi tersebut maka akan
membuat sesar dan menghasilkan gempa bumi. Akibat gaya gerak dari
dalam bumi ini maka kerak bumi telah terbagi-bagi menjadi beberapa
fragmen yang di sebut lempeng (Plate). Gaya gerak penyebab gempa
bumi ini selanjutnya disebut gaya sumber tektonik (tectonic source).
c. Proses Terjadinya Gempa
Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula
gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba2
sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi. Klasifikasi
gempa bumi secara umum berdasarkan sumber kejadian gempa
(R.Hoernes,

1878).

Setiap

bencana

alam

selalu

mengakibatkan

penderitaan bagi masyarakat, korban jiwa dan harta benda kerap melanda
masyarakat yang berada di sekitar lokasi bencana.
d. Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Gempa
Gelombang tsunami
Kerusakan bangunan
Mengubah topografi atau bentuk muka bumi
Menyebabkan keretakan permukaan bumi
8

Menyebabkan perubahan tata air tanah


Mengakibatkan trauma psikis atau mental

e. Upaya Penanggulangan
Gempa bumi merupakan gejala alam yang membawa kerusakan dan
kehancuran bagi lingkungan dan makhluk hidup, sehingga gejala alam
tersebut menjadi suatu bencana. Diperkirakan gempa terjadi di dunia 400
500 kali dalam setahun dan di Indonesia sekitar 40 50 kali dalam
setahun.
Oleh karena membawa dampak merugikan bagi kehidupan khususnya
kehidupan manusia maka diperlukan upaya-upaya antisipasi baik sebelum
terjadi gempa, saat terjadi gempa, dan setelah terjadi gempa. Upaya
tersebut diperlukan mengingat letak Indonesia yang berada pada zona
utama gempa bumi.
a. Upaya penanggulangan sebelum terjadi gempa:
Mengetahui pintu-pintu keluar masuk untuk keadaan darurat.
Barang/benda yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh

dan stabil terhadap guncangan.


Pipa saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak bocor dan
tertutup baik saat tidak digunakan untuk mencegah bencana

pengiring gempa seperti kebakaran dan gangguan sanitasi.


Kabel-kabel listrik ditata rapi untuk menghindari hubungan
singkat akibat guncangan dan dipastikan sekering berfungsi
dengan baik.

b. Upaya penanggulangan saat terjadi gempa:


Jika berada di dalam bangunan: usahakan tetap tenang dan tidak
panic, gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar dan jangan
menggunakan lift atau elevator, jangan berlindung di bawah
jembatan, jalan laying, ataupun benda-benda yang menggantung
tapi berlindunglah di bawah meja yang kokoh, dan jangan dulu
masuk bangunan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan

selang beberapa lama.


Jika berada di luar bangunan: carilah tanah lapang, jangan
berlindung di bawah pohon atau di tempat dekat tiang/gardu
listrik, dan jika getaran gempa kuat, ambillah posisi duduk
daripada berdiri.

Jika sedang mengemudikan kendaraan; hentikan perjalanan dan


segera menepi, jangan memberhentikan kendaraan di atas
jembatan, jalan laying, atau persimpangan jalan, dan jangan
segera melanjutkan perjalanan sebelum dipastikan tidak terjadi
gempa susulan selang beberapa lama.

c. Upaya penanggulangan setelah terjadi gempa:


Periksa diri Anda dan orang di sekeliling Anda apakah baik-baik

saja atau mengalami luka-lukaa.


Jika terdapat korban yang mengalami luka-luka, gunakan kotak
P3K sebagai pertolongan pertama dan segera bawa ke

Puskesmas/rumah sakit terdekat.


Nyalakan radio atau televise untuk mengetahui informasi dari

instansi pemerintah.
Jika getaran gempa cukup kuat, dirikanlah untuk sementara tendatenda darurat di halaman atau tanah lapang untuk menghindari

gempa susulan.
Periksa keadaan rumah dan sekeliling rumah Anda, jika terdapat
puing-puing segera dibersihkan.

2. Tsunami

a. Pengertian
Tsunami (bahasa Jepang: ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang,
secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") Tsunami adalah
perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut
secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa
disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan

10

gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman
meteor di laut.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang
dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi
ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat
merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan
kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya
sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal
yang sedang berada di tengah laut.Ketika mendekati pantai, kecepatan
gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun
ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter.
Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer
dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami
bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh
aliran gelombang tsunami.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama
yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad
ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim.
Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.
Geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami
sebagai "gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis,

seperti

badai

tropis,

dapat

menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami


yang ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal.
Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami,
meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi
daratan.
Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada
Mei 2008.Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific
Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika
terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling
Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning
System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.Bukti-bukti historis
menunjukkan

bahwa

megatsunami

mungkin

saja

terjadi,

yang

menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam

11

Perbedaan gelombang badai dengan tsunami

Gelombang badai menerjang pantai dalam bentuk arus melingkar dan

tidak membanjiri daerah yang lebih tinggi.


Tsunami menerjang pantai dalam bentuk arus lurus, bagai tembok air,

dengan kecepatan tinggi dan masuk jauh ke daratan.


Dengan bentuk gelombang demikian, maka tsunami sulit dihadang,
terutama dengan ketinggiannya yang mencapai belasan meter dan
kecepatan ratusan kilometer per jam.

b. Penyebab Terjadinya Tsunami


Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,
longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut
naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan
keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di
mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan
kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan
menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah
pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya
beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi
gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan
masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh
dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter
bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar.
Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng
samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api
juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan
12

tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.


Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan
air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan
benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau
longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya
mencapai ratusan meter.
c. Proses Terjadinya Tsunami
Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu

hentakan kuat.
Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800

Km/jam
Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.
Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di
belakang pantai.

d. Dampak yang ditimbulkan oleh Tsunami


Merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan
mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan,

pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.


Banyak tenaga kerja ahli yang menjadi korban sehingga sulit untuk

mencari lagi tenaga ahli yang sesuai dalam bidang pekerjaanya


Pemerintah akan kewalahan dalam pelaksaan pembangunan pasca

bencana karna faktor dana yang besar..


Menambah tingkat kemiskinan apabila ada masyarakat korban
bencanayang kehilangan segalanya

e. Upaya Penaggulangan Tsunami


Evakuasi bencana tsunami dilakukan secara intensif.
Pengelolaan pengungsi dilakukan secara maksimal dan kontinu.
Tanpa lelah dan putus asa terus dilakukan pencarian terhadap orang

hilang, dan pencarian jenazah.


Membuka jalur atau lintasan yang belum tersentuh logistik. Hal ini

terjadi di Mentawai yang sulit dijangkau tim penanganan bencana.


Memulihkan secepatnya jaringan komunikasi antar daerah supaya

proses evakuasi bisa berjalan lancar.


Segera lakukan pembersihan kota atau daerah yang terkena bencana.
Alokasikan dana besar pemerintah untuk penanggulangan bencana.
13

Libatkan

berbagai

elemen

masyarakat

yang

bersedia

untuk

penanganan bencana tsunami.


3. Gerhana Matahari
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan
adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat
dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi.
Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
a. Pengertian Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi &
Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu
melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak
rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan
Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

b. Jenis Gerhana Matahari


Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari
ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama
besar

atau

bahkan

Ukuran bulatan Matahari

lebih

besar

dari

& bulatan Bulan

bulatan
sendiri

Matahari.

berubah-ubah

tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.


Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana)
hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini,
selalu

ada

bagian

dari bulatan Matahari

yang

tidak

tertutup oleh piringan Bulan.


Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi
saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil dari bulatan Matahari. Sehingga
ketika bulatan Bulan

berada

tidak seluruh bulatan Matahari


Bagian bulatan Matahari

yang

di
akan

depan bulatan Matahari,

tertutup

oleh bulatan Bulan.

tidak tertutup oleh bulatan Bulan,

berada di sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang


bercahaya.
14

Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik
tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana
total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin.
Gerhana hibrida relatif jarang.
Gambar Gerhana Matahari

4. Gerhana Bulan
a. Pengertian Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan
tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara
matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
b. Jenis Gerhana Bulan
Gerhana bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada

daerah umbra.
Gerhana bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian
bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian
permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga

masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.


Gerhana bulan penumbra - Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan
berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat
dengan warna yang suram.
Gambar Gerhana Bulan

15

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu
peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas
manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen
keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan
struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Sedangkan macam- macam bencana alam yang ada di sekitar kita seperti
Gempa bumi, Tsunami, Gerhana Matahari, Gerhana Matahari dan masih banyak
lagi.
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri,
mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa
tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan
kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya
16

bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua
bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah
tersebut.
3.2 Saran
Karena umumnya bahaya bencana dapat terjadi di mana saja dengan sedikit
atau tanpa peringatan, maka sangat penting bersiaga terhadap bahaya bencana
untuk mengurangi risiko dampaknya. Melalui pendidikan masyarakat, dapat
dilakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko bencana. Selain itu, agar
masyarakat mengetahui langkah-langkah penanggulangan bencana sehingga
dapat mengurangi ancaman, mengurangi dampak, menyiapkan diri secara
tepat bila terjadi ancaman, menyelamatkan diri, memulihkan diri, dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi agar menjadi masyarakat yang aman,
mandiri dan berdaya tahan terhadap bencana.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
http://piba.tdmrc.org/content/proses-terjadinya-bencana-alam.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://carakata.blogspot.com/2012/04/penyebab-gempa-bumi-secara-umum.html

17

Anda mungkin juga menyukai