PERBUATAN KEJI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah : Stratergi Pembelajaran Qur’an
Hadits
Dosen Pengampu : Muhammad Aqsho, S,Pd.I.,MA
DI SUSUN OLEH :
SEMESTER 4/PAI SORE
Kelompok 3
1. Denny Rachman ( 20411019 )
2. Ayu Seri Astuti ( 20411015 )
3. Wafiq Azizah ( 20411025 )
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Pembelajaran 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pergaulan bebas?
2. Bagaimana penjelasan tentang QS. Al Isra ayat 32 tentang pergaulan bebas?
3. Bagaimana penjelasan tentang QS. An Nur ayat 2 tentang pergaulan bebas?
4. Bagaimana Perilaku Orang Yang menghindari Pergaulan Bebas dan
Perbuatan Keji?
5. Apa saja penyebab pergaulan bebas?
6. Apa saja dampak dari pergaulan bebas ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian pergaulan bebas.
2. Mengetahui penjelasan tentang QS. Al Isra ayat 32.
3. Mengetahui penjelasan tentang QS. An Nur ayat 2.
4. Mengetahui perilaku orang yang menghindari pergaulan bebas.
5. Mengetahui penyebab pergaulan bebas.
6. Mengetahui dampak dari pergaulan bebas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah pergaulan yang tidak ada batas dan dilarang agama
Islam. Pergaulan bebas juga diharamkan bagi seorng remaja karena dapat
merusak akal pikiran remaja dan mengganggu konsentrasi belajar. Selain
merusak akal pikiran pergaulan bebas juga dapat menjerumuskan remaja dalam
hal yang negatif, dan pergaulan bebas dapat merugikan dirinya sendiri terutama
perempuan. Oleh karena itu, hindarilah berduaan dengan seseorang yang bukan
mahram-Nya seperti sabda Rasulullah SAW sebagai berikut :
“ siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia
berduaan dengan seorang perempuan yang tidak disertai mahram-Nya karena
yang ketiganya ialah syaitan”.
3
a. Pengertian Zina
Secara bahasa, ziana berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan
persetubuhan antara perempuan dan laki-laki yang sudah mukallaf ( baligh)
tanpa akad nikah yang sah. Jadi, zina adalah melakukan hubungan biologis
layaknya suami istri diluar tali pernikahan yang sah menurut syari’at Islam.
b. Hukum Zina
Terkait hukum zina, semua ulama sepakat bahwa zina hukumnya “haram“,
bahkan zina dianggap sebagai puncak keharaman. Hal tersebut dadasarkan
pada firman Allah SWT. Dalam Q.S Al-Isra’/17: 32. Menurut pandangan
hukum Islam, perbuatan zina merupakan perbatan dosa besar yang
dikategorikan sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk.
c. Kategori Zina
Perbuatan zina dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Zina Muhksan
Yaitu pezina sudah baligh, berakal, merdeka, sudah pernah menikah.
Hukuman terhadap zina muhksan adalah dirajam ( dilempari dengan
batu sederhana sampai meninggal ).
2. Zina Ghairu Muhksan
Yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah. Hukumannya adalah
didera 100 kali dan diasingkan selama 1 tahun.
d. Hukuman Bagi Pezina
Dalam hukum Islam, zina dikategorikan perbuatan kriminal atau tindak
pidana. Sehigga orang yang melakukannya dikenakan sangsi atau hukuman
sesuai dangan syari’at Islam. Hukuman pelaku zina adalah sebagai berikut :
1. Dera atau Pukulan Sebanyak 100 kali bagi pezina ghairu mukhsan dan
ditambah dengan mengasingkan atau membuang pelakunya ke tempat
yamg jauh ari tempat mereka. Hal ini didasarkan pada firman Allah
SWT. Dalam Q.S An-Nur/24: 2 serta hadits Rasulullah SAW yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Musim dari Abu Hurairah dan Zaid Bin
Khalid.
4
2. Dirajam sampai mati bagi pezina muhksan. Hukuman rajam dilakukan
dengan cara pelaku dimasukkan kedalam tanah hingga dada atau leher.
Tempat untuk melakukan rajam adalah ditempat yang banyak dilalui
manusia atau tempat keramaian. Hal ini berdasarkan hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim,Abu Daud, Thirmizi, Dan An-
Nasa’i.
e. Hukuman bagi yang menuduh zina (qazaf)
Mengingat beratnya hukuman bagi pelaku zina, hokum islam telah
menentukan syarat-syarat yang berat bagi terlaksananya hubungan
tersebut, antara lain sebagai berikut :
1. Hukuman dapat dibatalkam bila masih terdapat keragan terhadap
peristiwa atau perbuatan zina itu. Hukuman tidak dapat dijalankan
setelah benar-benar diyakini tidak terjadi perzinaan.
2. Untuk meyakini perihal terjadinya zine tersebut haruslah ada 4 orang
saksi laki-laki yang adil. Dengan demikian kesaksian 4 orang wanita
tidak cukup untuk dijadikan bukti, sebagaimana empat orang kesaksian
laki-laki fasik.
3. Kesaksian 4 orang laki-laki yang adil ini pu n masih memerlukan
syarat, yaitu bahwa setiap mereka harus melihat persis proses zina itu.
4. Andai seorang dari emapat saksi itu menyatakan kesaksia yang lain dari
kesaksian tiga orang lainnya atau salah seorang diantaranya mencabut
kesaksiannya, terhadap mereka semuanya dijatuhkan hukuman
menuduh zina. Hukuman bagi penuduh zina terhadap perempuan baik-
baikadalah dengan didera sebanyak 80 kali deraan. Hal ini didasarkan
dalam firman Allah SWT dam Q.S An-Nur/24: 4
2) Seks Bebas
Setiap makhluk hidup melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar
dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah
sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan
(bagi manusia). Kegiatan seks (bagi manusia) hanya boleh dilakukan ketika
sudah ada ikatan yang sah antara laki-laki dan perempuan, ikatan itu disebut
5
dengan nikah. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan
suatu pelanggaran terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-
noram yang berlaku lainnya) dan merupak suatu perbuatan dosa yang besar dan
sangat berat hukumannnya. Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang
datang dari barat dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa
memfilternya terlebih dahulu. Tidak sepantasnya apabila seorang manusia
melakukan hubungan seks diluar nikah (seks bebas), karena hal itu lebih
cenderung kepada sifat-sifat kehewanan.
Kalau manusia melakukan kegiatan seks bebas, berarti derajat mereka tidak
lebih dari hewan yang berwajah manusia, karena manusia dianugerahi oleh
Tuhan akal dan pikiran untuk dapat memilih mana yang baik, mana yang buruk,
mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan. Revolusi seks
yang mencuat di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir tahun 1960-an sudah
mermabah masuk kenegeri kita tercinta ini melalui piranti teknologi informasi
dan saran-sarana hiburan lainnya semakin canggih. Sekarang, untuk
mendapatkan suatu video, gambar dan cerita-cerita tentang seks dan pornografi
lainnya sangat mudah, tinggal cari di internet dengan mengunjungi situs-situs
yang meyediakan layanan dewasa tersebut selain itu juga film-film dewasa
tersebut juga sudah dijual oleh para pedagang kaset dan video. Begtu mudahnya
akses untuk mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi sekarang ini
menyebabkan semakin meningkatnya angka perilaku seks bebas di dalam
masyarakat.
3) Ikhtilat (Pergaulan Bebas)
Ikhtilat secara bahasa berasal dari kata ikhtalatha-yakhtalithu-ikhtilathan,
maknanya bercampur dan berbaur. Maksudnya Ikhtilat merupakan suatu bentuk
pergaulan/hubungan secara bebas yang melibatkan lelaki dan perempuan di
tempat sunyi atau di tempat terbuka. Ini merupakan suatu ciri pergaulan
masyarakat jahiliyyah dan juga berasaskan kepada nilai2 dan system hidup
jahiliyyah. Bentuk pergaulan seperti ini telah ditolak oleh Islam sejak
kedatangan Rasulullah SAW yang membawa system dan nilai hidup yg
dipandu oleh Al-Quran dan Sunnah.
4) Khalwat
6
Khalwat itu berasal dari kata yang maknanya menyepi, menyendiri,
mengasingkan diri bersama dengan seseorang tanpa kersertaan orang lain.
Secara istilah, khalwat sering digunakan untuk hubungan antara dua orang
dimana mereka menyepi dari pengetahuan atau campur tangan pihak lain,
kecuali hanya mereka berdua.
Tetapi khalwat bisa juga berarti merasakan kebersamaan dengan Allah
SWT tanpa kesertaan orang lain. Seolah di dunia ini hanya ada dirinya saja
dengan Allah SWT.
7
umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat
tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita
akan ingin merasakannya atau mencobanya.
5. Faktor perubahan zaman
Faktor perubahan zaman, faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat
menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman
sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang
menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus
orang dewasa. Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang
mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa
tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang
seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh
karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam faktor
ini
6. Lemahnya Kontrol Orang Tua.
Peran dan fungsi keluarga pada saat ini sudah mengalami pergeseran yang
disebabkan karena masing - masing anggota keluarga memiliki kesibukan
dengan alasan dan tujuan sendiri - sendiri. Banyak keluarga di kota yang lebih
mementingkan kecukupan kebutuhan materi dan kurang memerhatikan
kebutuhan rohani keluarganya, khususnya anak.
Pada situasi semacam inilah persoalan akan muncul, yakni tidak
terpenuhinya kebutuhan dan perkembangan jiwa seorang anak secara
seimbang. Ketika usia anak bertambah, persoalan pun mulai berkembang,
sementara komunikasi dan perhatian orang tua semakin berkurang. Apalagi jika
diperhatikan masalah utama remaja adalah "tertarik pada lawan jenis".
Sehingga tidak sedikit para remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yang
tidak terkendali.
Kunci terciptanya keluarga yang baik adalah kuatnya peran orang tua,
khususnya ibu dalam menanamkan nilai akhlak mulia yang telah dicontohkan
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Jika ada anak yang tumbuh tidak benar,
maka keluarga menjadi salah satu pendorong terjadinya kenakalan dan
pergaulan bebas di kalangan remaja. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
8
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan."(QS. At - Tahrim ayat 6)
9
Artinya: "Perempuan yang berzina dengan laki-laki yang berzina,
hendaklah kamu dera tiap-tiap satu dari keduanya itu dengan seratus kali
deraan. Dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan kasihan kepada
keduanya di dalam menjalankan (ketentuan) agama Allah yaitu jika kamu
sebenarnya beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan hendaklah
hukuman keduanya itu disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman." (Qs. An-Nur Ayat 2
2. Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta
pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
10
4. Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan
kesehatan produksi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam agama islam Allah SWT telah menjanjikan dua hal sebagai balasan
atas apapun yang menjadi tindakan umat manusia. Pahala (balasan baik) adalah
bagi mereka yang beramal shalih. Dan dosa (balasan buruk) akan berbuah siksa
bagi mereka yang melakukan tindak kemaksiatan. Di dalam al-qur’an Allah SWT
banyak berfirman dan menjelaskan tentang larangan zina.
Pergaulan Bebas Menurut Agama - Pengertian pergaulan bebas menurut
agama adalah proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur
pergaulan. Zina adalah persetubuhan yang dilakukan oleh seorang lelaki dengan
seorang perempuan tanpa nikah yang sah menurut hukum islam. Zina dibagi dua
yaitu zina muhsan dan bukan muhsan.
Seseorang yang melakukan zina Muhsan, wajib dikenakan keatas mereka
hukuman had (rejam) Yaitu dilempar dengan batu yang sederhana besarnya hingga
mati,sedangkan yang bukan muhsan harus di cambuk sebanyak seratus kali
cambukan.
Faktor utama maraknya zina adalah lemah iman di Negara kita ini, serta
pengaruh kemajuan teknologi.Cara mencegah zina yang paling utama adalah
menyegrakan menikah bagi yang sudah mampu,serta dengan mengembangkan
12
syariat islam di negeri ini.
DAFTAR PUSTAKA
13