Anda di halaman 1dari 14

BULLYING

Disusun oleh
Kelas: XI IPS
Anggota:
Fasya Najah A.
Nawwal Karimah S.
Nida Windatun N.M
Sajidah Asyami H.

SMA IT Ishlahul Ummah Boarding School JL. Cieunteung No. 80 Blk Meubel Sakura Kel.
Argasari Kec. Cihideung Kota Tasikmalaya
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul bullying telah disetujui dan disahkan

Tasikmalaya, 24 Februari 2022

Mengetahui

RR. Putri Kusuma Wardani S.Pd

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ Bullying “ ini tepat pada

waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas pada

mata pelajaran bahasa indonesia. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang bullying di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu kami dalam

penyusunan karya ilmiah ini. Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi

kesempurnaan karya ilmiah ini.

Tasikmalaya, 24 Februari 2022

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penelitian 2

D. Manfaat Penelitian 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

A. Definisi Bullying 3

B. Faktor Penyebab Bullying 3

C. Dampak Terjadinya Bullying 4

D. Cara Mengatasi Bullying 4

BAB III METODE PENELITIAN 5

A. Metode Penelitian 5

B. Jadwal Penelitian 5

BAB IV PENUTUP 6

A. Simpulan 6

B. Saran 6

DAFTAR PUSTAKA 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bullying merupakan salah satu tindakan perilaku agresif yang disengaja dilakukan

oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu

terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah

(Soetjipto, 2012). Dalam sebuah penelitian menjelaskan bahwa alasan anak menjadi

seorang perilaku bullying bisa disebabkan oleh beberapa faktor misalnya pola asuh

keluarga, teman sebaya, iklim sekolah, dan media massa. Jenis - jenis bullying

dikelompokan menjadi 5 kategori yaitu kontak fisik langsung seperti memukul,

mendorong, menggigit, menjambak, menendang. Kontak verbal langsung seperti

mengancam, mempermalukan, merendahkan. Perilaku non-verbal langsung, melihat

dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan,

mengejek. Perilaku non-verbal tidak langsung mendiamkan seseorang, memanipulasi

persahabatan sehingga menjadi retak. Pelecehan seksual kadang dikategorikan perilaku

agresi fisik atau verbal, meskipun anak laki-laki atau anak perempuan yang melakukan

bullying cenderung sama-sama menggunakan bullying verbal namun pada umumnya

perilaku bullying fisik lebih sering oleh anak laki-laki. Dalam sebuah penelitian

menyatakan bahwa perilaku bullying yang lebih spesifik dan sering dilakukan adalah

menyindir (37,8%) dan melabrak (35,6%). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

menyatakan kasus bullying menduduki peringkat teratas dalam pengaduan masyarakat.

Di tahun 2011 sampai dengan Agustus 2014, KPAI mencatat 369 pengaduan terkait

masalah tersebut dan diantaranya dalam bidang pendidikan terdapat 1.480 kasus bullying

1
dalam bentuk kekerasan di sekolah. Faktor media massa bisa menjadi penyebab

terjadinya bullying. Tontonan melalui televisi atau film dapat menjadi bukti konkret

untuk memicu terjadinya bullying baik dalam kurun waktu yang cepat ataupun lama. Hal

ini menjadi alat paling ideologis yang dapat mempengaruhi karakter serta paradigma

berfikir para siswa untuk meniru adegan-adegan yang ada dalam televisi tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apa dampak bullying terhadap kesahatan mental?

2. Bagaimana cara menanggulangi pembullyan di lingkungan sekolah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas maka tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dampak bullying yang terjadi pada kesehatan mental.

2. Untuk mengetahui cara menanggulangi pembullyan yang terjadi dilingkungan

sekolah.

D. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan tentang bullying, sehingga dengan pengetahuan yang baik dapat

mengurangi kejadian bullying.

2. Meningkatkan motivasi siswa agar tidak melakukan perilaku bullying.

3. Meberikan solusi untuk mengatasi terjadinya perilaku menyimpang.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Bullying

Istilah bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu "bull" yang berarti banteng. Secara

etimologi kata "bully" berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Bullying

dalam bahasa Indonesia disebut "menyakat" yang artinya mengganggu, mengusik, dan

merintangi orang lain (Wiyani, 2012). Bullying merupakan salah satu tindakan perilaku

agresif yang disengaja dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang-

ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat

mempertahankan dirinya dengan mudah (Soetjipto, 2012). Bullying adalah suatu

tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal

atau emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada

korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada

perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita dan termasuk kepada perilaku

menyimpang.

B. Faktor penyebab bullying

1. Masalah pribadi

Sebagian besar pelaku adalah anak yang merasa kurang kasih sayang dan keterbukaan

dalam keluarganya, kemungkinan juga sering melihat orang tuanya bersikap agresif

terhadap orang-orang di sekitarnya.

2. Pernah jadi korban bullying

3
Orang yang tertekan akibat bullying di kehidupan nyata dan menggunakan dunia

maya untuk menunjukkan kalau dirinya juga punya kekuatan dengan cara menyerang

orang lain.

3. Rasa iri

Rasa iri ini bisa muncul akibat korban punya hal yang sebenarnya sama istimewanya

dengan sang pelaku.

4. Kurangnya rasa empati

Saat melihat korban, pelaku bullying enggak merasa empati pada apa yang dirasakan

korban, sebagian mungkin justru merasa senang saat melihat orang lain takut.

5. Mencari perhatian

Kadang pelaku bullying enggak sadar kalau apa yang dilakukannya termasuk ke

dalam penindasan, karena sebenarnya apa yang dilakukannya adalah mencari

perhatian.

6. Kesulitan mengendalikan emosi

Saat seseorang merasa marah dan frustasi, perbuatan menyakiti dan mengintimidasi

orang lain bisa saja dilakukan. Kalau sulit untuk mengendalikan emosi, maka masalah

kecil saja bisa membuat seseorang terprovokasi dan meluapkan emosinya secara

berlebihan.

C. Dampak terjadinya bullying

1. Masalah Psikologis

Kondisi yang paling sering muncul adalah depresi dan gangguan kecemasan.Selain

itu, korban bully juga bisa mengalami gejala psikosomatis, yang membuat masalah

psikologis memicu gangguan pada kesehatan fisik.

4
2. Gangguan tidur

Para korban bullying seringkali kesulitan untuk tidur yang nyenyak. Sekalipun bisa

tidur, enggak jarang waktu tersebut justru dihiasi dengan mimpi buruk.

3. Tidak bisa menyatu dengan orang-orang di sekitar

Anak maupun orang dewasa yang mengalami bullying, secara enggak langsung

ditempatkan pada status sosial yang lebih rendah dari rekan-rekannya.Hal ini

membuat korban bully jadi sering merasa kesepian, terabaikan, dan berujung pada

turunnya rasa percaya diri.

4.  Gangguan prestasi

Mereka akan kesulitan untuk berkonsentrasi di kelas, sering enggak masuk sekolah,

dan enggak diikutsertakan dalam kegiatan yang ada di sekolah.

5. Dampak jangka panjang

Dampak bullying seringkali masih dirasakan korban, meski belasan bahkan puluhan

tahun setelah insiden tersebut berlangsung.Dampak bullying dalam jangka panjang ini

jarang terlihat, tapi justru inilah yang paling membuat korban merasa lebih tersiksa.

D. Cara mengatasi bullying

 Temui seseorang yang kamu percaya dan beri tahu pada mereka apa yang terjadi

padamu..

 Kalau bullying terjadi di sekolah, beri tahu seorang guru atau penasihat sekolah dan

tanyakan apa yang bisa dilakukan untuk menindaklanjuti hal itu.

5
 Jangan takut untuk melaporkan tindakan bullying pada pihak yang punya wewenang.

Kalau kamu berani, tandanya kamu menyelamatkan dirimu sendiri dan

korban bullying lainnya.

 Kalau bisa saat mulai ada tanda-tanda bullying kepadamu tunjukkan sifat berani dan

percaya diri agar pembully berpikir ulang untuk melakukan tidakan itu padamu

berulang kali.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif

merupakan suatu metode penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau

fenomena yang sedang diteliti. Sehingga metode penelitian satu ini fokus utamanya adalah

menjelaskan objek penelitiannya. Sehingga menjawab apa peristiwa atau apa fenomena yang

terjadi. 

Metode penelitian ini kemudian berbeda dengan metode lain yang cenderung lebih fokus pada

pembahasan kenapa suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Dimana peristiwa dan fenomena

yang dimaksudkan disini adalah objek penelitian. Hasil penelitiannya tentu saja akan

menggambarkan objek penelitian dengan detail. 

B. Jadwal Penelitian

NO. KEGIATAN BULAN

JAN FEB

6
1. Penyusunan proposal

2. Penelitian

3. Penyusunan hasil penelitian

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bullying adalah bentuk tindakan

atau perilaku negatif, agresif seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan yang

dilakukan secara sadar, sengaja dengan cara berulang-ulang oleh seseorang atau

sekelompok orang untuk menyebabkan ketidaksenangan atau menyakiti orang lain

secara berulang kali.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Bullying meliputi faktor keluarga

menjadi penyebab timbulnya perilaku bullying dikalangan peserta didik. Faktor

teman sebaya juga memiliki peran yang besar sebagai penyebab bullying karena

sebagian besar waktu yang mereka miliki dihabiskan bersama teman-temannya.

7
B. Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, dapat diajukan beberapa saran sebagai beirkut:

1. Bagi sekolah, hendaknya lebih menambah pengawasan.

2. Bagi guru, hendaknya lebih tanggap terhadap perilaku bullying dalam bentuk yang

kecil ataupun besar.

3. Bagi guru BK, hendaknya mencatat setiap kasus-kasus bullying yang terjadi

disekolah.

4. Bagi orang tua hendaknya menjadi panutan yang bersifat positif bagi anak serta

menciptakan hubungan yang hangat antar keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/toshiba/Downloads/544-1714-1-PB.pdf
http://eprints.ums.ac.id/59879/14/BAB%20I.pdf
http://repository.unpas.ac.id/13286/4/BAB%201.pdf
https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-unsur-jenis-ciri-ciri-dan-skenario-
bullying.html
https://www.duniadosen.com/penelitian-deskriptif/
https://www.google.com/search?q=jadwal+penelitian&sxsrf=APq-WBufzzNctN64pUnY-
GZ5V_gltT5k4Q:1645060613012&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=2ahUKEwjqv
OOryIX2AhWBr4sKHdh6CRAQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=625&dpr=1#imgrc=Il
VHpzEinf7ILM
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2018-1-1-87205-221412052-bab5-02082018113039.pdf

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai