Anda di halaman 1dari 8

makalah nilai sosial dan norma sosial

KATAPENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan Rahmat serta
KaruniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
ALHAMDULLILAH tepat pada waktunya yang berjudul Nilai Sosial dan Norma Sosial
Diharapkan makalah ini dapat memberikan imformasi kepada kita semua tentang
Berbagai Nilai Sosial dan Norma Sosial jika dilihat dari berbagai aspek.kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersipat membangun selalu kami harap kan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampai kan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusun makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai usaha kita. Amin

Penyusun

DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I Pendahuluan 3

Latar Belakang Masalah 3

Rumusan Masalah 3

BAB II Defenisi Nilai Sosial 4

Fungsi Nilai Sosial 4

III. Ciri-ciri Nilai Sosial 4
IV. Jenis-jenis Nilai Sosial 5


BAB IV Defenisi Norma Sosial 6

Ciri-ciri Norma Sosial 6

III. Fungsi Norma Sosial 7
IV. Macam-macam Norma Sosial 7


BAB IV Penutup 10

Daftar Pustaka 10

Lampiran ( Gambar )

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan individulain.Untuk
menjaga kelangsungan hidup bermasyarakat diperlukan aturan-aturan yangakan terwujud
dalam norma dan nilai.Setiap masyarakat memiliki seperangkat nilai dan norma yang berbeda
sesuaidengan karakteristik masyarakat itu sendiri. Nilai dan norma tersebut akan
dujunjungtinggi, diakui dan digunakan sebagai dasar dalam melakukan interaksi dan
tindakansosialnya.Dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam berinteraksi dipandu oleh
nilai-nilai dan dibatasi oleh norma-norma dalam kehidupan sosial. Norma dan nilai
padaawalnya lahir tidak disengaja , karena kebutuhan manusia sebagai makluk social
danharus berinteraksi dengan yang lain menuntut adanya suatu pedoman, pedoman itulama
kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar. Nilai dan norma tersebut harus dijaga
kelestariannya oleh seluruh anggotamasyakat agar masyarakat tidak kehilangan pegangan
dalam hidup bermasyarakat

II. Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Apa pengertian dari nilai sosial dan bagaimana fungsi, ciri-ciri dan jenis Nilai sosial ?

2. Apa pengertian dari nilai sosial dan bagaimana fungsi, ciri-ciri dan jenis Norma sosial ?

BAB II

I. Defenisi Nilai Sosial


Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh,orang
menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
Nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan
tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.Untuk menentukan sesuatu itu
dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal
ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. tak heran apabila
antara masyarakat yangsatu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Contoh,
masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam
persainganakan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara apda masyarakat tradisional
lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu
keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun

II. Fungsi Nilai Sosial


Fungsi nilai sosial adalah sebagai berikut :
1. Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga social dari suatu kelompok.
2. Mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkahlaku.
3. Merupakan penentu akhir bagi manusia dalam memenuhi peranan sosialnya.
4. Sebagai alat solidaritas bagi kelompok.
5. Sebagai alat control perilaku manusia.
III. Ciri-ciri Nilai Sosial
1. Nilai sosial merupakan konstruksi abstrak dalam pikiran orang yang tercipta melalui interaksi
sosial,
2. Nilai sosial bukan bawaan lahir, melainkan dipelajari melalui proses sosialisasi, dijadikan milik
diri melalui internalisasi dan akan mempengaruhi tindakan-tindakan penganutnya dalam
kehidupan sehari-hari disadari atau tanpa disadari lagi (enkulturasi),
3. Nilai sosial memberikan kepuasan kepada penganutnya,
4. Nilai sosial bersifat relative,
5. Nilai sosial berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem nilai,
6. Sistem nilai bervariasi antara satu kebudayaan dengan yang lain,
7. Setiap nilai memiliki efek yang berbeda terhadap perorangan atau kelompok,
8. Nilai sosial melibatkan unsur emosi dan kejiwaan, dan
9. Nilai sosial mempengaruhi perkembangan pribadi.

IV. Jenis Jenis Nilai Sosial


Nilai Sosial dapat dilihat dari berbagai bentuk yaitu :
(1) Nilai material, yakni meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi
jasmani manusia,
(2) Nilai vital, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang
berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas, dan
(3) Nilai kerohanian, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia: nilai kebenaran, yakni yang bersumber
pada akal manusia (cipta), nilai keindahan, yakni yang bersumber pada unsur perasaan
(estetika), nilai moral, yakni yang bersumber pada unsur kehendak (karsa), dan nilai
keagamaan (religiusitas), yakni nilai yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan.

BAB IV

I. Defenisi Norma Sosial


Norma sosial adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.
Norma sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku
yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.Keberadaan norma dalam
masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan
aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara
manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan. Norma
tidak boleh dilanggar.
Siapa pun yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang
terlambat dihukum tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang mencontek pada saat ulangan
tidak boleh meneruskan ulangan. Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk
sosial.
Pada awalnya, aturan ini dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma
itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib,aturan,
dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.

II. Ciri Ciri Norma Sosial


Ada beberapa ciri yang dimiliki norma sosial. Apa sajakah ciri-ciri tersebut? Mari kita
identifikasi bersama.
Pada umumnya norma sosial tidak tertulis atau lisan. Misalnya adat istiadat, tata pergaulan,
kebiasaan, cara, dan lain sebagainya. Kecuali norma hukum sebagai tata tertib yang bersifat
tertulis. Kaidah-kaidah ini disepakati oleh masyarakat dan sanksinya mengikat seluruh
anggota kelompok atau masyarakat.
Hasil kesepakatan dari seluruh anggota masyarakat pada wilayah tertentu. Hasil ini merujuk
pada kebudayaan wilayah setempat mengenai tata kelakuan dan aturan dalam pergaulan.
Bersifat mengikat, sehingga seluruh warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya
dengan sepenuh hati.
Ada sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya sesuai dengan kesepakatan bersama.
Norma sosial bersifat menyesuaikan dengan perubahan sosial. Artinya norma sosial bersifat
fleksibel dan luwes terhadap perubahan sosial. Setiap ada keinginan dari masyarakat untuk
berubah, norma akan menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Meskipun tidak berubah
seluruhnya, aturan ini pasti akan mengalami perubahan.

III. Fungsi Norma Sosial


Dalam kehidupan masyarakat, norma memiliki beberapa fungsi atau kegunaan. Apa
sajakah fungsi norma dalam kehidupan masyarakat? Kita mengenal beberapa fungsi norma,
yaitu sebagai berikut.
1. Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada wilayah tertentu.
2. Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi dan aturan yang tegas bagi
para pelanggarnya.
4. Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat.
5. Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para pelanggarnya, sehingga
tidak ingin mengulangi perbuatannya melanggar norma.

IV. Macam-macam Norma Sosial


Norma-norma yang berlaku di masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu
norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma kebiasaan, dan hukum.
1. Norma Agama
Norma agama adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama. Norma
ini bersifat mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk dan penganutnya. Yang
taat akan diberikan keselamatan di akhirat, sedangkan yang melanggar akan mendapat
hukuman di akhirat. Agama bagi masyarakat Indonesia mampu membentuk religius yang
hidup penuh kesenangan jasmani dan rohani. Di Indonesia, agama terbagi atas 5 bagian yaitu
agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
Contoh :
Norma agama Islam antara lain adalah kewajiban melaksanakan hukum Islam dan
rukun Imam.
Dalam agama Kristen, kewajiban menjalankan sepuluh perintah Allah.
Dalam agama hindu, kepercayaan terhadap reinkarnasi, yaitu adanya kelahiran kembali bagi
manusia yang telah meninggal sesuai karmanya, sesuai dengan kehidupan di masa lampau.

2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Norma
kesusilaan bersifat universal. Artinya, setiap orang di dunia ini memilikinya, hanya bentuk dan
perwujudannya saja yang berbeda. Misalnya, perilaku yang menyangkut nilai kemanusiaan
seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan pengkhianatan, pada umumnya ditolak oleh setiap
masyarakat di mana pun.

3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang
berlaku di masyarakat seperti cara berpakaian, cara bersikap dalam pergaulan, dan berbicara.
Norma ini bersifat relatif. Maksudnya, penerapannya berbeda di berbagai tempat, lingkungan,
dan waktu. Misalnya, menentukan kategori pantas dalam berbusana antara tempat yang satu
dengan yang lain terkadang berbeda. Demikian pula antara masyarakat kaya dan masyarakat
miskin.
Contoh :
Tidak memakai perhiasan dan pakaian yang mencolok ketika berkabung.
Mengucapkan terima kasih ketika mendapatkan pertolongan atau bantuan.
Meminta maaf ketika berbuat salah atau membuat kesal orang lain.
4. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-
ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang yang tidak melakukan
norma ini biasanya dianggap aneh oleh lingkungan sekitarnya.
Contoh :
Kebiasaan melakukan selametan atau doa bagi anak yang baru dilahirkan.
Kegiatan mudik menjelang hari raya.
Acara memperingati arwah orang yang sudah meninggal pada masyarakat Manggarai, Flores.
5. Norma Hukum
Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat
mengikat dan memaksa. Sanksi ini dilaksanakan oleh suatu lembaga yang memiliki
kedaulatan, yaitu negara. Ciri norma hukum antara lain adalah diakui oleh masyarakat
sebagai ketentuan yang sah dan terdapat penegak hukum sebagai pihak yang berwenang
memberikan sanksi. Tujuan norma hukum adalah untuk menciptakan suasana aman dan
tentram dalam masyarakat.
Contoh :
Tidak melakukan tindak kriminal, seperti mencuri, membunuh, menipu.
Wajib membayar pajak.
Memberikan kesaksian di muka siding pengadilan.

BAB IV
PENUTUP

Nilai Sosial dan Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku
dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang
seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan
peraturan sosial. Nilai Sosial dan Norma sosial menyangkut perilaku-perilaku yang pantas
dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah
terbentuk. Pada dasarnya, Nilai Sosial dan Norma sosial disusun agar hubungan di antara
manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Nilai Sosial dan Norma sosial lahir karena adanya interaksi sosial dalam masyarakat.
Masyarakat yang berinteraksi membutuhkan aturan main, tata pergaulan yang dapat
mengatur mereka untuk mencapai suasana yang diharapkan, yaitu tertib dan teratur. Untuk
mencapainya, maka dibentuklah norma sebagai pedoman yang dapat digunakan untuk
mengatur pola perilaku dan tata kelakuan yang akhirnya disepakati bersama oleh anggota
kelompok masyarakat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai