oleh
seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu
kebudayaan
yang telah mapan. Penyimpangan ini disebabkan oleh kelainan jiwa
seseorang
atau karena perilaku yang jahat/tindak kriminalitas.
Penyimpangan yang bersifat individual sesuai
penyimpangannya
dapat dibagi menjadi beberapa hal, antara lain:
dengan
kadar
a. Tidak patuh nasihat orang tua agar mengubah pendirian yang kurang
baik,
penyimpangannya disebut pembandel.
- Alkoholisme.
b. Proses sosialisasi yang tidak sempurna.
Apabila seseorang dalam kehidupannya mengalami sosialisasi yang
tidak
sempurna, maka akan muncul penyimpangan pada perilakunya.
Contohnya:
seseorang menjadi pencuri karena terbentuk oleh lingkungannya
yang banyak melakukan tidak ketidakjujuran, pelanggaran, pencurian
dan
sebagainya.
c. Pelacuran
Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan menyerahkan
diri kepada
umum untuk dapat melakukan perbuatan sexual dengan mendapatkan
upah.
Pelacuran lebih disebabkan oleh tidak masaknya jiwa seseorang atau
pola
kepribadiannya yang tidak seimbang. Contoh: seseorang menjadi pelacur
karena mengalami masalah (ekonomi, keluarga dsb.)
d. Penyimpangan seksual
Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan seseorang.
Beberapa
jenis penyimpangan seksual:
b. Tawuran/perkelahian pelajar
Perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang
pada
umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat kompleknya
kehidupan di
kota
besar.
Demikian
juga
tawuran
yang
terjadi
antar
kelompok/etnis/warga
yang akhir-akhir ini sering muncul. Tujuan perkelahian bukan untuk
mencapai
nilai yang positif, melainkan sekedar untuk balas dendam atau pamer
kekuatan/unjuk kemampuan.
c. Penyimpangan kebudayaan
Karena ketidakmampuan menyerap norma-norma kebudayaan
kedalam
kepribadian masing-masing individu dalam kelompok maka dapat terjadi
pelanggaran terhadap norma-norma budayanya. Contoh: tradisi yang
mewajibkan mas kawin yang tinggi dalam masyarakat tradisional banyak
ditentang karena tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman.
BERITA TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL
Kasus Penyimpangan Sosial
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Suasana Desa Garis
Bangkau, Kandangan, mendadak mencekam akibat amukan seorang
penumpang colt L-300 yang emosi karena diturunkan sopir, Kamis
(2/9/2010) pukul 22.00 Wita.
Ulah penumpang yang masih tak diketahui namanya itu, menyulut
PENGGUNA NARKOBA
JAMBI Provinsi Jambi menjadi lahan subur peredaran narkoba.
Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN), Jambi masuk peringkat
enam besar di Indonesia sebagai daerah pengguna narkoba. Data
tersebut diperoleh dari hasil penelitian (survei) BNN bersama
Universitas Indonesia (UI) dengan sample usia produktif 10-59 tahun.
Sampai akhir Maret 2011 ini, pengguna narkoba di Jambi tercacat
sebanyak 50.420 orang. Angka tersebut naik tajam dari 44.627
pengguna pada tahun 2008. Dalam kurun waktu dua tahun saja, kenaikan
pengguna narkoba di Jambi mencapai 5.793 orang.
Data tahun 2008, urutan pertama pengguna narkoba ditempati adalah
DKI Jakarta, yakni 286.494 pengguna dengan populasi usia produktif
10-59 mencapai 6.980.700 jiwa. Lalu disusul DI Yogyakarta dengan
jumlah pengguna 68.980 (populasi 2.537.100) jiwa. Di urutan ketiga
Maluku dengan jumlah pengguna 25.302 orang dari populasi penduduk
produktif 968.900 jiwa.
Di urutan keempat, Maluku Utara dengan jumlah pengguna 15.699 jiwa.
Lalu Gorontalo di urutan kelima dengan jumlah pengguna 14.306 dari
populasi penduduk produktif 666.400 Jiwa. Sementara itu, Jambi
populasi penduduk produktif mencapai 2.104.000 Jiwa, untuk peredaran
narkoba, masuk dalam rangking 16 se-Indonesia.
Sedangkan jumlah kasus yang diproses Direktorat Narkoba dan jajaran,
tahun 2006; 270 kasus, 2007; 219 kasus, 2008; 175 Kasus, 2009; 266
kasus dan tahun 2010 mencapai 277 kasus.
Sementara itu, data tahun 2010 yang terkena virus HIV /AIDS akibat
pengguna narkoba yang berobat dan tercacat di Dinas Kesehatan
sebanyak 492 orang. Angka tersebut naik menjadi 506 orang sampai
bulan Maret 2011.
Kepala BNNP Provinsi Jambi Drs Mohammad Yamin Sumitra
mengatakan, maraknya pengguna narkoba di Provinsi Jambi disebabkan
berbagai faktor. Salah satunya faktor ekonomi Narkoba kan dibeli
dengan uang, jadi perekonomian Jambi bagus, terangnya.
oleh
antarsekolah,
remaja
sangat
perkelahian
bervariasi,
dalam
sekolah,
mulai
dari
pencurian,
tawuran
hingga
Teori-Teori Terkait
Terdapat kesulitan untuk menjelaskan kenakalan remaja dari
perspektif teoritis secara ketat, oleh karena itu saya lebih cenderung
untuk melihat kenakalan remaja sebagai bentuk perilaku menyimpang
(deviant behavior) di masyarakat. Jika melihat dari sisi penyimpangan
(deviant), maka setidaknya terdapat tiga teori utama yang dapat
menjelaskan fenomena ini yaitu: struktural fungsional terutama anomie
dari Durkheim dan Merton, interaksi simbolik terutama asosiasi
diferensiasi dari Sutherland, dan power-conflict terutama dari Young
dan Foucault.
ketika
pemaksaan
atas
seperangkat
aturan
main
tidak
tidak
menentukan
besaran
pengaturan,
demikian
pula
yang sangat taat aturan masuk dalam kategori fatalism dan mereka
yang sangat tidak taat masuk dalam kategori anomie (wikipedia t.t.b).
Teori anomie dari Durkheim dikembangkan oleh Merton sebagai
bentuk
alienasi
diri
dari
masyarakat
di
mana
diri
tersebut
atau
membenarkan
perilakunya
berdasarkan
tindakan
teori
differential
association,
di
mana
Sutherland
tersebut.
Dengan
demikian,
tindakan
kriminal,
(c) Power-Conflict
Satu hal yang harus diperjelas, meskipun teori ini didasarkan atas
pandangan Marx, namun Marx sendiri tidak pernah menulis tentang
perilaku menyimpang. Teori ini melihat adanya manifestasi power dalam
lanjut
dari
adanya
disintegrasi
seorang
individu
dalam
motif)
dari
integrasi
dalam
masyarakat.
Merton
dari suatu sistem yang diinginkan dan diakui oleh seluruh bagian sistem
itu, sedangkan fungsi manifest adalah kebalikannya, yakni konsekuensi
objektif yang berpengaruh pada penaturan dan adaptasi dari satu
sistem yang tidak diinginkan dan tidak akui (Merton, 1968:105)
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa perilaku menyimpang
yang terjadi di kalangan remaja merupakan adanya konflik antara
norma-norma yang berlaku di masyarakat dengan cara-cara dan tujuantujuan yang dilakukan oleh individu. Oleh karena itu, Merton membagi
keadaan ini dalam lima kategori, yaitu:
1.
5. Rebellion atau individu yang meniadakan tujuan-tujuan dan caracara yang diterima dengan menciptakan sistem baru yang
menerima tujuan-tujuan dan cara-cara baru.
Dalam hal ini Merton memberikan contoh yang sangat baik dalam
melihat perilaku menyimpang dalam masyarakat berupa tindak kriminal.
Karena dibesarkan dalam lingkungan Amerika, Merton dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan sekitarnya. Menurut Merton, Amerika memberikan
setiap warganya the American Dream, di mana Amerika memberikan
kebebasan
setiap
warganya
untuk
memperoleh
kesempatan
dan
mimpi
tersebut
(lihat
Merton
1968).
Merton
yang
diinginkan
dalam
masyarakat.
Keterputusan
ini
moral,
(4)
perilaku
menyimpang
boleh
jadi
merupakan
remaja
berupa
penyimpangan
sosial
merupakan
dan/atau
ketidakberfungsian
sosial
masyarakat
(lihat
gambaran
tersebt
adalah
hiperrealitas,
realitas
yang
Sosial
Setyorini |
di
Era
20-Des-2010, 16:08:06
Kini
WIB
KabarIndonesia - Era yang kini kita hadapi adalah suatu masa di mana
kita menagalami suatu proses pembaharuan masa, dari suatu masa
kemunduran menjadi masa kemajuan akan tetapi entah sadar atau tidak
sadar dalam masa ini penyimpangan sosial menjadi suatu dampak
negatif, yang menjadikan masyarakat kita keluar dari nilai-nilai sebagai
bangsa Indonesia, hal ini dapat kita lihat semakin banyak nya
penyimpangan sosial maupun kriminalitas yang terjadi dalam realita
kehidupan kita. Hal tersebut terjadi karena kesalahan penyerapan nilai
dari
hasil
pembaharuaan
masa
kemajuan.
Jika kita melihat realita dalam masa kini,kita akan menerawang suatu
kejadian-kejadian fakta tentang kriminalitas dan penyimpangan sosial.
Kita lihat setiap hari media masa kerap menyajikan berbagai macam
berita manusia yang oleh masyarakat dianggap suatu penyimpangan nilainilai dan norma-norma sosial yang berlaku, seperti pencurian,
perampokan, penganiayaan, pembunuhan dan perkosaan. Berita ini
muncul hampir setiap hari sehingga mendatangkan kegelisahan kepada
individu- individu atau kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat.
Kaum wanita khawatir peristiwa penodongan dan pemerkosaan akan
terjadi pada dirinya. Kelompok orang tua khawatir anaknya akan jadi
korban penyimpangan sosial atau pelaku penyimpangan sosial.
Selain itu kia dapat melihat realita umum, yang kini menjadi suatu
peristiwa umum yang sudah di jadikan hal yang biasa saja akan tetapi
sesungguhnya menjadi suatu penyimpangan sosial bagi masyarakat kita
pada umumnya dan bangsa Indonesia secara khusus adalah suatu bangsa
yang memiliki nilai-nilai ciri kita bangsa Indonesia, nilai yang dulu di
tanamkan oleh dan bagi bangsa kita bangsa Indonesia, merupakan
ukuran bagi penyimpangan atau tidak nya suatu tindakan.
Yang kini separoh musnah,terkubur dengan penyimpangan yang di anggap
biasa. Misalnya saja tentang suatu hal yang pantas atau tidak pantas
seperti seorang pemuda dan pemudi yang berpacaran bagi kalangan di
Yogyakarta atau pun kota-kota besar lainya berciuman di tempat umum
kini adalah suatu yang telah di anggap lumprah,seperti Negara
barat,atau lagi mengenakan pakaian mini keluar rumah bahkan kesekolah
kini sudah menjadi peristiwa umum yang di anggap mengenal mode
sebuah kemajuan, namun sesungguh nya jika kita menuruti nilai yang
berlaku di Negara Indonesia itu tidak dapat di terima, karena bertolak
dengan nilai-nilai yang tertanam dari akar bangsa Indonesia tumbuh.
Tidak hanya sebab itu saja bangsa kita lalai dengan nilai-nilai yang
tumbuh sejak akar bangsa muncul menjadi bangsa yang merdeka, namun
pengaruh luar menjadikan sebab dari penyimpangan nilai-nilai.
Kita lihat bangsa kita menganggap jika kita meniru bangsa barat maka