KENAKALAN REMAJA
Laporan penelitian
Sebagai salah satu tugas terakhir
Mata pelajaran Sosiologi
Disusun oleh
ARFADINA / ROSIDA
i
PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Menyetujui / Mengetahui :
Guru Sosiologi
Mujahidin, S.Sos
Mengetahui :
Wali kelas
Mujahidin, S.Sos
ii
MOTTO
iii
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
iv
Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan
waktu yang diharapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana
makalah ini membahas tentang “Bahaya Plastik Bagi Kesehatan” dan kiranya
Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman judul
...........................................................................................................................
i
Kata pengantar
...........................................................................................................................
ii
Daftar isi
...........................................................................................................................
iii
Bab I Pendahuluan
...........................................................................................................................
1
A. Latarbelakang
...............................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
...............................................................................................................
1
C. Tujuan penulisan
...............................................................................................................
2
D. Landasan teori
...............................................................................................................
2
Bab II Pembahasan
...........................................................................................................................
3
1
Bab III Penutup
...........................................................................................................................
14
A.Kesimpulan
....................................................................................................................
15
B.Saran
....................................................................................................................
15
Daftar Pustaka
...........................................................................................................................
15
Riwayat Hidup
...........................................................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak.
Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan
antara umur 13 tahun sampai 18 tahun.
2
Kenakalan remaja adalah gejala alami yang dimiliki setiap manusia, hal ini
disebabkan karena manusia memiliki sifat hendonisme yaitu suka pada kesenangan.
Senada dengan pendapatnya Huizinga (1990:34) yang mengatakan bahwa pada
hakekatnya manusia adalah homo ludes (mahkluk bermain) dan homo esparans
(mahkluk yang selalu berharap). Hakekat dan sifat dasar manusia itu kalau tidak
diimbangi dengan aturan main (ketaatan hukum) dan pemahaman nilai-nilai agama
yang baik maka akan cenderung menjadi perilaku yang negatif (nakal).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996, kenakalan dengan kata dasar
nakal adalah suka berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak menurut.
Sedangkan kenakalan adalah perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan bersifat
mengganggu ketenangan orang lain; tingkah laku yang melanggar norma kehidupan
masyarakat.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat
dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan
karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan
identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan
semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan badai
dan stress (Storm and Stress). Karena mereka telah memiliki keinginan bebas
untuk menentukan nasib sendiri, jika terarah dengan baik maka ia akan
menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi jika tidak
terarah dan terbimbing maka dapat menjadi seorang yang tak memiliki masa depan
dengan baik. Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang
kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan
periode sebelum dan sesudahnya. Masa pubertas berada di usia remaja. Pubertas
adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya
dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15
hingga 16 tahun. Perkembangan perilaku remaja pada masa pubertas ditandai
3
dengan perubahan-perubahan akibat pubertas yaitu perubahan pada perkembangan
perilaku kognitif, sosioemosional, dan seksual.
4
putra akan membayangkan dirinya dikagumi lawan jenisnya jika ia terlihat unik dan
“hebat”.
Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga
seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari perbuatan mereka.
Tindakan impulsif sering dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan
belum biasa memperhitungkan akibat jangka pendek atau jangka panjang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Kenakalan Remaja?
2. Apa sajakah ciri-ciri Pokok kenakalan remaja?
3. Apa sajakah bentuk-bentuk kenakalan remaja?
4. Apa sajakah faktor-faktor penyebab kenakalan remaja?
5. Siapa sajakah pihak yang terkait dengan penanganan kenakalan remaja?
6. Bagaimana upaya penanggulangan masalah kenakalan remaja?
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari Kenakalan Remaja
2. Mengetahui ciri-ciri pokok kenakalan remaja
3. Mengetahui karakteristik atau bentuk-bentuk kenakalan remaja
4. Mengetahui faktor – faktor penyebab kenakalan remaja
5. Mengetahui pihak – pihak yang terkait dengan penanganan kenakalan remaja
6. Mengetahui upaya penanggulangan masalah kenakalan remaja
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kenakalan remaja adalah perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh
seseorang remaja baik secara sendirian maupun secara kelompok yang bersifat
melanggar ketentuan- ketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku di
lingkungan masyarakatnya (Singgih, 1978). Intinya kenakalan remaja adalah
perilaku menyimpang dari atau melanggar hukum (Sarwono, 2002:207), dan perilaku
melanggar hukum yang dilakukan oleh orang muda yang biasanya dibawah umur 16-
18 tahun ( Musen,dkk, 1994:557).
Menurut jansen( dalam Sarwono, 2002:207) kenakalan remaja dibagi menjadi
4 jenis, yaitu:
6
a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, misalnya:
perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-lain.
b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi, misal : perusakan, pencurian,
pencopetan, pemerasan, perampokan dan lain-lain.
c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak lain, misal : pelacuran,
penyalahgunaan obat.
d. Kenakalan yang melawan status, misal : membolos, minggat dari rumah.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam
tiga tingkatan :
1. kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi
dari rumah tanpa pamit
2. kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai
mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin
3. kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah,
pemerkosaan dll.
Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
menyebutkan bahwa
8
(1) Setiap Penyalah guna:
Seks bebas, karena masa remaja adalah masa yang selalu ingin coba-coba, maka
banyak pula remaja yang terlibat dengan sek bebas.
a. Dapat kena berbagai macam penyakit; HIV/Aids, Sepilis dan penyakit kelamin
lainnya
b. Hamil diluar nikah: usia yang belum memadai untuk hamil, orang tersebut
belum siap untuk menikah, tidak mau diakui oleh laki-lakinya, tidak
mendapat persetujuan orang tua dan lain-lain.
a. Faktor Internal
1. Krisis Identitas
b. Faktor Eksternal
1. Keluarga
Perceraian orang tua, Broken Home, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif
pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu
memanjakan anak, terlalu keras terhadap anak, kurangnya kasih sayang orang
tua, kurangnya pengawasan dari orang tua, tidak memberikan pendidikan
agama, bisa menyebabkan terjadinya kenakalan remaja
10
Sekarang terlihat adanya perubahan dalam penanganan kenakalan remaja
dengan melibatkan aparatur negara penegak hukum. Kenakalan remaja yang tadinya
hanya ditangani oleh orang tua remaja yang bersangkuatan, telah mulai diatur
melalui hukum yang telah diberlakukan oleh negara.
Kenakalan yang dianggap melanggar hukum diselesaikan melalui hukum dan
acap kali bisa disebut dengan istilah kejahatan. Kejahatan ini dapat diklasifikasikan
sesuai dengan berat ringannya pelanggaran kejahatan yang dilakukan tersebut,
misalnya :
1. Perjudian dan segala macam bentuk perjudian yang mempergunakan uang.
2. Pencurian dengan kekerasan maupun tanpa kekerasan : pencopetan, perampasan,
penjambretan.
3. Penggelapan barang.
4. Penipuan dan pemalsuan.
5. Pelanggaran tata susila, menjual gambar-gambar porno, film porno, maupun
pemerkosaan
6. Pemalsuan uang dan pemalsuan surat-surat keterangan resmi.
7. Tindakan-tindakan anti sosial; perbuatan yang merugikan milik orang lain.
8. Percobaan pembunuhan.
9. Menyebabkan kematian orang, turut tersangkut dalam pembunuhan.
10. Pengguguran kandungan.
11. Penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian seseorang.
12. Pengedaran narkoba, ganja, dan obat psikotropika yang menyebabkan kerusakan
mental orang lain yang mengkonsumsinya.
A. Tindakan Preventif
11
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau
diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak
mungkin pigur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya
dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya
gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan prinsip
keteladanan.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua
memberi arahan dengan siapa dan komunitas mana remaja harus bergaul. Teman
yang baik adalah mereka yang memberikan perlindungan apabila kita kurang hati-
hati, menjaga barang-barang dan harta kita apabila kita lengah, memberikan
perlindungan apabila kita berada dalam bahaya, tidak pergi meninggalkan kita
apabila kita sedang dalam bahaya dan kesulitan, dan membantu sanak keluarga
kita.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata
teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
7. Memberikan Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan
berguna. Penyaluran bakat si anak ke arah pekerjaan yang berguna dan produktif.
12
Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa anak. Pengawasan atas
lingkungan pergaulan anak sebaik-baiknya.
B. Tindakan Refresif
13
Tindakan kuratif dan rehabilitasi, dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya
dilaksanakan dan dianggap mengubah tingkah laku si pelanggar remaja itu dengan
memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara
khusus, hal mana sering ditanggulangi oleh lembaga khusus meupun perorangan
yang ahli dalam bidang ini.
Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu
ditekankan bahwa segala usaha harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian
yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa
yang berkepribadi kuat, sehat badani dan rohani, teguh dalam kepercayaan dan
iman sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah, maka dapat disimpulkan bahwa: Kenakalan remaja
adalah perbuatan atau tingkahlaku yang dilakukan oleh seorang remaja baik secara
sendirian maupun secara kelompok yang bersifat melanggar ketentuan-ketentuan
hukum, moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Tingkah laku
yang termasuk kenakalan remaja dapat berpengaruh negatif terhadap diri remaja,
keluarganya, maupun masyarakatnya.
Bentuk-bentuk kenakalan remaja dapat dilihat dengan adanya gejala: berbohong,
membolos, kabur, keluyuran, bersenjata tajam, pergaulan buruk, begal, suka hura-
hura, pesta pora yang sia-sia, membaca pornografi, mengkompas, melacurkan diri,
dan bentuk-bentuk kenakalan remaja yang menjurus pada tindak kejahatan. Bentuk
14
kenakalan remaja yang termasuk dalam tindak kejahatan diselesaikan sesuai dengan
prosedur hukum yang berlaku.
Faktor – faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja dikelompokkan menjadi
dua yaitu, pertama: faktor internal, yakni faktor penyebab dari dalam diri remaja.
Kedua: faktor eksternal, yakni faktor penyebab yang berasal dari luar remaja, seperti:
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Saran
1. Remaja memerlukan bimbingan baik dari keluarga atau lingkungannya, remaja
yang mengalami masa pubertas akan terus mencari identitas diri mereka hingga
mereka menemukan identitas diri mereka yang sebenarnya, pencarian identitas
diri tersebut yang memerlukan bimbingan agar mereka dapat menemukan
identitas diri yang sesuai dengan dirinya dan norma yang ada. Identitas diri
tersebut yang nantinya akan menentukan bagaiman perilaku mereka. Pencarian
identitas diri pada remaja dapat di bimbing oleh keluarga atau lingkungan, baik itu
lingkungan sekolah atau lingkungan di luar sekolah. Hendaknya bimbingan oleh
keluarga dilakukan dengan memberitahukan batasan-batasan norma yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Remaja. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
15
Soeparwoto, dkk. 2004. Psikologi Perkembangan. Semarang: UNNES PRESS.
16